- Beranda
- The Lounge
Negara Mana yang Paling Intoleran? Indonesia Salah Satunya!
...
TS
puanazzzbunk
Negara Mana yang Paling Intoleran? Indonesia Salah Satunya!
Indonesia darurat toleransi? Benarkah Gan?
Semua bermula dari pilihan politik, merembet, menyeret-nyeret Agama. Padahal sih Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan agama berbeda ini sudah lama hidup berdampingan dengan damai. Semboyannya aja Bhineka Tunggal Ika, yang bermakna biar berbeda-beda tapi tetap satu. Tapi masalah intoleransi tampaknya lagi memanas dan merambat ke berbagai kalangan. Sungguh miris rasanya mendengar sebuah pemilihan ketua osis harus diwarnai dengan kampanye memilih pemimpin seiman. Anak-anak mulai ditanami konsep-konsep yang berujung pada intoleransi sejak dini. Memilih teman hanya berdasarkan suku, agama, atau ras yang sama sejalan saja.
Masalah intoleransi sebenarnya masalah yang dialami dunia juga. Tak jarang isu ini juga kerap dibahas di berbagai media. Tapi ada kabar bagus nya nih. Survey dari WIN/Gallup International poll menyatakan kebanyakan orang di dunia tidak bilang bahwa mereka percaya suatu ras, agama atau budaya tertentu lebih baik dari yang lainnya. Riset ini dilakukan pada tahun lalu dan baru saja dirilis minggu ini. Menurut survey tersebut mayoritas orang atau lebih dari setengahnya dari 66 negara yang mengikuti survey menyatakan bahwa gak ada ras, agama atau budaya yang lebih superior. Tapi pada negara yang berkembang atau negara konflik, isu rasial ini ada banget Gan.
Hasil survey ini memberikan sebuah harapan di tengah derasnya isu intoleransi. Isu intoleransi ini bahkan sudah merenggut nyawa, seperti kejadian 2 orang terbunuh karena melindungi seorang wanita muslim yang diserang oleh orang anti-muslim di Portland, bom bunuh diri di Manchester, penembakan 26 Koptik Kristen di Mesir, dan lainnya. Survei ini juga bertepatan dengan sebuah laporan yang dikeluarkan minggu ini oleh Institute of Economics and Peace yang mengatakan meski terjadi konflik di Timur Tengah, terorisme di Eropa, dan bangkitnya partai-partai nasionalis, dunia justru menjadi lebih damai. Pada saat yang sama, laporan tersebut menemukan bahwa ranking Amerika Serikat turun paling banyak di antara negara-negara yang damai.
Berdasarkan survey yang dibuat Gallup ini, mayoritas negara yang setuju dan sangat setuju bahwa ada superioritas pada ras, agama dan budaya tertentu itu adalah 8 negara yaitu Paraguay, Bangladesh, Palestina, Ghana, Lebanon, Nigeria, Indonesia, dan Macedonia. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas negara-negara ini masih membeda-bedakan orang berdasarkan ras, agama, dan budayanya. Waduh Indonesia masuk nih Gan, ternyata di Indonesia intoleransinya masih tinggi juga ya. Alasan utama yang menyebarkan perasaan superioritas mungkin adalah konflik internal yang tajam, ketidakstabilan eksternal yang signifikan dan harapan intervensi dari luar, dan transformasi mendalam dalam masyarakat, kata Gallup International.
Sementara itu mayoritas orang yang gak setuju dengan superioritas terdapat di negara Swedia, Prancis, Islandia, Latvia, Spanyol, Argentina, Kanada dan Portugal. Survey ini dilakukan pada Oktober sampai Desember 2016 di antara 66,541 orang (sekitar 1000 orang setiap negara). Survey dilakukan melalui telepon, personal, atau online, dan memiliki margin error sekitar 3-5 persen.
Jadi Gan, intoleransi ini emang berlaku di berbagai tempat. Permasalahan mayoritas dan minoritas itu bakal masih ada kalau kita gak memperlakukan orang lain yang berbeda, dengan perlakuan yang sama sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain.
Tapi baru- baru ini ada polling kecil-kecilan yang dilakukan seorang netizen di twitter.
Henry Manampiring dengan akun twitter @newsplatter yang followernya mencapai seratus ribu ini melemparkan sebuah pertanyaan sederhana.
Apakah kamu punya teman dekat berbeda agama?
Sebanyak 92% hasil polling sangat melegakan. Reply yang diterima oleh Henry juga membuat kita masih bisa berharap akan kedamaian dan toleransi di negeri ini. Tweet yang di-retweet hingga lebih dari seribu kali ini mengundang banyak orang untuk berbagi mengenai keharmonisan persahabatan mereka tanpa membeda-bedakan ras, agama, atau budaya.
Jadi, apakah Agan mau jadi bagian intoleran dari negeri ini? Ane kasih bocoran aja, gak ada enaknya Gan! Kalau Agan aja gak suka melihat ras atau agama Agan yang diperlakukan tidak adil di negara lain, jangan melakukan hal itu terhadap ras atau agama lain di negara mu sendiri dong! Kalau di sini Agan memperlakukan minoritas dengan tidak adil, lantas mengapa protes saat menjadi minoritas di negara lain?
Jangan standar ganda ah, emangnya motor
Yuk ah, jangan biarkan segelintir oknum mengencangkan hembusan intoleransi di negeri ini.
