exorioAvatar border
TS
exorio
"Self-Entitlement"



Ini mungkin yang sering ga disadari mayoritas orang. "Self entitlement" itu artinya apa? Singkatnya ngerasa diri "lebih pantas". Kalo terjemahan kasarnya "hak diri". Tapi "self entitlement" itu lebih banyak digunakan untuk sikap/pandangan yang kelewat egois dan khususnya arogan.

Memang bagus menghargai dan menghormati diri sendiri, tapi kalo udah mengarah ke "self entitlement" ini biasanya malah cenderung akan merusak diri sendiri. Self entitlement kadang mirip dengan rasa iri.

Ane kasih contoh, misalnya kalo di tempat kerja, co-worker gansis dapet promosi. Padahal join companynya bersamaan. gansis berpikir kok malah dia yang dipromosiin kok bukan gue? Padahal gue lebih rajin, padahal gue lebih bisa mimpin, padahal gue kerjanya lebih rapi, dll.

Atau misalnya pas lagi jomblo, ditolak sama cewek dan si cewek milih cowok yang lain selain agan. Agan biasanya mikir "tuh cowok emang apa sih kelebihannya dibandingin gue?"

Kalo dari kehidupan sehari-hari yang ane perhatiin, misalnya di meja tempat nongkrong minimart, banyak sampah di mejanya, jorok banget. Padahal tempat sampah ga sampe 10 meter udah keliatan kok. Atau di Domi*os Pizza, udah ada tempat sampah di deket area makan, setelah makan ditempat box pizzanya dibiarin di meja. Atau kasus Ike* beberapa waktu yang lalu, kasusnya mirip dengan kasus di Domi*os. Ketiga ini penyebabnya sama : "kan gue udah bayar, ngapain gue yang ngebersihin"?

Atau mungkin di pesawat, entah kenapa padahal announcement dari maskapai udah mengatakan untuk tidak menyalakan barang elektronik, tapi tetap aja ada yang mainan handphone. Ketika ditegor pramugari langsung marah-marah.

Beberapa contoh kasus terakhir diatas mungkin lebih karena culture dan didikan dari orang tua. Tapi yang jelas ga ada orang yang luput dari sikap "self entitlement" ini.

Contoh lain dari thread ane yang ini :

https://www.kaskus.co.id/thread/5c49...ntaquot-cancel

Karena merasa tarif terlalu murah, jadi ngerasa bebas aja bertindak tidak profesional. Lah udah tarif murah kenapa customer engga mau bersyukur? Gitu katanya.

Realitanya, kemungkinan besar dari semua kasus simple yang diatas itu, gansis sebenarnya tidak pantas mendapatkannya, hanya "merasa" layak mendapatkannya. Kalo memang pantas, ya agan sista logikanya pasti mendapatkannya kan?

Kecenderungan rasa "self entitled" ini bakal lebih ngerusak diri gansis sendiri sebenarnya, karena melibatkan emosi dan nantinya reaksi orang-orang sekitar terhadap gansis.



Cara mengatasi orang yang "self entitled"


Orang yang merasa self entitled biasanya bakal dibenci oleh orang-orang sekitarnya. Karena biasanya mereka cenderung menuntut segalanya berjalan seperti kemauan mereka sendiri.

Intinya, orang yang merasa self entitled biasanya akan cenderung mengatakan dunia itu tidak adil.

Orang yang memiliki rasa self entitlement besar biasanya masa kecilnya kurang bahagia, besar di lingkungan yang susah atau malah kebalikannya; kelewat manja dan sudah terbiasa hidup enak. Semua kemauannya langsung dituruti.

Kalau dari yang masa kecilnya kurang bahagia, bisa dilihat dari orang-orang OKB yang biasanya kelewat norak.

Kalau sikap self-entitlement ini berasal dari orang lain, cara mengatasinya tidak lain dan tidak bukan adalah dengan tetap memperlakukan mereka sama seperti gansis memperlakukan semua orang di sekitar gansis, bukan dengan menuruti permintaannya.

Apabila gansis menuruti orang-orang seperti ini, biasanya permintaan mereka tidak masuk akal, sehingga bisa malah menyebabkan bumerang buat gansis sendiri karena pada akhirnya bisa menyebabkan kecemburuan dari orang-orang lain disekitar gansis. Ini khususnya apabila gansis memimpin sebuah team.

