- Beranda
- Berita dan Politik
Kisah Pengantin Ditipu WO, Tamu Tak Makan, Pemilik WO Caleg Palembang
...
TS
InRealLife
Kisah Pengantin Ditipu WO, Tamu Tak Makan, Pemilik WO Caleg Palembang
Saat acara resepsi pemilik WO kabur. Katering untuk para tamu di resepsi itu tak ada.
http://sumsel.tribunnews.com/2019/01...il-1-palembang
Judul asli dipotong karena kepanjangan.
Saya sudah nemu partainya di situs KPU Palembang (http://kota-palembang.kpu.go.id/?p=1786),Kaskuser yang lain sudah menemukan juga?
http://sumsel.tribunnews.com/2019/01...il-1-palembang
Quote:
Kisah Sedih Pengantin Ditipu WO Sampai Tamu Tak Makan, Pemilik WO Caleg Dapil 1 Palembang
Senin, 7 Januari 2019 07:23
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kota Palembang dihebohkan dengan cerita pilu sepasang pengantin yang ditipu wedding organizer (WO). Saat acara resepsi pemilik WO kabur. Katering untuk para tamu di resepsi itu tak ada. Alhasil keluarga mempelai menangis pilu di pelaminan dan meminta maaf pada seluruh tamu undangan. Belakangan diketahui WO itu bernama Mikhayla Decoration milik seorang calon legislatif bernama RI. Pelaku kabarnya sudah kabur dan tak bisa ditemui lagi. Tribunsumsel.com melacak orang tersebut. Dari situs resmi KPU Kota Palembang, RI memang masuk sebagai Daftar Calon Tetap (DCT) anggota dewan perwakilan rakyat Daerah Kota Palembang Dapil 1. RI berada pada nomor urut 8 dari 10 calon. Tribunsumsel.com sedang berusaha mendapatkan klarifikasi dari partai RI dan KPU Kota Palembang.
Hari pernikahan biasanya identik dengan kebahagian dan suka cita bagi kedua mempelai maupun seluruh anggota keluarganya.
Namun tidak bagi pasangan MAP dan dan FW.
Hari resepsi pernikahannya yang digelar di Gedung Sukaria Palembang, Sabtu (5/1/2019) kemarin, menjadi hari bahagia sekaligus menyakitkan bagi keduanya.
Kedua pasangan beserta keluarganya harus menanggung malu lantaran 1000 porsi makanan yang rencanya disediakan bagi para tamu undangan tak kunjung hadir sampai acara selesai.
Pasangan ini bersama keluarganya menjadi korban penipuan dari Wedding Organizer (EO) Mikhayla Decoration milik RI alias Uut.
EO ini dipercaya mengurus berbagai keperluan di acara sakral tersebut.
Uut merupakan calon legislatif (Caleg) DPRD Kota Palembang.
"Saya benar-benar tidak menyangka dia (Uut) tega nipu kami, mempermalukan kami. Benar-benar saya tidak habis pikir sama dia,"ujar mempelai perempuan, MAP pada Tribunsumsel.com, Minggun (6/1/2019)
Meskipun tanpa makanan, acara tetap berlangsung.
Mengingat para kerabat, kolega hingga tamu-tamu penting, banyak yang datang ke pernikahan mereka.
"Acara tetap kami lanjutkan, meskipun tanpa makanan. Mau bagaimana lagi, tamu sudah datang dan tidak mungkin disuruh pulang. Tapi setiap kali bersalaman, kami selalu bilang maaf pada tamu."
"Karena tidak ada makanan yang tersedia,"ungkapnya.
Seusai acara, Anggi hanya bisa menangis mengungkapkan rasa kesal, amarah sekaligus malu yang sudah ditahannya sejak masih di atas pelaminan.
"Bukan cuma saya, keluarga yang lain juga nangis. Kami semua malu dan tidak bisa ngomong apa-apa lagi,"ujar MAP.
Kejadian itu bermula saat MAP dan FW menggelar acara pernikahan.
Keduanya sepakat menggunakan jasa EO Mikhayla Decoration milik Uut.
Semua keperluan acara mulai dari akad hingga resepsi sudah dipesan lengkap satu paket.
