gula-gula karetAvatar border
TS
gula-gula karet
Suka Dan Duka Gamers Jaman Old dan Now
Apa yang dimaksud dengan Gamers? Tidak ada penjelasan khusus yang dapat menggambarkan kata tersebut. Tapi mayoritas sekarang ini, gamerslebih merujuk kepada orang-orang yang mempunyai hobi untuk bermain game. Entah itu tipe console (PS, Xbox, Nintendoswitch dan sejenisnya), tipe pc/ laptop dan terakhir adalah mobile (handphone dengan kemampuan untuk memainkan game (online/ offline)).
Semua game yang ditawarkan pun berbagai macam model, baik dari tampilan, grafiknya, cara bermain/ gameplay, strategi, individual maupun kelompok/ guild/ clan dan lain sebagainya. Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan dan pola permainan yang berbeda-beda. Sebenarnya semua yang dialami oleh para gamers tersebut, ada suka dan dukanya, berikut menurut pandangan team Techpod.

Harga Perangkat/ Device Yang Digunakan
Jaman Old. Gamers dijaman ini lebih banyak adalah orang-orang yang lebih suka berteman, "berusaha berteman dengan gamers yang memiliki perangkat/ device dirumahnya", dengan kata lain "berteman dengan teman kaya, supaya bisa ikutan main".
Tidak bisa disalahkan sih, karena era gamers ini, perangkat/ device yang dimainkan cukup lumayan mahal. Perangkat yang pertama kali muncul adalah Brown Box (1968) kemudian berubah nama menjadi Magnavox Odyssey dan menggunakan baterai.

Quote:



Biar lebih menarik, perangkat ini ditambah aksesoris, sehingga dapat dimainkan oleh gamers jaman itu.
Kemudian muncul Atari 2600 (dibangun tahun 1973, awal bernama Stella (protipe pertama Atari), kemudian berganti nama menjadi Atari 2600(setelah perusahaan tersebut dijual oleh pendirinya ke Warner Communication seharga $28 juta US). Dan ketika muncul dipasaran, dibandrol dengan harga $199 US. Perangkat ini harus digabungkan dengan televisi, sedangkan tidak semua gamers di jaman itu memiliki televisi. Dan masih banyak perangkat/ device lainnya yang menyusul dengan game yang lebih banyak dan menarik.

Masuk ke era menggunakan PC pun seperti itu, gamers jaman old, akan menghabiskan waktu berjam-jam, berhari-hari di warnet (bahkan tidak sedikit memang memilih tinggal), dengan harapan bahwa menjadi paling hebat/ kuat/ terkenal dalam game tersebut.

Jaman Now. Kondisi sekarang berbeda jauh, karena semua perangkat/ device dapat dimiliki oleh gamers lebih fariasi. Mereka dapat memilih game yang dimainkan sesuai dengan kondisi kantong masing-masing. Ya tidak tertutup kemungkinan juga sih, ada yang memanfaatkan keadaan, seperti 'bekerja di warnet', secara tidak langsung si gamers tadi dapat bermain semua game yang diinginkan tanpa harus membayar atau memiliki perangkat yang dibutuhkan, ditambah dapat gaji perbulan.

Item in Game Yang Digunakan
Jaman Old. Ketika mulai-mulai menjadi gamers dijaman ini, mayoritas semuanya adalah otodidak (belajar sendiri, merupakan orang yang tanpa bantuan guru bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan dasar empiris yang besar dalam bidang tertentu (sumber).

Dengan alasan itu, para gamers dijaman old, lebih suka untuk explore/ jelajah. Semua hal berusaha untuk dimengerti dan diketahui supaya dapat membantu mereka ketika bermain. Karena itu, rata-rata gamers jaman old adalah tipe-tipe hardcore gamenya, seperti petualangan, strategi, ataupun game sejenis yang membutuhkan waktu dan pemikiran untuk dapat menyelesaikan semua quest/ misi dalam game tersebut.

Quote:



Sesuai dengan penjelasan diatas, gamers jaman old secara tidak langsung tidak memerlukan biaya yang besar untuk dapat memiliki item/ perlengkapan dalam game yang dimainkan. Karena dengan tingkat jelajah yang dimiliki, rata-rata dapat memiliki item bagus dengan kerjasama antar tim/ guild/ clan tanpa harus membeli, bahkan dijaman ini, 'barter/ pertukaran' amat sangat dihalalkan (tentu saja kepercayaan lebih diutamakan).

