- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#883
Part 34
Kayaknya, sepengamatan ane, tiap ronde dibatasi cuma sekitar satu menit, jadi jika dalam satu menit nggak ada yang jatuh berarti pertarungan dianggap seri / draw. Berarti tadi Shela berhasil memaksakan hasil imbang melawan Erik, meskipun beberapa kali Shela nyaris jatuh. Dan sekarang ronde kedua dimulai,
Erik dan Shela kembali melakukan ojigi, dan kemudian sang wasit berteriak "hajime !!", keduanya pun kembali memasang kuda-kuda. Shela keliatan ragu-ragu dan mencari celah untuk menyerang, tapi tiba-tiba Erik maju dan melancarkan pukulan ke badan Shela, yang bisa ditepis Shela dengan mudah. Shela pun membalas memukul wajah Erik tapi bisa dihindari Erik dengan bergerak ke kiri. Diluar dugaan Erik dengan cepat melakukan shoulder-dash sehingga membuat Shela kehilangan keseimbangan dan disusul dengan roundhouse kick ke arah wajah Shela... buaakkk !!! Untungnya Shela berhasil melindungi wajahnya dengan tangan kanan tapi karena kuatnya tendangan Erik membuat Shela langsung terjatuh ke matras dan wasitpun berteriak "ippon !!". Para senior yang sejak tadi menonton langsung riuh bersorak. Sedangkan Erik lalu mengulurkan tangan ke Shela untuk membantunya bangkit.
Ane kuatir banget melihat Shela dihujani pukulan dan tendangan dari Erik, pengen rasanya ane menggantikan posisi Shela, tapi mana mungkin. Shela aja nggak mampu menghadapi Erik, yang ada malah ane jadi sansak hidup. Shela lalu berjalan ke tengah matras, ane pun agak lega melihat Shela nggak kenapa-kenapa. Sepertinya, ronde kedua dimenangkan oleh Erik, dan ronde ketiga siap dimulai. Erik dan Shela kembali berhadapan di tengah dan kembali melakukan ojigi, dan wasit kembali berteriak "hajime !!" dan keduanya langsung memasang kuda-kuda. Dan Erik kembali menyerang Shela, kali ini dia melakukan front kick yang diarahkan ke perut Shela, namun bisa dihindari Shela. Erik lalu melancarkan serangan lagi berupa pukulan ke wajah Shela, dan lagi-lagi bisa ditepis. Shela terlihat hati-hati sekali, dia tidak membalas melainkan cuma menghindar dari serangan Erik. Aduh, ayo sayang… kamu nggak bakal menang kalau cuma menghindar terus, kata ane dalam hati.
Melihat Shela cuma menghindar mulu, Erik malah semakin gencar melancarkan serangan pukulan ke arah Shela, dan… buakkkk!! Sebuah pukulan telak nyaris mengenai pipi kanan Shela jika nggak ditangkis dengan tangan kanannya, tapi cukup membuat Shela terhuyung-huyung. Melihat Shela yang limbung, Erik kembali menyarangkan pukulan ke wajah Shela dan …plakkk!! Aduh yaaang… Ane yang nggak tega melihatnya nyaris menutup mata. Eh nggak, Shela lagi-lagi berhasil menangkis dengan tangan kirinya dan langsung membalas dengan melancarkan swing-kick ke pinggang Erik, namun berhasil ditepis. Erik membalas dengan melancarkan tendangan kaki kiri ke lengan Shela namun itu sebuah blunder !! Shela berhasil menangkap kaki Erik sembari melancarkan sweep-kick ke kaki kanan Erik dan… gedebuk !! Erik langsung jatuh terjengkang ke matras dan wasitpun berteriak “ippon !!”.
‘YEEEESSSS !!! “ ane berteriak kegirangan, tapi ups… ane langsung buru-buru menutup mulut ane soalnya semua senior spontan ngeliatin ane. Ane jelas senang banget, Shela berhasil menjatuhkan si kutu kupret songong itu. Erik yang terlihat kesal cuma bisa melampiaskannya dengan berkali-kali memukul matras. Sedangkan Shela cuma menghela napas tanpa ekspresi apapun. Erik dan Shela lalu berhadapan kembali di tengah matras dan kembali melakukan ojigi. Ronde ke empatkah ? Ternyata tidak, keduanya lalu melepas handglove masing-masing. Rupanya pertarungan sudah berakhir, dan Shela langsung menghampiri ane.
