khalizan81Avatar border
TS
khalizan81
Suka duka mengejar mimpi di Esports
Halo semua ! Perkenalkan nama saya Khalizan Eka Yusdifa dan biasa dipanggil oleh teman teman saya "ojan". Hari ini saya memutuskan untuk membuat blog pribadi untuk mencurahkan isi kepala saya tentang desain grafis dan esports di Indonesia yang akan saya branding dengan nama Yusdifa.id kedepannya. Saya akan menulis artikel seperti tentang perkembangan esports di Indonesia, tips and trick untuk kalian yang ingin berkarir di dunia esports dan blog ini juga akan saya pakai untuk memamerkan karya desain saya hehe.

Berbeda dengan situs esports lainnya, Khalizan Journals ini akan berfokus dengan opini saya pribadi tentang hal hal yang saya sukai dan tekuni yaitu desain grafis dan esports (khususnya dota dan csgo) jadi kalau kalian ingin cari berita esports up to date mungkin bukan disini tepatnya. Melihat kebanyakan media esports di Indonesia yang lebih berfokus untuk mempublikasikan konten seperti live event, esports stream, Esports news dan rumor tentang scene esports itu sendiri maka saya akan membuat konten yang lebih kontroversial seperti mimpi dan realita esports di Indonesia. Kenapa kontroversial? karena saya yakin pasti akan banyak yang tidak setuju maupun marah kepada tulisan saya but it needs to be said and published so people can learn about esports in Indonesia because honestly pursuing career in esports for now especially in Indonesia is really really hard.




Esports telah menjadi hobi dan passion saya sejak SMP pada tahun 2012, awalnya karena saya mencoba iseng bermain dota 2 yang saat itu masih baru keluar padahal saya itu paling anti sama game game yang berbau fantasi karena saya lebih ke tipe yang suka game realistis. Tapi karena waktu itu saya lagi gabut juga akhirnya saya memaksakan diri untuk mendownload dota saking ga ada game lain yang menarik perhatian saya. Masih ingat dulu pertama kali saya main dota, saya sampai googling hero paling bagus di dota hahaha. Long story short  akhirnya saya memakai hero sniper dan kalah. Dibantai. Waktu itu masih jaman jamannya game pay to win seperti lost saga, point blank dll dan saya kaget waktu bermain dota kalau semua heronya bisa dipakai secara bebas dan gratis. Ya akhirnya saya terus coba semua hero dan akhirnya sampai ketagihan sampai sekarang. Dan ya saya adalah seorang pencandu game online, sebuah kegiatan yang tidak sehat sebenarnya kalau kita tidak bisa mengontrolnya. Saya merasakan sendiri kehidupan saya mulai tidak imbang, kedekatan dan komunikasi dengan keluarga makin jauh, punya pacar dicuekin, badan kurus kayak tengkorak dll. Tapi dalam semua keburukan itu akhirnya saya tersadar bahwa esports mungkin akan menjadi masa depan saya, apakah saya langsung berusaha untuk merubah diri? Engga ! kecanduan game saya malah makin meningkat TAPI ada perbedaannya kali ini, Jika saya dulu hanya kecanduan game online maka saya sekarang kecanduan game online tapi punya tujuan hahaha.

Menurut saya semakin kita tua semakin sadar akan masa depan, dan itulah yang terjadi dengan saya. Saya mencari cara supaya kecanduan saya ini bisa membuahkan hasil, dengan cara apa? yang pasti pertama saya harus punya banyak relasi di dunia game sendiri lalu saya mulailah aktif di berbagai forum dan komunitas online gamers. Pertama kali nama saya di kenal banyak orang yaitu saat saya punya ketertarikan untuk membuat game saya sendiri dan akhirnya saya kenal beberapa orang yang punya niat yang sama dan terjadilah projek Rise of Nusantara. Sebuah projek yang sempat viral beberapa tahun yang lalu dan pernah menjadi kebanggaan saya sendiri mengingat saya masih smp kelas 3 waktu Rise of Nusantara viral dan sayalah yang membuat viral projek tersebut. Semenjak projek itu viral, nama saya mulai dikenal banyak orang dan saya merasa sangat senang bisa melakukan itu dan itu membuat saya ingin berkarya lebih dalam. Pada tahun 2014 saya sedang aktif aktifnya di komunitas yang ada di kaskus yaitu Gamers.Id, disana saya mendapatkan banyak relasi yang menuntun saya sampai disini. Saya kenal dengan para pioneer penjual game original yang ada di Indonesia dan saat itu saya menjadi seorang reseller game dibawah EOS Gaming lalu karena memang anak anak gamers id yang "ngontrol" ekosistem perdagangan game original di Indonesia pada waktu itu, kita punya manpower yang cukup untuk memonopoli pasar game original di Indonesia. Setelah Gamers Id saya menciptakan komunitas saya sendiri yaitu Junkerz Giveaway yaitu sebuah komunitas para pencari game original gratis.


