Kisah Lelaki Pecundang

Beranda

...

Stories from the Heart
Kisah Lelaki Pecundang

mayhard20

16-05-2016 19:54

Kisah Lelaki Pecundang

KISAH LELAKI PECUNDANG (LOSER)

Halo semuanya selamat pagi, siang atau pun malam untuk kalian yang bersedia kiranya membaca cerita ini.

Mungkin untuk sebagian Penulis menjual kisah cinta dengan embel - embel True Story atau Based on True Story itu sudah biasa. Tapi kali ini aku hanya akan menjelaskan bahwa kisah ini hanya sebuah kisah yang ku buat dengan inspirasi kehidupan seseorang. Bisa kalian sebut fiksi atau pun Real Story tapi itu terserah kalian. Aku hanya menyukai menulis kisah dan berbagi arti dari sebuah kehidupan.

Rules : emoticon-No Sara Please

1. Untuk yang menanyakan kapan update ? Jawabannya adalah ketika TS sedang tidak sibuk dengan kehidupan nyatanya. Tapi insya allah akan di jadwalkan dengan 1 minggu 3x update atau post.
2. Cerita Real atau Fiksi ? Udah di bahas di atas anggap Fiksi saja. Kalau ada kesamaan cerita dengan kehidupan agan mohon maaf.
3. Jika ingin mengobrol dengan Penulis silakan melalui line di Mayhard20 insyaallah chat - chat kalian akan aku balas. emoticon-Cek PM

4. Di larang junk dengan kata - kata kasar atau pun terlalu kepo dengan kehidupan penulis.
5. Di larang melakukan Quote Cerita keseluruhan pada tiap postingan di karenakan akan membuat susah para pembaca kaskus yang lain ketika menggunakan ponsel pintar mereka.
6. Tolong patuhi semua rules yang ada di atas demi kenyamanan bersama dan juga kelangsungan cerita ini.

Terima kasih emoticon-Shakehand2

Sinopsis : Cerita ini akan berkisah tentang seorang pria muda yang menjalani kehidupan cintanya yang penuh lika liku. Bisa di bilang ia adalah seorang pecundang sejati yang tidak berani mengungkapkan perasaanya kepada wanita yang ia suka. Walau pun terkadang ia sangat mencintai wanita tersebut. Kapan dan bagaimana ia akan sadar dengan adanya cinta sejati itu ? Lalu wanita yang mana akan ia perjuangkan demi kisah cintanya tersebut ? Baiklah selamat membaca.

Owh, hampir kelupaan bagi kalian yang juga menyukai threadku yang lain bisa mampir ke sini :

1. Harimau Penjaga : http://www.kaskus.co.id/thread/56690...arimau-penjaga

2. Story Of My Life : http://www.kaskus.co.id/thread/5647d...e6af1d4a8b4567

emoticon-Sundul Up

Supaya tidak di bilang sebagai Repost ini buktinya :

Kisah Lelaki Pecundang

Bagi yang berkenan tolong tinggalkan emoticon-Rate 5 Star

Koment, dan juga emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Daftar Isi :

Part 1 : Masa Remaja

Diubah oleh mayhard20 04-01-2017 16:00

6.6K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Stories from the Heart

32.7KThread•51.9KAnggota

Tampilkan semua post

mayhard20

16-05-2016 20:49

Masa Remaja

Aku sedang meremat sebuah kertas di sebuah sudut sekolahku saat itu. Menatap ke arah langit sembari melihat terangnya matahari yang menyengat dari atas kepalaku saat itu. Pakaian putih abu - abu sudah berpeluh keringat di karenakan cuaca yang memang panas. Tapi aku tak peduli dengan semua itu karena aku berpikir menggapa hal ini harus terjadi. Diriku adalah seorang Pria yang lahir dari keluarga sederhana, Ibuku adalah seorang Penjual Baju sedangkan ayahku adalah seorang wiraswasta yang memiliki usaha travel mobil antar kota. Aku cukup bahagia dengan semua kehidupan ini boleh di bilang aku memang bukan anak orang kaya tapi bukan juga terlalu miskin. Mungkin ini adalah arti untuk tidak melihat hidup menjadi tidak berarti melainkan harus lebih menysukuri apa yang tuhan berikan kepada kita.

