• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Yuk Kenali Kebudayaan Pulau Seram Indonesia Melalui Ekspedisi Para Mahasiswa Ini!

surayrusAvatar border
TS
surayrus
Yuk Kenali Kebudayaan Pulau Seram Indonesia Melalui Ekspedisi Para Mahasiswa Ini!
Halo Agan Sista!

Kalian pasti tau kan kalau negara kita tercinta ini terdiri dari berbagai macam budaya? Yap, banyak banget GanSis. Tapi, apa Agan dan Sista sudah cukup mengenal budaya yang ada di Indonesia? Mungkin hanya beberapa dari Agan Sista yang benar-benar mencari tau, mengikuti dan mendalami hal tersebut.

Berbicara soal budaya yang ada di Indonesia, apa Agan Sista tau mengenai Arsitektur Vernakular? Arsitektur Vernakular erat kaitannya dengan budaya loh. Arsitektur Vernakular adalah arsitektur yang muncul berdasarkan kebiasaan atau tradisi dan budaya yang ada di daerah itu sendiri, material yang digunakan pun mengacu pada material yang tersedia di daerah tersebut GanSis.

Untuk membantu menyosialisasikan budaya khususnya mendokumentasikan dan melestarikan arsitektur vernakular yang ada di Indonesia kepada masyarakat luas melalui film, buku dan pameran, para mahasiswa Departemen Arsitektur Universitas Indonesia memiliki program kerja tahunan yang bernama Ekskursi. Kegiatan Ekskursi terdiri dari sekelompok tim riset yang beranggotakan para mahasiswa dan dosen yang diberangkatkan ke salah satu daerah di Indonesia berbeda setiap tahunnya GanSis.


Pada pertengahan tahun 2018 lalu, Tim Besar Ekskursi Arsitektur Universitas Indonesia berkesempatan untuk melakukan ekspedisi ke salah satu pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Ambon, namanya Pulau Seram. Selama tiga minggu lamanya, Tim Besar akan tinggal di Desa Sepa dan akan melakukan ekspedisi ke tiga dusun disana yang ditinggali oleh Suku Nuaulu, namanya Dusun Rohua, Dusun Hahualan, dan Dusun Huaulu. Kira-kira apa saja yang mereka dapatkan mengenai Pulau Seram?



Suku Nuaulu



Suku yang berada di Pulau Seram bernama Suku Nuaulu. Awalnya, Suku Nuaulu tinggal di daerah pegunungan GanSis, namun pada tahun 1200 mereka turun dari gunung menuju tepi rimba di Negeri Sepa. Untuk pindah ke tepi Rimba ga semudah itu GanSis, Suku Nuaulu harus meminta izin dulu kepada Negeri Sepa. Awalnya Negeri Sepa tidak mau menerima Suku Nuaulu GanSis, hal ini dikarenakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh Suku Nuaulu, yaitu tradisi potong kepala yang dilakukan untuk persembahan ketika mereka akan membangun rumah adat. Serem banget ya? Namun, pada akhirnya Negeri Sepa mengizinkan Suku Nuaulu dengan syarat mengganti kepala dengan piring merah sebagai persembahan membangun rumah adat. Proses penerimaan Suku Nuaulu ini cukup unik GanSis, Suku Nuaulu harus melakukan perjanjian Soukama yang dilakukan di tengah lapangan Raja Sepa, dan para perwakilan harus meminum air rebusan persenjataan mereka serta mengucapkan sumpah yang berbunyi “Etalou Matasepe Yama Sepa, Yama Sepa Kue Kue”. Menarik ya GanSis sejarah dari Suku Nuaulu ini.


Berhubungan dengan Hutan



Kehidupan masyarakat Pulau Seram sangat bergantung dengan hutan (rimba) GanSis, mulai dari hasil kebun dan hewan buruan di hutan, hunian yang berasal dari kayu dan dedaunan hutan, pemakaman masyarakat yang berada di hutan, hingga rumah pengasingan untuk para wanita yang berada di hutan. Pokoknya semua serba bergantung dengan hutan deh.


Rahang Buruan



Seperti yang udah ane jelasin sebelumnya, bahwa salah satu makanan masyarakat adalah hasil buruan di hutan, contohnya adalah hewan rusa, kuskus, dan babi hutan. Nah, rahang dari hasil buruan ini ga boleh dibuang karena pamali GanSis. Alhasil, seluruh rahang dikumpulkan dan digantung menjadi pajangan di dalam rumah adat. Bisa mencapai ratusan bahkan ribuan loh GanSis. Serem ga ya kira-kira?


