Peluang usaha di ibukota dan kota-kota besar lainnya nampak tak pernah mati, terutama untuk usaha kecil menengah yang tergerus dengan zaman. Perlunya kreatif dengan ide-ide yang baru nampaknya layak dicoba.

Warung memang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, karena usaha warung merupakan sebuah usaha kecil yang biasa dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah seperti menjual kebutuhan ringan semisal kopi, rokok, gorengan, dan lain-lain.



Tapi lewat ide kreatif anak bangsa bagaimana jika sebuah warung konvensional disulap menjadi lebih modern ?.

Ide inilah yang diapplikasikan langsung dilapangan dan nampaknya memang harus segera dilakukan, karena di era yang serba online seperti sekarang tak semuanya bersifat delivery, modernya sebuah warung merupakan dari bentuk kemajuan zaman, seperti kita lihat masih banyak masyarakat yang memanfaatkan fasilitas offline seperti warung untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Tak heran kalau di kota besar sekalipun, kita masih akan melihat banyak warung yang tersebar di pinggir jalan.

“Bahkan di Jakarta sendiri, terdapat lebih dari 50.000 warung pada tahun 2014. Bahkan satu warung rata-rata menghasilkan pendapatan sekitar Rp1,5 juta per hari,” ujar Harya Putra, mantan Expansion Head dari co-working space EV Hive.



Melihat hal tersebut, perusahaan modal ventura East Ventures berinisiatif membuat sebuah perusahaan yang bisa meningkatkan kualitas warung tradisional dengan bantuan teknologi. Perusahaan tersebut diberi nama Warung Pintar. Agung Bazharie dan kawan-kawan. Mereka menyulap sebuah warung yang tadinya masih konvensional dan sederhana menjadi lebih modern dan ter manajemen dengan baik.

Lalu apa yang membedakan Warung Pintar dengan warung tradisonal pada umumnya ? seperti yang dikutip darei warungpintar.id



Warung Pintar menggunakan barcode Scanner untuk pembayaran, seperti di kasir minimarket.

Warung Pintar, menyediakan fasilitas Wifi.

Warung Pintar, dilengkapi CCTV.

Warung Pintar, dilengkapi Refrigerator.

Warung Pintar, dilengkapi LCD TV.

Juga dilengkapi aplikasi di android untuk penjual, sebagai alat manajemen mereka.

Seperti dikutip id.techinasia, Warung Pintar dioperasikan oleh tim yang telah berpengalaman di dunia startup. Di posisi CEO ada Agung Bezharie yang pernah menjadi Investment Associate di East Ventures, sedangkan di posisi COO ada Harya Putra.

Mereka pun menggandeng Sofian Hadiwijaya, yang berpengalaman sebagai Technology Evangelist Kudo, co-founder Pinjam, serta VP of Business Intelligence GO-JEK. Selain itu juga ada Pandu Kartika Putra, yang aktif di Code for Bandung dan Code4Nation.



Hingga saat ini, mereka telah mempunyai delapan warung yang tersebar di Jabodetabek. Warung pintar memang menjadi solusi negeri ini untuk semakin memudahkan akses masyarakat.

Tak hanya itu merekapun akan bekerjasama dengan media lain seperti,

Moka POS sebagai aplikasi kasir.

Jurnal sebagai aplikasi pencatatan keuangan dan akuntansi.

Kudo sebagai platform penjualan tiket, pulsa, dan barang-barang yang dijual di eS E N S O Rmerce.

Do-Cart untuk pengadaan produk dan distribusi.

Waresix untuk sistem distribusi gudang.

Dengan adanya ide kreatif warung pintar ini, semoga usaha kecil menengah tidak tergerus zaman.

Seruupuutt dolo gan...







Source

Www.id.techinasia.com/warung-pintar-franchise-warung-modern

Www.warungpintar.co.id

http://m.liputan6.com/tekno/read/327...bang-tahun-ini