Namaku Hardy, sosok pria muda berkulit sawo matang. Umur ku sekarang berada di usia sekitaran 16 tahun sebenarnya dan masih berada di kelas 1 Sekolah Menengah Atas. Tapi, di karenakan aku tidak bersedia masuk ke Taman Kanak - Kanak akhirnya saat berusia 5 tahun bisa masuk ke Sekolah Dasar walau dengan banyak test yang ku lakukan saat itu. Kebetulan Kepala Sekolah SD ini adalah salah seorang teman dari Mama. Setelah di tes membaca dan berhitung akhirnya di terima di sekolah dasar tersebut dan alhamdulillah sampai sekarang selalu tidak pernah tinggal kelas. Kehidupanku sebagai pelajar SMA sebenarnya tidak terlalu buruk - buruk amat. Aku menggunakan motor Honda Astrea berwarna hitam yang sudah di modifikasi dengan shock breakers baru dan juga knalpot besar pada saat itu. Cukup keren harusnya untuk anak seusiaku saat itu. Aku juga merupakan seorang anggota Osis dan Ketua Kelas pada saat itu cukup di hormati oleh beberapa guru dan juga teman sebayaku. Tapi, hal ini tidak lantas membuatku menjadi sosok yang sangat populer di sekolah terbukti dengan kehidupan cintaku yang biasa - biasa saja.

Aku masih memperhatikan tulisan di sebuah kertas yang aku lihat di depan mataku tersebut. Sebuah pesan dari wanita yang kucintai. Kami berteman sudah cukup lama di mulai dari kelas 1 SMA. Masih ingat betapa menyenangkannya ia saat pertama hari ospek sekolah saat itu. Rambutnya yang di kepang kuda dan sebuah tulisan dari kertas karton yang bertuliskan '' Cina '' melekat di sana. Ya dia memang seorang wanita keturunan Tionghoa, namanya Ling seorang chinese yang kebetulan ingin bersekolah di sekolah Negeri. Dimana sebenarnya hal itu jarang terjadi karena kebanyakan dari mereka bersekolah di sekolah swasta yang di dalamnya juga rata - rata para lelaki atau pun pria berkulit putih sama seperti dirinya. Tapi ia berbeda, sempat terpikir bahwa wanita seperti ini pastilah sombong dan juga cuek apa lagi kepada orang seperti diri ini. Maklum wajah ini tak ganteng apa lagi kaya jadi sempat berpikiran sempit bahwa tak mungkin sosok seperti ini akan berteman denganku. Ternyata anggapan itu salah, wanita muda ini pun menyapaku yang kebetulan berdiri di sebelahnya saat akan memasuki ruangan kelas di mana para senior sudah berdiri di depan kelas serta mengarahkan kami anak - anak baru ini untuk memasuki kelas. Aku dan Ling masuk ke kelas ini pertama kali di karenakan barisan kami yang paling depan sudah menjadi kebiasaanku untuk selalu menjadi yang pertama apa lagi kelas baru pikirku pasti ini adalah saatnya untuk berebut bangku yang berada di garis depan. Alasanku untuk duduk di depan adalah agar lebih mengerti dalam menyerap pelajaran dan juga tidak gampang mengantuk karena tampang sangar beberapa guru killer nantinya. Daripada duduk di belakang sudah pasti berisik dan juga menganggu konsentrasi dalam belajar walau pun sebenarnya aku bukanlah seorang anak yang jenius.

