TS
Bridge Engineer
Tempat Nongkrongnya Pemerhati Mekanika Teknik/Analisis Struktur

- Struktur Pembahasan Thread
- Pengantar Mekanika Teknik
- Dasar-dasar Struktur Statis Tertentu
- Beberapa Contoh Struktur Statis Tertentu
- Balok Sendi-Rol Dengan Beban Terpusat
- Reaksi Perletakan Balok Sederhana
- Analisis Balok Sederhana
- Analisis Balok Sederhana (lanjutan)
- Struktur Balok Miring Sederhana
- Semi Portal Dengan Beban Merata dan Terpusat
- Portal Dengan Beban Terpusat dan Merata
- Struktur Balok Gerber
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Parabola
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran (lanjutan)
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran (lanjutan)
- Struktur Balok Gerber Pada Konstruksi Lingkaran (lanjutan)
- Pertanyaan Bagus
- Jawaban (1)
- Jawaban (2)
- Jawaban (3)
- Tanya Lendutan
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Pertanyaan bagus dan jawabannya
- Tips Membaca dan Memeriksa Diagram Gaya-gaya Dalam
- Struktur Rangka Batang
- Contoh Bangunan Struktur Rangka Batang
- Tipe Struktur Rangka Jembatan
- Kriteria Desain Jembatan dan Contoh Tipe Rangka Jembatan
- Lanjutan Kriteria Desain
- Kriteria Keruntuhan Struktur
- Asumsi Dasar Analisis Struktur Rangka
- Lanjutan Asumsi Dasar dan Teori Dasar Banget
- Struktur Rangka Batang dengan Kabel
- Struktur Rangka Batang dengan Kabel (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Struktur Jembatan Rangka Dengan Beban Terpusat (lanjutan)
- Stuktur Jembatan Rangka Dengan Beban Simetris
- Struktur Rangka Atap Bangunan
- Struktur Tower dan Crane
- Hal-hal Penting Tentang Analisis Struktur Rangka
- Catatan Dengan Metoda Ritter atau Potongan
- Garis Pengaruh Struktur Sederhana
- Dasar Teori Metoda Elastisitas
- Lendutan Balok Sederhana Akibat Beban Terpusat Dengan Metoda Elastisitas
- Lendutan Balok Sederhana Akibat Beban Merata Dengan Metoda Elastisitas
- Lendutan Balok Sederhana Dengan Beban Asimetrik
- Lendutan Balok Sederhana Dengan Beban Asimetrik (lanjutan)
- Struktur Balok Sederhana Dengan Beban Segitiga
- Balok Dengan Dua Beban Terpusat Menggunakan Metoda Elastisitas
- Balok Gerber Dengan Metoda Elastisitas
- Hubungan Teorema Maxwell-Betti Dengan Metoda Elastisitas
- Analisis Balok Menerus Dengan Metoda Conjugate Beam
- Analisis Struktur Rangka Dengan Metoda Matriks
- Analisis Struktur Rangka Dengan Metoda Matriks (verifikasi)
- Balok Sendi-Rol Dengan Beban Terpusat
- Analisa Penampang Profil
- Struktur Statis Tak Tentu
- Dasar Teori Struktur Statis Tak Tentu
- Dasar Teori Struktur Statis Tak Tentu (lanjutan)
- Prinsip Superposisi Analisis Struktur
- Prinsip Superposisi Analisis Struktur (lanjutan)
- Prinsip Superposisi Analisis Struktur (lanjutan)
- Struktur Portal
- Struktur Portal (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Slope Deflection
- Dasar Teori Metoda Slope Deflection (lanjutan)
- Struktur Portal Dengan Metoda Slope Deflection
- Struktur Portal Dengan Metoda Slope Deflection (lanjutan)
- Struktur Portal Dengan Metoda Slope Deflection (lanjutan)
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Slope Deflection
- Portal Beban Terdistribusi dan Terpusat Dengan Metoda Slope Deflection
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Distribusi Momen
- Koefisien Momen Balok Menerus Berdasarkan Metoda Distribusi Momen
- Portal Beban Merata dan Terpusat Dengan Metoda Distribusi Momen
- Keterangan Tambahan Mengenai Metoda Distribusi Momen