Gansis tidak akan pernah bisa merubah orang lain, kecuali orang tersebut memang mau berubah.



Cara mengatasi rasa self entitled dalam diri sendiri


Sense of self-entitlement itu sendiri bukan selalu berarti jelek sebenarnya, hanya saja butuh kadar yang proporsional. Ketika sense of self entitlement ini terlalu besar, maka disitu akan sangat terasa dampaknya. Gansis jadi lebih sering kecewa, marah dan frustrasi, karena keadaan sering tidak berjalan sesuai dengan yang gansis mau. Inilah yang bakal memberikan efek merusak nantinya.

Kalau gansis mulai menyadari bahwa gansis ada kecenderungan rasa self-entitled dalam diri gansis, sadari saja, masa lalu tidak bisa dirubah. Ini tahap pertama, yaitu mengakuinya.

Tahap kedua, pahami bahwa diri gansis memang tidak spesial. Lupakan ucapan-ucapan motivator yang mengatakan hal-hal yang fantastis dan memupuk delusi gansis. Lupakan masa lalu apabila masa lalu yang menyebabkan kecenderungan rasa self entitled dalam diri gansis.

Ini bukan berarti ane menyuruh gansis jadi minder/ga percaya diri ya. Tapi sadarilah memang itu kenyataannya. Ketika gansis menyadari DAN mengakui kelemahan agan sista tersebut, gansis lebih punya POWER untuk menjadi individu yang lebih baik.

Tahap ketiga, ask for help. Kalau memang dirasa tidak bisa mengatasi rasa self entitled ini secara mandiri, bisa curhat ke orang dekat atau mungkin cari pertolongan profesional seperti psikolog atau psikiater.


Sumber : pemikiran sendiri, hasil dari baca-baca buku soal pengembangan diri


Ada yang kurang? Mau nambahin? Mau ngurangin?


Monggo dikomeng dibawah emoticon-Cendol Gan

0
5.8K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Tampilkan semua post
exorioAvatar border
TS
exorio
#1
"Self-Entitlement"



Ini mungkin yang sering ga disadari mayoritas orang. "Self entitlement" itu artinya apa? Singkatnya ngerasa diri "lebih pantas". Kalo terjemahan kasarnya "hak diri". Tapi "self entitlement" itu lebih banyak digunakan untuk sikap/pandangan yang kelewat egois dan khususnya arogan.

Memang bagus menghargai dan menghormati diri sendiri, tapi kalo udah mengarah ke "self entitlement" ini biasanya malah cenderung akan merusak diri sendiri. Self entitlement kadang mirip dengan rasa iri.

Ane kasih contoh, misalnya kalo di tempat kerja, co-worker gansis dapet promosi. Padahal join companynya bersamaan. gansis berpikir kok malah dia yang dipromosiin kok bukan gue? Padahal gue lebih rajin, padahal gue lebih bisa mimpin, padahal gue kerjanya lebih rapi, dll.

Atau misalnya pas lagi jomblo, ditolak sama cewek dan si cewek milih cowok yang lain selain agan. Agan biasanya mikir "tuh cowok emang apa sih kelebihannya dibandingin gue?"

Kalo dari kehidupan sehari-hari yang ane perhatiin, misalnya di meja tempat nongkrong minimart, banyak sampah di mejanya, jorok banget. Padahal tempat sampah ga sampe 10 meter udah keliatan kok. Atau di Domi*os Pizza, udah ada tempat sampah di deket area makan, setelah makan ditempat box pizzanya dibiarin di meja. Atau kasus Ike* beberapa waktu yang lalu, kasusnya mirip dengan kasus di Domi*os. Ketiga ini penyebabnya sama : "kan gue udah bayar, ngapain gue yang ngebersihin"?

Atau mungkin di pesawat, entah kenapa padahal announcement dari maskapai udah mengatakan untuk tidak menyalakan barang elektronik, tapi tetap aja ada yang mainan handphone. Ketika ditegor pramugari langsung marah-marah.