Otak ini masih kebingungan untuk duduk di mana sedangkan beberapa kursi di bagian depan ternyata sudah di tempati beberapa siswa yang menaruh tasnya di atas meja tersebut. Ketika sedang kebingungan aku pun melihat bangku nomor dua di dekat jendela yang menghadap ke arah lapangan upacara. Dengan berat hati terpaksa memutuskan untuk duduk di sana, tak berapa lama datanglah sosok wanita cantik tadi ia pun bertanya kepadaku.

Quote:

'' Halo, bolehkah aku duduk di sini ? ''
Sapanya ramah.

'' Ya kebetulan bangku ini kosong silakan saja. ''
Aku pun kembali menatap lapangan upacara tersebut.

'' Eh iya, kenalkan namaku Ling. Aku dari SMP Xaverio 2. ''
Sembari mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku.

'' Owh, Aku Hardy salam kenal. ''
Dengan acuh tak acuh aku pun bersalaman dengannya dan sesaat kemudian meneruskan rutinitasku yang memandang rumput yang berada di lapangan upacara.

Mungkin jengah dengan sifat cuek ku wanita ini pun tidak lagi bersuara dan diri ini juga terlalu malas untuk mengajaknya mengobrol saat itu. Tak lama kemudian para Senior pun memasuki kelas dan meminta kami memakai peralatan yang mereka minta di saat pembekalan sebelum ospek yaitu Topi kerucut dan juga Papan Nama dari karton yang bertuliskan nama panggilan yang sudah di tentukan oleh Panita. Kebetulan nama panggilanku saat itu cukup membuatku tidak nyaman karena bertuliskan '' Kepala Besar ''. Dimana memang sesungguhnya kepalaku memang terlihat lebih besar dari kebanyakan orang tapi alhamdulillah aku bukan penderita penyakit kronis seperti Hidrocefalus. Dengan tingkah malas terpaksa memakai tulisan tersebut begitu juga topi kerucut yang sudah di hiasi oleh beberapa permen dan juga pita berwarna biru. Ling juga kuperhatikan melakukan hal yang sama denganku dan di mulailah masa - masa Orientasi Siswa atau Ospek yang sebenarnya menurutku tidak terlalu penting ini.

Yang paling ku ingat dari Ospek ini adalah saat di mana aku di haruskan bermain sebuah alat musik di karenakan terkena hukuman karena tidak terlalu fokus dengan kegiatan ospek tersebut. Memang salahku sih tidak memperhatikan salah satu senior wanita yang saat itu sedang menjelaskan tentang ekstra kurikuler bagian paduan suara. Di sekolah ini ekskul tersebut cukup di minati karena merupakan ekskul yang santai para wanita biasanya bergabung di grup Paduan suara sedangkan para Pria akan membentuk grup band sendiri. Melihat tingkahku yang hanya menatap ke luar jendela aku pun di tegur oleh salah satu seniorku saat itu. Sebut saja namanya Antin.

Quote:

'' Hei kamu anak baru, apa yang kamu lihat di luar sana ? ''
Sosok tersebut pun menunjuk diri ini dengan telunjuknya dengan tatapan tidak menyenangkan.

'' Eh, maaf kak saya melamun. ''
Jawabku singkat.

'' Kamu ini masih anak baru tapi tidak mau mengikuti acara ospek. Mau saya hukum kamu ? ''
Sosok ini pun membentak diri ini dengan cukup keras.

'' Maaf kak tidak sengaja. ''

'' Baik untuk kali ini saya maafkan tapi awas lain kali jika di ulangi. Kali ini kamu harus bernyanti untuk kami semua di sini. ''

Dengan berat hati aku pun melangkah ke depan kelas di mana sebuah bangku sudah di sediakan di sana dan juga sebuah gitar akustik.

Quote:

'' Kamu bisa bermain gitar ? ''
Tanya salah seorang senior Pria yang belakangan ku ketahui bernama Tama.