Rise Of Nusantara diliput beberapa media gaming ternama seperti duniagame dan gamebrott


Tanggal 15 April 2014 saya membuat thread anti game bajakan di Kaskus yang bisa kamu baca disini and guess what? it went viral again. Semua kejadian dan kebanggaan yang saya alami membuat saya semakin sadar bahwa saya terlahir sebagai creator. Saya senang kali berkarya dan disinilah saya mulai kenal dengan desain grafis. Menjelang Ujian Nasional SMP saya mulai jarang aktif di komunitas selama setahun penuh saya vakum dari internet lalu. Dan saat saya mulai aktif lagi di Internet saat sudah masuk SMK, saya seperti kehilangan reputasi saya dulu saat masih smp jika dulu setiap saya buat status di facebook selalu banyak yang like dan komen dan sekarang facebook saya mulai sepi ya sampai sekarang juga sepi xD. Saya masuk SMK jurusan Animasi dan disinilah saya mulai berfokus dengan dunia kreatif dan saya juga masih aktif bermain dota dan csgo. Disini saya punya masa lalu yang kelam, saya tidak nyaman di SMK yang saya pilih dan hasilnya saya sering bolos sekolah bahkan waktu semester 1 saja saya 60x Alpha, alasan utamanya ya saya tidak punya teman disana, saya dan teman sekelas saya punya perbedaan hobi. Mereka wibu saya gamers, ya ga akan nyambung lah kalo ngobrol.

Akhirnya saya melampiaskan kesedihan saya dengan bermain game. Tapi walau saya begitu, saya tidak pernah lupa untuk terus berlatih desain grafis karena memang sudah naluri saya yang ingin terus berkarya haha. 1 tahun berlalu saya naik ke kelas 11, waktu itu adalah bulan agustus 2016 saya mendapat info lowongan kerja sebagai desainer di sebuah team esports yang pasti kalian tau yaitu Recca Esports. Saya dapat info ini dari relasi saya dulu dan karena kebetulan mereka menyebutnya ini kerja sampingan akhirnya saya mencoba untuk melamar dan dipanggil interview ke jakarta. Oh iya semenjak saya masuk SMK saya tinggal di Bandung. Akhirnya saya pergi ke jakarta untuk memenuhi jadwal interview dan akhirnya diterima sebagai desainer grafis disana. Untuk seekor anak smk ingusan seperti saya untuk kerja di sebuah team esports ternama merupakan salah satu pencapaian tertinggi saya waktu itu tapi sayangnya saya ga bertahan lama disana karena bentrok dengan jadwal sekolah tapi disini saya belajar banyak tentang industri esports yang sebenarnya. Intinya cuma satu, kalau kalian belum berani commit sama esports mening jangan coba coba deh untuk masuk ke dunia esports. Kenapa? waktu saya kerja di Recca Esports, deadline kerjaan saya hitungannya bukan hari lagi tapi udah per jam. Berat? tentu saja berat karena kamu harus ngorbanin suatu hal paling berharga yang kamu miliki yaitu Waktu. Ini saya bekerja di belakang layar loh ya, apalagi nanti kalau kalian ingin jadi pro player udah pasti lebih berat lagi tantangannya. Tapi jangan takut kalau kalian bisa manage waktu pasti kalian bisa bertahan di dunia esports.