“Kamu hebat Shel, hebat banget. “ kata ane dengan girang sembari mengacungkan dua jempol.
“Makasih Vin. “ jawab Shela tersenyum senang.
“Aku tadi kuatir banget sama kamu, apalagi saat kamu jatuh. “ kata ane sambil merangkul Shela.
“Nggak apa-apa lah, lagipula tiap Sabtu juga kayak gini latihannya. “ kata Shela.
“Udah yuk pulang. “ ajak Shela.
“Lho emang udah selesai ? “ tanya ane.
“Nggak sih, biasanya para senior masih latihan sampai jam sembilan. Karena aku cewek sehingga diijinkan pulang lebih awal. “ jawab Shela.
Sebelum pulang nggak lupa kami pamit sama para senior yang masih ngumpul di aula, termasuk juga sama Erik. Udah ane duga dia pasti masih penasaran.
“Woi anak basket. Kapan kita sparring ? “ tanya Erik.
“Kamu ini aneh, anak dari klub basket kok diajak sparring Karate, mana nyambung. “ jawab ane sekenanya.
“Jangan pura-pura kamu. “ kata Erik ketus.
“Terserah kamu aja. Udah ya aku pergi dulu. “ kata ane sambil meninggalkan Erik.
“Hei…!! “ teriak Erik.
“Udah Kamu ini besok sparring sama aku aja. “ kata Shela ketawa.
“Nggak. Urusanku sama anak basket itu. “ jawab Erik.
Ane nggak memperdulikan Erik dan langsung menggandeng Shela keluar aula. Wajar aja Erik masih penasaran, soalnya dia sendiri masih belum bisa ngalahin Shela secara mutlak. Tapi menerima ajakan sparring Erik jelas tindakan super bodoh. Menghadapi Shela yang kemampuannya dibawahnya aja ane udah remuk redam, apalagi meladeni Erik, itu mah sama aja cari mati.
“Vin lapeeerr. “ kata Shela pas di parkiran motor.
“Mau makan disitu lagi ? “ tanya ane sambil menunjuk gerai fried chicken depan sasana.
“Nggak ah, bosen. Cari burger yuk. “ pinta Shela. Ah elah sama aja, batin ane.
“Kamu perasaan makannya junk food mulu. “ kata ane.
“Tapi aku pengeeeennn.. “ kata Shela merengek.
“Iya iya, buat tuan putri apa sih yang nggak. “ kata ane bercanda. Shela cuma tersenyum simpul.
“Anak basket, aku duluan yah !! “ tiba-tiba Erik udah berada di depan sasana sambil membawa sport-bag. Rupanya dia juga mau pulang.
“Awas Shel, ntar pacarmu minggat lagi hahaha..!! “ kata Erik ketawa. Maksudnya apa nih ? tanya ane dalam hati.
“Bodo… weeekk !! “ teriak Shela membalas ejekan Erik.
Jlem..!! Erik masuk ke dalam mobil Honda Jazz biru metalik yang terparkir di depan sasana. Wuih ternyata anaknya orang tajir. Pantes belagunya setengah mati. Tin..tin.. Erik mengklakson sebelum memacu kemudian mobilnya meninggalkan sasana. Ane sama Shela lalu juga meninggalkan sasana mencari tempat makan. Ah ane inget ada gerai McD yang satu rute dengan kos-kosan Shela.
Sampai di McD, Shela langsung memesan beef burger, kentang goreng, coca cola dan nggak ketinggalan es krim sundae, sedangkan ane cuma pesan bubur ayam sama the botol Sosro.
“Jangan diambil hati Vin, Erik emang orangnya kayak gitu. “ kata Shela sambil mengunyah kentang goreng.
“Anak orang kaya yah ? Belagunya selangit. Tapi untung kamu nggak kalah dari dia. “ kata ane.
“Tapi aku penasaran kok di parkiran dia tadi bilang pacarmu minggat lagi, maksudnya apa sih ? “ tanya ane.
“Oh itu. Kasih tahu nggak yaa… “ kata Shela penuh arti.
“Apaan sih ? “ tanya ane penasaran.
“Tapi kamu jangan marah ya. “ kata Shela.
“Marah kenapa ? Kamu bikin aku makin penasaran aja. “ ane makin penasaran.
“Kami dulu sempat pacaran sebulan. “ kata Shela agak malu-malu.
SAY WHAT ??!! Kata-kata Shela barusan bener-bener bagai petir di siang bolong. Pacaran sebulan ? Jadi Erik itu mantannya Shela ? Wah wahh.. pantas aja, sepertinya itu merupakan penjelasan kenapa Erik begitu sinis ke ane.
