- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#732
Part 30
“Pacar kamu itu galak ya Vin ? “ tanya Wulan saat tiba di teras bawah.
“Kok kamu tahu sih ? “ tanya ane.
“Aku mengamati tingkah kalian berdua semalam. “ jawab Wulan tersenyum.
“Begitulah. Shela itu jutek dan sering marah kalau diajak bercanda. Kadang juga tingkahnya masih kayak bocah. “
“Masih semester satu kan ? Wajarlah, namanya juga baru lulus SMU. “ jawab Wulan.
"Iya sih, kayaknya itu tugas berat bagi aku. " jawab ane sambil memakai jaket.
“Tapi inget, kamu harus waspada lho, ada orang ketiga dalam hubungan kalian. “ kata Wulan lagi.
“Orang ketiga maksudmu ? “ tanya ane penasaran.
“Aku. “ jawab Wulan tersenyum penuh arti.
“Aku bisa kok bikin kalian bubar dengan mudah. Shela itu gampang emosi kan, dan aku sudah hapal bener sifat kamu. “ kata Wulan.
“Waduh jangan bercanda kayak gini deh. “ kata ane ketawa.
“Serius. Emang kamu bisa nolak aku ? “ tanya Wulan sambil mendekatkan wajahnya ke ane dengan senyum menggoda. Ya elah ini Wulan apa-apaan sih ?
“Tapi tadi kamu bilang nggak mau merebut pacar orang. “ kata ane.
"Aku bisa aja berubah pikiran kan. " jawab Wulan.
"Udah ah bercandanya. Aku pamit dulu ya. " kata ane sambil berjalan menuju motor.
"Iya. Hati-hati ya, sayang. " jawab Wulan sambil menempelkan tangannya ke mulut dan melempar flying kiss ke ane.
Waduh flying kiss ?? Bahkan Shela aja nggak pernah ngelakuinnya. Karena ane lagi buru-buru ane nggak memperdulikan sikap Wulan barusan. Ane kemudian menjalankan motor setelah sebelumnya melambaikan tangan pada Wulan.
Sepanjang jalan ane kepikiran sama sikap Wulan tadi. Kok bisa ya dia jadi rada centil gitu ? Beda banget dengan sosok Wulan yang selama ini ane kenal. Oh ya tunggu dulu, ane pertama kali kenal Wulan posisinya udah jadi pacar Yovie, dan sekarang dia kan udah jadi jomblo sehingga dia bisa bebas mengeluarkan sisi nakalnya buat mengincar cowok yang dia suka. Ah nggak, Wulan nggak mungkin seperti itu. Paling dia cuma bercanda.
Setengah jam kemudian ane akhirnya tiba di kampusnya Shela. Mana tuh tuan putri ? Ah itu dia, Shela duduk menunggu ane di bangku yang ada di bawah pohon halaman depan kampusnya, tempat yang sama saat tempo hari ane menjemputnya.
"Halo sayang. " sapa ane.
"Nggak usah sayang-sayang. " kata Shela ketus sambil membuang muka.
"Aduh iya sorry tadi HP nggak sengaja lupa ke-silent jadi nggak denger kalau ada BBM dari kamu. " kata ane sambil duduk di sebelah Shela.
"Maafkan aku ya. " kata ane dengan nada memelas. Shela nggak menjawab, kayaknya sih dia bener-bener marah.
"Makan siang dulu yuk. " ajak ane. Lagi-lagi Shela cuma diem aja.
"Ayolah, aku tahu kamu pasti laper. Terserah kamu pengen kemana. " ane nggak nyerah membujuk sang tuan putri.
"KFC ya ? " pinta Shela.
"Yaah elah makanan gituan lagi. " kata ane menggerutu.
"Katanya terserah, gimana sih ?!! " kata Shela setengah membentak.
"Eh iya iya... KFC juga enak kok. " jawab ane.
"Naaahh gitu dong. " kata Shela tersenyum riang. Eee buset, barusan marah sekarang tiba-tiba jadi riang. Ini cewek jangan-jangan bipolar kali ya, batin ane.
Ternyata emang ada gerai KFC di dekat kampusnya Shela. Ya nggak dekat sih mungkin jaraknya sekitar setengah kilo, letaknya di dekat sebuah kompleks ruko. Sepertinya Shela emang demen fried chicken seperti ini, sehingga dia antusias banget pas berada di depan meja pemesanan. Dia langsung menunjuk sebuah paket yg berisi paha, nasi dan Pepsi dan nggak lupa es krim Sundae dan kentang goreng. Sedangkan ane cuma mesen Cream Soup dan sebotol Tropicana Twister.
