botsakt1Avatar border
TS
botsakt1
Urip Sajroning Pati, Mati Sajroning Urip ( Pencarian Jati Diri )
Mula Mula...

Sinopsis : Ini adalah sebuah cerita kehidupan, pencarian jati diri, seorang pemuda yang berasal dari keluarga sederhana. Ia lahir di sebuah kota kecil di jawa timur, seorang anak ingusan yang tumbuh besar menjadi seorang pendekar, dan dititipkan sebuah karunia dari tuhan yang tak semua orang memilikinya.
Kegelapan... Kesepian... Rasa takut yang selalu mengiringi hidup membawanya menjadi orang yang selalu kebingungan. Tetes air mata mengiringi setiap renungan malam.

Hingga suatu hari.. ia menemukan seseorang yang dapat membimbingnya. Hingga mampu mengendalikan dirinya dan menemukan jatidirinya.

Dan dari sanalah sebuah perjalanan hidup akan dimulai...



Sekilas tentang aku, aku lahir di pesisir selatan di pulau jawa, tepatnya jawa timur , aku yang menulis cerita ini. Jika kalian menganggap bahwa ini cerita yang nyata, maka itu hak kalian, nikamti alur cerita dan ambil hikmahnya. Jadi jangan bertanya ini cerita nyata atau fiksi, jangan tanya siapa tokoh di dalam cerita. Karena suatu hari nanti pasti akan kalian ketahui sendiri. (Biarlah semua yang tertutup tetap tertutup hingga saatnya terbuka)

Ambil yang positif buang yang negatif. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, dan lain lain.


Surabaya, 29 November 2018
TS.
Diubah oleh botsakt1 29-11-2018 15:02
nomorelies
gajah_gendut
SupermanBalap
SupermanBalap dan 24 lainnya memberi reputasi
23
37.9K
206
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Tampilkan semua post
botsakt1Avatar border
TS
botsakt1
#81
Pertempuran Sebenarnya
Satu hari sebelum peristiwa ini, sudah banyak peringatan kepadaku.

Semuanya memperingatkanku akan hal ini.


" Le... Tak lama lagi akan ada ujian untukmu le. Persiapkan segala sesuatunya. " Ucap mbah slamet.


" Iya mbah.. aku akan berhati2 kapanpun serangan itu datang aku siap mbah "


Malam pun sudah tiba, aku mempersiapkan diriku.

Dalam tirakatku, terlihat sebuah bayangan seorang laki laki setengah baya, dengan membawa cemeti. Dan kurasa orang itu lah yang tengah menjaili Dina.


Semua ilmu, energi sudah ku siap kan, namun hanya tuhan lah yang menentukan.


Sudah dua hari dua malam aku berdiam, dan tirakat. Dan akhirnya dia pun datang(batin)


" Akhirnya kau datang juga " ucapku.


" Kenapa kau campuri urusanku, aku tidak pernah mencampuri urusanmu "


" Kau tau siapa anak yang sedang kau kerjai ? Dia adalah orang yang dekat denganku. Dan siapapun yang menganggu teman temanku, keluargaku. Itu menjadi urusanku " jawabku.


" Lantang sekali bicaraanmu ? Berarti kau juga adalah halangan ku, dan halangan harus disingkirkan. "


" Silahkan... Kau yang serang atau aku yang serang "


Terlihat orang itu sedang merapalkan sebuah ajian. Dan ternyata orang itu merapalkan ajian yang cukup tenar di masyarakat jawa. Ajian tameng waja wesi kuning ( ajian kekebalan ). Ya.. itu lah ajian yang tengah digunakannya.



Begitu kuatnya ajian itu. Aku tak mampu menembusnya.


Ku kumpulkan sebuah bola energi, di tanganku lalu ku lemparkan kepadanya. Namun tak sedikitpun membuatnya goyah.


Tak ada ajian yang paling sakti, takada kehidupan yang tak mati. Dan ilmu itu hidup, pasti bisa mati. Itu lah yang membuatku terus mencoba.

Ajian tapak sewu hanya membuat nya tertawa.



"... Mana kemampuanmu bocah " teriaknya sombong.



Apa yang bisa menolongku, selain Allah, ya.. hanya Allah yang bisa memberi petunjuk.


