Kaskus

Story

nengsrAvatar border
TS
nengsr
I Love You More Than You Think
I Love You More Than You Think

Thanks for the amazing cover Om quatzlcoatl


I Love You More Than You Think

(Ssstt.. this is the real picture of us)


Aku sering bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang paling berperan di kehidupan ini? cintaatau uang?
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.



Panggil saja aku Hani, itu nama kecilku. Aku asli orang Surabaya jadi ga pake 'gue-elo'. Maklum orang jawa, ketika ada yang pake sebutan 'gue' pasti pada nyeletuk "mangan tahu tempe ae gue gue" emoticon-Big Grin

Mau ijin pada para pecinta SFTH buat nulis sebagian kisahku. Ya hanya sekedar untuk mengabadikan emoticon-Smilie
Maaf jika tulisanku jelek, memang bukan penulis emoticon-Big Grin
Apabila ada yang mengenalku, aku mohon dengan sangat jangan bocor ya gan emoticon-Smilie PM aja kalo mau. Oke?

Selamat menikmati...

Spoiler for Index:


Spoiler for Mulustrasi:
Diubah oleh nengsr 21-09-2020 23:10
protradersignalAvatar border
a9r7aAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
12
113.9K
847
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
nengsrAvatar border
TS
nengsr
#129
Akhirnya Pulang...
"He Me, kok bisa ya kamu suka sama Dani" Tanya Cindy untuk yang kesekian kali. Ini anak emang agak2. Tau deh mendeskripsikannya gimana. Aku sampe males jawabnya, biarin lah dia heboh sendiri.

"Terus perasaannya dia ke kamu gimana Me?" Lha kan, beneran agak ga bener nih anak. Aku juga mana tauuuu. Yakali aku dukun.

Masih aku diemin aja dia sampe selesai baca chattinganku sama Dani.

"Tapi dia perhatian ya sama kamu" sekali lagi dia berkomentar. Aku hanya lihatin dia dengan cengengesan.

"Apa yang buat kamu suka sama dia?" Kali ini dia bertanya dengan wajah serius dan meletakkan hpku.

"Ga tau ya ndut. Ngalir gitu aja sih. Ya mungkin karena terbiasa" jawabku seadanya.

"Pantesan kok akhir2 ini statusnya dia kayak lagi jatuh cinta gitu" katanya sambil senyum2.

"Ya itu aslinya bales2an sih sama statusku. Coba deh lain kali perhatiin kalo dia bikin status"

"Akhirnya ya Me, setelah sekian lama" sekarang dia cekikikan.

"Kampret! Kesannya kayak aku ga laku aja"

Akhirnya siang itu selama ibu pergi belanja aku di introgasi sama cewek hebring ini. Ya seenggaknya aku ga memendam ini sendirian, biar aku bisa berbagi cerita dengannya.

Sorenya hingga menjelang malam banyak teman2 dan tetanggaku yang datang menjenguk. Ada saja kabar yang sampai ke telinga mereka. Aku sangat bersyukur mereka masih peduli padaku.

Quote:


Keesokan harinya ada kunjungan dokter.

"Gimana Hani sekarang? Masih sakit?" Tanya dr. Carlos.

"Sudah agak mendingan sih dok nyerinya. Tapi ini leherku kok gini ya?" Tanyaku menunjukkan leherku yang ada gelembung air.

"Oh ini ganti aja perbannya. Tolong diganti ya sus ini"

"Iya dok" jawab suster.

"Sudah boleh pulang ya. Infusnya bisa dilepas sekarang. Bajunya ini ganti. Tapi nanti kamis kontrol ya" terang dr. Carlos.

Lega sekali setelah mendengar tuturan dari dr. Carlos tadi. Siapa sih yang betah tidur di rumah sakit. Lagian badanku udah pegel nih tidur mulu. Dirumah kan enak bisa nonton tv. Ibu juga bisa tidur nyenyak.

Sekitar pukul 11 ada 4 juniorku di ekskul datang menjenguk. Tepat saat aku sudah dibolehkan bangun dan lepas infus. Ga lama setelahnya Dani datang sama adek perempuannya. Adeknya sangat cantik, mirip banget sama Dani. Ini mah supercopy nya Dani.

"Hey, halo. Lho, sudah dilepas infusnya?" Sapa Dani.

Aku tersenyum menyambut kedatangannya. Ternyata benar dia menepati janjinya kemarin.

"Iya, sudah boleh pulang kok" jawabku.

"Oh alhamdulillah"

"Habis dari mana?" Tanyaku melihat ada bungkusan yang dibawanya.

"Ini beliin adek sepatu"

"Ooh"

"Yang cowok keluar dulu dong, mau ganti perbannya nih" kata suster saat akan mengganti perbanku.

"Oh iya" kata Dani yang langsung keluar bersama Fian juniorku.

