Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#381
Part 16
Hari-hari disekolahku berjalan seperti biasa kembali.
Setelah sehari kemarin Vania tidak masuk karena tubuhnya masih lemas.
Akhirnya, tiba dihari dimana aku dan Vania berjanji untuk berjalan-jalan.
Kali ini, Vania yang membangunkanku dipagi hari.


Quote:


Aku segera mengambil air wudhu untuk menunaikan ibadah shubuh pagi ini.
Setelah itu, aku bersiap-siap untuk menjemput Vania.
Tak lupa untuk sarapan terlebih dahulu.

Papa : "Cakep amat.. Mau kemana lo ?"
Rea : "Jalan.."
Papa : "Pagi bener.. Mau kemana ?"
Rea : "Kaga tau.. Jalan aja.."
Papa : "Sama cewek ?"
Rea : "Yoi dong.. Ajaran Papa.."
Papa : "Hahahahahahaha.. Gitu dong.."

Tak lama kemudian, Mama keluar dari kamar.

Mama : "Mau kemana pagi-pagi ?"
Rea : "Jalan, Ma.."
Mama : "Sama siapa ?"
Rea : "Vania.."
Mama : "Jalan terus.. Ajak kesini dong.. Mama kan mau liat juga.."
Rea : "Nanti, Ma.. Kalo dia mau.."
Mama : "Jagain dia ya.. Perempuan itu harus dijaga.."
Rea : "Iya, Ma.. Aku selalu jagain dia kok.. Aku pergi ya.. Assalamu 'alaikum.."
Mama : "Wa 'alaikum salam.."

Aku berjalan keluar rumahku.
Dengan segera aku menjemput Vania dirumahnya.
Aku akan selalu ingat pesan Mamaku.
Jaga Vania.
Ya, aku akan jaga Vania.
Sampailah aku dirumah Vania.
Tetapi, dia belum keluar rumah.
Aku telepon tidak diangkat.
Mbak Lastri membukakan pintu untukku dan aku segera masuk kedalam.
Aku pergi keatas rumahnya untuk bertemu Vania.
Aku buka pintu kamarnya dan menemukan dia sedang tertidur.

Rea : "Ya ampun, Vania !!"
Vania : "Hhmm.."
Rea : "Bangun.. Ya ampun.. Tadi kamu bangunin aku..", sambil menggoyangkan tubuhnya.
Vania : "Eh, Rea.."
Rea : "Haduh.. Kamu ini.."
Vania : "Maaf aku ketiduran.."
Rea : "Ya udah cepet sana siap-siap.. Katanya mau jalan.."
Vania : "Hhmm.. Tunggu ya.."

Vania bangkit dari tempat tidurnya dan segera mandi.
Aku keluar dari kamarnya menuju bangku diteras rumahnya.
Ini adalah bangku yang biasa aku dan Vania duduki.
30 menit kemudian, Vania menghampiriku.
Astaga, cantiknya dia hari ini.

Vania : "Kenapa kamu liat aku ?"
Rea : "Ngga apa-apa.. Aku kan ga biasa liat kamu pakai pakaian sehari-hari.. Biasanya aku lihat kamu pakai seragam sekolah.."
Vania : "Yuk jalan.."
Rea : "Kamu ga sarapan dulu ?"
Vania : "Udah tadi pas abis bangunin kamu.. Maka nya aku ngantuk.. Hahahahahahaha.."
Rea : "Dasar kamu.."
Vania : "Kita mau kemana ?"
Rea : "Masih pagi.. Ke pantai yuk.."
Vania : "Asyiikk.. Ayo.."

Pagi itu, aku pergi bersama Vania menuju pantai yang ada di Jakarta Utara.
Tak butuh waktu lama untuk sampai disana, karena hari masih pagi.
Akhirnya, kami sampai disana.
Kami duduk dipinggir lautan yang berhiaskan bebatuan.

Vania : "Sepi ya disini.."
Rea : "Wajar, masih pagi.."
Vania : "Enak udaranya disini.."
Rea : "Iya.. Anginnya juga kencang.."
Vania : "Aku terakhir kesini pas perpisahan SD.."
Rea : "Sama dong.. Hahahahahahahaha.."
Vania : "Tempat perpisahaan aku dulu ada ga jauh dari sini.. Disana lebih sepi dari sini.."
Rea : "Wah bagus dong.. Nanti aja agak siangan kita kesana kalau disini udah mulai ramai.."

HPku bergetar.
Tanda ada SMS masuk.
Ada SMS dari Nia.

Rea : "Van.."
Vania : "Ya.."
Rea : "Nia SMS aku.."
Vania : "Bales aja, Re.."
Rea : "Kamu ga marah ?"
Vania : "....", dia hanya menggelengkan kepalanya.


Quote:


Vania : "Kenapa kamu kesel gitu, Re ?"
Rea : "Kurang ajar si Nia ini."
Vania : "Kenapa ?"
Rea : "Dia maksa untuk balikan.."
Vania : "Dia masih sayang sama kamu kali.."
Rea : "Ya tapi kan aku ga mau.."
Vania : "Kamu mau nya sama siapa ?"
Rea : "Aku maunya sama kamu, tapi.."
Vania : "Tapi kenapa ?"
Rea : "Tapi, aku ga mau kita pacaran, Van.. Aku ga mau kita berakhir kaya Nia..", aku mengalihkan pandanganku kearah lautan.
Vania : "....", dia tersenyum dengan manis dan ikut melihat lautan sepertiku.

Vania : "Padahal, aku berharap kamu nembak aku disini, Re.."
Rea : "Maafin aku, Van.."
Vania : "Ga kok.. Ga apa-apa.. Aku malah seneng kamu jujur.. Aku juga ga mau kita berakhir tragis.. Lebih baik kita saling mencintai tanpa adanya status hubungan.. Daripada kita pacaran, berantem, putus, terus musuhan.. Itu bakalan bikin aku tambah sedih.."
Rea : "Van.."
Vania : "Ya.."
Rea : "Mamaku pesan tadi.."
Vania : "Apa ?"
Rea : "Aku harus jagain kamu.."
Vania : "...."
Rea : "Perempuan itu harus dijaga.. Dan aku bakalan jaga kamu terus.."
Vania : "Makasih, Rea.. Aku juga akan jaga hati aku buat kamu.. Cuma kamu yang bisa hibur aku, Re.."

Kami berdua bersama-sama melihat lautan yang luas.
Langit hari ini cerah sekali.
Langit biru dan dihiasi dengan awan putih.
Sepertinya, disini sudah mulai ramai pengunjung.

Vania : "Pindah, yuk.."
Rea : "Kemana ?"
Vania : "Ketempat yang aku tunjukin tadi.."
Rea : "Ayo.."

Kami berdua berjalan menyusuri pinggir pantai utara Jakarta ini.
Tak jauh kami berjalan, sampailah ditempat yang ditunjuk oleh Vania.
Benar, disini sepi.

Rea : "Tempat nya enak.."
Vania : "Hehehehehe.."
Rea : "Kamu tau aja tempat kayak begini.."
Vania : "Iya dong.. Hahahahahaha.."

Aku lupa letaknya dimana.
Yang aku ingat disini seperti area untuk mengadakan acara.
Dan kami berdua duduk di pinggiran laut.

Angin yang berhembus dengan kencang, dan hempasan ombak yang menderu, menemaniku dan Vania yang ada disini.
Sepertinya ini akan menjadi tempat favoritku.

Vania : "Re.."
Rea : "Ya.."
Vania : "Emang kamu ga mau punya pacar ?"
Rea : "Mau sih.."
Vania : "Kenapa ga balikan aja sama Nia ?"
Rea : "Aku ga mau ngorbanin kamu.."
Vania : "Cuma itu alasan kamu ?"
Rea : "Iya.."
Vania : "Waktu kemarin aku ditembak Nando, alasan utama aku tolak dia karena aku punya rasa sama kamu.."
Rea : "Kenapa kamu ga bilang dari awal ? Kalo begitu kan, aku bisa tolak Nia.."
Vania : "Aku malu, Re.."
Rea : "Ya aku paham kok, Van.. Aku juga awalnya berpikir, mungkin cuma perasaan aku aja.. Tapi, lama kelamaan ada yang beda kalo kamu ga ada.."
Vania : "Kalo aku terima Nando, kamu marah ga, Re ?"

Aku hanya diam.
Aku tak bisa menjawab pertanyaannya.
Kalau dia terima Nando sebagai pacarnya, jelas aku akan cemburu.
Tetapi, itu hak dia.
Vania bukan pacarku.

Vania : "Aku udah duga pasti kamu diam.."
Rea : "Aku bingung mau jawab apa.."
Vania : "Kamu ga usah jawab juga aku udah tau jawabannya.. Selama hatimu masih milih aku, aku juga akan milih kamu, Re.."
Rea : "...."
Vania : "Ga ada cowok lain yang rela hujan-hujanan buat aku.. Ga ada cowok lain yang rela rawat aku.. Ga ada cowok lain yang bisa bikin aku senang.. Cuma kamu yang bisa, Rea.."
Rea : "Aku cuma ga mau liat kamu marah dan sedih, Van.. Itu aja.."
Vania : "Iya.. Aku udah merasa cukup dengan kamu yang seperti itu.."
Rea : "Kalau kamu mau punya pacar, silahkan Van.."
Vania : "....", dia memalingkan wajahnya kearah lautan.
Rea : "Aku ga punya hak untuk larang kamu.. Aku bukan pacarmu, kamu bukan pacarku.. Kita hanya sebatas berhubungan tanpa status apapun.. Maafin aku, Van.. Aku ga bisa kasih kepastian untuk hubungan kita.. Aku takut kita berpisah dan jadi musuh.."

Vania memelukku.

Vania : "Cukup, Re.. Jangan bilang kayak gitu lagi.. Aku udah nyaman dengan hubungan kita yang begini.. Jangan berpikir yang aneh-aneh.."
Rea : "Iya.. Aku percaya sama kamu.."
Vania : "Liat deh, Re..", sambil menunjuk kearah lautan.
Rea : "Kenapa, Van ?"
Vania : "Kamu lihat apa disana ?"
Rea : "Pelangi.."
Vania : "Pelangi ?"
Rea : "Ya.. Pelangi.. Pelangi diatas laut.."
Vania : "Ada-ada aja khayalanmu.. Kenapa harus pelangi ?"
Rea : "Karena kamu salah satu perempuan yang memberikan warna dihati dan hidupku.."
Vania : "Jadi, kamu berharap suatu saat ada perempuan lain yang memberikan warna berbeda dihidupmu ?"
Rea : "Ngga juga kok.. Malah aku maunya, kamu yang mewarnai pelangi itu.."
Vania : "Pelangi diatas laut.. Bagus juga, Re.. Tapi, mana ada pelangi diatas laut.."
Rea : "Ada kok.."
Vania : "Mana ?"
Rea : "Lautan adalah tempat favorit kita.. Salah satu warna pelangi itu.. Ada didepan mataku.."
Vania : "Hahahahahahaha.. Bisa aja kamu.. Udah ah ga usah gombal.. Tempat favorit kamu kan warnet tuh sama Adrian.."
Rea : "Iya ya.. Hahahahahahahaha.. Eh Adrian punya kenalan cantik loh.."
Vania : "Yang bener ?"
Rea : "Beneran.."

Kami berdua membicarakan Adrian dan kenalan barunya.
Hahahahahaha.
Sepertinya tempat ini akan menjadi tempat favoritku.
Aku bisa melihat lautan yang luas.
Teruslah bersinar wahai warna pelangiku, Vania Okalina.


Spoiler for Untuk Dikenang:
Diubah oleh .raffertha 19-11-2016 18:07
Arsana277
JabLai cOY
JabLai cOY dan Arsana277 memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.