'' Bisa sedikit kak. ''

'' Ya sudah sekarang kamu hibur kami dengan suaramu itu. Awas saja jika suaramu jelek. ''

'' Insyaallah kak saya coba terlebih dahulu. ''

Kuangkat gitar tersebut dan duduk di bangku yang sudah di sediakan. Aku tak banyak ingat dengan kunci gitar pada saat itu karena jujur sebenarnya aku pun amatiran soal bermain gitar kunci atau chord gitar yang kubisa saat itu hanyalah dasar. Bahkan kunci gantung pun aku tidak bisa apa lagi melody gitar. Dengan berbekal cukup keberanian dan bismillah aku pun mulai memainkan senar - senar gitar tersebut waktu itu diri ini mencoba mengcover sebuah lagu yang hits di jamanku '' Itu Aku dari Sheila On 7 ''. Nada kuseleraskan dengan suaraku saat itu ya ku akui suaraku pun sebenarnya biasa - biasa saja tidak pernah mengikuti perlombaan menyanyi saat SD walau pun pernah itu pun hanya di grup nasyid SMP dan cuma 1 kali itu saja. Kebanyakan kemampuan yang didapat adalah dari berlatih bersama Band SMP saat dulu. Ya, aku adalah seorang basisst band SMP saat itu. Basis cupu menurutku sih karena tidak ada yang spesial paling di tanya orang bisa atau tidak bermain ya cuma bisa di jawab bisa. Soal jago atau pun profesional nampaknya itu masih sangat jauh. Suasana kelas saat itu sunyi senyap saat aku mulai memainkan intro lagu tersebut. Terlihat senyum dari sosok yang memarahiku tadi sebut saja Tama dan juga Antin. Aku tak mau memikirkan hal itu dan mulai bernyanyi bait demi bait lirik tersebut ku nyanyikan dengan segenap hati dan perasaan. Hal ini sudah biasa ku lakukan apa lagi jika sedang galau menikmati bait demi bait lirik itu adalah hal yang menyenangkan untuk di lakukan. Seperti kata pepatah '' Ketika sedang gundah gulana kita akan mengetahui apa arti dari sebuah lagu lewat lirik demi liriknya ''.

Tak terasa lirik terakhir dari lagu tersebut pun habis dan di sambut dengan tepuk tangan oleh seantero kelas. Alhamdulillah mereka menyukainya pikirku. Kak Tama dan Kak Antin pun mendekat ke arahku dan mengucapkan sesuatu.

'

Quote:

' Tidak kusangka anak nakal ini memiliki suara yang lumayan. ''
Ucap Tama.

'' Haha ternyata kau punya bakat adik kecil. Bagaimana jika bergabung di ekskul kami ? ''
Sahut Antin.

'' Terima kasih kak, nanti akan saya pikirkan lagi emoticon-Big Grin

''
Aku hanya tersenyum dengan kelakuan kedua seniorku tersebut.

'' Ya sudah silakan kembali ke tempat duduk dan perhatikan apa yang saya jelaskan. ''
Balas Antin.

'' Baik kak. ''

Diri ini berjalan gontai sembari terdengar suara berbisik dari arah belakang.

Quote:

'' Bagus juga suaranya walau tidak terlalu ganteng sih hihih. ''

'' Ia ya, cuma lumayanlah pengen deh punya pacar seperti itu. ''

Diriku hanya tersipu malu mendengarkannya dan kaki ini pun harus kembali melangkah ke arah bangku yang ku tempati tadi. Terlihat Ling tersenyum cerah ke arahku dan mempesilakan aku untuk masuk ke arah dalam duluan karena ling berada di pinggir bangku tersebut. Tak beberapa lama Ling pun berbicara kepadaku.

'' Suaramu bagus juga Har, tidak kusangka. Kapan - kapan ajari aku bermain gitar ya ? ''

'' Owh soal itu . . . . '''

#Bersambung

Diubah oleh mayhard20 16-05-2016 23:34

Kutip

Balas