Erik dan Shela kembali melakukan ojigi, dan kemudian sang wasit berteriak "hajime !!", keduanya pun kembali memasang kuda-kuda. Shela keliatan ragu-ragu dan mencari celah untuk menyerang, tapi tiba-tiba Erik maju dan melancarkan pukulan ke badan Shela, yang bisa ditepis Shela dengan mudah. Shela pun membalas memukul wajah Erik tapi bisa dihindari Erik dengan bergerak ke kiri. Diluar dugaan Erik dengan cepat melakukan shoulder-dash sehingga membuat Shela kehilangan keseimbangan dan disusul dengan roundhouse kick ke arah wajah Shela... buaakkk !!! Untungnya Shela berhasil melindungi wajahnya dengan tangan kanan tapi karena kuatnya tendangan Erik membuat Shela langsung terjatuh ke matras dan wasitpun berteriak "ippon !!". Para senior yang sejak tadi menonton langsung riuh bersorak. Sedangkan Erik lalu mengulurkan tangan ke Shela untuk membantunya bangkit.
Ane kuatir banget melihat Shela dihujani pukulan dan tendangan dari Erik, pengen rasanya ane menggantikan posisi Shela, tapi mana mungkin. Shela aja nggak mampu menghadapi Erik, yang ada malah ane jadi sansak hidup. Shela lalu berjalan ke tengah matras, ane pun agak lega melihat Shela nggak kenapa-kenapa. Sepertinya, ronde kedua dimenangkan oleh Erik, dan ronde ketiga siap dimulai. Erik dan Shela kembali berhadapan di tengah dan kembali melakukan ojigi, dan wasit kembali berteriak "hajime !!" dan keduanya langsung memasang kuda-kuda. Dan Erik kembali menyerang Shela, kali ini dia melakukan front kick yang diarahkan ke perut Shela, namun bisa dihindari Shela. Erik lalu melancarkan serangan lagi berupa pukulan ke wajah Shela, dan lagi-lagi bisa ditepis. Shela terlihat hati-hati sekali, dia tidak membalas melainkan cuma menghindar dari serangan Erik. Aduh, ayo sayang… kamu nggak bakal menang kalau cuma menghindar terus, kata ane dalam hati.
Melihat Shela cuma menghindar mulu, Erik malah semakin gencar melancarkan serangan pukulan ke arah Shela, dan… buakkkk!! Sebuah pukulan telak nyaris mengenai pipi kanan Shela jika nggak ditangkis dengan tangan kanannya, tapi cukup membuat Shela terhuyung-huyung. Melihat Shela yang limbung, Erik kembali menyarangkan pukulan ke wajah Shela dan …plakkk!! Aduh yaaang… Ane yang nggak tega melihatnya nyaris menutup mata. Eh nggak, Shela lagi-lagi berhasil menangkis dengan tangan kirinya dan langsung membalas dengan melancarkan swing-kick ke pinggang Erik, namun berhasil ditepis. Erik membalas dengan melancarkan tendangan kaki kiri ke lengan Shela namun itu sebuah blunder !! Shela berhasil menangkap kaki Erik sembari melancarkan sweep-kick ke kaki kanan Erik dan… gedebuk !! Erik langsung jatuh terjengkang ke matras dan wasitpun berteriak “ippon !!”.
‘YEEEESSSS !!! “ ane berteriak kegirangan, tapi ups… ane langsung buru-buru menutup mulut ane soalnya semua senior spontan ngeliatin ane. Ane jelas senang banget, Shela berhasil menjatuhkan si kutu kupret songong itu. Erik yang terlihat kesal cuma bisa melampiaskannya dengan berkali-kali memukul matras. Sedangkan Shela cuma menghela napas tanpa ekspresi apapun. Erik dan Shela lalu berhadapan kembali di tengah matras dan kembali melakukan ojigi. Ronde ke empatkah ? Ternyata tidak, keduanya lalu melepas handglove masing-masing. Rupanya pertarungan sudah berakhir, dan Shela langsung menghampiri ane.
“Kamu hebat Shel, hebat banget. “ kata ane dengan girang sembari mengacungkan dua jempol.
“Makasih Vin. “ jawab Shela tersenyum senang.
“Aku tadi kuatir banget sama kamu, apalagi saat kamu jatuh. “ kata ane sambil merangkul Shela.