- Keterangan Tambahan Mengenai Metoda Distribusi Momen (lanjutan)
- Analisis Balok Menerus Terjepit dengan Metoda Slope Deflection
- Dasar Teori Metoda Energi
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Struktur Rangka Dengan Metoda Energi (lanjutan)
- Metoda Elastisitas Pada Struktur Terjepit Di Kedua Ujungnya
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas (lanjutan)
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas (lanjutan)
- Struktur Balok Menerus Dengan Metoda Elastisitas (lanjutan)
- Dasar Teori Metoda Persamaan Tiga Momen
- Dasar Teori Metoda Persamaan Tiga Momen (lanjutan)
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen
- Struktur Portal Dua Sendi Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen (lanjutan)
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Persamaan Tiga Momen (lanjutan)
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Momen Area
- Struktur Balok Terjepit Pada Kedua Ujung Dengan Metoda Momen Area (lanjutan)
- Dasar Teori Struktur Statis Tak Tentu
- Sepintas Tentang Dinamika Struktur Jembatan
- Frekuensi Alami Struktur
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Frekuensi Alami Struktur (lanjutan)
- Ilustrasi Permasalahan (1)
- Ilustrasi Permasalahan (2)
- Ilustrasi Permasalahan (3)
- Frekuensi Alami Struktur
- Beberapa Contoh Kasus
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (Prov. Kalteng)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (lanjutan)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (lanjutan)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (lanjutan)
- Penanganan Kerusakan Jembatan Katingan (Prov. Kalteng)
- Obrolan Santai
- Pertama
- Kedua
- Ketiga
- Keempat
- Kelima
- Keenam
- Ketujuh
- Kedelapan
- Kesembilan
- Kesepuluh
- Kesebelas
- Dokumen Pemeriksaan Jembatan
- Pertama
- Kepustakaan
- Sumbangan Kaskuser
- Dokumentasi Fabrikasi Struktur Jembatan yang TS Kunjungi di Luar Negeri
ngindeksnya masih dilanjutin...
selalu update untuk setiap pertanyaan/komentar tentang analisis struktur.
Diubah oleh Bridge Engineer 22-10-2017 17:45
febrinx dan 8 lainnya memberi reputasi
9
417.1K
1.9K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sipil
1.8KThread•884Anggota
Tampilkan semua post
TS
Bridge Engineer
#390
kita lanjutkan lagi diskusi tentang dasar-dasar metoda elastisitas, perhatikan gambar di bawah ini,
![kaskus-image]()
maka penyelesaian metoda elastisitas harus membagi struktur tepat pada sendi dalam sedemikian sehingga diperoleh masing-masing struktur yang statis tertentu.
Bagian pertama
lihat struktur bagian kiri dari sendi B (karena struktur BCD menumpang pada struktur AB).
(1).
penyelesaian dasarnya sudah diberikan di http://www.kaskus.co.id/show_post/52...6/12/contoh--3
segmen AB, 0 ≤ x ≤ 10
Mx = (Va)(x) - Ma - (1/2)(q)x^2
Mx = 7x - 20 - (1/2)x^2
segmen BA, 0 ≤ x ≤ 10
Mx = -1/2 * q * x^2 + (Vb)(x)
Mx = -(1/2)x^2 + 3x
(2).
menerapkan persamaan Euler-Bernoulli,
segmen AB, 0 ≤ x ≤ 10
Mx = 7x - 20 - (1/2)x^2
-EI y'' = Mx
-EI y'' = 7x - 20 - (1/2)x^2
-EI y' = -x^3/6 + 7x^2/2 - 20 x + A
-EI y = -1/24 x^2 (x^2 - 28x + 240) + Ax + B
segmen BA, 0 ≤ x ≤ 10
Mx = -(1/2)x^2 + 3x
-EI y'' = -(1/2)x^2 + 3x
-EI y' = -(1/6)x^3 + 3/2 x^2 + R
-EI y = -(1/24)x^4 + 1/2 x^3 + Rx + S
(3).
Penyelesaian persamaan diferensial dengan mencari solusi unik dari 4 variabel yang tidak diketahui : A, B, R dan S maka diperlukan 4 persamaan yang berasal dari syarat batas yang diketahui.
