Kenapa banyak orang yang suka untuk mengkoleksi die cast ? dan kebanyakan adalah orang dewasa ? Bahkan tidak sedikit orang yang mencibir koleksi die cast terlalu kekanak kanakan. Padahal bisa dibilang hobi koleksi die cast adalah bukan hobi yang main main. Harga sebuah die cast kecil bisa lebih mahal daripada mobil baru keluaran ATPM Jepang dan tentunya bukan sekedar die cast biasa, pastinya sebuah die cast yang mempunyai nilai historis dan tingkat kelangkaan yang memang sulit dicari, apalagi bila tidak pernah digunakan, dan dalam kondisi hampir sempurna, dijamin harganya meroket tajam. Apalagi kecenderungan nilai diecast selalu naik, karena semakin lama umurnya, semakin susah dicari, dan harganya juga ikut berbanding lurus.

Mengkoleksi die cast sebenarnya bukanlah sebuah hobi yang mahal seperti pandangan sebagian besar orang awam, banyak merk die cast ternama yang menjual koleksinya dengan harga satuan yang terjangkau. Di sinilah kejelian seorang kolektor diuji, karena beberapa model memiliki nilai jual yang tinggi di masa depan. Karena ada beberapa faktor yang harus diperhatikan ketika membeli die cast untuk disimpan sebagai koleksi, faktor tersebut adalah :

Kondisi dus/blister /bubble yang baik, karena beberapa kolektor amat sangat mempehatikan kondisi “mint” kemasan die cast yang bersangkutan. Semakin mint dan mulus die cast yang disimpan, di masa depan harganya bisa jadi ikutan terdongkrak. Walaupun ternyata kondisi loose (sudah dibuka dari kemasan) juga ternyata harganya malah bisa jadi lebih mahal daripada yang ada di kemasan, tergantung dari jenis model die cast. Untuk kolektor di Indonesia mayoritas menyukai koleksi dalam bentuk blister utuh. Condition plays a major part when calculating the value of a collectible Jenis / Model dan skala Die cast yang dibeli. Untuk faktor ini, ada baiknya kita wajib membaca banyak referensi, maupun melakukan survei terlebih dahulu. Ada model yang waktu dikeluarkan langsung banjir di pasaran, tapi beberapa tahun kemudian model tersebut dihentikan pembuatannya, dan bisa ditebak akan menjadi amat sangat langka, ada model yang waktu dikeluarkan cuma sedikit, tapi beberapa tahun kemudian dikeluarkan kembali, sehingga harganya stagnan. Sebagai contoh, penulis dulu pernah membeli hot wheels seri ghostbuster dan bugatti veyron di sebuah minimarket dengan harga kurang dari dua puluh ribu, dua tahun kemudian harganya mencapai seratus lima puluh ribu rupiah dan dua ratus lima puluh ribu rupiah. Bayangkan keuntungan beberapa ratus persen dalam dua tahun, melebihi bunga deposito. Walaupun tidak semua model harganya bisa melambung seperti ini, saya hanya memberikan sebuah gambaran logis. Kebanyakan yang menjadi favorit adalah seri : Volkswagen, Camaros, Mustang, Pickup, Supercar maupun Muscle car Eksotis macam Ferrari, Lamborghini, dll.

Biasanya brand terkenal selalu mengeluarkan edisi seri promosi, seri spesial, maupun edisi terbatas, ini kata kunci yang paling dicari dari kebanyakan kolektor. Apalagi dengan embel embel kalimat : events, anniversaries, conventions, dan acara penting lainnya. Karena harganya dijamin selalu naik, karena memang dibuat dalam edisi terbatas dan tidak dibuat lagi. Namun harus diperhatikan juga, harganya awalnya juga pasti mahal

Merk Die Cast yang akan kita koleksi. Usahakan mengkoleksi die cast yang sudah mempunyai brand terkenal, dan sudah lama memiliki penggemar di seluruh dunia. Kalaupun mau mengkoleksi brand lain, usahakan die cast tersebut memiliki keunikan tersendiri.

Yang terpenting bila akan menjadikan koleksi die cast sebagai investasi masa depan adalah kesabaran dan ketekunan, jangan mudah untuk mengikuti hawa nafsu Kita harus paham serta jeli untuk mencari momen yang pas, kapan saat untuk membeli, dan kapan saat untuk menjual. Secara Ekstrim, tidak sedikit ada orang yang mewariskan koleksi die castnya kepada anak cucunya, dan terbukti nilai yang didapat bukan main main. Apa salahnya mengubah sebuah hobby menjadi sebuah investasi, jika anda memiliki koleksi yang langka, dan bertemu dengan buyer potensial, bisa dibayangkan profit yang akan anda dapatkan
Sumber