"Dina sakit apa Vin ? " tanya Shela pas kami berdua udah berada di meja makan.
"Demam, tadi pagi juga nggak sekolah. " jawab ane.
"Tadi pagi saat aku mau kuliah, dia langsung minta tolong untuk mintakan ijin ke kamu. " kata ane lagi.
"Kok bisa ya Dina langsung kepikiran gitu seolah-olah tahu kalau kita deket. " kata Shela sambil mengunyah kentang goreng.
"Memang dia tahu kok. " jawab ane sambil menyuap sup.
"Kok bisa sih ? " tanya Shela.
"Dina lihat kita pas berantem waktu itu Shel. Jadi dia pikir kita pacaran. " kata ane tertawa.
"Benarkah ? " tanya Shela sambil tersenyum.
"Anak itu emang ember. Dia juga bilang ke ibuku kalau kita pacaran. Makanya pas aku pulang dari kosmu, langsung deh ditanyai sama ibuku. " kata ane.
"Jadi ibumu udah tahu dong kalau kita pacaran ? " tanya Shela.
"Iya, beliau juga pengen ketemu kamu. " jawab ane.
"Wah kok aku jadi malah deg-degan yah. Ibumu galak nggak sih ? " tanya Shela.
"Ibuku sih ramah, tapi kadang galak juga, cuma lebih galak calon menantunya. " kata ane bercanda.
"Bisa aja kamu. " kata Shela sambil tersenyum malu. Lho tumben nih cewek nggak marah aku ledek.
"Oh ya, ntar Dina enaknya dibawain apa ya ? " tanya Shela.
"Apa ya ? SiverQueen mungkin. Soalnya kalau dia ikut belanja ibu ke supermarket dia selalu minta dibeliin itu. "
"Ya udah, kalo gitu ntar kita mampir ke Indomaret yah beli Silverqueen. " pinta Shela.
"Baik Kak Shela. " kata ane menirukan Dina. Lagi-lagi Shela cuma tersenyum simpul melihat gaya ane.
Setelah dari gerai KFC kami langsung menuju ke rumah tapi nggak lupa mampir Alfamart membeli SilverQueen dua batang buat Dina. Jam setengah dua kurang akhirnya kami sampai di rumah ane. Setelah motor ane parkir di halaman, Shela langsung ane ajak masuk. Ibu yang berada di ruang tamu nampak kaget melihat kedatangan Shela.
"Bu kenalin ini Shela, guru karatenya Dina. " kata ane.
"...sekaligus pacar aku, bu. " sambung ane setelah Shela menginjak kaki ane.
"Saya Shela, bu. " kata Shela dengan ramah sambil menyalami ibu ane.
"Oh ternyata ini ya mbak Shela. Wah Vin ternyata kamu pintar cari pacar ya. " kata ibu ane tersenyum senang.
"Mari silahkan masuk mbak. " kata Ibu ane mempersilahkan.
"Dina di kamar bu ? " tanya ane.
"Iya, tapi kayaknya sih belum tidur. " kata ibu.
"Kak Shela ? " Dina tiba-tiba keluar dari kamar, kayaknya dia denger kalau Shela datang.
"Halo Dina. " sapa Shela dengan ramah, dan Dina spontan memeluk Shela.
"Kamu kok nggak tidur, Din ? " tanya Shela sambil membelai rambut Dina.
"Dina nggak bisa tidur kak, trus denger kalau Kak Shela datang. " jawab Dina.
"Kamu masih sakit ? " tanya Shela sambil meraba dahi Dina.
"Wah iya, kamu masih panas. "
"Masih pusing dikit kak. " jawab Dina.
"Dina udah lumayan reda panasnya. Untung saja besok Minggu, jadi Dina bisa banyak istirahat. " kata ibu.
"Kalau gitu ntar les-nya libur dulu aja ya Din. " kata Shela.
"Iya kak. " jawab Dina
"Oh ya, nih kakak bawain coklat buat kamu. " kata Shela sambil menunjukkan SilverQueen kepada Dina.
"Wah terima kasih kak. " Dina terlihat senang sekali.
Dina terlihat akrab sekali dengan Shela, dan sepertinya dia sangat gembira dengan kehadiran Shela. Mereka berdua duduk di sofa dan saling bercanda ria sambil memainkan boneka-boneka milik Dina. Shela terlihat beda sekali, dia menjadi lebih dewasa dan lebih mirip seorang kakak perempuan bagi Dina. Nggak terlihat sedikitpun sikap jutek, manja, dan kekanak-kanakan yang selama ini ditunjukkan ke ane.