Termasuk juga makanan bagi tamu undangan.
"Semua biaya sudah kami bayar lunas. Bukti-buktinya lengkap kami simpan. Sebelumnya juga tidak ada masalah. Semuanya dikerjakan baik."
"Tapi, bermasalah justru pas di acara resepsi kami. Karena makanan tidak datang sama sekali,"ucapnya.
MAP mengaku tidak ada gelagat mencurigakan dari si pelaku.
Bahkan di hari itu MAP masih sempat mengadakan kontak via WhatsApp (WA) dengan Uut pukul 09.00 pagi kemarin.
Lantaran, menerima ujung hiasan baju pengantin dari Uut melalui jasa ojek online.
"Dia (uut) masih WA saya karena antar ujung baju pakai jasa gojek. Sama sekali tidak menyangka, beberapa jam kemudian si pelaku kabur,"jelasnya.
Tak hanya itu, diwaktu yang sama si pelaku juga sempat mendatangi gedung Sukaria IBA.
Informasi ini MAP peroleh dari panitia gedung dan juga ada anggota keluarganya yang melihat keberadaan pelaku di tempat tersebut.
"Dia (pelaku) pakai baju kaos putih celana jeans. Pihak gedung juga sempat tanya Ut, mana makanan. Nanti jam setengah 10 datang, kata si Uut. Ya orang percaya saja,"ungkapnya.
"Tante saya juga lihat, pas pihak keluarga datang ke gedung. Tapi, ketika mau didekati tiba-tiba hilang. Nggak tau kemana perginya,"ujarnya.
MAP bercerita, keluarganya sempat berusaha menghubungi Uut untuk mendapat kejelasan tentang makanan bagi para tamu.
"Telepon catering itu sempat diangkat sama perempuan yang tidak kami kenal. Pertama ngakunya makanan lagi di goreng, pas di telepon lagi ngakunya lagi di jalan. Habis itu sudah, tidak ada lagi jawaban. Sulit dihubungi,"ungkapnya.
Sementara itu, Paman MAP, Toni Fauzi mengatakan, sudah berusaha mencari keberadaan Uut di kediaman orang tuanya untuk meminta itikad baik darinya.
"Kami datangi rumah orang tuanya yang di daerah Talang Kelapa. Mau kami tanya baik-baik, bagaimana pertanggung jawabannya. Tapi setelah sampai disana, dia (Uut) tidak ada,"ujarnya.
Berdasarkan pengakuan Ibunya, dihari kejadian tepatnya sekitar pukul 12.30 Uut tiba-tiba pulang ke rumah dan menjemput anak semata wayangnya.
"Alasannya mau ke acara ulang tahun anak temannya. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar, dia hilang entah kemana,"ujar Toni
Kini, pihak keluarga berencana melayangkan laporan atas kejahatan yang telah dilakukan oleh Uut.
"Karena dari Uut pun tidak ada itikad baik menemui kami. Maka dari itu pihak keluarga sudah siap melaporkannya ke pihak berwajib. Kami ingin dia mempertanggungjawabkan perbuatannya,"ujarnya.
Penulis: Arief Basuki Rohekan
Editor: Prawira Maulana
Senin, 7 Januari 2019 07:23
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kota Palembang dihebohkan dengan cerita pilu sepasang pengantin yang ditipu wedding organizer (WO). Saat acara resepsi pemilik WO kabur. Katering untuk para tamu di resepsi itu tak ada. Alhasil keluarga mempelai menangis pilu di pelaminan dan meminta maaf pada seluruh tamu undangan. Belakangan diketahui WO itu bernama Mikhayla Decoration milik seorang calon legislatif bernama RI. Pelaku kabarnya sudah kabur dan tak bisa ditemui lagi. Tribunsumsel.com melacak orang tersebut. Dari situs resmi KPU Kota Palembang, RI memang masuk sebagai Daftar Calon Tetap (DCT) anggota dewan perwakilan rakyat Daerah Kota Palembang Dapil 1. RI berada pada nomor urut 8 dari 10 calon. Tribunsumsel.com sedang berusaha mendapatkan klarifikasi dari partai RI dan KPU Kota Palembang.