defleksi di titik A = 0
-EI y = -1/24 x^2 (x^2 - 28x + 240) + Ax + B = 0
B = 0
-(1/24)x^4 + 1/2 x^3 + Rx + S = 0
-EI y = -(1/24)10^4 + 1/2 * 10^3 + R * 10 + S = 0. . . . . . . . . . . . . (persamaan 1)
putaran sudut di A = 0
-EI y' = -x^3/6 + 7x^2/2 - 20 x + A = 0
A = 0
-EI y' = -(1/6)x^3 + 3/2 x^2 + R
-EI y' = -(1/6)10^3 + 3/2 * 10^2 + R = 0. . . . . . . . . . . . . (persamaan 2)
dua persamaan dengan dua peubah R dan S diselesaikan secara aljabar linear sehingga diperoleh :
R = 50/3
S = -250
sehingga solusi persamaannya adalah
segmen AB, 0 ≤ x ≤ 10
-EI y' = -x^3/6 + 7x^2/2 - 20 x
-EI y = -1/24 x^2 (x^2 - 28x + 240)
segmen BA, 0 ≤ x ≤ 10
-EI y' = -(1/6)x^3 + 3/2 x^2 + 50/3
-EI y = -(1/24)x^4 + 1/2 x^3 + 50x/3 - 250
(4).
periksa hasil di atas sudah benar atau masih salah,
defleksi di B x dari kiri = defleksi di B x dari kanan
-1/24 x^2 (x^2 - 28x + 240) = -(1/24)x^4 + 1/2 x^3 + 50x/3 - 250
-1/24 * 10^2 (10^2 - 28 * 10 + 240) = -(1/24)0^4 + 1/2 * 0^3 + 50 * 0/3 - 250
-250 = -250
ok cocok
rotasi di B x dari kiri = rotasi di B x dari kanan
-x^3/6 + 7 x^2/2 - 20 x = - (-(1/6)x^3 + 3/2 x^2 + 50/3)
-10^3/6 + 7 * 10^2/2 - 20 * 10 = - (-(1/6) 0^3 + 3/2 * 0^2 + 50/3)
-50/3 = -50/3
ok cocok
Bagian kedua
lihat struktur BCD
(1).
segmen BC, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = -3x
segmen CD, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = -3(x + 4) + 6x = 3x - 12
kalo perhitungan jarak x dimulai dari kanan,
segmen DC, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = -3x
segmen CB, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = (Vc)(x) - (P)(x + 4)
Mx = (6)(x) - (3)(x + 4)
Mx = 3x - 12
(2).
menerapkan persamaan Euler-Bermoulli,
segmen BC, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = -3x
-EI y'' = -3x
-EI y' = -3/2 x^2 + C
-EI y = -1/2 x^3 + Cx + D
segmen CD, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = 3x - 12
-EI y'' = 3x - 12
-EI y' = 3/2 x^2 - 12x + F
-EI y = 1/2 x^3 - 6x^2 + Fx + G
segmen DC, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = -3x
-EI y'' = -3x
-EI y' = -3/2 x^2 + K
-EI y = -1/2 x^3 + Kx + M
segmen CB, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = 3x - 12
-EI y'' = 3x - 12
-EI y' = 3/2 x^2 - 12x + N
-EI y = 1/2 x^3 - 6x^2 + Nx + P
(3).
menyelesaikan persamaan diferensial berdasarkan syarat batas yang diketahui,
lendutan di B segmen BCD = lendutan di B segmen AB
-EI y = -1/2 x^3 + Cx + D = -250
-1/2 * 0^3 + C * 0 + D = -250. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(persamaan 1)
rotasi di C segmen BC = - rotasi di C segmen DC
-3/2 x^2 + C = - (-3/2 x^2 + K)
-3/2 * 4^2 + C = - (-3/2 * 4^2 + K). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(persamaan 2)
lendutan di C segmen BC = lendutan di C segmen DC
-1/2 x^3 + Cx + D = -1/2 x^3 + Kx + M
-1/2 * 4^3 + C * 4 + D = -1/2 * 4^3 + K * 4 + M. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(persamaan 3)
lendutan di C = 0
-1/2 * 4^3 + C * 4 + D = -1/2 * 4^3 + K * 4 + M = 0. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(persamaan 4)
4 persamaan dengan 4 peubah, diselesaikan sehingga diperoleh :
C = 141/2
D = -250
K = -45/2
M = 122
sehingga solusi persamaan diferensialnya adalah :
segmen BC, 0 ≤ x ≤ 4
-EI y' = -3/2 x^2 + 141/2
-EI y = -1/2 x^3 + 141x/2 - 250
segmen DC, 0 ≤ x ≤ 4
-EI y' = -3/2 x^2 - 45/2
-EI y = -1/2 x^3 -45x/2 + 122
(4).
periksa hasil di atas sudah benar atau masih salah,
kontrol putaran sudut di C,
-3/2 x^2 + 141/2 = -(-3/2 x^2 - 45/2)
-3/2 * 4^2 + 141/2 = -(-3/2 * 4^2 - 45/2)
93/2 = 93/2
OK cocok
Kontrol lendutan,
-1/2 x^3 + 141x/2 - 250 = -1/2 x^3 -45x/2 + 122
-1/2 * 4^3 + 141 * 4/2 - 250 = -1/2 * 4^3 -45 * 4/2 + 122
0 = 0
ok cocok
(5).
Sketsa kurva elastisnya seperti di bawah,

catatan :
rotasi di B segmen AB tidak sama denganrotasi di B segmen BCD
mencari θba segmen BA,
-EI y' = -(1/6)x^3 + 3/2 x^2 + 50/3
-EI θba = -(1/6) * 0^3 + 3/2 * 0^2 + 50/3
θba = -50/(3EI) karena negatif, maka berlawanan arah putaran jarum jam.
mencari θbc segmen BC,
-EI y' = -3/2 x^2 + 141/2
-EI θbc = -3/2 * 0^2 + 141/2
θbc = -141/(2EI) karena negatif, maka berlawanan arah putaran jarum jam.

maka penyelesaian metoda elastisitas harus membagi struktur tepat pada sendi dalam sedemikian sehingga diperoleh masing-masing struktur yang statis tertentu.
Bagian pertama
lihat struktur bagian kiri dari sendi B (karena struktur BCD menumpang pada struktur AB).
(1).
penyelesaian dasarnya sudah diberikan di http://www.kaskus.co.id/show_post/52...6/12/contoh--3
segmen AB, 0 ≤ x ≤ 10
Mx = (Va)(x) - Ma - (1/2)(q)x^2
Mx = 7x - 20 - (1/2)x^2
segmen BA, 0 ≤ x ≤ 10
Mx = -1/2 * q * x^2 + (Vb)(x)
Mx = -(1/2)x^2 + 3x
(2).
menerapkan persamaan Euler-Bernoulli,
segmen AB, 0 ≤ x ≤ 10
Mx = 7x - 20 - (1/2)x^2
-EI y'' = Mx
-EI y'' = 7x - 20 - (1/2)x^2
-EI y' = -x^3/6 + 7x^2/2 - 20 x + A
-EI y = -1/24 x^2 (x^2 - 28x + 240) + Ax + B
segmen BA, 0 ≤ x ≤ 10
Mx = -(1/2)x^2 + 3x
-EI y'' = -(1/2)x^2 + 3x
-EI y' = -(1/6)x^3 + 3/2 x^2 + R
-EI y = -(1/24)x^4 + 1/2 x^3 + Rx + S
(3).
Penyelesaian persamaan diferensial dengan mencari solusi unik dari 4 variabel yang tidak diketahui : A, B, R dan S maka diperlukan 4 persamaan yang berasal dari syarat batas yang diketahui.
defleksi di titik A = 0
-EI y = -1/24 x^2 (x^2 - 28x + 240) + Ax + B = 0
B = 0
-(1/24)x^4 + 1/2 x^3 + Rx + S = 0
-EI y = -(1/24)10^4 + 1/2 * 10^3 + R * 10 + S = 0. . . . . . . . . . . . . (persamaan 1)
putaran sudut di A = 0
-EI y' = -x^3/6 + 7x^2/2 - 20 x + A = 0
A = 0
-EI y' = -(1/6)x^3 + 3/2 x^2 + R
-EI y' = -(1/6)10^3 + 3/2 * 10^2 + R = 0. . . . . . . . . . . . . (persamaan 2)
dua persamaan dengan dua peubah R dan S diselesaikan secara aljabar linear sehingga diperoleh :
R = 50/3
S = -250
sehingga solusi persamaannya adalah
segmen AB, 0 ≤ x ≤ 10
-EI y' = -x^3/6 + 7x^2/2 - 20 x
-EI y = -1/24 x^2 (x^2 - 28x + 240)
segmen BA, 0 ≤ x ≤ 10
-EI y' = -(1/6)x^3 + 3/2 x^2 + 50/3
-EI y = -(1/24)x^4 + 1/2 x^3 + 50x/3 - 250
(4).
periksa hasil di atas sudah benar atau masih salah,
defleksi di B x dari kiri = defleksi di B x dari kanan
-1/24 x^2 (x^2 - 28x + 240) = -(1/24)x^4 + 1/2 x^3 + 50x/3 - 250
-1/24 * 10^2 (10^2 - 28 * 10 + 240) = -(1/24)0^4 + 1/2 * 0^3 + 50 * 0/3 - 250
-250 = -250
ok cocok
rotasi di B x dari kiri = rotasi di B x dari kanan
-x^3/6 + 7 x^2/2 - 20 x = - (-(1/6)x^3 + 3/2 x^2 + 50/3)
-10^3/6 + 7 * 10^2/2 - 20 * 10 = - (-(1/6) 0^3 + 3/2 * 0^2 + 50/3)
-50/3 = -50/3
ok cocok
Bagian kedua
lihat struktur BCD
(1).
segmen BC, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = -3x
segmen CD, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = -3(x + 4) + 6x = 3x - 12
kalo perhitungan jarak x dimulai dari kanan,
segmen DC, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = -3x
segmen CB, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = (Vc)(x) - (P)(x + 4)
Mx = (6)(x) - (3)(x + 4)
Mx = 3x - 12
(2).
menerapkan persamaan Euler-Bermoulli,
segmen BC, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = -3x
-EI y'' = -3x
-EI y' = -3/2 x^2 + C
-EI y = -1/2 x^3 + Cx + D
segmen CD, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = 3x - 12
-EI y'' = 3x - 12
-EI y' = 3/2 x^2 - 12x + F
-EI y = 1/2 x^3 - 6x^2 + Fx + G
segmen DC, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = -3x
-EI y'' = -3x
-EI y' = -3/2 x^2 + K
-EI y = -1/2 x^3 + Kx + M
segmen CB, 0 ≤ x ≤ 4
Mx = 3x - 12
-EI y'' = 3x - 12
-EI y' = 3/2 x^2 - 12x + N
-EI y = 1/2 x^3 - 6x^2 + Nx + P
(3).
menyelesaikan persamaan diferensial berdasarkan syarat batas yang diketahui,
lendutan di B segmen BCD = lendutan di B segmen AB
-EI y = -1/2 x^3 + Cx + D = -250
-1/2 * 0^3 + C * 0 + D = -250. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(persamaan 1)
rotasi di C segmen BC = - rotasi di C segmen DC
-3/2 x^2 + C = - (-3/2 x^2 + K)
-3/2 * 4^2 + C = - (-3/2 * 4^2 + K). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(persamaan 2)
lendutan di C segmen BC = lendutan di C segmen DC
-1/2 x^3 + Cx + D = -1/2 x^3 + Kx + M
-1/2 * 4^3 + C * 4 + D = -1/2 * 4^3 + K * 4 + M. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(persamaan 3)
lendutan di C = 0
-1/2 * 4^3 + C * 4 + D = -1/2 * 4^3 + K * 4 + M = 0. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(persamaan 4)
4 persamaan dengan 4 peubah, diselesaikan sehingga diperoleh :
C = 141/2
D = -250
K = -45/2
M = 122
sehingga solusi persamaan diferensialnya adalah :
segmen BC, 0 ≤ x ≤ 4
-EI y' = -3/2 x^2 + 141/2
-EI y = -1/2 x^3 + 141x/2 - 250
segmen DC, 0 ≤ x ≤ 4
-EI y' = -3/2 x^2 - 45/2
-EI y = -1/2 x^3 -45x/2 + 122
(4).
periksa hasil di atas sudah benar atau masih salah,
kontrol putaran sudut di C,
-3/2 x^2 + 141/2 = -(-3/2 x^2 - 45/2)
-3/2 * 4^2 + 141/2 = -(-3/2 * 4^2 - 45/2)
93/2 = 93/2
OK cocok
Kontrol lendutan,
-1/2 x^3 + 141x/2 - 250 = -1/2 x^3 -45x/2 + 122
-1/2 * 4^3 + 141 * 4/2 - 250 = -1/2 * 4^3 -45 * 4/2 + 122
0 = 0
ok cocok
(5).
Sketsa kurva elastisnya seperti di bawah,

catatan :
rotasi di B segmen AB tidak sama denganrotasi di B segmen BCD
mencari θba segmen BA,
-EI y' = -(1/6)x^3 + 3/2 x^2 + 50/3
-EI θba = -(1/6) * 0^3 + 3/2 * 0^2 + 50/3
θba = -50/(3EI) karena negatif, maka berlawanan arah putaran jarum jam.
mencari θbc segmen BC,
-EI y' = -3/2 x^2 + 141/2
-EI θbc = -3/2 * 0^2 + 141/2
θbc = -141/(2EI) karena negatif, maka berlawanan arah putaran jarum jam.
0