Sekjen PSI Sebut Tokoh Jahat GoT di Pidato Jokowi Adalah Prabowo : Sosok yang Masa Depannya Kelam

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Raja Juli Antoni, Sekjen PSI menyebut bahwa sosok Evil Winter yang digambarkan sebagai tokoh jahat di serial Game of Thrones adalah Prabowo.

Hal itu disampaikan Sekjen PSI ketika membahas soal pidato Jokowi saat pembukaan IMF yang sempat menyadur cerita Game of Thrones untuk menggambarkan kondisi dunia.

Dilansir dari tayangan Rosi Kompas TV, pernyataan Sekjen PSI soal tokoh jahat di Pidato Jokowi itu diawali dengan pertanyaan Rosiana Silalahi.

Rosi bertanya kepada Sekjen PSI itu perihal sosok tokoh Winter yang digambarkan oleh Jokowi itu.

Sebab diakui Rosi, Raja Juli Antoni pernah mengatakan bahwa sosok jahat di film tersebut adalah Prabowo.

Mendengar pertanyaan itu, Sekjen PSI itu pun langsung menjawabnya.

Raja Juli Antoni menjelaskan bahwa analogi yang disampaikan oleh Jokowi adalah untuk menggambarkan kondisi dunia.

Namun, menurutnya, analogi di film Game of Thrones itu juga tepat jika disangkutpautkan dengan kondisi di Indonesia.

Raja Juli Antoni lalu membeberkan fakta soal pernyataannya yang menyebut bahwa Evil Winter bisa dianalogikan seperti sosok Prabowo.

Ia menyebut bahwa Prabowo memiliki sebuah ambisi yang kuat.

Namun ambisi tersebut nyatanya tidak mendapat apresiasi yang tepat.

"Saya mengkontekstualisasikannya dalam tubuh Indonesia. Kita lihat ya, Pak Prabowo demi ambisi, dia miskin sekali apresiasi," ujar Raja Juli Antoni.

Selain itu, Raja Juli Antoni juga mengungkap beberapa isu yang pernah diangkat oleh Prabowo dan timnya yakni berkenaan dengan kritik kepada pemerintah.

Sekjen PSI itu bahkan menyebut beberapa pernyataan Prabowo yang menurutnya tidak benar.

Hal yang disampaikan Sekjen PSI itu seolah ingin meyakinkan khalayak bahwa sosok Evil Winter di Indonesia adalah Prabowo.

"Dia mengatakan kemiskinan di Indonesia naik, padahal faktanya tidak. Pengangguran meningkat, faktanya tidak. Katanya banyak tenaga asing masuk, angkanya kecil sekali. Tidak seperti yang digambarkan," katanya lagi.

Raja Juli Antoni lantas membenarkan bahwa analogi pada sosok Evil Winter itu memang ditujukkan untuk Prabowo.

Bahkan, Sekjen PSI itu juga menyebut bahwa Prabowo memiliki masa depan yang kelam.

Serta menurut Raja Juli Antoni, Prabowo juga memiliki masa depan yang tidak menentu.

"Simbolisasi Indonesia saya kira Pak Prabowo. Sosok seseorang yang masa depannya kelam. Kita tahu bagaimana Pak Prabowo memiliki masa depan yang tidak tentu," ungkapnya.

Mendengar pernyataan yang disampaikan Sekjen PSI, BPN Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera pun memberikan tanggapannya.

Ia terlihat tertawa saat mendengar analogi soal Evil Winter adalah Prabowo.

Mardani Ali Sera menyebut bahwa jika Jokowi mendengar pernyataan yang disampaikan Sekjen PSI itu maka ia akan marah.

"Luar biasa. Kalau Pak Jokowi dengar marah Pak Jokowi ini," imbuh Mardani Ali Sera seraya tertawa.


Makna Pidato Jokowi di Pembukaan IMF

Presiden Joko Widodo menjelaskan makna pidatonya di Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Bali yang menuai pujian dari sejumlah pemimpin negara sahabat.

Presiden menjelaskan hal itu di depan 1.000 lebih pemangku kepentingan Universitas Kristen Indonesia (UKI) dalam acara Lustrum Ke-13 UKI di Lapangan Bola Kompleks UKI, Jakarta Timur, Senin (15/10/2018) pagi.

Ia mengawali dengan mengulang lagi isi pidatonya terdahulu, yakni mengibaratkan pertarungan negara-negara di dunia serupa film serial " Game Of Thrones".

"Perhelatan ekonomi dan politik dunia saat ini diwarnai pertarungan antar kekuatan- kekuatan besar, antarnegara-negara besar dan negara-negara elite," ujar Jokowi.

"Kekuatan besar itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar, seperti siklus kehidupan. Di saat suatu negara berjaya, sementara negara lain mengalami kemunduran dan kehancuran," lanjut dia.

Di saat pertarungan kekuatan itu, lanjut Jokowi, mereka tidak sadar bahwa ada ancaman yang jauh lebih besar yang bisa mengancam eksistensi keseluruhan dunia.

Misalnya, perubahan iklim global dan penurunan ekonomi global.

Jokowi melanjutkan, pesan moral dari pidatonya itu adalah konfrontasi dan perselisihan dalam bentuk apa pun akan mengakibatkan penderitaan.

"Bukan hanya bagi yang kalah, namun juga bagi yang menang. Ketika kemenangan juga dirayakan dan kekalahan juga diratapi barulah kedua-duanya sadar, tapi sudah terlambat," ujar Jokowi.

"Kalau sadarnya baru belakangan, kemenangan atau kekalahan dalam perang selalu hasilnya sama, yaitu dunia yang porak-poranda. Padahal, tidak boleh kita melakukan perusakan hanya untuk menghasilkan sebuah kemenangan. Juga tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran itulah pesan moral yang ingin saya sampaikan di saat annual meeting itu," lanjut dia.

Pidato penjelasan Presiden tersebut mendapat apresiasi meriah dari para peserta acara.

http://bogor.tribunnews.com/2018/10/...kelam?page=all

Fail banget ngoahahahha

Ini loh terjemahan yg pas:


https://m.kumparan.com/@kumparannews...48219622835657