Hari pernikahan biasanya identik dengan kebahagian dan suka cita bagi kedua mempelai maupun seluruh anggota keluarganya.
Namun tidak bagi pasangan MAP dan dan FW.
Hari resepsi pernikahannya yang digelar di Gedung Sukaria Palembang, Sabtu (5/1/2019) kemarin, menjadi hari bahagia sekaligus menyakitkan bagi keduanya.
Kedua pasangan beserta keluarganya harus menanggung malu lantaran 1000 porsi makanan yang rencanya disediakan bagi para tamu undangan tak kunjung hadir sampai acara selesai.
Pasangan ini bersama keluarganya menjadi korban penipuan dari Wedding Organizer (EO) Mikhayla Decoration milik RI alias Uut.
EO ini dipercaya mengurus berbagai keperluan di acara sakral tersebut.
Uut merupakan calon legislatif (Caleg) DPRD Kota Palembang.
"Saya benar-benar tidak menyangka dia (Uut) tega nipu kami, mempermalukan kami. Benar-benar saya tidak habis pikir sama dia,"ujar mempelai perempuan, MAP pada Tribunsumsel.com, Minggun (6/1/2019)
Meskipun tanpa makanan, acara tetap berlangsung.
Mengingat para kerabat, kolega hingga tamu-tamu penting, banyak yang datang ke pernikahan mereka.
"Acara tetap kami lanjutkan, meskipun tanpa makanan. Mau bagaimana lagi, tamu sudah datang dan tidak mungkin disuruh pulang. Tapi setiap kali bersalaman, kami selalu bilang maaf pada tamu."
"Karena tidak ada makanan yang tersedia,"ungkapnya.
Seusai acara, Anggi hanya bisa menangis mengungkapkan rasa kesal, amarah sekaligus malu yang sudah ditahannya sejak masih di atas pelaminan.
"Bukan cuma saya, keluarga yang lain juga nangis. Kami semua malu dan tidak bisa ngomong apa-apa lagi,"ujar MAP.
Kejadian itu bermula saat MAP dan FW menggelar acara pernikahan.
Keduanya sepakat menggunakan jasa EO Mikhayla Decoration milik Uut.
Semua keperluan acara mulai dari akad hingga resepsi sudah dipesan lengkap satu paket.
Termasuk juga makanan bagi tamu undangan.
"Semua biaya sudah kami bayar lunas. Bukti-buktinya lengkap kami simpan. Sebelumnya juga tidak ada masalah. Semuanya dikerjakan baik."
"Tapi, bermasalah justru pas di acara resepsi kami. Karena makanan tidak datang sama sekali,"ucapnya.
MAP mengaku tidak ada gelagat mencurigakan dari si pelaku.
Bahkan di hari itu MAP masih sempat mengadakan kontak via WhatsApp (WA) dengan Uut pukul 09.00 pagi kemarin.
Lantaran, menerima ujung hiasan baju pengantin dari Uut melalui jasa ojek online.
"Dia (uut) masih WA saya karena antar ujung baju pakai jasa gojek. Sama sekali tidak menyangka, beberapa jam kemudian si pelaku kabur,"jelasnya.
Tak hanya itu, diwaktu yang sama si pelaku juga sempat mendatangi gedung Sukaria IBA.
Informasi ini MAP peroleh dari panitia gedung dan juga ada anggota keluarganya yang melihat keberadaan pelaku di tempat tersebut.
"Dia (pelaku) pakai baju kaos putih celana jeans. Pihak gedung juga sempat tanya Ut, mana makanan. Nanti jam setengah 10 datang, kata si Uut. Ya orang percaya saja,"ungkapnya.
"Tante saya juga lihat, pas pihak keluarga datang ke gedung. Tapi, ketika mau didekati tiba-tiba hilang. Nggak tau kemana perginya,"ujarnya.
MAP bercerita, keluarganya sempat berusaha menghubungi Uut untuk mendapat kejelasan tentang makanan bagi para tamu.
"Telepon catering itu sempat diangkat sama perempuan yang tidak kami kenal. Pertama ngakunya makanan lagi di goreng, pas di telepon lagi ngakunya lagi di jalan. Habis itu sudah, tidak ada lagi jawaban. Sulit dihubungi,"ungkapnya.
