bangzaldiAvatar border
TS
bangzaldi
Subhanallah, Jokowi Ternyata Murid yang Tekun Mengaji

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Jokowi sering diragukan keislamannya selama ini. Namun lulusan Ma’had Aly dan Institut Agama Islam Ibrahimy Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur ini memastikan kemampuan Jokowi mengenal Al Quran.


Laki-laki 42 tahun bernama Mudzakir itu mengaku pernah mengajar Jokowi dan putra bungsunya Kaesang Pangarep mengaji sejak 2001 sampai dengan 2002.


Ceritanya, akhir tahun 2000, Mudzakir dan beberapa sahabat Pagar Nusa Mantingan diminta melatih silat di Karanganyar. Hingga suatu hari mata Mudzakir melihat iklan lowongan guru mengaji di koran Solopos, Solo. Tanpa pikir panjang, Mudzakir pun melamar.


Usai melalui ujian seleksi di Masjid Perumahan Fajar Indah, Solo, akhirnya Mudzakir diterima sebagai guru mengaji privat di Lembaga Pendidikan Al Quran (LPA) Budi Cendekia, Mojosongo, Solo, pimpinan Rahmat.


Mereka yang menjadi peserta kursus privat mengaji rata-rata bapak-bapak yang sudah tua. Malah sebagian di antaranya sudah pensiun dari pekerjaan dan ingin mendalami agama. Hanya sedikit saja di antara peserta kursus yang masih muda.


Di antara yang sedikit itu adalah Joko Widodo (Jokowi) dan anak bungsunya, Kaesang Pangarep. Saat itu Jokowi hanya dikenal sebagai pengusaha mebel terkemuka di kota itu.


Menurut Mudzakir, Jokowi belajar mengaji  benar-benar dari awal. Mulai dari Iqra atau belajar mengenal huruf Arab lebih mulai dari alif sampai dengan lam alif dan ya.


Dia menegaskan Jokowi relatif gigih belajar membaca Al Quran, sedangkan Kaesang tidak stabil semangat mengajinya.


Biaya privat mengaji pada waktu itu (tahun 2001) memang hanya Rp 5.000 sekali pertemuan. Namun, Jokowi seringkali memberi Mudzkir bisyarah (honor) lebih banyak untuk jasanya mendampingi mengaji.


Suatu kali Jokowi, tutur Mudzakir, juga pernah memberinya oleh-oleh korek api Zippo dari Jerman, sehabis perjalanan dia mengurus ekspor furnitur ke sana. Mudzakir semula menolak, “Maaf saya tidak merokok, Pak.”


Tetapi dia dipaksa menerimanya. Akhirnya korek api itu diberikan kepada ayahanya, tetapi sekarang tidak diketahui lagi keberadaannya saat ini.


Mudzakir berhenti mengajar mengaji privat untuk Jokowi dan Kaesang karena diterima sebagai PNS untuk formasi guru bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Bendosari, Sukoharjo (sekarang MTsN 3 Sukoharjo).


Sejak itu, dia tidak pernah lagi bertemu “muridnya” itu sampai dengan tahun lalu tak disangka, harapan Mudzakir terkabul.


Saat itu bertepatan dengan Halal Bihalal Kebangsaan PCNU Se-Jawa Tengah, di Semarang, yang juga dihadiri Jokowi bukan sebagai pengusaha mebel melainkan Presiden Republik Indonesia. Mudzakir ikut datang sebagai perwakilan PCNU Sukoharjo.


Ketika gilirannya tiba menyalami sang presiden tanpa diduga Jokowi masih mengingatnya sambil menanyakan tempat tinggalnya. “Sakmeniko wonten pundi Njenengan (sekarang di mana Anda)?” begitu Jokowi menyapa Mudzakir.


Tentu saja pertemuan itu benar-benar mengejutkan guru agama tersebut. Sebab 16 tahun tidak berjumpa Jokowi masih mengingatnya yang hanya ‘orang kecil.’


Jokowi, di mata Mudzakir, tetap rendah hati dan bersahaja seperti dulu dia kenal. Padahal Jokowi yang sekarang bukan lagi sekadar pengusaha mebel di kota kecil Solo, melainkan sudah menjadi orang paling berkuasa di Republik ini.(Nefan Kristiono)


Sumber


2
3.2K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Tampilkan semua post
wismanganAvatar border
wismangan
#10
Apakah ini yg dimaksud jualan agama
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.