Gua semakin kebingungan, setelah ia melipat dan merapikan baju baju itu, ia menuju lemari kaca yg terdapat foto seorang perempuan muda yang sangat cantik dan gua baru sadar bahwa perempuan yg ad difoto itu adalah perempuan yang membawa gua ketempat ini, luka gua sudah tak terasa lagi terlawan dengan rasa sedih dan iba ini.

nenek itu mengelus foto kecil itu dan memeluknya dengan baluran air mata, tangis gua makin menjadi jadi, ketika gua membuka mata dari tangis tersebut, gua melihat teman teman gua keheranan melihat gua, dan gua sudah kembali didalam mobil. Isal yang sudah mengetahui kemampuan gua, mengerti apa yang udh gua alami, isal langsung menyuruh supir untuk berhenti dibahu jalan untuk mendengarkan cerita gua

Teman teman dan supir pun memang mereka tidak percaya dengan apa yang gua ucap, tapi atas bantuan isal akhirnya mereka percaya dan kita langsung mencari jalan kearah rumah tersebut dengan keluar tol.

kita membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mencari lokasi tersebut, krna gua juga lupa lupa ingat dan posisi rumahnya berada dipinggir tol. Kita sampai di rumah nenek tersebut, tapi sayang sekali mobil kami tidak bisa parkir karena menutup jalan dan dengan terpaksa kami harus mencari lapangan untuk parkir yang lumayan jauh. ketika kita sampai dirumah tersebut, nenek itu terkaget melihat kehadiran kita

"Ya ada apa yah?". Tanya nenek.
"Saya Rijal, dan ini teman teman saya". Jawab gua.
"Ya ad apa yah?". Balas nenek.
"Saya ingin bertemu dengan anak ibu,boleh??". Tnya gua.
"Hm... memangnya ada apa yah?? kalian siapanya? ". Jawab nenek itu penasaran.
"Saya teman lama dia bu, saya mau silahrutahmi saja". Jelas gua.
"Nina...... sudah tidak disini nak". Jawab nenek itu sedikit ragu.
"Maksudnya bu?, nina pindah?, kmna yah?". Tanya gua makin penasaran.
"Maksud saya, Nina sudah tiada nak, menurut kabar ia sudah menjadi mayat yang saya pun belum tahu keberadaannya. Jelas nenek itu.
"Innalillahi..!! ". Respon kami.
"heeeh, bu.... boleh bicara sebentar, tapi cuma saya dan ibu aja, gimana?? ada hal yg sangat penting mengenai Nina".
"Monggo nak".

Gua masuk kedalam rumah kecil ibu itu sedangkan temen dan supir menunggu dibale depan rumah. Gua menjelaskan semuanya apa yg gua alami, gua juga heran kenapa harus gua yg alamin, knapa bukan teman dekatnya saja. Setelah sekitar 1 jam gua menjelaskan semuanya ditemani air mata nenek itu yg mengalir, akhirnya nenek itu mau menerima kenyataan yg ada dan entah kenapa gua merasa sangat menyesal karena gua gabisa nemuin dimana keberadaan mayatnya Nina.


Next upload nnti ya gan.....!!!
Cendol ama komennya gan, jngan cuma dibaca doang atuh gan, suraaamm eta boi...!!!