Beberapa contoh kasus terakhir diatas mungkin lebih karena culture dan didikan dari orang tua. Tapi yang jelas ga ada orang yang luput dari sikap "self entitlement" ini.

Contoh lain dari thread ane yang ini :

https://www.kaskus.co.id/thread/5c49...ntaquot-cancel

Karena merasa tarif terlalu murah, jadi ngerasa bebas aja bertindak tidak profesional. Lah udah tarif murah kenapa customer engga mau bersyukur? Gitu katanya.

Realitanya, kemungkinan besar dari semua kasus simple yang diatas itu, gansis sebenarnya tidak pantas mendapatkannya, hanya "merasa" layak mendapatkannya. Kalo memang pantas, ya agan sista logikanya pasti mendapatkannya kan?

Kecenderungan rasa "self entitled" ini bakal lebih ngerusak diri gansis sendiri sebenarnya, karena melibatkan emosi dan nantinya reaksi orang-orang sekitar terhadap gansis.



Cara mengatasi orang yang "self entitled"


Orang yang merasa self entitled biasanya bakal dibenci oleh orang-orang sekitarnya. Karena biasanya mereka cenderung menuntut segalanya berjalan seperti kemauan mereka sendiri.

Intinya, orang yang merasa self entitled biasanya akan cenderung mengatakan dunia itu tidak adil.

Orang yang memiliki rasa self entitlement besar biasanya masa kecilnya kurang bahagia, besar di lingkungan yang susah atau malah kebalikannya; kelewat manja dan sudah terbiasa hidup enak. Semua kemauannya langsung dituruti.

Kalau dari yang masa kecilnya kurang bahagia, bisa dilihat dari orang-orang OKB yang biasanya kelewat norak.

Kalau sikap self-entitlement ini berasal dari orang lain, cara mengatasinya tidak lain dan tidak bukan adalah dengan tetap memperlakukan mereka sama seperti gansis memperlakukan semua orang di sekitar gansis, bukan dengan menuruti permintaannya.

Apabila gansis menuruti orang-orang seperti ini, biasanya permintaan mereka tidak masuk akal, sehingga bisa malah menyebabkan bumerang buat gansis sendiri karena pada akhirnya bisa menyebabkan kecemburuan dari orang-orang lain disekitar gansis. Ini khususnya apabila gansis memimpin sebuah team.

Gansis tidak akan pernah bisa merubah orang lain, kecuali orang tersebut memang mau berubah.



Cara mengatasi rasa self entitled dalam diri sendiri


Sense of self-entitlement itu sendiri bukan selalu berarti jelek sebenarnya, hanya saja butuh kadar yang proporsional. Ketika sense of self entitlement ini terlalu besar, maka disitu akan sangat terasa dampaknya. Gansis jadi lebih sering kecewa, marah dan frustrasi, karena keadaan sering tidak berjalan sesuai dengan yang gansis mau. Inilah yang bakal memberikan efek merusak nantinya.

Kalau gansis mulai menyadari bahwa gansis ada kecenderungan rasa self-entitled dalam diri gansis, sadari saja, masa lalu tidak bisa dirubah. Ini tahap pertama, yaitu mengakuinya.

Tahap kedua, pahami bahwa diri gansis memang tidak spesial. Lupakan ucapan-ucapan motivator yang mengatakan hal-hal yang fantastis dan memupuk delusi gansis. Lupakan masa lalu apabila masa lalu yang menyebabkan kecenderungan rasa self entitled dalam diri gansis.

Ini bukan berarti ane menyuruh gansis jadi minder/ga percaya diri ya. Tapi sadarilah memang itu kenyataannya. Ketika gansis menyadari DAN mengakui kelemahan agan sista tersebut, gansis lebih punya POWER untuk menjadi individu yang lebih baik.

Tahap ketiga, ask for help. Kalau memang dirasa tidak bisa mengatasi rasa self entitled ini secara mandiri, bisa curhat ke orang dekat atau mungkin cari pertolongan profesional seperti psikolog atau psikiater.


Sumber : pemikiran sendiri, hasil dari baca-baca buku soal pengembangan diri


Ada yang kurang? Mau nambahin? Mau ngurangin?


Monggo dikomeng dibawah emoticon-Cendol Gan

0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.