" Ya.. Allah, aku berpasrah kepadamu, jika memang aku mati di takdirkan seperti ini maka aku ikhlas, jika memang ini ujianmu. Berikan aku petunjukmu, apa yang baik jadikan yang baik dan apa yang buruk. Berikan lah aku perlindunganmu.
Laa ilaaha illallah "



Byar ..... Perlindungan berupa besi kuning yang menjadi baju zirahnya mulai menunjukan kelemahannya.



" Jangan bersombong dulu " ucapku.



Dengan membawa keris ku hunuskan tepat di betis kanan nya.


" Aarghh.... Kau tau kelemahanku. "


" Tak ada manusia yang sakti, tak ada yang tak mati " ucapku.


" Ku akui kau memang kuat. Tapi kau belum merasakan senjata milikku "

" Ku tau kau memiliki cemeti sakti.. keluarkan lah " jawabku.


Jedarr.... Suara dari cemeti itu Cumiakan telinga.


" Ku keluarkan pula milikku, biar pusaka melawan pusaka. "


Argghhh.. pengambilan keris yang berada dalam diriku membuat sedikit rasa sakit, itu karena aku belum benar benar menyatu dengan jatidiriku.


" Siapa kau sebenarnya ? " Tanya dukun itu setelah melihat kerisku.


" Aku..? Pangeran Benowo windu ingat nama itu, kau mau tau aku yang sebenarnya.? Ingat wujud ini "


Aku merubah diriku dalam wujud batinku yang sebenarnya.



" Ampuni aku pangeran. Aku tidak tau siapa yang aku hadapi. "


" Meminta apunlah kepada Allah. Aku bisa saja menghabisimu saat ini juga. Kau lihay di belakangku? Mereka semua sudah berambisi akan darah kematianmu. Namun kita sama sama makhluknya. Sangat tak pantas aku menghakimimu. Biarkan Allah yang menghakimi " ucapku.

Kututup lagi gerbang di belakangku, agar para pasukanku tak menyerangnya hingga menimbulkan kematian. Ku tau dia punya ilmu yang tinggi. Setinggi tingginya ilmu pasti ada kelemahan.



" Jangan pernah kau sombong akan apa yang kau miliki. Kau lihat jari kelingkingmu, celupkanlah ke lautan dan lihat air yang menetes, sebanyak itu lah ilmu mu dibandingkan dengan Allah "


" Maafkan aku.. " ucapnya.


" Akan aku ambil semua ilmu mu. Dan jadilah orang yang baik. Sedangkan ilmu mu. Biar kembali ke alam dari api kembali ke api, tanah kembali ke tanah. "



Semua permasalan kini sudah beres. Aku masih merasa kekelahan karena telah mengeluarkan kerisku.



" Le... Siapa dirimu? Kenapa kau seperti ini? Kau menjadi sangat arogan. Berapa banyak ilmu yang kau miliki.? Hingga kau jadi seperti ini. " Ucap mbah slamet.


" Kenapa mbah? Aku hanya melampiaskan kemarahanku. Aku ingin membalas dia yang berbuat buruk kepada Dina " jawabku.


" Le... Itu adalah angkara murkamu. Matikan angkara murkamu dan nikmati hidup dalam kesejatian. "


" Ya Allah... Maafkan hambamu ini.. " aku mulai merenungi perkataan mbah slamet.



"Le... Dalam dirimu saat berperang tadi sebagian masih dikendalikan hawa nafsu. Kau harus mematikannya. Dalam diri setiap manusia ada disebut Sedulur Papat Kelimo Pancer. " Ucap mbah slamet.


" Apa itu sedulur papat kelimo pancer mbah " tanya ku.


"Bertirakatlah, amalkan surat al fatihah, karena surat itu adalah petunjuk yang nyata dan kunci dari semuanya " ucap mbah slamet.


" Dan jika kau sudah menemukan siapa sedulurmu, yang membisikimu kejahatan dan kebaikan. Maka islamkanlah dirimu yang membisikkan kejahatan, dan jin itulah yang disebut orang sebagai jin qorin manusia. Dia itu kafir yang membisikimu kejahatan. Islamkanlah dia. Itu tujuanmu agar kau bisa menemukan arah hidupmu di dunia ini. " Ucap mbah slamet.



" Aku akan mencobanya mbah "..



Surabaya, 15 Desember 2018


Next... " Perjalanan jati diri seorang suryo dan sedulurnya "
nomorelies
gajah_gendut
unhappynes
unhappynes dan 13 lainnya memberi reputasi
14
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.