Yang cewek masih ada didalam. Melihat suster yang lagi ganti perbanku. Ibu sedang membereskan administrasi di depan. Aku penasaran habis berapa biayanya, meskipun gratis kan aku juga pengen tau. Sesaat setelah ibu balik, kita berkemas. Mereka membantu ibu beres2 dan ga lupa berpamitan pada pasien penghuni yang satu ruangan denganku, kita beranjak kebawah untuk pulang. Kita berpisah didepan lobby. Aku sama ibu pulang naik becak. Dirumah ternyata sudah ada banyak teman sekelasku yang datang.

-----

Beberapa hari yang lalu tepatnya senin lalu saat aku kecelakaan, malam waktu sudah di rumah.

"Eh Han, berarti kamu ga bisa ke Jogja dong?" Tanya Sita.

Oh iya, aku baru sadar.

"Lho, iya neng. Gimana? Ga bisa ikut dong?" Ganti Dani yang tanya.

"Bisa mungkin. Sekarang masih tanggal 17. Nanti pasti udah sembuh lah kalo sudah operasi" kataku optimis.

Dan kemarin saat baru selesai operasi. Keadaanku sepertinya ga memungkinkan untuk ikut ke Jogja. Aku ga bisa bayangin gimana rasanya perjalanan jauh dengan tangan baru operasi gini.

Quote:

------

Sudah seminggu aku ga masuk kerja. Bosku pun tentunya sudah mendengar kabar tentangku ini. Aku di ijinkan untuk tidak masuk kerja dan beristirahat memulihkan keadaan di rumah. Terhitung sejak aku mengalami kecelakaan itu, perhatian yang Dani berikan pun semakin menjadi. Mulai yang dari,

Selamat Pagi..

Gimana keadaannya hari ini?

Istirahat aja Neng.

Jangan lupa minum obat.

Udah makan?

Jangan tidur malam2...

Good night Neng..

Dan masih banyak lagi. Ya standar orang pdkt sih. Aku jelas senang lah menerima perhatiannya itu. Karena memang kita yang jarang ketemu, terbatas jarak dan waktu. Kita hanya bisa komunikasi lewat hp.

Seminggu berselang, selama seminggu itu pun banyak dari teman2ku datang menjenguk. Mulai dari teman SD, SMP, SMK dan ekskulku. Tapi karena tanganku yang masih dalam masa pemulihan, aku ga bisa lama2 duduk. Itu membuat tanganku ga nyaman dan rasa nyerinya datang lagi. Selama duduk pun aku juga harus bersandar.

Itu tandanya sudah 2 minggu aku ga masuk kerja, meskipun bosku ga mempermasalahkannya tapi aku ga enak meninggalkan pekerjaanku selama itu. Pasti Sita kerepotan karena dia harus kerja double. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk masuk kerja besok. Tentunya atas ijin ibu. Awalnya ibu juga ragu, apa aku sudah kuat bener. Tapi ibu juga khawatir nanti aku bisa dipecat karena kelamaan ga masuk kerja, jadinya ibu mengijinkan.

Dan karena aku ga bisa dan ga boleh mengendarai motor sendiri selama 3 bulan, akhirnya Sita yang akan jadi ojekku. Dia ga merasa keberatan, dulu waktu sekolah aku juga pernah nebeng dia setiap hari. Emang dasarnya dia yang baik hati kok.

Hari minggu ini ada acara di salah satu Mall pusat kota. Seperti konser, pameran dan bazar. Rini punya banya tiket gratisan, dia ngajak anak2 untuk datang. Ada Rini, Yudis, Kiki, Fany dan Dani yang bisa ikut. Dani mengajakku untuk ikut, karena sebelumnya aku mengeluh bosan padanya.

Quote:


Dengan memberanikan diri, akhirnya aku ngomong ke ibu.

"Bu, aku keluar boleh?" Ijinku ke ibu

"Lho, keluar kemana?"

"Ke Delta, nonton konser"

"Kamu ini gimana, kamu itu sakit malah nonton konser. Kalo kesenggol senggol orang gimana?" Volume suara ibu naik beberapa oktav.

"Ya kan aku ga sendirian bu" ciutku.

"Tanganmu itu patah nak, belum sembuh. Kalo ketabrak orang patah lagi malah jadi perkara"

"Tapi aku bosen di rumah bu" mataku sudah berkaca-kaca.

"Ya sabar, namanya juga lagi sakit"

"Aku sudah sembuh. Orang juga cuma nonton konser ga lari2 atau apa"

"Pokoknya engga ya engga" bentak ibu.

Pecahlah tangisku, kecewa karena ga di bolehin.

"Yaudah lah, terserah. Berangkat sana berangkat. Kamu juga ga bisa dilarang. Di eman malah ga bisa" ibanya melihatku menangis.

Tapi aku ga menjawab, malah makin menjadi nangisnya. Akhirnya aku memutuskan untuk ga berangkat, aku bilang ke Dani kalo ga di ijinin ibu. Mereka tetep berangkat, dan setelah dari acara itu mereka nonton. Aku masih inget filmnya Divergent waktu itu, dan sampai sekarang aku agak sensi kalo Dani cerita tentang film itu. Aku sakit, dia malah seneng2 nonton film.Huft.
Diubah oleh nengsr 29-03-2017 09:50
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.