Jaman Now. Perbedaannya terletak pada sisi keuangan. Karena sudah dipermudah oleh para developer untuk para gamers jaman now membeli item yang diinginkan. Baik untuk sekedar menambah status, serangan, pertahanan serta kemampuan lainnya, sehingga berdampak langsung pada hero yang dimainkan.

Bahkan diketahui bersama, gamers jaman now mulai dipermudah dengan munculnya software/ program-program yang dapat mengakali permainan dalam game tersebut. Istilah yang lebih dikenal adalah cheat(cara singkat untuk mengakali sebuah program, dalam hal ini game). Sehingga gamers dapat memiliki item-item di dalam game secara mudah dan tidak perlu kerjasama dengan tim/ guild/ clan, dan disatu sisi, gamers tersebut dapat mengalahkan semua pemain yang ada, hanya karena menggunakan item spesial (susah untuk didapatkan).

Namun karena dengan menggunakan cheat lebih mempermudah si gamers untuk bermain, tidak banyak juga gamers lain mengutuk tindakan cheat, dengan alasan agar lebih sportif dalam bermain.

Quote:



Kembali lagi, terkadang cheat yang dimaksud hanya berfungsi untuk beberapa saat, karena tidak tertutup kemungkinan, developer dari game tersebut dapat mengetahui jika gamers menggunakan cheat dan akan memperbaharui sistem keamanan supaya program ilegal tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Kelompok/ Guild/ Clan
Jaman Old. Hal ini adalah sesuatu yang amat sangat mutlak, karena gamers jaman itu dihadapkan dengan game yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, dan membutuhkan kerjasama dari beberapa hero/ karakter dalam game tersebut. Biasanya kelompok/ guild/ clan lebih banyak berkembang pada game mmorpg, strategi dan sejenis lainnya.

Dari sini lah berkembang sesuatu yang dinamakan komunitas, dimana para gamers yang menyukai atau bermain game sejenis, berkumpul menjadi satu (walaupun berbeda-beda lokasi) untuk bertemu dan saling berbagi pengalaman dalam hal bermain. Bahkan dari komunitas tersebut juga, muncul para gamers yang memilih untuk menjadi pemain profesional (mengikuti turnamen dalam skala nasional maupun internasional). Dan gamers jaman old ini, lebih sering bertemu untuk bertatap muka dengan gamers lain yang menjadi satu dalam kelompok/ guild/ clan (walaupun hanya setahun sekali atau karena turnamen).

Gamers jaman old agak susah untuk mengikuti turnamen khususnya di Indonesia, karena belum banyak kegiatan-kegiatan event yang dilakukan pada waktu itu. Walaupun ada, informasi yang disebar kepada para komunitas hanya terbatas pada media warnet atau marketing dari publisher(yang mempublikasikan game tersebut) melakukan roadshow/ event secara berkelanjutan di daerah-daerah yang dianggap banyak gamers.

Quote:



Jaman Now. Dikarenakan perkembangan game yang mulai berbeda setiap jamannya, developer lebih mengutamakan game yang dapat dimainkan secara masal/ massive. Walaupun begitu, gaya permainan berbeda yang ditawarkan oleh developer, membuat para gamers jaman now, memilih untuk tidak bergabung dalam suatu kelompok/ guild/ clan. Tapi tidak banyak memang, karena gamers yang individual, biasanya lebih menyukai untuk bermain di rumah, karena memiliki perangkat dan fasilitas sendiri.

Saking susahnya gamers jaman now untuk membentuk kelompok/ guild/ clan yang bagus dan mempunyai kemampuan bermain secara profesional, khususnya di Indonesia (tergabung dalam komunitas), masih belum banyak lahir tim-tim profesional yang berasal dari komunitas tersebut. Lebih banyak tim-tim profesional jaman now adalah gabungan dari gamers-gamers individual tadi, yang berusaha untuk menjadi satu kesatuan ketika bermain. Sehingga untuk beberapa tim profesional di Indonesia, selalu akan muncul satu individual yang lebih menonjol dari pada yang lain. Entah dikarenakan memang kemampuan bermain yang bagus, atau berdasarkan hasil dari kesepakatan dalam tim tersebut.



Cukup disayangkan keadaan ini, namun kembali lagi ke keadaan di Indonesia, para gamers masih belum bisa diterima secara baik oleh masyarakat pada umumnya. Apalagi ketika ditanya pekerjaan, menurut masyarakat gamers itu bukan sebuah pekerjaan/ profesi.

Kompetisi/ Turnamen
Jaman Old. Sisi ini sebenarnya lebih banyak bertentangan dengan keadaan dari gamers itu sendiri. Karena pada jaman old, tidak semua gamers dapat mengikuti kompetisi/ turnamen yang diselenggarakan oleh suatu badan/ event organizer tertentu. Jawabannya terletak pada pendidikan.

Benturan untuk mencoba mengembangkan kemampuan dan mental dalam bermain game, lebih sering kalah dengan pendapatorang tua. Tidak salah memang pendapat yang diutarakan oleh orang tua, karena pendidikan adalah pintu menuju kesuksesan seseorang, apalagi gamers. Jangan dianggap gamers itu tidak perlu pendidikan, justru amat sangat penting seorang gamers itu memiliki pendidikan yang lumayan (dalam artian tingkat sekolah menengah/ usia 15-17 tahun).

Alasannya terletak pada kemampuan berpikir si gamers itu sendiri. Jika kemampuan untuk menganalisa sesuatu hal atau pun dalam menyelesaikan masalah dianggap kurang (alasan karena tidak menempuh pendidikan sebagaimana mestinya), hal ini akan mempengaruhi keharmonisan dari teman-teman (jika tergabung dalam tim profesional) ketika bermain. Atau akan mengganggu si gamers tersebut ketika mengalami kekalahan/ gagal dalam menyelesaikan sebuah quest/ misi individual.
Pengaruh yang akan terlihat adalah dari sisi mental dan rasa bersaing dari si gamers itu sendiri. Karena tidak dapat menganalisa dengan baik, perasaan minder/ malu/ sedih akan lebih menguasai gamers itu sendiri, dan mempengaruhi ketika bermain.

Biasanya turnamen jaman old, lebih sering diadakan oleh komunitas itu sendiri, baik hanya untuk sekedar kumpul-kumpul atau lebih mengarah ke hadiah. Komunitas akan berusaha menyajikan hadiah yang menarik dari kenalan/ orang penting tertentu yang dapat membantu memberikan sejumlah hadiah untuk dimenangkan oleh para gamers jaman old.
Namun, beberapa turnamen yang bergengsi justru lebih sering diadakan pada negara lain (malaysia, thailand, filipina atau negara eropa dan amerika), sehingga gamers jaman old lebih membutuhkan biaya amat besar untuk sekedar menjadi peserta dari kompetisi/ turnamen tersebut, hanya beberapa gamers (individual/ tim) yang dapat pulang ke Indonesia dan menjadi finalis (masuk 4 besar).



Jaman Now. Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian paragraf sebelumnya. Gamers jaman now, segalanya lebih mudah dan berfariasi. Tidak hanya dari sisi game yang dimainkan, tetapi juga dari kompetisi/ turnamen.

Begitu banyak kompetisi/ turnamen yang dapat diikuti oleh para gamers jaman now, lokal maupun internasional. Tidak perlu menggunakan biaya sendiri, mayoritas pihak-pihak yang aktif dalam industri game sekarang ini, sudah mampu untuk memberikan konstribusi secara besar-besaran ketika menjadi sponsor atau partner dari kompetisi/ turnamen tersebut. Baik dari sisi hadiah utama, merchandise, tingkat kompetisi/ turnamen yang lebih bermutu, dan mampu memberikan kesempatan kepada para gamers untuk mencoba mental dan kemampuan bermain pada kompetisi/ turnamen skala internasional.

Seharusnya gamers jaman now lebih mampu untuk memberikan hasil yang maksimal, karena begitu banyaknya fasilitas-fasilitas yang bisa diperoleh tanpa harus berusaha lebih giat dari pada gamers jaman old.

Secara mental atau kemampuan, hal ini kembali kepada masing-masing individu dalam menilai sebuah permainan yang dimainkan oleh para gamers jaman old maupun jaman now. Karena setiap perkembangan yang dialami atau dirasakan hari ini, adalah hasil dari sebuah usaha/ transisi sebelumnya, membutuhkan waktu lama atau cepat, semua dikembalikan kepada keadaan yang dijalani pada masing-masing jaman.

Kunjungi website Techpod.tech http://bit.ly/techpod-tech-websiteuntuk informasi lainnya.

Quote:
Diubah oleh gula-gula karet 02-10-2018 09:49
0
8.6K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Games
Games
icon
38.9KThread15.4KAnggota
Tampilkan semua post
darifsAvatar border
darifs
#67
emoticon-Sundul Up
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.