Merencanakan Kematian, Merancang Masa Depan

Beranda

...

The Lounge
Merencanakan Kematian, Merancang Masa Depan

kanglondo

29-01-2019 14:42

Merencanakan Kematian, Merancang Masa Depan

Kematian bisa saja menjadi bahan pembicaraan yang dihindarkan oleh kebanyakan orang. Namun kepastian kedatangannya sebenarnya tidak bisa dihindarkan. Semua mesti bersiap bahwa waktunya akan tiba untuk siapapun. Tanpa mengenal usia, kasta, jumlah harta ataupun jabatan dunia. Percaya saja, pasti datang, jika memang waktunya sudah tepat.

Namun sayangnya, pembicaraan kematian yang tak populer menjadi sebab orang tak menyiapkannya dengan benar. Bahkan terkesan hanyalah proses kehidupan biasa. Padahal tentu saja, ini adalah proses kehidupan yang mempunyai makna sungguh besar. Keluarga kehilangan dan bertangisan. Kita akan dihadapkan dengan dunia yang baru. Dunia yang membawa konsekuensi dari apa yang telah kita lakukan selama menjalani hidup di dunia.

Quote:

Surga dan neraka tentu nyata. Itupun bagi yang mempercayainya. Namun, apa alasan kita tidak mempercayainya? Karena hidup di dunia ini ada sebab akibatnya. Engkau berkata kasar, maka orang akan marah. Engkau bohong, orang tak akan percaya. Jika engkau berbuat baik, orang tak segan pula membalas dengan kebaikan. Ada sebab akibat yang berlaku. Maka sesunngguhnya, juga akan ada surga untuk orang yang berbuat kebaikan, ada neraka bagi yang berbuat keburukan. Tinggal timbangan amalnya, mengarah yang mana.

Kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati. Kita juga tidak pernah akan tahu bagaimana keadaan disaat kita menghadapi kematian. Begitu juga kita tidak tahu dimana kita akan menemui kematian. Namun yang pasti persiapan menghadapi kematian mutlak dilakukan. Agar kita tidak menyesal di kehidupan berikutnya yang sudah menunggu kita.

Nampaknya merencanakan kematian harus segera menjadi prioritas. Merencanakan dengan menyiapkan daftar rencana-rencana kebaikan yang harus ditunaikan. Melaksanakan yang wajib, mengupayakan yang sunah. Menyiapkan daftar keburukan yang mesti dijauhi. Untuk menggapai cinta Ilahi.

Hal itu memudahkan untuk menghadapi kematian dengan “enak”. Jika engkau terbiasa berbuat kebaikan, tentu saja Tuhan juga akan memudahkan dalam menentukan bagaimana, kapan dan dimana menjemputmu. Malaikat akan tersenyum dahulu sebelum menjabat erat membawa ruhmu menuju dunia yang baru. Sehingga engkau dapat menikmati kematianmu dengan tersenyum suka cita karena akan disegerakan bertemu dengan penciptamu.

Quote:

Apa yang sudah engkau rencanakan dan laksanakan tentunya juga akan membawa konsekuensi untuk masa depan. Jika engkau banyak melakukan hal-hal yang baik tentu ada balasan kebaikan tersebut. Jika engkau banyak melakukan keburukan tentu juga membawa konsekuensi terhadap keburukan tersebut. Kebaikan yang engkau lakukan tentunya menelurkan sebuah rancangan kehidupan baru untuk masa depan. Keburukan yang engkau lakukan tentunya menghasilkan rancangan kehidupan yang lain, yang tentunya tidak kita inginkan.

Masa depanmu dapat dirancang pada masa ini. Kematianmu dapat engkau rencanakan pada saat ini. Oleh karena itu, berbuat baiklah maka akan dibalas dengan kebaikan. Hindarkan keburukan maka engkau juga akan dihindarkan dari segala keburukan.