Selebaran yang mencatut nama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) menghebohkan dunia maya. Secara umum, selebaran atau poster itu berisi imbauan menolak politik uang jelang Pemilu 2019.

Menariknya, isi poster dikait-kaitkan dengan daftar tarif prostitusi artis yang belakangan marak diperbincangkan. Di sebelah kiri poster berlatar abu-abu keputihan, tercantum kalimat ajakan untuk menghindari politik uang.

“Bila ada yang memberikan uang 100 ribu agar dicoblos maka tolak dengan sopan,” bunyi kalimat dalam poster. Kemudian disusul kalimat kedua, “Katakan standar sekarang adalah 80 juta sekali coblos!”.

Di sebelah kanan poster memuat gambar perempuan dengan setengah wajah tertutup buku. Di pojok kanan atas tercantum logo KPU Sulsel. Sedangkan di bagian bawah tertera nama-nama akun media sosial KPU Sulsel. Poster juga menyertakan tagar #humorpemilu dan #antiPOLITIKUANG.



Humas KPU Sulsel Asrar Marlang angkat bicara soal poster tersebut. Ia menegaskan, poster yang beredar itu palsu. “Iklan poster ini bukan produk KPU Sulsel,” tegas Asrar di Makassar, Rabu (16/1).

Poster diduga dibuat oknum tak bertanggung jawab. Secara teknis, isinya juga disebut tidak sesuai standar KPU Sulsel. Beredarnya poster ini seiring dengan maraknya informasi bohong atau hoaks menjelang Pemilu 2019.

KPU Sulsel masih mempertimbangkan untuk menyikapi hal ini. Tidak menutup kemungkinan pembuat dan penyebar poster akan dibawa ke ranah hukum. “Secara kelembagaan, kami menyatakan poster ini bukan produk kami. Sikap kami selanjutnya akan dibicarakan pada tingkat pimpinan,” terang Asrar.

Wujud legitimasi poster juga telah ditampik KPU di daerah. Salah satunya Komisioner KPU Kabupaten Bulukumba Syamsul. “KPU Sulsel sudah membantah kalau ini produknya. Mereka juga sudah menyampaikan kepada kami semua di daerah,” sambung Syamsul.

[Sumber]