- Beranda
- Berita dan Politik
Masuk Musim Tanam, Petani di Sragen Gelisah
...
TS
db84x3
Masuk Musim Tanam, Petani di Sragen Gelisah
Mon, 07 Jan 2019 - 17:24 WIB
Waduk Bothok di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Sragen di awal Januari ini belum terisi air. (suaramerdeka.com/Anindito AN)
SRAGEN, suaramerdeka.com – Memasuki musim tanam tahun ini, para petani di wilayah Sragen mulai gelisah. Curah hujan berkurang drastis, sehingga waduk-waduk belum terisi. Sementara tahun ini jatah pupuk bersubsidi mereka juga berkurang.
Awal tahun ini, hujan tidak sesering seperti akhir tahun 2017 lalu. ‘’Petani gelisah,’’ tutur Suratno Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Senin (7/1).
Sragen sebagai salah satu lumbung pangan terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap, membutuhkan cadangan air yang tertampung di waduk-waduk. Namun yang terjadi sejumlah waduk di Sragen masih kosong dan sebagian belum terisi penuh.
Sejumlah waduk yang masih kosong di antaranya Waduk Bothok di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Sragen.
Di luar persoalan berkurangnya curah hujan, lanjut Suratno, petani juga mengeluhkan kuota pupuk urea bersubsidi berkurang dari 31.400 ton menjadi 28.458 ton untuk musim tanam awal tahun ini. Sedangkan kuota untuk pupuk SP 36 bersubsidi tetap seperti tahun lalu sebesar 7.430 ton dan ZA 15.435 ton.
‘’Berkurangnya pupuk urea bersubsidi akan merepotkan petani,’’ tambah Suratno.
Pengurangan kuota itu lantaran kemampuan pemerintah dalam menyediakan pupuk urea bersubdisi memang dikurangi.
Petani belum bisa menikmat pasokan air irigasi dari Waduk Gondang pada musim tanam Oktober- Maret mendatang. Pasalnya Waduk Gondang di Gempolan, Kerjo, Kabupaten Karanganyar baru akan diisi air pada Maret 2019. Padahal curah hujan semakin berkurang.
(Anindito AN/CN40/SM Network)
sumur
Kalo nyerang baca berita dulu bong, jangan kayak junjungan loe
Neh ceritanya di musim kemarau
https://m.solopos.com/soloraya/read/...agen-mengering
emang ada kekeringan loe tuduh hoax, empati loe pada kemana bong
Waduk Bothok di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Sragen di awal Januari ini belum terisi air. (suaramerdeka.com/Anindito AN)SRAGEN, suaramerdeka.com – Memasuki musim tanam tahun ini, para petani di wilayah Sragen mulai gelisah. Curah hujan berkurang drastis, sehingga waduk-waduk belum terisi. Sementara tahun ini jatah pupuk bersubsidi mereka juga berkurang.
Awal tahun ini, hujan tidak sesering seperti akhir tahun 2017 lalu. ‘’Petani gelisah,’’ tutur Suratno Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Senin (7/1).
Sragen sebagai salah satu lumbung pangan terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap, membutuhkan cadangan air yang tertampung di waduk-waduk. Namun yang terjadi sejumlah waduk di Sragen masih kosong dan sebagian belum terisi penuh.
Sejumlah waduk yang masih kosong di antaranya Waduk Bothok di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Sragen.
Di luar persoalan berkurangnya curah hujan, lanjut Suratno, petani juga mengeluhkan kuota pupuk urea bersubsidi berkurang dari 31.400 ton menjadi 28.458 ton untuk musim tanam awal tahun ini. Sedangkan kuota untuk pupuk SP 36 bersubsidi tetap seperti tahun lalu sebesar 7.430 ton dan ZA 15.435 ton.
‘’Berkurangnya pupuk urea bersubsidi akan merepotkan petani,’’ tambah Suratno.
Pengurangan kuota itu lantaran kemampuan pemerintah dalam menyediakan pupuk urea bersubdisi memang dikurangi.
Petani belum bisa menikmat pasokan air irigasi dari Waduk Gondang pada musim tanam Oktober- Maret mendatang. Pasalnya Waduk Gondang di Gempolan, Kerjo, Kabupaten Karanganyar baru akan diisi air pada Maret 2019. Padahal curah hujan semakin berkurang.
(Anindito AN/CN40/SM Network)
sumur
Kalo nyerang baca berita dulu bong, jangan kayak junjungan loe
Neh ceritanya di musim kemarau
https://m.solopos.com/soloraya/read/...agen-mengering
emang ada kekeringan loe tuduh hoax, empati loe pada kemana bong
Diubah oleh db84x3 15-01-2019 12:07
2
2K
11
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
669.9KThread•40.2KAnggota
Tampilkan semua post
buakaw.banchame
#10
Quote:
Original Posted By Mansyur36►Petani sekarang gampang ngeluh dan nggak mau ribet, padahal kalo usaha dikit pasti tetep panen walaupun musim kemarau...
Ane berani komentar begini karena ane sendiri petani dan lahir di kelurga petani.
Daripada ane ngeluh ma pemerintah dan itu hanya buang-buang waktu dan tenaga lebih baik ane lakuin hal yang bisa ane lakuin di pertanian yang penting berguna dan menghasilkan.
![]()
- Ngeluh kekeringan padahal sekarang banyak varietas padi amfibi yang bisa ditanan walau air sedang sulit.
- Ngeluh pupuk mahal tapi jeraminya dibuang percuma atau malah dibakar padahal bisa dibuat pupuk.
- Ngeluh pestisida mahal padahal kalau mau susah dikit bisa tanam secara organik.
Ane berani komentar begini karena ane sendiri petani dan lahir di kelurga petani.
Daripada ane ngeluh ma pemerintah dan itu hanya buang-buang waktu dan tenaga lebih baik ane lakuin hal yang bisa ane lakuin di pertanian yang penting berguna dan menghasilkan.
Poinya berarti pemerintah gak guna ya gan
Susah buat di minta tolong ama petani
Minim respon dgn masalah petani
Yg begini minta 2 periode, mimpi!!
0