"Mas bangun, antar aku ke sekolah dulu" ucap Claudya membangunkanku

"Eh iya clau"

Kemudian aku bangun dari tidurku dan melangkah ke kamar mandiku, sadar ada yang memperhatikanku, aku menoleh ke arah tersebut dan melihat sepasang mata mengintaiku

"Kenapa?" Tanyaku

"Nggak, nggak papa" ucapnya malu - malu saat tertangkap basah sedang memperhatikanku

Kemudian ku langkahkan kaki, kini mata itu serasa ingin menelanjangiku

"Hayo, ngaku sama mas kenapa? Ngeliatin mas gitu banget? Ada iler ya? Dimana?" Tanyaku

"Nggak, kamu ganteng kok mas, tapi masa iya kamu nggak nyadar sih mas?" Ucapnya

"Apa?"

"Itu loh, masa cuman segitigaan doang? Dah gitu raging pun" ucapnya malu - malu

"Eh iya clau, hehehe" ucapku kemudian berusaha menutupi bagian badanku, dan sejak kapan menjadi raging gini?

Setelah aku selesai mandi, masih ada Claudia di kamarku

"Loh? Kok kamu nggak nunggu di atas aja? Nanti kan Mas juga keluar" ucapku

"Mas, lihat lagi dong, buka aja gapapa" ucapnya menggodaku

"Hush, sembrono kamu, aset berharga ini"

"Masa Ka Thia aja di kasih lihat aku engga?" Rengeknya manja

"Apa sih Clau? Ngelantur kamu, yaudah yuk sarapan"

"Mas, anter adeknya ya, kita mau berangkat awal, jadi nggak bisa mampir ke sekolah" ucap Mama

"Oh iya Ma santai aja"

"Yah, aku sendirian dong dirumah? Aku ikut antar Claudya ya?" Sambar thia

"Ya tinggal ikut aja Ka, masa pake izin segala?" Ucapku

Kemudian wajah Claudya tampak lain
Di perjalanan pun hanya ada suara dari Jane XO yang sedang bernyanyi di ponselku

"Mas, kak, aku masuk dulu ya! Bye, jangan pacaran ya kalian berdua, Kak awas ya macem - macem sama Mas ku" ucapnya centil

"Apaan lu dek? Minta gua tempeleng" ucap Thia

"Pokoknya kalian harus langsung pulang kerumah, dan elu kak, jangan pernah duduk di samping Mas, di belakang aja, aku ingetin kilometer mobilmu mas, dan ini aku kasih mark di jok mu"

Mark seperti tulisan "slave me" aku yakin dia akan hafal betul dengan seluk beluknya, tahulah ya isengnya anak sma? Yang menempelkan tulisan indah di punggung temannya? Ya seperti itulah dia

Kemudian ia berlalu meninggalkan kita berdua

"Kayanya adek gua juga suka sama lu" ucapnya datar

"Kok bisa?" Tanyaku

"Bisa, siapa yang mampu nahan godaan lu? Apa lagi tadi pagi abis liat badan lu, makin makin pasti"

"Halah, nggak usah pake perasaan sama gua, gua cuman orang brengsek, pasti nyesel kalo mau sama gua"

"Mungkin, semoga aja gua dapet cowok yang nggak brengsek" ucapnya lirih