Tak banyak yang aku bicarakan saat sampai dikos ku, bahkan anda pun tak berkata apa-apa.. Dan hubungan ini entah baik atau tidak nantinya aku tak mengerti.. Tapi, biarlah semua berjalan sesuai apa yang aku mau.. Diriku yang bukan diriku..

Dia pergi.. Serasa lama rasanya waktu yang berjalan dihari-hariku yang membosanku.. Aku tahu anda akan menjadi mata-mata bagi ibuku dikampung tentang kegiatanku disini.. Entah apa yang dia ceritakan biarlah.. Entah dia merasa tersakiti akan sikapku biarlah.. Aku sudah lelah memikirkan hal kecil.. Aku harus memikirkan hal yang lebih besar.. ya Aku memikirkan apa yang perlu aku pikirkan sekarang..

Dan kamu.. sedang apa kamu disana, bagaimana kabarmu.. Apakah kamu masih merindukanmu.. Fida sedikit bercerita tentang tama yang terkadang datang ke kafe dengan wajah senduhnya.. Namun dia hanya memandang tempat biasa dia duduk dan setelah dia puas memandang apa yang mau dia pandang, dia akan pergi.. ya TUHAN, ingin rasanya aku ada disisinya saat ini menikmati apa yang bisa aku nikmati.. Tapi, mungkin ini sudah terlambat.. Dan semua telah berlalu begitu saja.. Aku meninggalkan seseorang yang begitu mencintaiku..

---------------------------
Aku masih mencoba mencari beberapa pelanggan untukku.. Sekarang aku menjadi lebih berani mencari namun tak menawarkan diri dengan suka rela, karena aku tetap harus mempunyai cara yang berbeda agar lebih berkelas dan lebih mahal dari sekedar wanita yang bekerja dijalan ini.. Hanya aku berusaha mencari perjaka dan bukan orang yang sudah sering melakukan hal ini.. Pelanggan ku selanjutnya sebut saja dia Ray..

Aku mengenal ray dari forum yang membahas seputar keperawanan, disana aku menjadi orang yang tidak pernah pro atau kontra soal hal itu, aku hanya menjadi orang netral yang coba menyampaikan dan menengahi pendapat yang kemungkinan akan berujung dengan perkelahian.. Dan sebenarnya ray mungkin sudah lama mengawasiku.. Tapi dia mungkin ragu untuk menyapaku, sampai beberapa waktu lalu dia berani dan hanya sebatasnya saja..

Namun entah kenapa semakin kami saling bertegur sapa semakin dia sering bercerita keinginannya untuk melakukan hal itu, mungkin dia memang se kaya Dani atau D tapi sepertinya dia punya cukup uang.. Dan aku sudah mulai mahir sedikit untuk menawarkan diriku dengan cara yang berbeda.. Dan lagi, aku memilih dia karena dia perjaka.. syukur dia seperti dani, jadi aku lebih sedikit tertolong.. Tapi jika dia tak seperti dani aku akan mengikhlaskan yang akan aku lakukan..

Aku dan ray memutuskan untuk jalan di malam minggu.. Mungkin karena hari minggunya libur.. Tapi kami tak menginap karena dia hanya mengambil ST.. Dan tentu saja dia tak membayar semahal dani.. Dan untuk dani, maaf aku menolak ajakanmu untuk yang kedua kalinya.. Karena aku memang tak begitu nyaman denganmu.. Tapi, jika aku memang membutuhkan biaya lebih, aku bisa menghubungimu.. Karena menemanimu jauh lebih mudah dibanding menemani D..

-----------------------
Hari yang dinanti tiba.. Ray suka wanita yang berpakaian sedikit sexy.. Aku terpaksa meminjam baju fida.. Maklumlah ini permintaan dia.. Aku memakai baju semi gaun, sedikit pendek ( 10 cm diatas lutut ) namun atasnya tak sexy karena aku padu dengan cardigan.. Sebenarnya kalau cardigannya dibuka hanya kemben yang ada.. Tapi biarlah.. Toh juga dia bakal membukanya saat berdua..

Aku tak mau makan terlebih dahulu, karena itu akan membuatku muntah nantinya.. Itu yang fida beritahu kepadaku.. Dan aku selalu mencoba menjadi diriku yang anggun.. Kalau dari pengamatan fida atas ceritaku.. Ray menyukai tipikal cewek sexy menggoda namun tetap membuat penasaran dan rasa yang entah apa namanya.. Dan fida mengajariku cara menjadi wanita yang seperti itu.. Dan memang benar saja.. Tak berapa lama bertemu ditempat kami janjian, sedikit mengobrol dia sudah seperti ulat atau bisa dibilang seperti seseorang yang menahan pipis atau menahan haus mungkin.. Aku rasa kalian bisa membayangkannya..

Aku hanya mengikuti apa yang dia mau tentu dengan syarat yang aku tetapkan pada dani.. Dan aku akan menetapkan itu pada siapapun pelangganku..

Saat tiba di hotel, belum juga aku melangkakan kaki sampai kearah kasur.. Dia sudah melakukan apa yang dia inginkan.. Dan kalau boleh jujur.. Dia sedikit liar namun dia berbeda dengan dani.. Dia liar berdasarkan nalurinya dan secara perlahan menjelajahi tubuhku.. Kalau dani dia selalu terburu-buru.. Dan apa yang dilakukan ray, itu memang murni karena insting yang tiba-tiba muncul.. Sedikit aneh rasanya, jika ada seseorang yang begitu terpesona akan tubuhmu dan ingin mengetahui lekuk tubuhmu..

Bahkan ray seakan mengeksplor apa yang ada pada diriku dengan instingnya.. Dan satu hal yang aku sayangkan dia tak seperti dani.. Aku harus merelakan dia masuk untuk sesaat.. Walau tak selama D, ray hanya butuh waktu sebentar untuk keluar.. Tidak sampai 1 menit dia sudah menyerah.. Dan yang aneh kenapa aku sedikit senang melihat ray sudah terpuaskan disebelahku.. Seakan aku sudah melakukan hal yang memang dilakukan wanita sepertiku dengan suka rela.. ya aku mulai nyaman dengan pekerjaanku walau aku tak merasakan kenikmatan sedikitpun.. Namun, aku tetap merasa aku telah dengan rela melakukannya..

For Ray