Kaskus

Story

kawmdwarfaAvatar border
TS
kawmdwarfa
Sang Pemburu (Fiksi)
Halo buat semua agan-aganwati di dunia perkaskusan ini. Salam kenal dari saya selaku newbie yang juga ingin ikut meramaikan tulisan-tulisan di forum SFTH. Berhubung masih belajar dan ini juga thread pertama, mohon maaf kalau ada kesalahan di sana-sini. Monggo kalau ada agan-aganwati yang ingin ngasih saran dan juga kritik.

Ini ceritanya murni fiksi, hasil dari ngelamun pas di kamar tidur sama di WC emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin. Kalau soal update saya nggak bisa kasih jadwal. Semoga aja amanah buat nerusin ceritanya sampe selesai.
Segitu dulu aja ya, Gan. Maaf kalau terlalu formal bahasanya.

Selamat menikmati.

[SPOILER=Index]
PART 1
PART 2 : Warehouse Tragedy
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7 : Ikmal 'The Master'
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11 : Hendro and the Asses
PART 12
PART 13
PART 14 : Kuterima Suratmu
PART 15
PART 16
PART 17 : Pensi Part I I Pensi Part II
PART 18
PART 19 : Perpisahan
PART 20
PART 21 : A man with Gun
PART 22
PART 23 : Bon Bin
PART 24 : Malam yang Nggak Terlupakan Part I I Part II
PART 25
Part 26 : The Dog
PART 27
PART 28 : Wiwid, Mita dan Yesi
PART 29
PART 30 : Rob 'The Jackal' Part I Part II
PART 31
PART 32 : The Sparrow
PART 33
PART 34 : REUNION
PART 35
PART 36 : THE BARKING DOG
PART 37
PART 38
Diubah oleh kawmdwarfa 03-06-2022 09:00
tet762Avatar border
sunshii32Avatar border
anton2019827Avatar border
anton2019827 dan 20 lainnya memberi reputasi
19
33.7K
115
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
kawmdwarfaAvatar border
TS
kawmdwarfa
#19
PART 6


Quote:


Hari senin sudah datang lagi. Pagi ini kami belajar seperti biasa. Jam pelajaran pertama adalah bahasa inggris. Kami diam selagi bu guru menerangkan pelajaran. Ya maksudnya nggak semuanya juga. Lihat aja itu si Choki sama si Jhon. Mereka lagi asyik sendiri, dan apa yang mereka kerjakan hampir pasti bisa ditebak. Kalau bukan lagi main game ‘Worm’s World Party’, biasanya mereka lagi nonton bok#p di ponselnya si Jhon: N-G#ge Classic. Dua orang itu bisa bebas karena mejanya ada di sudut belakang. Meja di depan mereka, ada Ikmal yang kayaknya udah tidur beneran, dan Dani yang lagi gambar-gambar nggak jelas di buku paketnya. Aku duduk di depannya lagi. Tetap merhatiin depan, tapi aku aslinya ya ngantuk. Mau tidur susah. Si Yesi pasti nggangguin terus. Ya, aku duduknya barengan sama Yesi. Awalnya dia kusuruh duduk sama orang lain.

Tapi dia nggak mau.

Jam istirahat pun tiba. Kami ke kantin buat beli minuman. Habis itu kami ke depan ruangan lab. Lihat-lihat situasi barangkali ada yang bisa diajak taruhan. Ruang lab itu letaknya berdekatan sama lapangan volly. Banyak yang duduk-duduk di sana kalau lagi jam istirahat.
Dan kami pun terlambat. Sudah ada yang main rupanya. Sama-sama kelas XII tapi dari jurusan IPA. Kami pun menonton sambil menunggu giliran.

“Ang,” Jhon memanggil.

“Oy.”

“Pacarmu tuh.”

“Mana?” jawabku sambil mencari-cari. Benar. Wiwid memang lagi jalan ke arahku. Berdua sama temannya. Melihatnya Jhon jadi semangat. Kenapa? Soalnya dia ini lagi naksir sama temannya si Wiwid.

“Wid, Wid. Kasihannya kamu sayangku,” Choki pura-pura menyesal.

“Ta#k! Udah diem kamu. Denger orangnya nanti.”

“Hey Kak.”

“Hey. Mau ke mana? Kantin?”

“Hmmpph. Kakak udah makan?”

“Belum...tapi ini udah beli minum kok.”

“Yeee...makan ya makan. Minum ya minum. Nggak nyambung deh,” Wiwid senyum.

“Iya. Nanti aja. Belum laper.”

Di sebelahku anak-anak lagi pada kasak-kusuk. Dan aku bisa dengar kalau mereka lagi meyakinkan Jhon buat cepat-cepat ‘bertindak’. Choki membantunya. Langsung nempel samaku sebelum berbisik, “Ang, tahan aja si Wiwid di sini.”

“Hah? Oh..” aku senyum.

“Ya udah. Ke kantin bentar ya Kak.”

“Tunggutunggu....mmmm...sini dulu deh.”

“Kenapa Kak?”

“Mmmm....sini aja dulu. Ada yang mau kuomongin,” karangan bebas.

“Bentar doang kok.”

“Udah. Sini aja dulu. Penting. Mmm...Cici biar sama Jhon aja. Ntar Jhon yang beliin.”

Wiwid dan Cici saling pandang. Sama-sama ragu.

“Nggak apa-apa kan Ci?” kataku.

“Iya Kak.”

“Ya udah deh,” Wiwid duduk lagi di sebelahku.

“Mau apa Wid? Roti sama minum aja kan?” kata Jhon. Rautnya antusias.

“Iya Kak.”

“Oke,” jawabnya.

“Hajaaar,” Choki berteriak. Jhon yang sudah beberapa langkah berjalan langsung mengangkat jempolnya ke udara. Anak-anak pun cekikikan.

“Mau ngomong apa Kak? Penting banget kayaknya.”

Aku terkekeh. “Enggak. Itu si Jhon lagi naksir sama temenmu, makanya dia pingin jalan ke kantin barengan si Cici.”

“Oooo,” Wiwid senyum. “Kirain. Emang udah berapa lama Kak Jhonatan sukanya?”

“Mmmmm...lumayan lama sih.”

“Kakak nggak bilang. Tau gitu kan bisa kubantuin.”

“Iya bantuin aja. Bilang aja yang baik-baik soal si Jhon.”

“Tapi memang beneran baik kan?”

“Baik kok,” jawabku. Padahal ngerti kalau si Jhon aslinya suka main judi.

Obrolan kami berlanjut lagi dengan tema yang berbeda. Beberapa lama kemudian, aku pun melihatnya. Itu dia. Mita. Dia berjalan ke arah kantin. Berdua bersama temannya. Ah, sial. Entah kenapa aku malah jadi resah sendiri. Pinginnya itu ya...dia ngelihat aku pas lagi sendirian, bukannya bareng Wiwid gini. Aku tahu itu nggak ada pengaruhnya karena kami nggak saling kenal. Tapi ya itulah.

Cantik banget.

Mita....kamu anaknya siapa sih? emoticon-Genit

***
Diubah oleh kawmdwarfa 20-08-2016 22:14
tet762
redrices
pulaukapok
pulaukapok dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.