Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#2910
Part 85
Ini adalah hari dimana keesokan harinya adalah hari liburku.
Ada sedikit rasa senang dihatiku.
Tetapi, lebih banyak rasa kecewa yang aku rasakan saat ini.
Velina memutuskan untuk menghilang dari hidupku.
Aku sungguh kehilangan dirinya.
Aku kehilangan sosoknya yang ceria dan manja.

Pagi ini, aku dibangunkan oleh telepon dari pacarku.
Siapa lagi kalau bukan Lydia.


Quote:


Aku bangkit dari tempat tidurku dan berjalan menuju kamar mandi.
Aku segera melaksanakan sholat shubuh.
Setelah itu, aku mandi dan bersiap menuju sekolah.

Mungkin kalian bingung denganku.
Kenapa aku bisa memilih Lydia daripada Velina yang begitu dekat denganku.
Jujur, aku lebih menghargai Lydia yang sudah berterus terang dengan perasaannya kepadaku.
Seandainya dari awal Velina menyatakan perasaannya, aku pasti bersamanya sekarang.
Tetapi, situasiku dengan Velina memang sulit.
Apa lagi aku sempat kehilangan komunikasi dengannya.

Setelah selesai memakai seragamku, aku turun kebawah untuk sarapan.
Setelah sarapan, aku panaskan motor papaku.
Tak lama kemudian, Papa keluar.

Papa : "Udah mau berangkat ?"
Rea : "Iya, Pa.."
Papa : "Rajin banget, masih jam 6 kurang.."
Rea : "Ga apa-apa, Pa.. Enak jalanan sepi.. Eh iya, Pa.. Nanti aku nginep di warnet ya ?"
Papa : "Mau ngapain ?"
Rea : "Butuh hiburan.. Penat dari kemarin.."
Papa : "Ya udah.. Nanti dibilangin deh ke Mama.."
Rea : "Aku berangkat ya, Pa.. Assalamu 'alaikum.."
Papa : "Wa 'alaikum salam.."

Aku pacu motor papaku dengan perlahan.
Sambil menikmati udara pagi Jakarta dengan kondisi kendaraan yang sepi.
Sesampainya disekolah, aku langsung masuk kekelasku dan tidur-tiduran diatas meja.
Angin yang berhembus melewati ventilasi udara membuatku berhasil tertidur pulas.


Quote:


Lista : "Rea.."
Rea : "Eh.. Kamu.. Ada apa sih ?"
Lista : "Tidur terus.."
Rea : "Ngantuk aku.."
Lista : "Aku mau tanya.. Boleh ?"
Rea : "Boleh.."
Lista : "Soal Lydia.. Kamu jadian sama dia ?"
Rea : "Iya.. Kenapa ?"
Lista : "Ga apa-apa kok, Re.."

Lista : "Re.. Aku boleh punya cowok, ga ?"
Rea : "Ya boleh lah.. Ada apa emang, Lista ?"
Lista : "Kemarin, aku ditembak sama Ardhi anak IPS.."
Rea : "Kamu suka dia ?"
Lista : "....", dia hanya mengangguk.
Rea : "Ya udah terima aja.."
Lista : "Iya.. Aku izin dulu ke kamu.."
Rea : "Kenapa harus izin sama aku ?"
Lista : "Siapapun pacarku atau pacarmu, kamu tetap calon suamiku nanti, Re..", sambil memegang kedua tanganku
Rea : "Calista.. Kita jalanin aja hidup ini seperti air mengalir ya.. Jangan paksakan keadaan yang memang ga bisa untuk disatukan.."
Lista : "Iya.. Aku cuma takut kamu lupa sama janji kamu.."
Rea : "Aku ga janji.. Aku cuma bisa berusaha buat kamu.."
Lista : "Ga apa-apa, Re.. Kita mau usaha aja udah cukup kok.. Tinggal tunggu takdir aja.. Aku ke kelas dulu ya.."
Rea : "Iya.. Salam buat Ardhi ya.."

Aku lihat jam di HPku.
Masih ada sisa 20 menit sebelum bel masuk.
Aku hampir lupa untuk mengabarkan Lydia.


Quote:


Lydia tidak membalas SMSku.
Mungkin dia sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya.
Atau dia marah denganku.
Bisa jadi keduanya.
Beberapa menit kemudian, datanglah Haiva.

Iva : "Hai, Re.."
Rea : "Hai, Va.."
Iva : "Kayaknya lo dateng duluan mulu deh.."
Rea : "Ya iyalah.. Gw nyampe sini jam 6 lewat dikit.."
Iva : "Pagi amat.."
Rea : "Iya.. Enak soalnya dateng pagi.. Ga macet.. Adem.. Bisa tidur dulu.."
Iva : "Lo sekarang jaga warnet ya ?"
Rea : "Jaga gw.. Ampe besok.."
Iva : "Gajinya berapa ?"
Rea : "Gw mah ga digaji.. Asal gw bisa main gratis, udah cukup buat gw.. Paling penghasilan gw dari jualan equip doang.."

Tiba-tiba, Akbar datang dan ikut dalam obrolan.

Akbar : "Woi.. Asik banget lo berdua.."
Rea : "Lo tau ga kalo cowok ama cewek lagi berduaan terus ketiga nya siapa ?"
Akbar : "Setan.."
Rea : "Nah.. Itu lo tau.."
Iva : "Hahahahahahahaha.."
Akbar : "Lah.. Gw dong.."
Rea : "That's right my bro.."
Akbar : "Lo setan.."
Rea : "Sana lo ah.. Ganggu aja.."
Akbar : "Lo aja sono sama Iva.. Gw disini sendirian.."
Rea : "Alah.. Sendirian.. Nanti juga Wulan pindah kesini.."
Akbar : "Hus hus.. sana..", sambil mendorongku.

Aku ambil tasku dan duduk bersama Iva di meja paling pojok.
Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi.
Kami semua belajar seperti biasa.

Rea : "Va.."
Iva : "Apa ?"
Rea : "Tumben.."
Iva : "Tumben apaan sih, Re ?"
Rea : "Ga minjem HP gw.."
Iva : "Nanti aja pas istirahat.."

Aku dan Iva mencoba berkonsenterasi pada pelajaran.
Ya walaupun konsenterasiku buyar karena aku meliriknya sekali-kali.
Ada rasa tak enak dalam diriku.
Aku menjuluki Haiva dengan julukan 'demek', padahal wajahnya begitu cantik dan badannya begitu bagus.
Ah sudahlah..
Biarkan saja.

Jam istirahat pertama tiba.
Semua murid keluar dari kelas.
Hanya ada aku dan Haiva disini.

Iva : "Pinjem HP lo, Re.."
Rea : "Gw juga mau pake.."
Iva : "Dengerin berdua kek.. Egois lo.."
Rea : "Nanti digosipin anak-anak ah.."
Iva : "Gosip apaan ?"
Rea : "Digosipin pacaran.."
Iva : "Bodo amat kalo gw.."
Rea : "Hhmm.. Ya udah nih..", aku memberikan headset bagian kiri kepadanya.

Sepanjang jam istirahat, kami hanya tidur sambil mendengarkan musik.
Hingga akhirnya waktu masuk telah tiba.
Aku masih asyik mendengarkan musik dengan Iva.
Sedangkan Akbar sedang berduaan dengan Wulan.

Bel pulang berbunyi.
Aku segera berlari menuju parkiran motor dan melaju kewarnet.
Aku ingin login di salah satu PC disana terlebih dahulu sebelum aku menunaikan ibadah sholat Jum'at.
Sesampainya disana, aku memilih PC yang ada dipojokan yang sering dipakai Velina untuk bermain.

Roy : "Woi.. Jum'atan ga ?"
Rea : "Iya iya.. Tunggu.."
Roy : "Keburu penuh.. Lama lo.."
Rea : "Udahan ini.."

Aku dan Roy segera mengunci pintu warnet dan berjalan menuju masjid.
Ternyata masjid ini sudah penuh.
Beruntungnya, kami berdua masih mendapatkan tempat walaupun ada dibelakang.
Setelah sholat Jum'at, kami kembali kewarnet.
Tak lupa aku kabari Lydia.

Quote:


Aku mulai bermain.
Kali ini, modalku sudah cukup untuk berburu.
Saatnya aku fokus untuk menaikkan level karakterku.

1 jam aku bermain, aku masih bisa berkonsenterasi.
4 jam berlalu, konsenterasiku mulai buyar.
Aku ambil sebotol minuman ringan yang ada didalam lemari es.
Setelah itu, aku lanjutkan permainanku.

Tak terasa hari sudah tengah malam.
Namun, levelku belum juga naik.
Bukan karena aku malas, tetapi susah untuk mencari teman yang ingin menaikkan karakternya juga.
1 jam aku mencari, akhirnya aku dapat seorang teman yang bersedia membantuku.

Adzan shubuh berkumandang.
Tak terasa aku bergadang untuk menaikkan level karakterku.
Sekarang levelku sudah 50.
Aku segera log out dari permainan dan sholat shubuh dimasjid dekat warnet ini.
Setelah itu, aku kembali dan duduk di PC Server.

Roy sedang tertidur diruangannya.
Mataku belum terasa mengantuk karena terkena air wudhu tadi.
Aku memutuskan untuk browsing.
Pukul 5.30, aku dapat SMS dari seseorang.


Quote:


Sudah 1 jam aku browsing di PC Server ini.
Sesekali juga aku melihat video klip dari band favoritku.
HPku bergetar.
Tanda ada SMS masuk dari nomor tak dikenal.


Quote:


Astaga, siapa orang ini ?
Darimana dia tahu aku sedang menjaga warnet ?
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.