fancewAvatar border
TS
fancew
Bangkai Kapal Bajak Laut dari Abad ke-17 Ditemukan di Inggris



Sisa kapal Schiedam bisa dibilang salah satu dari sekian bongkahan kapal karam yang ditemukan di Pantai Cornwall. Kawasan Pantai Cornwall ini dikenal dengan pantai yang berbatu di Inggris.

Kapal Schiedam karam dihantam badai pada tahun 1684 di Teluk Dollar, Distrik Gunwalloe, Semenanjung Lizard di Cornwall.



Tanjung Dollar, biasa disebut Jangye Ryn dalam bahasa lokal Cornwall adalah daerah yang paling terkena imbas gelombang besar Samudera Atlantik. Bongkahan kapal Schiedam terdampar di dasar laut, tepatnya di bawah bebatuan besar selama lebih dari 300 tahun. Jika ditelusuri, kapal ini tenggelam pada tahun 1684 saat perjalanan pulang dari Maroko. Sementara kapal ini mengangkut keperluan militer tentara Inggris saat itu.

Jejak awalnya adalah saat sejarahwan Robert Felce yang tinggal di kawasan Tanjung Dollar ini seringkali mengunjungi pantai ini dan mencari benda-benda yang terbawa air laut. Bulan lalu, ia menemukan granat tangan dari abad ke-17, yang ternyata tahun lalu ia menemukan granat yang mirip di pantai ini juga. Awalnya, granat ini dikira batu biasa sampai akhirnya diteliti dan dibersihkan, ternyata itu adalah granat tangan, yang berisikan selongsong besi dengan bubuk mesiu di dalamnya.



Setelah ditelusur, jenis granat ini emang digunakan di abad ke-17 oleh para tentara dengan persenjaatan senapan dan pedang. Bahkan beberapa tentara Inggris dilatih khusus untuk melempar granat ini dalam jarak jauh. Sampai akhirnya dibetuk resimen Grenadier dalam Tentara Inggris yang bahkan masih digunakan sampai sekarang.



Kira-kira seperti ini bentuk dari kapal Schiedam, mirip dengan kapal kargo Belanda dari abad ke-17 yang dikenal dengan flyute. Schiedam sendiri awalnya disita oleh para bajak laut dari Barbary Coast di tahun 1683. Namun, akhirnya diambil kembali oleh Royal Navy dan digunakan sebagai kapal kargo. Baru di tahun 1684, Schiedam dipakai oleh konvoi tentara angkatan laut untuk membawa keperluan militer asal garnisun Inggris ke Tangiers di Moroko PP. Namun akibat badai, kapal ini terpisah dari konvoi dan karam di Tanjung Dollar.



Bangkai kapal Schiedam terbaring berabad-abad di dasar laut Tanjung Dollar. Hingga akhirnya ditemukan kembali dan diidentifikasi sekitar 2 tahun lalu oleh para penyelam dari Cornwall Maritime Archaelogy, kelompok swata yang meneliti bangkai kapal di sepanjang pantai Cornwall untuk agensi Historic England.



Penyelam Mark Milburn dan David Gibbins mendokumentasikan banyak barang dari kapal Schiedam yang masih ada di dasar laut. Ada 11 meriam yang ditemukan, diperkirakan meriam ini adalah bagian dari kargo militer yang dibawa oleh kapal ini 300 tahun lalu.



Selain itu, ada berkotak-kotak granat tangan seperti yang ditemukan oleh Robert Felce di permukaan. Para penyelam ini justru nggak tau kalau barang ini adalah granat.



Belum lama ini, badai terjadi di sepanjang pantai sehingga pasir di dasar laut ikut terbawa dan menampilkan banyak sisa-sisa kapal Schiedam yang terpendam. Milburn dan Gibbins kembali ke sana lagi dan menemukan lebih banyak "sampah" kapal seperti roda pembawa senapan dari kapal kargo ini. Bangkai kapal Schiedam ini masuk dalam daftar bangkai kapal oleh agensi Historic England, yang mana para penyelam memerlukan izin untuk mengunjunginya.