“Nggak apa-apa lah, lagipula tiap Sabtu juga kayak gini latihannya. “ kata Shela.
“Udah yuk pulang. “ ajak Shela.
“Lho emang udah selesai ? “ tanya ane.
“Nggak sih, biasanya para senior masih latihan sampai jam sembilan. Karena aku cewek sehingga diijinkan pulang lebih awal. “ jawab Shela.
Sebelum pulang nggak lupa kami pamit sama para senior yang masih ngumpul di aula, termasuk juga sama Erik. Udah ane duga dia pasti masih penasaran.
“Woi anak basket. Kapan kita sparring ? “ tanya Erik.
“Kamu ini aneh, anak dari klub basket kok diajak sparring Karate, mana nyambung. “ jawab ane sekenanya.
“Jangan pura-pura kamu. “ kata Erik ketus.
“Terserah kamu aja. Udah ya aku pergi dulu. “ kata ane sambil meninggalkan Erik.
“Hei…!! “ teriak Erik.
“Udah Kamu ini besok sparring sama aku aja. “ kata Shela ketawa.
“Nggak. Urusanku sama anak basket itu. “ jawab Erik.
Ane nggak memperdulikan Erik dan langsung menggandeng Shela keluar aula. Wajar aja Erik masih penasaran, soalnya dia sendiri masih belum bisa ngalahin Shela secara mutlak. Tapi menerima ajakan sparring Erik jelas tindakan super bodoh. Menghadapi Shela yang kemampuannya dibawahnya aja ane udah remuk redam, apalagi meladeni Erik, itu mah sama aja cari mati.
“Vin lapeeerr. “ kata Shela pas di parkiran motor.
“Mau makan disitu lagi ? “ tanya ane sambil menunjuk gerai fried chicken depan sasana.
“Nggak ah, bosen. Cari burger yuk. “ pinta Shela. Ah elah sama aja, batin ane.
“Kamu perasaan makannya junk food mulu. “ kata ane.
“Tapi aku pengeeeennn.. “ kata Shela merengek.
“Iya iya, buat tuan putri apa sih yang nggak. “ kata ane bercanda. Shela cuma tersenyum simpul.
“Anak basket, aku duluan yah !! “ tiba-tiba Erik udah berada di depan sasana sambil membawa sport-bag. Rupanya dia juga mau pulang.
“Awas Shel, ntar pacarmu minggat lagi hahaha..!! “ kata Erik ketawa. Maksudnya apa nih ? tanya ane dalam hati.
“Bodo… weeekk !! “ teriak Shela membalas ejekan Erik.
Jlem..!! Erik masuk ke dalam mobil Honda Jazz biru metalik yang terparkir di depan sasana. Wuih ternyata anaknya orang tajir. Pantes belagunya setengah mati. Tin..tin.. Erik mengklakson sebelum memacu kemudian mobilnya meninggalkan sasana. Ane sama Shela lalu juga meninggalkan sasana mencari tempat makan. Ah ane inget ada gerai McD yang satu rute dengan kos-kosan Shela.
Sampai di McD, Shela langsung memesan beef burger, kentang goreng, coca cola dan nggak ketinggalan es krim sundae, sedangkan ane cuma pesan bubur ayam sama the botol Sosro.
“Jangan diambil hati Vin, Erik emang orangnya kayak gitu. “ kata Shela sambil mengunyah kentang goreng.
“Anak orang kaya yah ? Belagunya selangit. Tapi untung kamu nggak kalah dari dia. “ kata ane.
“Tapi aku penasaran kok di parkiran dia tadi bilang pacarmu minggat lagi, maksudnya apa sih ? “ tanya ane.
“Oh itu. Kasih tahu nggak yaa… “ kata Shela penuh arti.
“Apaan sih ? “ tanya ane penasaran.
“Tapi kamu jangan marah ya. “ kata Shela.
“Marah kenapa ? Kamu bikin aku makin penasaran aja. “ ane makin penasaran.
“Kami dulu sempat pacaran sebulan. “ kata Shela agak malu-malu.
SAY WHAT ??!! Kata-kata Shela barusan bener-bener bagai petir di siang bolong. Pacaran sebulan ? Jadi Erik itu mantannya Shela ? Wah wahh.. pantas aja, sepertinya itu merupakan penjelasan kenapa Erik begitu sinis ke ane.
Diubah oleh gridseeker 20-12-2016 05:57
khuman dan 7 lainnya memberi reputasi
8
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan