Pernahkah agan melihat wanita nakal di lingkungan agan ? Mhhh.. Memang jawabannya ada dua bisa melihat bisa juga tidak.



Namun bila agan ke kota suci yang disakralkan karena merupakan tempat suci dari sebuah keyakinan apa agan melihat wanita nakal disana ? Bayangkan itu tempat dan wilayah suci ternyata ehh ternyata masih saja ada wanita nakal disana, pertanyaannya kenapa ?

Mungkin sedikit cerita dari sebuah kisah yang bijaksana antara lelaki dan seorang guru yang bernama Buya Hamka bisa menjelaskan mengapa di tempat yang disucikan masih saja ada perbuatan maksiat ?



Beginilah kisahnya, saat itu Buya didatangi seorang lelaki yang kebingungan setelah pulang dari tanah suci, memang lelaki ini tadinya beranggapan tanah suci benar-benar suci tak ada maksiat hingga ia pun mencari dan melihat banyaknya maksiat di tanah suci kok bisa ? Hingga ia pun ingin menanyakan ini ke gurunya Buya Hamka.

“Subhanallah Buya, sungguh saya tidak menyangka ternyata di Makkah itu ada wanita nakal. Kok bisa yah, Buya?” ucapnya.

Namun dengan tenang dan tersenyum kepada si lelaki, Buya Hamka justru menjawab, “Oh ya? Saya baru saja dari Los Angeles dan New York. Dan masya Allah, ternyata di sana tidak ada wanita nakal.”



Nampak wajah si lelaki merasa aneh dan heran, dunia juga tahu dua kota besar di Amerika itu melegalkan prostitusi dan juga judi, belum lagi Texas city kemudian laki-laki itu pun membantah jawaban dari Buya Hamka, “Ah mana mungkin Buya! Di Makkah saja ada kok. Pasti di Amerika jauh lebih banyak lagi.”

Dengan kembali tersenyum namun penuh arti yang mendalam Buya Hamka lalu menjawab, “Kita memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari,” ucapnya sembari tersenyum teduh.

Si lelaki pun terhenyak, benar saja di Makkah ia memang sengaja mencari hal-hal yang berbau maksiat, karena ia penasaran dengan tanah suci pastinya bersih dari maksiat tapi faktanya tidak. Ia pun meminta maaf pada Buya dengan pertanyaan bodohnya, ia paham maksud Buya setelah merenung cukup lama. Dan Buya pun segera berlalu meninggalkan sang lelaki tersebut.



Kesimpulan dari kisah ini, seorang manusia yang mencari kemaksiatan pasti akan selalu ditemukan jalan untuk itu. Dimanapun wilayahnya, dimanapun manusia berada hal yang dia cari itulah yang akan ia temukan. Begitu juga sebaliknya kalau seorang manusia memang mencari kebaikan tentu saja akan di pertemukan dengan hal-hal kebaikan, walau pun wilayah tersebut di tempati oleh ragam kemaksiatan, karena memang tak mengunjungi tempat-tempat maksiat.

Jadi agan lebih condong mencari yang mana nih ? Kemaksiatan apa kebaikan ? Atau tertiup arah angin alias ikut apa kata kawan dan lingkungan karena tak punya prinsip hidup ? Monggo lah kita merenung sejenak sambil di temani secangkir kopi..

Seruputtt ahhh



c4punk@2018

referensi