Salah satu karya saya saat bersama Recca Esports


Selanjutnya saya naik ke kelas 12 dan saya mulai yang namanya PKL dan saya PKL di Kamar dagang dan Industri Bandung (Kadin Bandung) disana saya kenal dengan orang orang penting dan mulai belajar juga tentang politik disana. Lalu ketua Kadin Bandung ingin mencalonkan diri sebagai Walikota Bandung pada tahun 2017 dan saya mendapat kehormatan untuk melakukan personal branding Bapak Iwa Gartiwa. Disini lah saya belajar banyak tentang dunia desain grafis, disini lah gaya berpikir saya mulai berubah, kenapa? kalau dulu saya berkarya untuk mengasah kreatifitas tapi semenjak saya menjadi bagian kampanye Iwa Gartiwa, saya mulai punya mindset untuk menyelesaikan masalah. Bisa dibilang saya bukanlah orang yang kreatif tapi saya adalah seorang problem solver. 

Personal branding yang saya lakukan untuk Iwa Gartiwa


Sudah selesai kita bahas masa lalu, sekarang kita fast forward ke masa sekarang. Di tahun 2018 saya akhirnya kuliah di Telkom University mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual. Oh iya untuk masuk ke jurusan DKV ini kalian harus bisa gambar karena ada ujian gambarnya. Nah permasalahannya saya ga bisa gambar sama sekali, tadinya sempat pasrah dengan hasil ujiannya tapi akhirnya saya kepikiran suatu ide. Jadi gini di ujian gambar di Telkom kamu disuruh menggambar suasana yang kamu lihat, dikasih 3 pilihan : a) Suasana pasar b) Suasana kota c)Suasana pedangang kaki lima. Saya langsung bengong. Iyalah soalnya gambar stickman aja belum lurus ini udah disuruh gambar suasana emoticon-Frown. Tapi akhirnya saya punya ide yang cukup berani dan akhirnya saya keterima disana. Mau tau apa yang saya gambar? ga ada. Saya kosongin kertasnya dan saya tulis kertas ujiannya "Life is beautiful, even for a blind person like me" Ya karena logikannya orang buta bisa lihat apa? secara teknis jawaban ujian saya benar dan saya keterima di Telkom University.



Selama di Telkom saya membuat organisasi saya sendiri yaitu ESCA - Esports Campus Association sebuah organisasi esports yang akan bergelut di lingkungan pendidikan di Indonesia. Disini saya memanfaatkan semua pengalaman dan pengetahuan yang saya dapat. Saya harap organisasi ini akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya blog ini ya hahaha.

1 Semester pun sudah berlalu, ada harga yang harus dibayarkan untuk mengembangkan ESCA yaitu kuliah saya hancur. Ada 5 matkul yang mendapatkan nilai E karena saya terlalu fokus mengembangkan ESCA. Semester 1 aja udah 5 matkul ngulang wkwk. Dan pada bulan desember 2018 saya mendapatkan info bahwa salah satu perusahaan esports terbesar di dunia membuka cabang di Indonesia yaitu ESL ! Dan kebetulan mereka sedang mencari seorang desainer grafis, ya akhirnya saya melamar kesana dan tanpa disangka sangka saya keterima disana. Sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya karena dengan bergabung dengan ESL saya yakin pengetahuan esports dan desain grafis saya akan makin berkembang kedepannya. Dan sampailah kita ke hari ini, saya resmi di terima di ESL Indonesia tapi lagi lagi dengan harga yang harus dibayar yaitu : Saya harus Drop Out dari Telkom University karena orang tua saya menyuruh saya untuk fokus kepada satu hal dan saya lebih memilih untuk kerja di ESL.


Saya sekarang bekerja disini sebagai Graphic Designer


Jadi itulah kisah hidup saya dan kenapa saya buat blog ini. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kehidupan saya, yang baiknya silahkan di ikuti, yang buruknya kalo bisa jangan diikutin ya nanti saya di bully netizen lagi emoticon-Frown. Dari kisah saya ini kalian bisa tau untuk masuk ke dunia esports itu sulit, kalian harus commit sama satu hal. Kalian harus punya banyak relasi kalau ingin maju di dunia Esports. Kalian harus punya keinginan yang tinggi dan harus siap mengorbankan banyak hal. Because thats the price you need to pay.

di kutip dari blog pribadi saya : https://yusdifa.blogspot.com/
8
6.9K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Games
Games
icon
38.8KThread15.3KAnggota
Tampilkan semua post
BigJerseyAvatar border
BigJersey
#5
Oh berarti kerja dibelakang layar ya gan, kirain ente jadi salah satu personel team esport

Nice share gan
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.