Aku sih, Indonesia. Kalau Agan?
Semua bermula dari pilihan politik, merembet, menyeret-nyeret Agama. Padahal sih Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan agama berbeda ini sudah lama hidup berdampingan dengan damai. Semboyannya aja Bhineka Tunggal Ika, yang bermakna biar berbeda-beda tapi tetap satu. Tapi masalah intoleransi tampaknya lagi memanas dan merambat ke berbagai kalangan. Sungguh miris rasanya mendengar sebuah pemilihan ketua osis harus diwarnai dengan kampanye memilih pemimpin seiman. Anak-anak mulai ditanami konsep-konsep yang berujung pada intoleransi sejak dini. Memilih teman hanya berdasarkan suku, agama, atau ras yang sama sejalan saja.
Masalah intoleransi sebenarnya masalah yang dialami dunia juga. Tak jarang isu ini juga kerap dibahas di berbagai media. Tapi ada kabar bagus nya nih. Survey dari WIN/Gallup International poll menyatakan kebanyakan orang di dunia tidak bilang bahwa mereka percaya suatu ras, agama atau budaya tertentu lebih baik dari yang lainnya. Riset ini dilakukan pada tahun lalu dan baru saja dirilis minggu ini. Menurut survey tersebut mayoritas orang atau lebih dari setengahnya dari 66 negara yang mengikuti survey menyatakan bahwa gak ada ras, agama atau budaya yang lebih superior. Tapi pada negara yang berkembang atau negara konflik, isu rasial ini ada banget Gan.
Hasil survey ini memberikan sebuah harapan di tengah derasnya isu intoleransi. Isu intoleransi ini bahkan sudah merenggut nyawa, seperti kejadian 2 orang terbunuh karena melindungi seorang wanita muslim yang diserang oleh orang anti-muslim di Portland, bom bunuh diri di Manchester, penembakan 26 Koptik Kristen di Mesir, dan lainnya. Survei ini juga bertepatan dengan sebuah laporan yang dikeluarkan minggu ini oleh Institute of Economics and Peace yang mengatakan meski terjadi konflik di Timur Tengah, terorisme di Eropa, dan bangkitnya partai-partai nasionalis, dunia justru menjadi lebih damai. Pada saat yang sama, laporan tersebut menemukan bahwa ranking Amerika Serikat turun paling banyak di antara negara-negara yang damai.
Berdasarkan survey yang dibuat Gallup ini, mayoritas negara yang setuju dan sangat setuju bahwa ada superioritas pada ras, agama dan budaya tertentu itu adalah 8 negara yaitu Paraguay, Bangladesh, Palestina, Ghana, Lebanon, Nigeria, Indonesia, dan Macedonia. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas negara-negara ini masih membeda-bedakan orang berdasarkan ras, agama, dan budayanya. Waduh Indonesia masuk nih Gan, ternyata di Indonesia intoleransinya masih tinggi juga ya. Alasan utama yang menyebarkan perasaan superioritas mungkin adalah konflik internal yang tajam, ketidakstabilan eksternal yang signifikan dan harapan intervensi dari luar, dan transformasi mendalam dalam masyarakat, kata Gallup International.
Sementara itu mayoritas orang yang gak setuju dengan superioritas terdapat di negara Swedia, Prancis, Islandia, Latvia, Spanyol, Argentina, Kanada dan Portugal. Survey ini dilakukan pada Oktober sampai Desember 2016 di antara 66,541 orang (sekitar 1000 orang setiap negara). Survey dilakukan melalui telepon, personal, atau online, dan memiliki margin error sekitar 3-5 persen.
Jadi Gan, intoleransi ini emang berlaku di berbagai tempat. Permasalahan mayoritas dan minoritas itu bakal masih ada kalau kita gak memperlakukan orang lain yang berbeda, dengan perlakuan yang sama sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain.
Tapi baru- baru ini ada polling kecil-kecilan yang dilakukan seorang netizen di twitter.
Henry Manampiring dengan akun twitter @newsplatter yang followernya mencapai seratus ribu ini melemparkan sebuah pertanyaan sederhana.
Apakah kamu punya teman dekat berbeda agama?
Sebanyak 92% hasil polling sangat melegakan. Reply yang diterima oleh Henry juga membuat kita masih bisa berharap akan kedamaian dan toleransi di negeri ini. Tweet yang di-retweet hingga lebih dari seribu kali ini mengundang banyak orang untuk berbagi mengenai keharmonisan persahabatan mereka tanpa membeda-bedakan ras, agama, atau budaya.
Jadi, apakah Agan mau jadi bagian intoleran dari negeri ini? Ane kasih bocoran aja, gak ada enaknya Gan! Kalau Agan aja gak suka melihat ras atau agama Agan yang diperlakukan tidak adil di negara lain, jangan melakukan hal itu terhadap ras atau agama lain di negara mu sendiri dong! Kalau di sini Agan memperlakukan minoritas dengan tidak adil, lantas mengapa protes saat menjadi minoritas di negara lain?
Jangan standar ganda ah, emangnya motor
Yuk ah, jangan biarkan segelintir oknum mengencangkan hembusan intoleransi di negeri ini.
Aku sih, Indonesia. Kalau Agan?
sumber
Diubah oleh puanazzzbunk 05-06-2017 15:18
0
78.6K
762
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.7KThread•82.1KAnggota
Tampilkan semua post
Post telah dihapus azhuramasda