Mawar di beritakan sudah tidak bernyawa lagi, setelah melakukan itu sebanyak dua kali bersama pacarnya. Mereka berdua melakukan itu di sebuah kamar kos kosan. Tewasnya mawar di kemungkinan besar di sebabkan oleh pendarahan akibat perbuatan terlarang tersebut.

Menjadi bahan renungan kita bersama, mengapa hal sedimikian rupa sering ada dalam berita. Beberapa hari yang lalu baru saja kasus seputar video porno anak di bawah umur dan anak yang masih sekolah. Kini kejadian serupa terjadi dan memakan korban nyawa. Sepertinya pendidikan soal seksualitas dan larangan untuk hal serupa tersebut mungkin harus kita tekankan kepada anak anak kita. Namun di negeri kita dengan budaya timur ini, nampaknya untuk membicarakan hal tersebut agaknya kita masih menemukan kesulitan ,. Kita tentunya akan kesulitan dengan cara penyampaian bagaimana yang pas dan mesti kita sampaikan untuk anak anak kita.

Di dalam berita di jelaskan kedua anak di bawah umur ini saling berkenalan melalui aplikasi perpesanan. Mereka dekat berawal dari sana. Kecanggihan teknologi sekarang, keinginan untuk memberikan perangkat komunikasi kepada anak usia sekolah dan akses mereka terhadap dunia internet, dengan adanya berita ini harus kita renungkan kembali.

Dan tak lupa secara berkala kita harus bisa memeriksa apa saja isi hp nya selama di pegang si anak. Anak di bawah umur tidak boleh di biarkan menyimpan rahasia terhadap orang tuanya. Segala tindak tanduk anak kita, harus kita perhatikan. Apa saja yang mereka kerjakan jangan sampai luput dari pengawasan. Walaupun itu tidak mudah mari kita upayakan.