Kaskus

Story

chrishanaAvatar border
TS
chrishana
[MATURE / 21+] Burung Kertas Merah Muda 2
[MATURE / 21+] Burung Kertas Merah Muda 2



Quote:


Cerita ini adalah kisah lanjutan dari Burung Kertas Merah Muda. Kalian boleh membaca dari awal atau memulai membaca dari kisah ini. Dengan catatan, kisah ini berkaitan dengan kisah pertama. Saya sangat merekomendasikan untuk membaca dari awal.


Silahkan klik link untuk menuju ke kisah pertama.


Terima kasih.



Spoiler for Perkenalan:


Quote:

Polling
0 suara
Siapakah sosok perempuan yang akan menjadi pendamping setia Rendy?
Diubah oleh chrishana 02-04-2020 09:31
japraha47Avatar border
aripinastiko612Avatar border
jalakhideungAvatar border
jalakhideung dan 59 lainnya memberi reputasi
54
274.3K
981
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
chrishanaAvatar border
TS
chrishana
#445
Chapter 29
“Tapi, aku gak mau kamu ngorbanin sesuatu yang tak pantas kamu korbankan, Va.” ujar Rendy.

“Kamu punya cara apa untuk ngebuktiin Gavin itu gak baik ke Anna?” tanya Rendy.

“Ya kamu bisa rekam pada saat dia ngajak kamu check in atau ngajak berhubungan misalnya.” ujar Rendy.

“Oke, aku akan lakuin itu.”

“Tapi, jangan kamu terima ajakannya.”

“Anna mana bisa percaya kalau hanya lewat suara, Ren.” ujar Rheva.

“...”

“Percaya sama aku, Rendy...” ujar Rheva.

Rendy tak bisa berkata apa-apa lagi. Bibirnya kaku dan mulut terkunci. Ingin mengeluarkan sepatah kata tetapi seperti ada yang menahan dari dalam hati dan pikirannya. Rheva hanya memegang tangan Rendy untuk meyakinkan Rendy bahwa tidak akan terjadi apa-apa lalu berjalan keluar dari kamar Rendy.

Sekarang, Rendy berada dalam situasi sulit. Dia harus melibatkan orang-orang disekitarnya untuk membuktikan bahwa Gavin adalah lelaki yang buruk dan tak pantas jika disandingkan dengan Anna yang cantik dan berhijab. Tak lama kemudian, masuklah Anita ke dalam kamar Rendy dan menemukan Rendy sedang duduk sendiri di atas ranjangnya.
“Tadi itu Rheva bukan ya?” tanya Anita.

“Iya, Kak...”

“Kamu kenapa?”

“Gak apa-apa... Gak tau ah... Pusing...” Rendy merebahkan tubuhnya dan menutup wajahnya dengan bantal.

“Ih!” Anita menarik bantal yang menutupi wajah Rendy. “Kamu tuh kalau ditanya jawab yang benar!” protes Anita.

“...”

“Ada masalah sama Rheva?” tanya Anita.

“Nggak ada... Bukan sama Rheva.” jawab Rendy.

“Anna?”

“Iya...”

Anita merubah posisinya. Kini dia merebahkan tubuhnya dan memiringkannya menghadap Rendy. Wajah Rendy dan Anita saling berdekatan. Namun, tak ada niat Anita untuk menggoda Rendy walaupun dia hanya memakai sport bradan hotpants saja.
“Kamu kenapa lagi sama Anna? Berantem?” tanya Anita.

“Nggak, Kak...” jawab Rendy singkat.

“...”

“...” Rendy hanya diam.

“Rendy! Kok malah diem!” Anita meninggikan suaranya di telinga Rendy.

“Aduh! Apaan sih!” Rendy kesal.

“Ceritanya terusin! Ngeselin banget!”

“Iya iya... Dia mau nikah, Kak...” ujar Rendy.

“Ya bagus dong dia mau nikah...”

“Kak, aku gak masalah deh dia mau nikah sama siapa. Tapi, aku gak ikhlas ngelepas Anna dari hatiku kalau dia salah memilih laki-laki!” ujar Rendy dengan emosi.

Anita langsung memeluk Rendy yang kala itu sedang dikuasai oleh emosi. Anita menghela napas panjang dan tersenyum serta berbicara setengah berbisik di telinga Rendy.
“Rendy, Anna lebih memilihnya mungkin karena ada usaha dari lelaki itu untuk menghalalkannya.” Anita mengendurkan pelukannya. “Sekarang, aku tanya sama kamu. Usaha apa yang sudah kamu lakukan untuk meyakinkan dia? Sudah kamu lamar dia? Bicara dengan orang tuanya?” tanya Anita.

“...”

“Wanita melihat pria itu dari apa yang dia lakukan untuk membuktikan cintanya terhadap wanita yang ia cinta. Bukan hanya sekedar yakin dalam hati saja. Ingat, cinta itu diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan perbuatan.” ujar Anita.

“...”

“Kalau memang kamu cinta dengan Anna, doakanlah dia yang terbaik. Doa adalah pembuktian cinta terhebat, tak akan ada yang bisa menandingi.” ujar Anita.

“Apa kakak juga melakukan itu?” tanya Rendy.

“Iya, aku selalu doakan orang yang aku cinta, walaupun sekarang aku gak tau di mana dia dan gimana kabarnya.” jawab Anita.

“Mantan kakak?”

“...” Anita hanya menganggukkan kepalanya. “Itulah kenapa aku selalu menolak lamaran para lelaki. Karena hatiku masih ada satu nama yang belum bisa digantikan.”

*PLAK!*

Satu tamparan keras mendarat di pipi Rendy. Anita melayangkan telapak tangannya tepat ke arah wajah Rendy. Rendy yang bingung langsung melampiaskan emosinya pada Anita.
“Aduh! Apaan sih!” ujar Rendy seraya memegang pipinya.

“Sempet-sempetnya liatin dada aku!” ujar Anita sambil menutupi bagian dadanya.

“Keliatan, Kak! Keliatan! Siapa suruh cuma pake sport bradoang!” ujar Rendy tak mau kalah.

Tiba-tiba saja Anita menerjang tubuh Rendy hingga tubuhnya terbaring di atas ranjangnya. Posisi Anita sekarang sedang menduduki tubuh Rendy dengan kedua tangan Anita menahan bahu Rendy. Lalu, Anita mendekatkan dan menempelkan tubuhnya tepat di atas tubuh Rendy.
“Hayo... Kamu napsu kan...” goda Anita.

“Kak! Apa-apaan sih! Bangun gak!” Rendy mencoba meronta.

“Apanya yang bangun? Aku apa kamu?” Anita makin menggoda Rendy.

“Kakak! Berat tau gak! Aku sumpahin kakak besok obesitas!” Rendy membentak.

“Heh! Kurang ajar! Ya udah aku gini aja terus... Gak mau bangun...” ujar Anita.

“Ya ampun, Kak! Hobinya jelek banget asli...” ujar Rendy.

“Adik sepupuku yang tampan dan manis...” Anita membelai lembut pipi Rendy, “Kan sekarang kamu lagi galau... Gimana kalau aku...” tiba-tiba saja Anita berhenti bicara.

“Ini apaan sih kok ngeganjel?” tanya Anita sambil memegang bagian celananya.

“...”

“Astaga, Rendy! Kamu nafsu ya!” Anita bangun dari duduknya berpindah posisi ke samping Rendy.

“Nggak!”

“Itu punya kamu berdiri! Kurang ajar kamu!” Anita mengambil guling dan bersiap memukul.

“Kak! Jangan! Stop!” Rendy memberikan sinyal stop kepada Anita.

“Rasakan ini, dasar nakal!”

*BUG!*

“TIDAAAAAAK!!!” Rendy berteriak kencang.

elangbiru00
fakhrie...
itkgid
itkgid dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.