Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#408
Part 17
Quote:


Ini adalah pagi dimana kemarin hari aku pergi dengan Vania.
Aku segera bersiap diri untuk menjemputnya.
Seperti biasa, aku sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.
Sampai akhirnya aku berangkat kerumah Vania.
HPku bergetar, ada SMS masuk.


Quote:


Sampailah aku di rumah Vania.
Udara disini masih segar karena masih pagi.
Vania keluar dari rumahnya.
Kami segera berangkat kesekolah.
Seperti biasa, dia terlihat cantik.

Rea : "Selamat pagi, Van.."
Vania : "Pagi juga, Andrea.."
Rea : "Yuk berangkat.."
Vania : "Yuk.."

Kami berjalan menuju tempat dimana kami biasa menunggu angkutan umum lewat.

Rea : "Gimana jalan sama aku kemarin ?"
Vania : "Aku seneng kok, Re.."
Rea : "Iya, tapi kita malah ngomongin Adrian sama kenalan barunya.."
Vania : "Ga apa-apa.. Biar dia dapet pacar.."
Rea : "Iya juga sih.."
Vania : "Re.."
Rea : "Ya.."
Vania : "Nando hubungin aku lagi.."
Rea : "Bagus dong.. Berarti emang dia mau usaha dapetin kamu.."
Vania : "Iya sih.. Tapi gimana ya.. Aku malah males.."
Rea : "Sama aku ngga ?"
Vania : "Kalo sama kamu kan beda.. Hehehehehehe.."
Rea : "Dasar kamu.."

Angkutan umum yang kami tunggu akhirnya datang.
Kami segera naik agar tidak terlambat sampai disekolah.
Setelah sampai ditempat pemberhentian, kami berjalan perlahan menuju sekolah.

Vania : "Masih sepi ya jam segini ?"
Rea : "Iya.. Kita kepagian, Van.."
Vania : "Baru sekarang-sekarang aku berangkat sekolah pagi-pagi.."
Rea : "Sama.. Aku juga.. Kayak ada yang beda disini.."

Vania hanya tersenyum mendengar ucapanku.
Sepertinya, aku menjadi pembeda dihari-harinya sebelum ini.
Tiba-tiba langkahnya terhenti.

Rea : "Kenapa, Van ?"
Vania : "Nia.."
Rea : "Nia ?"

Aku melihat Nia sedang berdiri didepan gerbang.
Sepertinya memang dia menunggu kami berdua.

Rea : "Yuk.. Jalan kayak biasa aja.."
Vania : "....", dia hanya tertunduk dan ikut berjalan bersamaku.

Sesampainya didepan gerbang, Nia memanggilku.

Nia : "Rea.."
Rea : "Ada apa lagi ?"
Nia : "Aku ga mau kita putus !"
Rea : "Nanti aja ngomonginnya.. Masih pagi.."
Nia : "Heh ! Ngapain sih lo gangguin cowok orang ?"
Rea : "Apaan sih kamu ini !"
Nia : "Kamu kenapa belain dia sih ? Dia yang udah bikin hubungan kita rusak. Ngapain dia masih disini ?"
Rea : "Dia ga ada urusan sama hubungan kita !"
Nia : "Jangan nunduk aja lo, bego !", sambil menjambak rambut Vania.
Vania : "Aduh ! Sakit..", dia merintih.
Rea : "Apa-apaan sih kamu ini !"
Nia : "Dia udah hancurin hubungan kita.. Dia udah masuk ke kehidupan kamu.. Jelas dia salah !!"

Vania berlari meninggalkan aku dan Nia.
Dia berlari kearah kelas.

Rea : "Kamu ini kenapa sih ?"
Nia : "Kamu masih belain dia ? Liat aja, Re.. Aku ga bakalan diam.. Aku akan lakuin apa aja supaya kita balikan.. Kalo perlu, aku sakitin dia !"
Rea : "Aku ga akan biarin kamu nyakitin dia !! Ga akan !! Kamu cantik tapi kamu picik !!"
Nia : "Siapa suruh rebut cowok orang !!"
Rea : "Nyesel aku kenal sama kamu.."
Nia : "Lakuin aja sesuka hati kamu, Re.. Aku ga akan diam aja.."
Rea : "Aku ga takut sama ancamanmu.."
Nia : "Aku tau kok, kamu biasa datang sama dia jam segini.. Sengaja memang aku tungguin disini.. Aku mau liat dia kayak apa.. Cantikan juga aku.."
Rea : "Fisikmu emang lebih cantik.. Tapi, dia lebih baik dari kamu.. Dia tulus.."
Nia : "Dia udah bikin hubungan kita berantakan !!"
Rea : "KAMU YANG UDAH BIKIN HATINYA BERANTAKAN !! KAMU YANG UDAH RUSAK HUBUNGANKU SAMA DIA !! KAMU YANG UDAH MASUK KE HIDUPKU DAN HIDUPNYA !! MASIH GA SADAR JUGA ?!!"

Nia terdiam ketika aku berbicara dengan nada yang sangat keras.
Untungnya masih pagi, jadi tak ada yang mendengar.
Aku dengan segera masuk kedalam kelas.
Aku mendapatkan Vania yang sedang menangis sesegukan dengan kepala tertunduk.
Aku segera duduk disampingnya.

Rea : "Vania.."
Vania : "....", dia hanya tertunduk dan menangis.
Rea : "Van.. Maafin aku.."
Vania : "....", dia menggelengkan kepalanya.
Rea : "Aku janji, aku akan jagain kamu, Van.."
Vania : "Rea.. Dia benar.."
Rea : "Dia ga bener, Van.."
Vania : "Aku udah rebut kamu.."
Rea : "Ngga.. Dia yang udah rebut aku dari kamu.."
Vania : "Please, Re.. Jangan sebut kata-kata itu.. Aku dengar semuanya.."
Rea : "Van.."
Vania : "Hatiku memang hancur berantakan ketika kamu nerima dia.. Tapi, aku tau apa yang dia rasain saat ini.."
Rea : "...."
Vania : "Kamu balikan aja sama dia kalau memang bisa bikin keadaan jadi lebih baik.."
Rea : "Baik untukku tapi menyakitkan buat kamu.."
Vania : "Aku sayang kamu, Re.. Aku sayang kamu.."
Rea : "Aku ga mau ngorbanin kamu lagi, Van.. Aku juga sayang kamu.."

Vania menangis dipelukanku.
Sampai-sampai seragamku basah karena air matanya.
Ini semua karena Nia.
Dia telah membuat Vania menangis.
Aku tak akan memaafkannya sampai kapanpun.

Murid-murid mulai berdatangan.
Vania masih menangis.
Teman-teman sekelasku hanya menatap kami.

Rea : "Van.. Teman-teman udah dateng.. Udah ya nangis nya.."
Vania : "....", dia hanya menggelengkan kepala.

Kemudian, datanglah Adrian.
Aku hanya mengasih isyarat untuk diam.
Bel sekolah sudah berbunyi tetapi Vania masih saja menangis dipelukanku.
Aku sungguh malu karena banyak mata yang melihat kami.
Hingga akhirnya, Bu Kania masuk untuk memberikan materi bahasa inggris.

Bu Kania : "Andrea.. Vania.."
Rea : "Bu.."
Bu Kania : "What did you do ?"
Rea : "Sshhh, Nothing.."
Bu Kania : "Vania..", sambil mengelus kepalanya.
Vania : "...."
Bu Kania : "Simpan dulu air matamu ya.."
Rea : "Boleh saya tenangin dia dulu bu ?"
Bu Kania : "Of course you must do that, boy..", lagi-lagi dia mengajak bicara dengan bahasa inggris.

Bu Kania : "Take your time.."
Rea : "Thanks, Bu.."

Aku membawa Vania keluar kelas.
Aku dan Vania masuk kedalam ruang perpustakaan yang memang tak ada murid disana.

Vania : "Re.."
Rea : "Ya.."
Vania : "Aku mau disini sendiri dulu boleh ?""
Rea : "Kenapa ?"
Vania : "Aku mau sendirian aja.. Nanti kalau udah lebih baik, aku ke kelas lagi kok.."
Rea : "Hhmm.. Ya udah.. Aku tinggal ya.."

Aku pergi meninggalkan perpustakaan dan berjalan menuju kelasku.
Sesampainya disana, Bu Kania menahanku diluar kelas dan menanyakanku beberapa hal.

Bu Kania : "Kamu tau, kamu dan Vania juga tanggung jawab ibu ?"
Rea : "Tau kok Bu.."

Bu Kania mengajakku duduk didepan kelas.

Bu Kania : "Kenapa sama Vania ?"
Rea : "Dia berantem sama Nia.."
Bu Kania : "Nia kelas 3 IPS itu ?"
Rea : "I.. Iya.."
Bu Kania : "Kenapa bisa ?"
Rea : "Nia ga mau aku deket sama Vania, Bu.."
Bu Kania : "Ha ? Hahahahahahahhaha.. Dasar anak muda.."
Rea : "Tadi dia sempet dapet perlakuan fisik sama Nia maka nya dia begitu.."
Bu Kania : "Sekarang ibu tanya sama kamu, diantara Nia sama Vania, mana yang ada dihatimu ?"
Rea : "Vania.."
Bu Kania : "Kalau begitu, jauhi Nia.."
Rea : "Nia yang maksa deket aku terus, Bu.."
Bu Kania : "Vania dimana ?"
Rea : "Perpus.."
Bu Kania : "Tunggu dikelas ya.. Ibu kesana dulu.."

Bu Kania pergi meninggalkan kelas untuk menghampiri Vania.
Sedangkan aku duduk dengan lesu dimejaku.
Disampingku, hanya ada sebuah tas berwarna biru muda milik Vania dengan pin berinisial V didepannya.
Lalu, kawan-kawan dikelasku langsung menghampiriku dan menanyakan beberapa pertanyaan.
Aku jawab pertanyaan mereka dengan sewajarnya dan seadanya.

Adrian : "Vania kenapa ?"
Rea : "Ribut.."
Adrian : "Sama lo ?"
Rea : "Bego.. Suudzon aja.. Sama Nia tadi pagi.."
Adrian : "...."
Rea : "Kenapa diem lo ?"
Adrian : "Sori banget, Re.. Gw yang udah maksa lo buat deket dan jadian sama Nia waktu itu.. Akhirnya Vania jadi korban.."
Rea : "Lo ga salah, Dri.. Niat lo kan cuma mau nyomblangin gw.."
Adrian : "Lo sayang sama Vania ?"
Rea : "Banget.."
Adrian : "Gw juga bakalan bantuin lo dan Vania kalo Nia macem-macem.. Lo tenang aja.."
Rea : "Makasih, Dri.. Lo emang temen gw yang paling baik.."

Vania..
Apapun yang akan terjadi sama kita, kita hadapi bersama.
Aku janji aku akan menjagamu.
Aku tak akan biarkan siapapun yang menghalangi kita.
Aku harap, kamu juga begitu.
Tetap mencintaiku dan tetap dekat denganku.
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.