Part 10 Something Wrong 1.1

Ternyata orang yg selama ini kami curigai (mulai sekarang kita sebut aja bu parni: samaran) mengetahui kalo kita mengunjungi ibu **** , entah bagaimana caranya dia bisa mengetahuinya.

Sementara sejak kejadian mimpi tempo hari keadaan ibu semakin menurun, akhirnya ibu aku ajak ke dokter, dokterpun bilang kalau hanya demam biasa dan hanya kelelahan sehingga butuh isrirahat saja.

Sehabis pulang dari dokter kondisi ibu tidak juga membaik, bahkan bisa dibilang semakin parah, beliau kalo hari sudah menjelang malam selalu bingung, ditambah dada terasa sesak. Akupun bingung dengan keadaan ibu, saudara2ku(terutama pihak ibuku) pun berdatangan untuk menjenguk ibuku.

"Dah dibawa ke dokter belum le?" tanya omku

"Sudah om, baru kemaren kita ke dokter nsrko... tapi dokter menyatakan kl gak apa" jawabku

"Coba besok ke dokter Suryono aja, sapa tau bisa ketahuan sakitnya" kata omku.

"Iya om..besok aku ajak kesana" kataku


........

Paginya aku berniat mengajak ke dokter suryono (bagi agan2 yg satu kota denganku pasti gak asing dengan nama itu, karena beliau sekarang buka praktek sunat/khitan yg gencar promosi diradio dengan semboyan "ora loro...ora loro")

Akhirnya aku dan ibuku berangkat menuju ke dokter itu.
Sesampe disana aku menjelaskan tentang keadaan ibuku, beliau kemudian mengecek fisik ibu.
Setelah itu beliau bicara:

" Bu... saya cek emang ibu gak ada gejala penyakit yg berbahaya, cuma pesan saya... perbanyak mendekatkan diri sama yg diatas, jangan lupa perbanyak istighfar" kata dokter suryono.

"Saya tau keluarga ibu sedang banyak masalah, pasrahkan saja semua sama Allah, sementara ini saya kasih obat penenang aja ya.. sama vitamin" lanjut beliau

Akupun cuma manggut2 dengan perkataan beliau, "ternyata dokter ini juga ngerti hal2 yg berbau mistis" batinku

Tak lama kemudian kami pun berpamit pulang.
Apakah sepulang dari dokter itu keadaan ibu membaik?
Jawabannya tidak gan.... sorenya kembali mengalami hal yg sama, yaitu merasa bingung.

"Ini aku sedang dimana?" tanya ibuku sambil meraba2 tembok dengan mata terpejam

"Ini dirumah mak, ini aku wawan mak, bapak juga disini kok" jawabku.

"Aku tidak kuat lagi wan, tolong aku wan" kata ibu sambil memegang erat tanganku

"Gimana ini pak?" bisikku ke bapak

"Kamu ke rumah pakdhe sabar aja, suruh kesini, biar ibumu aku yg jagain" kata bapak

Ingat dengan yg namanya mbah sabar? beliau sesepuh kampung kami (pernah aku bahas di part sebelumnya)

Akupun segera menggeber motorku menuju rumah mbah sabar, gak sampe 5 menit akupun sampe...kebetulan beliau ada dirumah.

"Pakdhe... saya disuruh bapak untuk kerumah kami" kataku ke mbah sabar.

"Oh... ada apa le kok kayaknya penting banget?" tanya beliau

"Ibu.... ibuku pakdhe, dari kemaren kalo malem mesti bingung, bahkan gak mengenali siapa2" jawabku

"Hmmm... ya udah kita segera kesana aja" kata mbah sabar

Sesampe dirumah mbah sabar memintaku untuk menyediakan segelas air putih, tak lama kemudian mbah sabar memegangi air putih itu sambil mulutnya komat kamit seperti membaca doa.

"Dah... minumkan air ini ke ibumu" Kata mbah sabar singkat

Akupun segera menuruti perkataan mbah sabar, sedikit demi sedikit aku meminumkan air itu kepada ibuku.

Tak lama kemudian keadaan ibu semakin membaik, kesadarannya mulai pulih, tapi tubuhnya masih merasa sangat lemah.

Sementara mbah sabar ngobrol dengan bapakku di ruang tamu, beliau berdua memang sangat akrab.

Untuk saat kondisi ibu memang mulai membaik, terus hari selanjutnya gimana gan?

Kita lihat dipart2 berikutnya...

bersambung..