Sementara itu, Paman MAP, Toni Fauzi mengatakan, sudah berusaha mencari keberadaan Uut di kediaman orang tuanya untuk meminta itikad baik darinya.
"Kami datangi rumah orang tuanya yang di daerah Talang Kelapa. Mau kami tanya baik-baik, bagaimana pertanggung jawabannya. Tapi setelah sampai disana, dia (Uut) tidak ada,"ujarnya.
Berdasarkan pengakuan Ibunya, dihari kejadian tepatnya sekitar pukul 12.30 Uut tiba-tiba pulang ke rumah dan menjemput anak semata wayangnya.
"Alasannya mau ke acara ulang tahun anak temannya. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar, dia hilang entah kemana,"ujar Toni
Kini, pihak keluarga berencana melayangkan laporan atas kejahatan yang telah dilakukan oleh Uut.
"Karena dari Uut pun tidak ada itikad baik menemui kami. Maka dari itu pihak keluarga sudah siap melaporkannya ke pihak berwajib. Kami ingin dia mempertanggungjawabkan perbuatannya,"ujarnya.
Penulis: Arief Basuki Rohekan
Editor: Prawira Maulana
Judul asli dipotong karena kepanjangan.
Saya sudah nemu partainya di situs KPU Palembang (http://kota-palembang.kpu.go.id/?p=1786),Kaskuser yang lain sudah menemukan juga?
2
7.4K
Kutip
77
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
669.9KThread•40.2KAnggota
Tampilkan semua post
Can354dra
#62
Quote:
Original Posted By mr.do3►Itulah kehidupan zaman milenial.. Gotong royong antar tetangga, karib dan keluarga sudah mulai pupus...
Di tempat ane pun, itu juga sudah mulai hilang tradisi gotong royong di acara pesta per(kimpoian).. Kalo di kampung-kampung mungkin masi ada..
Pada suatu pesta per(kimpoian), biasa nya Keluarga mempelai memberitahukan kepada seluruh kerabat satu kaum (suku) yang dekat hubungannya serta tetangga terdekat setelah hari H nya ditentukan.. Kaum kerabat kemudian bermusyawarah untuk menentukan apa saja yang bisa mereka bantu untuk acara pesta tersebut.. Yang punya tambak ikan, bakal membantu sebahagian isi tambak nya untuk keluarga mempelai.. Yang punya kebun, bakalan membantu sedikit dengan hasil kebun nya.. Mereka yang tidak punya apa apa, bakalan membantu dengan tenaga.. Baik itu untuk memasak, menghias rumah/tempat pesta.. Dan semua saling membantu..
Tapi di zaman milenial ini, banyak keluarga keluarga yang malas dengan ribet nya proses persiapan pesta sehingga menyerahkan semua ke pihak ke-3 yang disebut WO.. Akibatnya kalau WO nya abal-abal ya kayak kejadian di atas..
Di tempat ane pun, itu juga sudah mulai hilang tradisi gotong royong di acara pesta per(kimpoian).. Kalo di kampung-kampung mungkin masi ada..
Pada suatu pesta per(kimpoian), biasa nya Keluarga mempelai memberitahukan kepada seluruh kerabat satu kaum (suku) yang dekat hubungannya serta tetangga terdekat setelah hari H nya ditentukan.. Kaum kerabat kemudian bermusyawarah untuk menentukan apa saja yang bisa mereka bantu untuk acara pesta tersebut.. Yang punya tambak ikan, bakal membantu sebahagian isi tambak nya untuk keluarga mempelai.. Yang punya kebun, bakalan membantu sedikit dengan hasil kebun nya.. Mereka yang tidak punya apa apa, bakalan membantu dengan tenaga.. Baik itu untuk memasak, menghias rumah/tempat pesta.. Dan semua saling membantu..
Tapi di zaman milenial ini, banyak keluarga keluarga yang malas dengan ribet nya proses persiapan pesta sehingga menyerahkan semua ke pihak ke-3 yang disebut WO.. Akibatnya kalau WO nya abal-abal ya kayak kejadian di atas..
padahal pake jasa WO pun kadang masih ribet ye gan
0
Kutip
Balas