c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Majapahit Menguasai Nusantara ? Ngawur Sampean !!


Siapa sih yang tak mengenal kisah tentang kejayaan kerajaan Majapahit, tentu saja semua orang di dongengkan tentang bagaimana kuat kerajaan tersebut hingga akhirnya ingin menguasai nusantara dengan hal yang sering kita dengar yaitu "Sumpah Palapa".



Sumpah yang terkenal namun saat ini jarang ada yang tahu isinya, nah untuk itu sebagai pengetahuan saya kutip sumpah ini yang awalnya terdapat pada teks Jawa Pertengahan di kitab Pararaton, yang berbunyi,

Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.

Terjemahannya,

Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa”.



Terlihat disini sumpah yang ingin menguasai seluruh tanah kerajaan lain, ketika sumpah itu dilontarkan Majapahit belum menguasai apa-apa ? Dan faktanya sumpah ini tak pernah terlaksana Majapahit tak pernah bisa menguasai kerajaan lain bahkan di tanah sunda saja pun Majapahit tidak berdaya, itu terjadi pada kisah perang bubat walau ada orang yang bilang perang bubat tak pernah terjadi karena kitab pararaton merupakan sumber yang lemah dan penuh kepalsuan karena ada campur tangan voc di dalamnya. Namun pada Peristiwa Bubat dapat agan lihat juga di kitab Carita Parahyangan. Di situ diceritakan peristiwa ini walaupun hanya satu kalimat saja. Jadi kalau menganggap Perisitiwa Bubat adalah satu kebohongan, berarti menganggap Naskah Carita Parahyangan juga naskah palsu, namun kidung sunda memang harus dikaji lebih dalam, karena terlalu detil mengisahkan bubat menjadi tanda tanya tersendiri.

Hingga saat ini kitab Pararaton pun sering menjadi ajang debat yang tidak menemukan titik akhir, maklum saja kitab itu memang anonim pembuatnya setidaknya ada sisi sejarah yang bisa kita kulik untuk hari ini. Seperti kisah sumpah palapa yang ternyata tak sesuai dengan sikap politik Majapahit terhadap kerajaan lain yang mempunyai hubungan yang harmonis.



Hal ini di yakinkan dengan adanya hubungan yang harmonis antara Majapahit dan kerajaan lainnya, karena hubungan Majapahit dengan daerah-daerah sekitarnya sebenarnya bersifat "mitra satata" alias sahabat setara atau mitra dalam kedudukan yang sama tinggi jadi tidak ada mereka ingin menguasai daerah lain alias menjajah.

Dan ini terlihat mengapa Majapahit membuat pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai utara Jawa, seperti Lasem, Tuban, Gresik, dan Jepara jelas terlihat Majapahit menyediakan tempat bagi berkumpulnya para pedagang dari segala penjuru Nusantara.

Untuk kata Nusantara sendiri sebenarnya berasal dari "nusa" ialah 'pulau-pulau atau daerah', kemudian "antara" artinya adalah 'yang lain'. Jadi Nusantara di masa Majapahit bisa juga diartikan sebagai "daerah-daerah yang lain" memang faktanya kerajaan yang berniaga berasal dari kerajaan di luar wilayah Majapahit alias Majapahit tidak menguasai mereka.



Seperti sudah diketahui banyak orang Majapahit itu berlokasi di Trowulan, dekat Sungai Brantas, dan merupakan kerajaan yang bercorak agraris, hingga akhirnya Majapahit membutuhkan barang dari wilayah lain seperti Sumatera ada hasil hutan, dari Kalimantan ada logam, dari Cina ada sutra. Dan juga para pedagang Arab yang mencari kapur barus dan rempah-rempahnya di tanah nusantara.

Dari keadaan demikian bisa disimpulkan abad ke-14, perdagangan Majapahit sudah berciri globalisasi. Sementara konsep Nusantara sendiri, yang diyakini para peneliti yang melemahkan kitab pararaton bahwa saat itu terjadi koalisi antara kerajaan-kerajaan yang turut bekerja sama untuk mencapai kepentingan bersama baik itu keamanan dan perdagangan yang berada di wilayah mereka.



Mengapa Majapahit dianggap menguasai Nusantara ? Ini karena Moh.Yamin ingin memberikan sugesti pada para pemuda tentang Nation Building. Dimana Indonesia saat itu masih terkotak-kotak maka diberikan konsep Nusantara dengan artian berbeda dan dianggap hal itu sudah ada pada zaman Singasari dengan nama Dipantara lantas diperkuat pada zaman Majapahit.




Tapi setidaknya hal ini hanya untuk pengetahuan tambahan agar di zaman modern ini kita tidak di bohongi lagi tentang kerajaan Majapahit yang seakan superior menguasai Nusantara, bahkan yang sanggup menyatukan nusantara plus papua adalah Sukarno. Majapahit menguasai nusantara ??? Husshh ngawurr itu....!!

Seruupuuutt ahhh




Referensi

https://m.liputan6.com/regional/read...sai-nusantara#



Diubah oleh c4punk1950... 06-09-2018 03:27
anasabila
pabloo
Kutuloncat373
Kutuloncat373 dan 12 lainnya memberi reputasi
5
67K
489
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
gilgirooAvatar border
gilgiroo
#378
Quote:


Negarakertama memang tidak 100% valid tapi jauh lebih valid daripada pararaton yang di buat tahun 1600, seratus tahun setelah majapahit runtuh, sedangkan negarakertagama di buat waktu masa kejayaan majapahit.

Tahu darimana ngak peningalanya? Memang sudah di lakukan penelitian besar besaran? Jawab dong udah pernah baca perang dayak vs majapahit?

“Orang Jawa adalah orang-orang yang sangat berpengalaman dalam seni navigasi, sampai mereka dianggap sebagai perintis seni paling kuno ini, walaupun banyak yang menunjukkan bahwa orang China lebih berhak atas penghargaan ini, dan menegaskan bahwa seni ini diteruskan dari mereka kepada orang Jawa. Tetapi yang pasti adalah orang Jawa yang dahulu berlayar ke Tanjung Harapan dan mengadakan hubungan dengan Madagaskar, di mana sekarang banyak dijumpai penduduk asli Madagaskar yang mengatakan bahwa mereka adalah keturunan orang Jawa."

Demikian tulis Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit 1645.

Hmm maritim cuma buat silaturami ya?

"Anunciada (kapal Portugis yang terbesar yang berada di Malaka pada tahun 1511) sama sekali tidak menyerupai sebuah kapal bila disandingkan dengan Jung Jawa." tulis pelaut Portugis Tome Pires dalam Summa Oriental (1515).

Saya tahu, situ tidak terlalu suka dengan sesuatu yang berbau jawa, karena terlihat superior. Jadi situ,menulis sesuatu dari pandangan situ yang tidak sesuai dari fakta sejarah.

Terlepas benar tidaknya majapahit menundukan seluruh kerajaan nusantara, tapi kita patut mengapresiasikanya, karena majapahit banyak memberikan pengaruh ke wilayah nusatara ini, seperti batik, kris dll. Sastranya pun sudah di akui unesco. Kapal jawa yang di kagumi bangsa asing dll.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.