Arsitektur Pulau Seram



Selama anggota Tim Besar berada di Pulau Seram, mereka menemukan bahwa arsitektur yang ada di Seram itu terbentuk berdasarkan kekayaan adat, kepercayaan, dan kebutuhan saat menjalankan kepercayaan-kepercayaan yang dilakukan masyarakat disana GanSis. Kalau Agan Sista perhatikan, semua bangunan disana juga terdiri dari fase-fase hidup manusia mulai dari fase kelahiran, masa kehidupan, hingga kematian. Arsitektur disana juga menggambarkan kedekatan hubungan antara hutan dengan para masyarakatnya GanSis. Kalau Agan Sista perhatikan, rumah-rumah yang ada disana berbentuk rumah panggung loh. Hal ini ga sembarangan GanSis, alasannya karena kepercayaan Suku Nuaulu dimana manusia diturunkan dari langit dan tidak boleh menginjak tanah, maka dibuatlah rumah-rumah yang “melayang”. Gitu GanSis.


Numa Omate



Dalam bahasa Nuaulu, Onate memiliki arti besar, GanSis. Rumah utama yang dimiliki suatu marga disebut dengan Numa Onate. Di tempat inilah biasanya dilakukan berbagai macam kegiatan adat GanSis. Banyak aturan yang ada di dalam Numa Omate, karena masyarakat disana memiliki berbagai macam kepercayaan yang dianggap pamali. Jadi gaboleh sembarangan ya kalau Agan Sista lagi disana.


Baileo



Salah satu rumah adat lain yang ditemukan di Huaulu adalah Baileo. Baileo memiliki luas yang cukup besar GanSis, dan biasanya digunakan untuk berbagaimacam kegiatan dan kepentingan adat. Baileo ini memiliki zonasi di dalamnya GanSis, jadi gaboleh sembarangan juga ya.


Numa Kapitan



Numa Kapitan memiliki kemiripan dengan Numa Omate GanSis, perbedaannya berada di ukurannya. Numa Kapitan memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari Numa Onate. Kalau dari fungsi sih mirip-mirip ya, rumah adat ini juga memiliki fungsi untuk melakukan berbagai macam kegiatan adat GanSis.


Upacara Makasusu



Salah satu upacara Suku Nuaulu adalah Upacara Makasusu. Upacara di fase kelahiran GanSis. Upacara yang dilakukan ketika ada bayi yang baru lahir, upacara ini juga dikenal dengan perayaan disusuinya bayi untuk pertama kalinya. Upacara Makasusu ini harus dilakukan di Rumah Adat Numa Nuhune ya.


Posune



Kalau yang ini khusus untuk para perempuan yang baru datang bulan untuk pertama kalinya, sedang datang bulan, atau yang akan melahirkan, GanSis. Karena mereka dianggap tidak suci dan harus diasingkan sejauh-jauhnya dari dusun. Mereka diasingkan ke sebuah rumah yang bernama Posune yang terletak di pinggir kampung. Kira-kira selama disana dan gaboleh masuk dusun mereka ngapain aja ya?


Pinamou



Setelah berada di posune selama beberapa minggu, para wanita yang baru mengalami datang bulan untuk pertama kalinya harus melakukan prosesi Pinamou, Gan Sis. Kalian tau apa itu? Pinamou adalah prosesi yang dilakukan oleh para wanita yang baru haid pertama kalinya. Setelah diasingkan di Posune, wanita ini akan dimandikan menggunakan kunyit, sabun, dan air oleh Istri Tetua Marga, kemudian didandani dan diarak keliilng dusun deh.


Pernikahan



Jika ingin menikah, pernikahan yang dilakukan oleh Suku Nuaulu tidak boleh berasal dari Marga yang sama GanSis. Kenapa ya kira-kira? Ane juga gatau nih. Pokoknya untuk melangsungkan pernikahan, ada beberapa tahap yang harus dilalui GanSis, yaitu meminta izin tetua adat, atur harta/negosiasi mahar, roriapia, dan apusanuhune.


Kematian



Kalau di fase kematian juga ada prosesinya GanSis. Prosesi pemakaman yang dilakukan Suku Nuaulu tidak dikuburkan di dalam tanah GanSis. Mereka meletakkan mayatnya di atas tiang-tiang bambu (para-para) yang berada di dalam hutan. Hal ini juga dilakukan berdasarkan kepercayaan mereka dimana manusia tidak boleh menyentuh tanah, maka dibuatlah pemakaman “melayang”



Itu dia GanSis kebudayaan-kebudayaan yang dianut oleh Suku Nuaulu di Pulau Seram.
Ternyata menarik juga ya kebudayaan yang ada disana.

Untuk Agan Sista yang pengen liat langsung pamerannya,
langsung aja dateng ke Pameran Ekskursi Seram di Perpustakaan Nasional Jakarta.



Sumber : Dokumen Pribadi
Diubah oleh surayrus 17-01-2019 11:11
tien212700
tien212700 memberi reputasi
22
11.8K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
uzunyzterAvatar border
uzunyzter
#23
Mejeng dolo di trit edukasi emoticon-Cool
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.