• Beranda
  • ...
  • Bisnis
  • Budi Daya Kroto Rangrang Usaha Baru Yang Menguntungkan

muinmasterAvatar border
TS
muinmaster
Budi Daya Kroto Rangrang Usaha Baru Yang Menguntungkan


Para pencinta burung berkicau dan mancing mania tentu tahu dengan kroto. Kroto merupakan pakan bergizi tinggi buat burung maupun umpan ikan. Krotok merupakan larva dan pupa semut rangrang atau lebih umum dikenal sebagai telur rangrang. Jika selama ini kroto diambil dari alam, kini kroto bisa dibudidayakan.

Menurut teori, kroto atau telur rangrang tersebut dibedakan dalam empat jenis, yaitu kroto basah, halus, kasar, dan kroto kacang. Kroto basah merupakan telur atau larva yang masih baru dengan kadar air yang cukup tinggi, tahan hanya satu hari bila tidak diawetkan, tetapi memiliki kandungan gizi terbaik dengan protein mencapai 47,80%.

Kemudian, kroto halus adalah pupa dari calon semut-semut pekerja atau pejantan kecil dan besar serta tidak tahan lama. Selanjutnya, kroto kasar adalah larva dan pupa dari calon semut ratu, ukurannya lebih besar dengan kandungan protein yang cukup banyak, tetapi juga tidak tahan lama.

Sementara kroto kacang merupakan campuran dari kroto basah, halus, dan kroto kasar. Kroto kacang ini bisa bertahan sampai sepekan tanpa diawetkan dan memiliki kandungan lemak tertinggi, mencapai 17,07%.

Kroto tersebut memiliki nilai ekonomis cukup tinggi dan selalu ditunggu pasar. Sebab, telur atau larva dari semut yang dikenal dengan gigitannya yang sangat menyakitkan dan pedas itu memang dibutuhkan konsumen pemilik atau penangkar burung berkicau, para pemilik atau penangkar ikan hias, serta para pemancing.



Dengan kandungan gizi, protein, dan lemak yang cukup baik, kroto menjadi salah satu pakan atau asupan andalan untuk burung berkicau guna meningkatkan stamina dan keterampilan dalam mengolah suara kicauannya. Kemudian, untuk ikan hias, kroto sangat baik untuk memacu perkembangan ikan itu sendiri. Sementara untuk para pemancing, kroto ukuran besar atau jenis kroto kasar merupakan umpan ampuh untuk mendapatkan ikan, khususnya ikan air tawar.

Untuk memenuhi berbagai keperluan tersebut, sangat wajar jika di pasaran berbagai jenis kroto itu dibanderol mulai dari harga Rp10 ribu hingga Rp12 ribu/ons. Bahkan, untuk kroto kasar harganya lebih tinggi lagi, ukuran sekitar dua sendok makan bisa dibanderol minimal Rp5.000.

Harga kroto yang selama ini hanya mengandalkan dari hasil pencarian secara alami di alam itu, bisa menjadi lebih mahal lagi manakala musim hujan dan para pencari telur semut tersebut istirahat. Karena para pencari semut banyak yang istirahat, pasokan kroto menjadi terbatas. Sementara kebutuhan akan telur semut itu tidak pernah menurun, akibatnya harga pun bisa melambung beberapa kali lipat.

Namun, meskipun harga melambung tinggi, tetap saja kroto tersebut ludes di pasaran. Sebab, para kicau mania, pemancing mania atau penghobi ikan hias yang rata-rata merupakan golongan menegah ke atas tidak mau burung atau ikan peliharaan serta hobi mereka memancing terkendala soal kroto. Karena itu, meskipun harganya tinggi pada musim hujan, kroto tetap dibeli.



Cara Beternak Kroto

Untuk langkah pertama adalah pembuatan rak terbuka. Alat dan bahan yang harus disediakan, yaitu meteran, palu, paku, siku, gergaji, sugu, spidol/pensil, kayu kasau dan reng, serta tripleks dan papan.

Adapun ukuran rak terbuka yang dibuat dari kayu kasau, kayu reng, dan tripleks itu berukuran panjang 122 cm, lebar 61 cm, dan tinggi 140 cm, sementara jarak antar rak 35 cm atau bisa dibuat menurut selera kita. Kemudian, pada bagian kaki rak jangan lupa diberi alas wadah berisi air agar rangrang tidak bisa pergi dari rak tersebut.

Setelah rak siap, langkah selanjutnya adalah membuat media sarang. Media sarang rangrang ini bisa dibuat dari toples plastik ukuran sedang, besek dari bambu ukuran sedang, potongan bambu, paralon, atau bahan lainnya.

Untuk media sarang dari toples plastik, pada bagian atas dan bawah dibuat dua lubang besar dan beberapa lubang kecil pada sisinya. Lubang besar tersebut gunanya untuk jalan keluar masuk rangrang dan lubang kecil berfungsi sebagai sirkulai udara. Sementara jika media sarang menggunakan bambu atau paralon, bambu atau paralon dengan diameter minimal 7 cm dipotong kurang lebih sepanjang 40 cm. Silahkan mencoba. Siapa tahu budi daya kroto menjadi salah satu pundi-pundi penghasilan Anda.
Diubah oleh muinmaster 23-05-2018 10:21
4
100.6K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bisnis
Bisnis
icon
69.8KThread11.4KAnggota
Tampilkan semua post
kuduneAvatar border
kudune
#26
Quote:


Yo wes lah nak ngono
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.