• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kecilnya Sering Berselisih - Besarnya Bikin Kangen, Sudah Dewasakah Aku?

iskrimAvatar border
TS
iskrim
Kecilnya Sering Berselisih - Besarnya Bikin Kangen, Sudah Dewasakah Aku?


[ HT# 403 ]

Namanya juga anak-anak yah Gan, apa yang ada dalam fikirannya adalah bermain, serba ingin tahu sesuatu, dan tidak ingin mengalah, belum pada tahap memahami sebab akibat yang di timbulkan karena sesuatu hal. Contohnya sering berselisih untuk hal kecil seperti rebutan mainan, rebutan kursi dengan si kakak atau teman dan lain sebagainya.

Perselisihan akan semakin sering terjadi ketika dalam lingkup keluarga memiliki saudara yang dominan atau sebaliknya. Maka tak ayal ke dua orang tua kita seringkali memberikan pengertian dan pemahaman kepada keduanya. Biasanya setelah itu akan akur kembali, namun beberapa waktu kemudian terulang dan terulang kembali hingga mereka besar dan mengerti arti sebuah hubungan ikatan persaudaraan dan pentingnya kerjasama sesama keluarga.




Kakak, Adik
"Kami Sayang Kamu"




Bagi orang tua memang wajib memiliki kesabaran tingkat dewa manakala salah satu anak atau keduanya terus berselisih tentang hal-hal yang sama, padahal orang tua sudah berusaha seadil-adilnya, dan jika kesabaran orang tua sudah menipis biasanya si anak akan mendapatkan hukuman. Kapok? Tentu saja tidak, namanya juga anak-anak, ya meski tidak semua tapi hukuman akan memberikan efek jera sesaat.

"Ini punya aku"
"Bukan itu punyaku, ibu yang belikan untukku!"
"Adek pelit!"
"Biarin, nanti aku bilang ayah"

"Kenapa kakak harus selalu mengalah?"
"Karena aku anak paling kecil, weeek"


Tapi, seperti saya sendiri pun pernah menjadi anak-anak, kebetulan saya anak paling kecil dari tiga bersaudara. Dan saya yang kolokan waktu itu selalu maunya menang sendiri, hingga kedua kakak saya jadi harus sering mengalah dan tapi juga selalu mempertahankan pendiriannya jika mereka sudah kesal.



Sudah lama kami berselisih hingga saling umpat hingga berkelahi, bahkan kakak yang perempuan waktu itu masih smp dan saya masih duduk di kelas 2 sd saya tantang dia untuk berkelahi. Orang tua saya cuma geleng kepala saja melihat kelakuan kami. Sedang kakak tertua pernah sangat geram kepada saya karena saya seringkali merebut mainannya dan akibatnya saya tidak diperbolehkan bermain bersama dengan gengnya. Perdebatan hingga sikap kebencian dalam pemikiran anak-anak waktu itu memuncak dan sering terjadi, tapi yah itulah alam fikiran anak-anak, masih dianggap wajar, ciri khas nakalnya anak-anak. Berbeda ketika kita sudah dewasa yang sudah mengerti dan memahami arti sebuah kompromi, menghargai perasaan orang lain dan saling mengalah.



Ibarat Tom and Jerry, dimana kalau bertemu kami selalu ramai. Hal kecil apapun sering jadi bahan perselisihan berlangsung hingga saya SMU. Namun semuanya berubah ketika ke dua kakak saya harus kuliah di luar kota. Rumah serasa sepi dan saya jadi lebih sering bermain di luar. Tapi keriaan dengan teman-teman tidak sedekat dan seakrab dengan ke dua kakak kandung, meski kami sering berselisih tapi ketika salah satu tidak terlihat di rumah pasti kami saling bertanya kemana mereka, lucu, hehe. Terasa aneh sepertinya, tapi itulah yang disebut ikatan bathin, ikatan tali persaudaraan, sedarah sekandung. Tidak ada dalam sejarah manusia putus hubungan persaudaraan karena kita adalah sedarah, satu orang tua, satu pabrik, hehe.

Ada perasaan tidak ingin kehilangan saudara kandung ketika kita sudah semakin besar, semakin dewasa, dan tahu arti makna persaudaraan sesungguhnya. Menurut saya, dahulu sewaktu kecil kita seringkali berselisih hingga 'berdarah-darah' rupanya itu cara kita untuk dekat dengan saudara kandung kita, cara untuk saling memahami sifat dan karakter saudara kandung kita. Caranya anak-anak, dengan gaya dan ekspresinya masing-masing. Dengan begitu ketika besar kita sudah saling mengenal jauh dan memahami karakter masing-masing. Bahkan sebentar saja tak bertemu kita seperti rindunya setengah mati, teringat kekonyolan masa kecil yang membekas, menggelikan dan menyebalkan, tapi kesemuanya itu seru dan indah dalam ikatan tali persaudaraan sedarah-sekandung.



Bagaimana denganmu, semoga semakin akrab dan bahagia selalu dengan saudara kandungmu, ya. Tapi jika hingga kini kamu dan saudara kandungmu yang sudah besar masih juga sering berselisih maka cobalah bertanya pada diri sendiri, "Sudah dewasakah aku?."










Copyright © 2016 - 2018 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Sumur: opini iskrim | Sotoshop : iskrim



Diubah oleh iskrim 03-12-2018 15:05
6
4.6K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Tampilkan semua post
banana.critAvatar border
banana.crit
#69
Jadi kangen kakak" perempuan ane. Mereka smua skrang ikut suaminya, dan ane di rumah sama emak doang soalnya bokap krja di luar kota emoticon-Frownemoticon-Frownemoticon-Frown
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.