Sumur
9
8.9K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
fancewAvatar border
TS
fancew
#1
Bangkai Kapal Bajak Laut dari Abad ke-17 Ditemukan di Inggris



Sisa kapal Schiedam bisa dibilang salah satu dari sekian bongkahan kapal karam yang ditemukan di Pantai Cornwall. Kawasan Pantai Cornwall ini dikenal dengan pantai yang berbatu di Inggris.

Kapal Schiedam karam dihantam badai pada tahun 1684 di Teluk Dollar, Distrik Gunwalloe, Semenanjung Lizard di Cornwall.



Tanjung Dollar, biasa disebut Jangye Ryn dalam bahasa lokal Cornwall adalah daerah yang paling terkena imbas gelombang besar Samudera Atlantik. Bongkahan kapal Schiedam terdampar di dasar laut, tepatnya di bawah bebatuan besar selama lebih dari 300 tahun. Jika ditelusuri, kapal ini tenggelam pada tahun 1684 saat perjalanan pulang dari Maroko. Sementara kapal ini mengangkut keperluan militer tentara Inggris saat itu.

Jejak awalnya adalah saat sejarahwan Robert Felce yang tinggal di kawasan Tanjung Dollar ini seringkali mengunjungi pantai ini dan mencari benda-benda yang terbawa air laut. Bulan lalu, ia menemukan granat tangan dari abad ke-17, yang ternyata tahun lalu ia menemukan granat yang mirip di pantai ini juga. Awalnya, granat ini dikira batu biasa sampai akhirnya diteliti dan dibersihkan, ternyata itu adalah granat tangan, yang berisikan selongsong besi dengan bubuk mesiu di dalamnya.



Setelah ditelusur, jenis granat ini emang digunakan di abad ke-17 oleh para tentara dengan persenjaatan senapan dan pedang. Bahkan beberapa tentara Inggris dilatih khusus untuk melempar granat ini dalam jarak jauh. Sampai akhirnya dibetuk resimen Grenadier dalam Tentara Inggris yang bahkan masih digunakan sampai sekarang.



Kira-kira seperti ini bentuk dari kapal Schiedam, mirip dengan kapal kargo Belanda dari abad ke-17 yang dikenal dengan flyute. Schiedam sendiri awalnya disita oleh para bajak laut dari Barbary Coast di tahun 1683. Namun, akhirnya diambil kembali oleh Royal Navy dan digunakan sebagai kapal kargo. Baru di tahun 1684, Schiedam dipakai oleh konvoi tentara angkatan laut untuk membawa keperluan militer asal garnisun Inggris ke Tangiers di Moroko PP. Namun akibat badai, kapal ini terpisah dari konvoi dan karam di Tanjung Dollar.



Bangkai kapal Schiedam terbaring berabad-abad di dasar laut Tanjung Dollar. Hingga akhirnya ditemukan kembali dan diidentifikasi sekitar 2 tahun lalu oleh para penyelam dari Cornwall Maritime Archaelogy, kelompok swata yang meneliti bangkai kapal di sepanjang pantai Cornwall untuk agensi Historic England.



Penyelam Mark Milburn dan David Gibbins mendokumentasikan banyak barang dari kapal Schiedam yang masih ada di dasar laut. Ada 11 meriam yang ditemukan, diperkirakan meriam ini adalah bagian dari kargo militer yang dibawa oleh kapal ini 300 tahun lalu.



Selain itu, ada berkotak-kotak granat tangan seperti yang ditemukan oleh Robert Felce di permukaan. Para penyelam ini justru nggak tau kalau barang ini adalah granat.



Belum lama ini, badai terjadi di sepanjang pantai sehingga pasir di dasar laut ikut terbawa dan menampilkan banyak sisa-sisa kapal Schiedam yang terpendam. Milburn dan Gibbins kembali ke sana lagi dan menemukan lebih banyak "sampah" kapal seperti roda pembawa senapan dari kapal kargo ini. Bangkai kapal Schiedam ini masuk dalam daftar bangkai kapal oleh agensi Historic England, yang mana para penyelam memerlukan izin untuk mengunjunginya.

Sumur
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.