“Kok kamu tahu sih ? “ tanya ane.
“Aku mengamati tingkah kalian berdua semalam. “ jawab Wulan tersenyum.
“Begitulah. Shela itu jutek dan sering marah kalau diajak bercanda. Kadang juga tingkahnya masih kayak bocah. “
“Masih semester satu kan ? Wajarlah, namanya juga baru lulus SMU. “ jawab Wulan.
"Iya sih, kayaknya itu tugas berat bagi aku. " jawab ane sambil memakai jaket.
“Tapi inget, kamu harus waspada lho, ada orang ketiga dalam hubungan kalian. “ kata Wulan lagi.
“Orang ketiga maksudmu ? “ tanya ane penasaran.
“Aku. “ jawab Wulan tersenyum penuh arti.
“Aku bisa kok bikin kalian bubar dengan mudah. Shela itu gampang emosi kan, dan aku sudah hapal bener sifat kamu. “ kata Wulan.
“Waduh jangan bercanda kayak gini deh. “ kata ane ketawa.
“Serius. Emang kamu bisa nolak aku ? “ tanya Wulan sambil mendekatkan wajahnya ke ane dengan senyum menggoda. Ya elah ini Wulan apa-apaan sih ?
“Tapi tadi kamu bilang nggak mau merebut pacar orang. “ kata ane.
"Aku bisa aja berubah pikiran kan. " jawab Wulan.
"Udah ah bercandanya. Aku pamit dulu ya. " kata ane sambil berjalan menuju motor.
"Iya. Hati-hati ya, sayang. " jawab Wulan sambil menempelkan tangannya ke mulut dan melempar flying kiss ke ane.
Waduh flying kiss ?? Bahkan Shela aja nggak pernah ngelakuinnya. Karena ane lagi buru-buru ane nggak memperdulikan sikap Wulan barusan. Ane kemudian menjalankan motor setelah sebelumnya melambaikan tangan pada Wulan.
Sepanjang jalan ane kepikiran sama sikap Wulan tadi. Kok bisa ya dia jadi rada centil gitu ? Beda banget dengan sosok Wulan yang selama ini ane kenal. Oh ya tunggu dulu, ane pertama kali kenal Wulan posisinya udah jadi pacar Yovie, dan sekarang dia kan udah jadi jomblo sehingga dia bisa bebas mengeluarkan sisi nakalnya buat mengincar cowok yang dia suka. Ah nggak, Wulan nggak mungkin seperti itu. Paling dia cuma bercanda.
Setengah jam kemudian ane akhirnya tiba di kampusnya Shela. Mana tuh tuan putri ? Ah itu dia, Shela duduk menunggu ane di bangku yang ada di bawah pohon halaman depan kampusnya, tempat yang sama saat tempo hari ane menjemputnya.
"Halo sayang. " sapa ane.
"Nggak usah sayang-sayang. " kata Shela ketus sambil membuang muka.
"Aduh iya sorry tadi HP nggak sengaja lupa ke-silent jadi nggak denger kalau ada BBM dari kamu. " kata ane sambil duduk di sebelah Shela.
"Maafkan aku ya. " kata ane dengan nada memelas. Shela nggak menjawab, kayaknya sih dia bener-bener marah.
"Makan siang dulu yuk. " ajak ane. Lagi-lagi Shela cuma diem aja.
"Ayolah, aku tahu kamu pasti laper. Terserah kamu pengen kemana. " ane nggak nyerah membujuk sang tuan putri.
"KFC ya ? " pinta Shela.
"Yaah elah makanan gituan lagi. " kata ane menggerutu.
"Katanya terserah, gimana sih ?!! " kata Shela setengah membentak.
"Eh iya iya... KFC juga enak kok. " jawab ane.
"Naaahh gitu dong. " kata Shela tersenyum riang. Eee buset, barusan marah sekarang tiba-tiba jadi riang. Ini cewek jangan-jangan bipolar kali ya, batin ane.
Ternyata emang ada gerai KFC di dekat kampusnya Shela. Ya nggak dekat sih mungkin jaraknya sekitar setengah kilo, letaknya di dekat sebuah kompleks ruko. Sepertinya Shela emang demen fried chicken seperti ini, sehingga dia antusias banget pas berada di depan meja pemesanan. Dia langsung menunjuk sebuah paket yg berisi paha, nasi dan Pepsi dan nggak lupa es krim Sundae dan kentang goreng. Sedangkan ane cuma mesen Cream Soup dan sebotol Tropicana Twister.
"Dina sakit apa Vin ? " tanya Shela pas kami berdua udah berada di meja makan.
