Akhir cerita 1


“Untuk kali ini semua perbincangan yang menggunakan bahasa jawa langsung ane translate ke bahasa indonesia ya agan agan supaya lebih mempersingkat pengetikan”


Setelah keluarnya ke 3 temenku dr kamar ini dan sebuah bisikan dari samsul kepadaku barusan yang sontak membuat rasa takutku mulai menjalar lagi, karena apa? Masa aku disukai oleh mahluk yang dengan wujud yang semula sangat tidak enak dipandang walaupun wujud yang berdiri di depan kami sekarang nampak cantik, anggun dan sangat menarik tetapi tetap saja dia bukan dari golongan manusia biasa.

“Mau kamu sebenarnya apa?” tanya samsul kepada sosok cantik yang sedari tadi masih berdiri didepan kami sekitar 4 meteran.

“Aku Dewi Laras, aku bersal dari kota xxxxx” mahluk yang mengaku bernama dewi laras itu mulai berbicara dengan pelan tetapi masih dapat aku dengar dengan baik, pandangan matanya yang tajam tetapi terlihat sayu menyiratkan kebenaran apa yang telah dia sampaikan, tetapi aku tidak mudah percaya dengan mahluk yang memang bukan sepertiku, aku sedikit terperanjat setelah mendengar nama kota yang dia sampaikan ternyata sama dengan kota yang sekarang aku tinggali.

“Aku sudah lama dan sering melihat Mas Praditya setiap kali dia melewati daerah kekuasaanku, dan aku sangat ingin mengikuti kemanapun Mas Praditya dikarenalan aku sudah tidak peduli lagi dengan daerah kekuasaanku hingga sampai dengan waktu kemaren aku putuskan untuk mengikuti Mas Praditya kemanapun berada” kata Dewi laras kembali,

“Hla maumu apa koq ingin ikutin temenku adit” timpal samsul cepat,

“Kamu ingin mencelakakan temenku ???........iya !!!!” kembali samsul bertanya tetapi dengan intonasi suara yang sedikit ditinggikan.

“Tidak tidak, aku tidak sama sekali berniat mencelakai Mas Praditya” balas laras cepat dengan dibarengi ke dua tangannya di atas dada sambil menggerak gerakkan telapak tangannya yang mengembang seperti berniat menegaskan apa yg telah disampaikan,

“Hla terus ?? kalau tidak berniat mencelakai adit, apa kamu mau melindungi dia?? Hanya Allah SWT yang akan melindungi kami dan bukan kamu mahluk kafir !!!” bentak samsul kepada laras.

“Aku hanya ingin berada di dekat Mas Praditya” jawab laras lirih dan sambil menundukkan kepalanya,

“Iya kenapa kamu ingin dekat dekat dengan adit ???” tanya samsul kemudian tetapi dengan intonasi yang biasa saja tidak membentak seperti sebelumnya.

“A a aaaku.....” jawab laras terbata dan masih sambil menundukkan kepalanya,

“Iya kenapa ????” tanya samsul yang kali ini sambil menengok kearahku sambil menyunggingkan senyum dan sambil menggerak gerakkan alis kanannya.

Mahluk yang bernama laras yang masih berdiri didepan kami hanya diam terpaku dan dengan masih menundukkan kepalanya tanpa ada jawaban yg aku dengar.

“Apa kamu suka sama temenku adit ???” tiba tiba samsul menanyakan kata kata yang membuat aku kaget dan secara reflek aku langung menolehkan kepalaku ke samsul sambil melotot dan berbicara dengan bahasa bibir “elo gila dab, ga ada pertanyaan lain apa...???” tanyaku, dan jawaban pertanyaanku kepada samsul hanya sebuah kerjapan mata dan senyuman yang menyengir..........