• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Mahasiswa Jangan Bangga Dulu Meskipun Punya Penghasilan dari Kerja Freelance!

andibagaskara
TS
andibagaskara
Mahasiswa Jangan Bangga Dulu Meskipun Punya Penghasilan dari Kerja Freelance!

Menjadi mahasiswa yang bisa memiliki penghasilan sendiri memang membanggakan. Tidak perlu bergantung pada orang tua, bisa melanjutkan sekolah, dan kerap dinilai bermasa depan cerah. Salah satu cara untuk memiliki prestis seperti ini adalah melalui kerja freelance.

Banyak mahasiswa yang bekerja freelance, bahkan mempunyai pemikiran progresif ke depannya. Bahwa kerja yang mereka lakoni sekarang, juga bisa digunakan untuk menyicil karir. Semakin cepat meniti karir, maka anggapannya juga mereka bakal semakin cepat mendapat kenaikan pangkat atau gaji lebih besar.

Eits, tetapi benarkah demikian?

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan bahwa dalam kerja-kerja freelance, tidak bisa dipukul rata sama dengan meniti karir. Kerja-kerja freelance kalau dianalogikan, mirip seperti kita membantu orang lalu orang tersebut mengucapkan terima kasih dengan nominal tertentu. Hubungan yang dibangun adalah tolong-menolong, bukan profesionalitas.

Profesionalitas yang penulis maksudkan, adalah profesionalitas kerja kantor yang dijamin hak dan kewajiban karyawan atau buruh oleh negara. Contohnya profesionalitas seperti ini adalah pertimbangan jenjang karir, tunjangan kerja, tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, tunjangan hari raya, dan lain-lain.


Memang sih mahasiswa freelancer bisa berkacak pinggang, soalnya ada tiga hal yang membuat mereka bangga meskipun tidak menerima berbagai tunjangan di atas. Pertama, freelancer kemampuannya dicari banyak orang. Kedua, ia bisa bebas memilih pekerjaan. Ketiga, sambil kerja bisa macak keren dengan nongkrong di tempat kekinian.

Kalau boleh, mari kita bahas satu-satu.

Pertama, freelancer kemampuannya dicari banyak orang. Memang benar kalau para mahasiswa dicari banyak orang untuk menggarap suatu pekerjaan. Tetapi sebenarnya, mereka dicari untuk menggarap pekerjaan yang karyawannya tidak mau garap. Misalnya karena bukan job desk, load kerja kantor yang sudah berat, atau bayaran yang tidak sepadan. Maka kantor tersebut mencari mahasiswa freelancer yang bisa dibayar satu kali, dan tidak perlu dilibatkan lagi.

Kedua, bebas memilih pekerjaan pun boleh-boleh saja dibanggakan. Tetapi kita juga ingat bahwa ada hukum permintaan dan penawaran. Kalau pekerjaannya mudah, otomatis banyak orang bisa melakukannya.  Akhirnya harga bayarannya jadi murah. Sementara untuk pekerjaan freelance berbayar mahal, sangat sulit ditemukan dan tidak mesti selalu ada.

Ketiga, sambil kerja bisa macak keren dengan nongkrong di tempat kekinian. Istilahnya bekerja di ruang kolaborasi bersama. Ini juga satu masalah yang perlu dibahas. Ketika bekerja, hendaknya biaya operasional sudah ditanggung kantor. Sementara pekerja freelance tidak. Otomatis bayaran yang harusnya murni ia terima, harus dipotong lagi untuk biaya operasional nongkrong-nongkrong cantik.


Jadi mahasiswa semestinya jangan bangga dulu dengan jadi freelance. Ingat kalau kita sebenarnya diperbolehkan untuk dapat kesejahteraan lebih tinggi. Apalagi dengan melanggengkan budaya freelance, kita juga ikut melanggengkan praktik-praktik pelanggaran kesejahteraan. Namun kalau hitungannya kerja freelance hanya untuk mengisi waktu luang, mencari penghasilan tambahan, atau bukan sebagai pekerjaan primer sih boleh-boleh aja.


Sumber Refrensi : Ohayo.co.id

Sumber Gambar Ilustrasi : Google.co.id

Dengan senang hati menerima emoticon-Blue Guy Cendol (L) dan emoticon-Rate 5 Star


Quote:


Diubah oleh andibagaskara 25-01-2019 08:42
tien212700
tien212700 memberi reputasi
5
11.3K
71
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Tampilkan semua post
jmsblack
jmsblack
#31
Kok aneh sih isi threadnya? Memang setiap orang berhak lebih sejahtera. Tapi tiap orang juga berhak memilih pekerjaan sesuai passion nya dia. Kalau passionnya dia memang freelance ya itu hak asasinya.
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.