"Demam, tadi pagi juga nggak sekolah. " jawab ane.
"Tadi pagi saat aku mau kuliah, dia langsung minta tolong untuk mintakan ijin ke kamu. " kata ane lagi.
"Kok bisa ya Dina langsung kepikiran gitu seolah-olah tahu kalau kita deket. " kata Shela sambil mengunyah kentang goreng.
"Memang dia tahu kok. " jawab ane sambil menyuap sup.
"Kok bisa sih ? " tanya Shela.
"Dina lihat kita pas berantem waktu itu Shel. Jadi dia pikir kita pacaran. " kata ane tertawa.
"Benarkah ? " tanya Shela sambil tersenyum.
"Anak itu emang ember. Dia juga bilang ke ibuku kalau kita pacaran. Makanya pas aku pulang dari kosmu, langsung deh ditanyai sama ibuku. " kata ane.
"Jadi ibumu udah tahu dong kalau kita pacaran ? " tanya Shela.
"Iya, beliau juga pengen ketemu kamu. " jawab ane.
"Wah kok aku jadi malah deg-degan yah. Ibumu galak nggak sih ? " tanya Shela.
"Ibuku sih ramah, tapi kadang galak juga, cuma lebih galak calon menantunya. " kata ane bercanda.
"Bisa aja kamu. " kata Shela sambil tersenyum malu. Lho tumben nih cewek nggak marah aku ledek.
"Oh ya, ntar Dina enaknya dibawain apa ya ? " tanya Shela.
"Apa ya ? SiverQueen mungkin. Soalnya kalau dia ikut belanja ibu ke supermarket dia selalu minta dibeliin itu. "
"Ya udah, kalo gitu ntar kita mampir ke Indomaret yah beli Silverqueen. " pinta Shela.
"Baik Kak Shela. " kata ane menirukan Dina. Lagi-lagi Shela cuma tersenyum simpul melihat gaya ane.
Setelah dari gerai KFC kami langsung menuju ke rumah tapi nggak lupa mampir Alfamart membeli SilverQueen dua batang buat Dina. Jam setengah dua kurang akhirnya kami sampai di rumah ane. Setelah motor ane parkir di halaman, Shela langsung ane ajak masuk. Ibu yang berada di ruang tamu nampak kaget melihat kedatangan Shela.
"Bu kenalin ini Shela, guru karatenya Dina. " kata ane.
"...sekaligus pacar aku, bu. " sambung ane setelah Shela menginjak kaki ane.
"Saya Shela, bu. " kata Shela dengan ramah sambil menyalami ibu ane.
"Oh ternyata ini ya mbak Shela. Wah Vin ternyata kamu pintar cari pacar ya. " kata ibu ane tersenyum senang.
"Mari silahkan masuk mbak. " kata Ibu ane mempersilahkan.
"Dina di kamar bu ? " tanya ane.
"Iya, tapi kayaknya sih belum tidur. " kata ibu.
"Kak Shela ? " Dina tiba-tiba keluar dari kamar, kayaknya dia denger kalau Shela datang.
"Halo Dina. " sapa Shela dengan ramah, dan Dina spontan memeluk Shela.
"Kamu kok nggak tidur, Din ? " tanya Shela sambil membelai rambut Dina.
"Dina nggak bisa tidur kak, trus denger kalau Kak Shela datang. " jawab Dina.
"Kamu masih sakit ? " tanya Shela sambil meraba dahi Dina.
"Wah iya, kamu masih panas. "
"Masih pusing dikit kak. " jawab Dina.
"Dina udah lumayan reda panasnya. Untung saja besok Minggu, jadi Dina bisa banyak istirahat. " kata ibu.
"Kalau gitu ntar les-nya libur dulu aja ya Din. " kata Shela.
"Iya kak. " jawab Dina
"Oh ya, nih kakak bawain coklat buat kamu. " kata Shela sambil menunjukkan SilverQueen kepada Dina.
"Wah terima kasih kak. " Dina terlihat senang sekali.
Dina terlihat akrab sekali dengan Shela, dan sepertinya dia sangat gembira dengan kehadiran Shela. Mereka berdua duduk di sofa dan saling bercanda ria sambil memainkan boneka-boneka milik Dina. Shela terlihat beda sekali, dia menjadi lebih dewasa dan lebih mirip seorang kakak perempuan bagi Dina. Nggak terlihat sedikitpun sikap jutek, manja, dan kekanak-kanakan yang selama ini ditunjukkan ke ane.
Opiknh dan 11 lainnya memberi reputasi
10
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan