- Beranda
- Berita dan Politik
mendag-sebut-gudang-bulog-penuh-bukan-urusannya-buwas-matamu
...
TS
kakek.cawapres
mendag-sebut-gudang-bulog-penuh-bukan-urusannya-buwas-matamu
https://finance.detik.com/berita-eko...a-buwas-matamu
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan pada dasarnya ia bingung. Sebab kegiatan yang Bulog lakukan merupakan tugas dari pemerintah.
Jakarta - Perum Bulog saat ini tengah menyewa beberapa gudang demi menyimpan cadangan beras miliknya. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan persoalan tersebut bukan urusan pemerintah.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan pada dasarnya ia bingung. Sebab kegiatan yang Bulog lakukan merupakan tugas dari pemerintah.
Bahkan, kata dia, seharusnya antara Bulog dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mesti berkoordinasi untuk menyamakan pendapat.
"Saya bingung ini berpikir negara atau bukan. Coba kita berkoordinasi itu samakan pendapat, jadi kalau keluhkan fakta gudang saya bahkan menyewa gudang itu kan cost tambahan. Kalau ada yang jawab soal Bulog sewa gudang bukan urusan kita, mata mu! Itu kita kan sama-sama negara," papar dia di Perum Bulog, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018).
Baca juga: Gudang Beras Bulog Penuh, Mendag: Bukan Urusan Kita
Lebih lanjut, ia berharap agar Kemendag dan Bulog bisa bersinergi mendorong langkah pemerintah menjaga pasokan beras.
"Kita kan aparatur negara jangan saling tuding-tudingan, jangan saling lempar-lemparan itu pemikiran yang tidak bersinergi," papar dia.
Sementara itu, pasokan Bulog saat ini berjumlah 2,4 juta ton. Untuk menyimpan beras, Bulog mesti menggelontorkan Rp 45 miliar untuk menyewa gudang di beberapa daerah.
Baca juga: Gudang Bulog Penuh, Bagaimana Nasib Impor 2 Juta Ton Beras?
utang saja tambah banyak manfaat buat rakyat kecil nihil.
infra itu cuma dinikmati 40% orang menengah keatas
matamu !
jangan pilih lagi kokowi think tanknya maruk impor sama proyek tp dr utangan
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan pada dasarnya ia bingung. Sebab kegiatan yang Bulog lakukan merupakan tugas dari pemerintah.
Jakarta - Perum Bulog saat ini tengah menyewa beberapa gudang demi menyimpan cadangan beras miliknya. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan persoalan tersebut bukan urusan pemerintah.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan pada dasarnya ia bingung. Sebab kegiatan yang Bulog lakukan merupakan tugas dari pemerintah.
Bahkan, kata dia, seharusnya antara Bulog dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mesti berkoordinasi untuk menyamakan pendapat.
"Saya bingung ini berpikir negara atau bukan. Coba kita berkoordinasi itu samakan pendapat, jadi kalau keluhkan fakta gudang saya bahkan menyewa gudang itu kan cost tambahan. Kalau ada yang jawab soal Bulog sewa gudang bukan urusan kita, mata mu! Itu kita kan sama-sama negara," papar dia di Perum Bulog, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018).
Baca juga: Gudang Beras Bulog Penuh, Mendag: Bukan Urusan Kita
Lebih lanjut, ia berharap agar Kemendag dan Bulog bisa bersinergi mendorong langkah pemerintah menjaga pasokan beras.
"Kita kan aparatur negara jangan saling tuding-tudingan, jangan saling lempar-lemparan itu pemikiran yang tidak bersinergi," papar dia.
Sementara itu, pasokan Bulog saat ini berjumlah 2,4 juta ton. Untuk menyimpan beras, Bulog mesti menggelontorkan Rp 45 miliar untuk menyewa gudang di beberapa daerah.
Baca juga: Gudang Bulog Penuh, Bagaimana Nasib Impor 2 Juta Ton Beras?
utang saja tambah banyak manfaat buat rakyat kecil nihil.
infra itu cuma dinikmati 40% orang menengah keatas
matamu !
jangan pilih lagi kokowi think tanknya maruk impor sama proyek tp dr utangan
1
1.7K
23
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
669.8KThread•40.2KAnggota
Tampilkan semua post
vangoz
#3
Gw jelas bukan panasbung, tapi kali ini gw mempertanyakan ke mana Jokowi. Dolar lagi naik malah import bahan pangan. Mendag sama Bulog bisa ga sinkron. Kebijakan Mendag super aneh ga pernah dievaluasi.
Seandainya aja ada calon yang lebih baik gw ga pilih Jokowi deh. Tapi sayangnya calon satunya lebih ga jelas lagi.
Seandainya aja ada calon yang lebih baik gw ga pilih Jokowi deh. Tapi sayangnya calon satunya lebih ga jelas lagi.
-1
Tutup