• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Terungkap, Kenapa Emak Sein Kanan Beloknya Kiri (Lihat Cara Mereka Berfikir)

iskrimAvatar border
TS
iskrim
Terungkap, Kenapa Emak Sein Kanan Beloknya Kiri (Lihat Cara Mereka Berfikir)


[ HT# 391, 392 ]


Fenomena yang terjadi di jalan raya utamanya sikap dan disiplin berkendara di jalan seringkali di langgar karena setiap orang merasa berhak dan memiliki kepentingan yang pada akhirnya timbul kesemrawutan dan pelanggaran di mana-mana. Namun diantara kasus tersebut fenomena emak-emak yang tidak disiplin berlalu-lintas seringkali menjengkelkan sekaligus membingungkan pengendara di belakangnya, kenapa ini bisa terjadi?

Sebelum lebih jauh kita bahas mari kita coba pahami terlebih dahulu pendapat John Gray dalam bukunya yang berjudul 'Women from Venus' terbitan tahun 1992. Buku itu membahas perbedaan hubungan laki-laki dan perempuan khususnya dalam pola fikir. Dimana pada inti dari perbedaan mendasar ke dua mahluk ini ternyata memiliki cara berfikir yang berseberangan, itulah mengapa pria dan wanita seringkali berbeda pendapat ketika berurusan dengan sikap dan perilakunya, dan itulah salah satu alasan kenapa Tuhan menciptakan untuk bisa saling melengkapi dari perbedaan tersebut.




Pola Fikir Menjadi Kambing Hitam?
Mbeek!




Berbeda lagi menurut hasil dari penelitian Tel Aviv University, dimana menurut riset dapat ditarik kesimpulan bahwa otak kanan perempuan lebih dominan daripada laki-laki, akhirnya pemilik otak dominan di kanan ini lah yang membuat perempuan seringkali mendahulukan perasaan, bukan dengan logika. Kaum perempuan memiliki verbal center pada kedua bagian otaknya dan kalau di hubungkan kedalam sikap disiplin berlalu-lintas mereka merasa lemah yang pada akhirnya seringkali bersikap sembrono, tidak disiplin berlalulintas, sein kiri beloknya ke kanan-begitu sebaliknya, mereka mungkin menganggap apa yang dilakukannya bakalan di maklumi, mereka menganggap dengan mengaktifkan salah satu sein saja dianggap sudah melakukan tugasnya dengan benar :"Perasaan sudah pencet sein," (tapi nggak tau sein yang mana), "Perasaan sudah mau belok," (tapi beloknya mendadak bikin kaget yang dibelakang). Menurutnya toh kalau mereka salah pasti dimaklumi dan berkelit "saya kan perempuan masa mau di hakimi di jalan raya?", dengan segala 'keanggunannya' mereka cuek dan melupakan pentingnya safety riding, segala permasalah di jalan dianggap 'bisa di kompromi', dengan alasan karena mereka seorang 'wanita yang lemah', justeru sikap inilah yang membuatnya mengundang bahaya bagi diri sendiri dan pengendara lainnya. Padahal yang namanya di jalan raya tidak mengenal gender dan maut siap menghadang kapan dan dimanapun!

Memaklumi dan membiarkannya menurut saya adalah pembodohan yang fatal. Jangan biarkan kita sebagai kaum laki-laki selalu mengalah dan disalahkan. Jangan biarkan mindset ini tersimpan di otak bawah sadar kita dan berlarut-larut hingga jatuh korban tak terhitung lagi.



Lalu bagaimana dengan otak laki-laki? Masih menurut riset yang di lakukan oleh peneliti dari Tel Aviv University pada 2015 silam pada 1400 orang bisa ditarik kesimpulan bahwa laki-laki dominan menggunakan otak kirinya, maka dari itu kemampuan motoriknya jauh lebih dominan, mampu berkoordinasi dengan baik antara tangan dan mata dan akibatnya mampu merespon dengan cepat keadaan disekitarnya, jika ditanya hubungannya ketika berkendara lelaki cenderung disiplin dan memahami benar fungsi dari fitur-fitur yang ada di kendaraan termasuk menggunakan lampu sein dengan benar.





Pentingnya menegakkan berdisiplin lalulintas di jalan harus tetap di tegakkan, lalu bagaimana solusi dan menyikapi fenomena emak-emak ini? Kalau ditanya pendapat pribadi maka saya akan memberikan masukan berupa sosialisasi lebih giat lagi dari sebelumnya kepada kaum hawa tersebut. Secara teori sangatlah mudah, mereka kan senang berkumpul, mulai dari level tetangga, rt, rw berikanlah sosialisasi betapa pentingnya disiplin berlalulintas memahami 'Safety Riding' yang benar bagi emak-emak seperti lewat pertemuan arisan, kegiatan ibu-ibu pkk, seminar, dan aktifitas sosial lainnya. Tapi kalau masih belum 'ngefek' juga mungkin bisa saja diberikan sangsi tegas berupa penilangan dengan aturan tertentu bagi kaum emak-emak ini, misal tidak boleh masuk jalur protokol, atau boleh lewat di hari-hari tertentu saja, atau mungkinkah dibuat SIM khusus pengendara wanita? Kalau bisa kenapa tidak, toh ini untuk kebaikan bersama, keselamatan bersama, dan kenyamanan generasi anak-anak kita di masa depan juga kan?













Copyright © 2016 - 2018 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Sumur: opini iskrim, hellosehat | Image: Google | Sotoshop : iskrim



i
Diubah oleh iskrim 26-11-2018 04:00
17
14.9K
133
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Tampilkan semua post
yogard182Avatar border
yogard182
#115
Kalo ketemu yang begituan jangan dimarahin, karena bisa-bisa kita yang dimarahin balik
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.