Jakarta - Insiden anak masuk ke kandang gorila di Cincinnati, Amerika Serikat, menghebohkan dunia. Harambe, si gorila jantan terpaksa ditembak mati demi menyelamatkan bocah tersebut. Bagaimana bila ini terjadi di Ragunan?
Humas Ragunan, Wahyudi Bambang, mengatakan setiap kebun binatang punya kebijakan tersendiri dalam menghadapi situasi-situasi darurat seperti anak masuk kandang hewan. Dia yakin, apa yang dilakukan kebun binatang Cincinnati pun sudah melalui sejumlah pertimbangan matang.
"Jadi sebenarnya ini dilema. Satu sisi. Gorilla sangat langka. Satu sisi keselamatan manusia sangat penting. Dalam kondisi sangat, kebijakan yang dilakukan kebun binatang dalam keadaan tersebut sudah melalui prosedur yang tepat," kata Wahyudi saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Kamis (2/6/2016).
Gorila Kihi di Ragunan (foto: Muhammad Fida)
Menurut Bambang, agresitivitas gorila jantan memang bisa berpotensi bahaya. Tindakannya tak bisa ditebak, walau terlihat seperti ingin menolong.
"Serta kita tahu gorila jantan mereka akan fight sampai mati. Itu tidak bisa dibayangkan bila terjadi pada manusia. Saya kira kita memerlukan keterangan dengan teman-teman yang ada di Cincinhati. Dan itu kondisinya sangat fatal. Kita perlu tahu kenapa mereka berani benar-benar membunuh," paparnya.
Gorila Kihi di Ragunan
Lalu, bagaimana bila insiden itu terjadi di Ragunan? Menurut Wahyudi, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin menggunakan langkah isolasi, termasuk dengan pembiusan. Namun ini hanya bisa dilakukan bila hewan tersebut belum ada kontak dengan pengunjung. Bila ada hewan buas yang sudah kontak dengan pengunjung, maka terpaksa juga harus dilakukan penembakan mati.
"Seandainya ada harimau lepas dan itu kontak dengan pengunjung maka harus dihukum mati. Lima sampai sepuluh menit bius masih agresif. Gerakan spontan karena kaget juga berbahaya. Pilihannya hanya itu penembakan," ujarnya.
kandang gorila Kumbo
Hingga saat ini, belum pernah ada peristiwa anak masuk ke dalam kandang hewan berbahaya. Tim Ragunan selalu berusaha untuk mencegah ini terjadi, baik lewat peringatan suara, penjagaan ketat dari satpam, sampai desain kandang yang membuat pengunjung sulit untuk menuju lokasi hewan.
"Itu meminimalisir pengunjung yang penasaran melihat lebih dekat gorila," imbuhnya.
Total ada 2.255 koleksi satwa di Taman Margasatwa Ragunan. Dari jumlah itu, sebagian ada yang berjenis karnivora. Namun tak sedikit juga hewan herbivora yang cukup berbahaya bila memang tak diawasi dengan baik. Untuk gorila, ada dua ekor di Ragunan. Mereka masing-masing berasal dari kebun binatang Inggris dan berusia 21 tahun. Namanya Kumbo dan Kihi.
"Kalau kategori buas, semua hewan di sini buas karena dari alam liar, tapi pastinya belum bisa saya pastikan karena harus membuka data lagi," terangnya. (mad/mad)
http://m.detik.com/news/berita/32240...akukan-ragunan