- Beranda
- Stories from the Heart
The secret admirer with two girls
...
TS
shinkacloud
The secret admirer with two girls
Quote:
"Sekarang gue sadar seberapa berharganya sesuatu yang kita bikin sendiri.
Gue banga sama karya-karya gue.
Meski karya gue gak se-eksis Font Arial, Times New Roman, Comic Sans yang dipake semua manusia.
Seenggaknya karya gue gak pasaran kaya ke tiga font itu.
Karya gue eklusif dan cuman gue doank yang punya karya ini dibumi.
Ini rasa baru dalam hidup gue.
Gue gak akan pernah berhenti untuk nyoba rasa lainnya.
Karena gue tau, hidup itu banyak rasa."
Short Movie - Bedtime Stories
Gue banga sama karya-karya gue.
Meski karya gue gak se-eksis Font Arial, Times New Roman, Comic Sans yang dipake semua manusia.
Seenggaknya karya gue gak pasaran kaya ke tiga font itu.
Karya gue eklusif dan cuman gue doank yang punya karya ini dibumi.
Ini rasa baru dalam hidup gue.
Gue gak akan pernah berhenti untuk nyoba rasa lainnya.
Karena gue tau, hidup itu banyak rasa."
Short Movie - Bedtime Stories
Quote:
SECRET ADMIRER


INDEKS SEASON 1
Spoiler for INDEKS SEASON 1:
INDEKS
1. PROLOG
2. Perjalanan Yang Penuh Bahaya
3. Earthquake in My Heart
4. Si Boy
5. Wallpaper dan Kotak Password
6. The Letter
7. Sheila
8. Marathon
9. Ketinggalan Rombongan
10. Perjalanan ke ujung genteng
11. Boy jatuh cinta ?
12. Kejadian Itu ??
13. Sukses !!
14. Masa Lalu Rara part 1
15. Masa Lalu Rara part 2
16. Kesempatan
17. Jalan atau nggak yah ???
18. Bataaaaaaal !!!
19. Jemput Sheila, Ini alternatif link jika update 19 nggak muncul (Alternatif Jemput Sheila)
20. Hari menyebalkan atau menyenangkan ??
21. The Letter 2
22. Lupaaaa
23. Galauuuu
24. Berantem...
25. Kenapa ?
26. Ketahuan
27 Bingung??
28. Nggak tepat...
29. Janji Sahabat!!
30. Ngakak...??????
31. Siapa yah???
32. Yolanda dan rencana ane
33. Kebaikan Sheila
34. Tembaak part 1
35. Tembaak part 2
36. Tembaak part 3
37. Pengantar Babak Akhir
38. Rara pake gaun?????
39. Emosi tingkat Dewa....
40. Siapa dan Kenapa ?
41. Danu
42. The Last Problem Part 1
43. The Last Problem Part 2
44. The Last problem "Harapan"
45. The Last Problem Part 3
46. The Last Problem Part 4
47. The Last Problem Part 5
48. The Last Problem Part 6
49. The Last Problem Part 7
50. The Last Problem Part 8
51. The Last Problem Part 9
52. The Last Problem Part 10
53. The Last Problem Part 11
54. The Last Problem Part 12
55. Isi Kotak Password
56. Lanjutan Isi Kotak Password
57. The Last Problem Part 13
58. The Last Problem Part Ending

1. PROLOG
2. Perjalanan Yang Penuh Bahaya
3. Earthquake in My Heart
4. Si Boy
5. Wallpaper dan Kotak Password
6. The Letter
7. Sheila
8. Marathon
9. Ketinggalan Rombongan
10. Perjalanan ke ujung genteng
11. Boy jatuh cinta ?
12. Kejadian Itu ??
13. Sukses !!
14. Masa Lalu Rara part 1
15. Masa Lalu Rara part 2
16. Kesempatan
17. Jalan atau nggak yah ???
18. Bataaaaaaal !!!
19. Jemput Sheila, Ini alternatif link jika update 19 nggak muncul (Alternatif Jemput Sheila)
20. Hari menyebalkan atau menyenangkan ??
21. The Letter 2
22. Lupaaaa
23. Galauuuu
24. Berantem...
25. Kenapa ?
26. Ketahuan
27 Bingung??
28. Nggak tepat...
29. Janji Sahabat!!
30. Ngakak...??????
31. Siapa yah???
32. Yolanda dan rencana ane
33. Kebaikan Sheila
34. Tembaak part 1
35. Tembaak part 2
36. Tembaak part 3
37. Pengantar Babak Akhir
38. Rara pake gaun?????
39. Emosi tingkat Dewa....
40. Siapa dan Kenapa ?
41. Danu
42. The Last Problem Part 1
43. The Last Problem Part 2
44. The Last problem "Harapan"
45. The Last Problem Part 3
46. The Last Problem Part 4
47. The Last Problem Part 5
48. The Last Problem Part 6
49. The Last Problem Part 7
50. The Last Problem Part 8
51. The Last Problem Part 9
52. The Last Problem Part 10
53. The Last Problem Part 11
54. The Last Problem Part 12
55. Isi Kotak Password
56. Lanjutan Isi Kotak Password
57. The Last Problem Part 13
58. The Last Problem Part Ending

INDEKS SEASON 2
Spoiler for INDEKS SEASON 2:
INDEKS LAST SEASON
Spoiler for INDEKS LAST SEASON:
Quote:
Bagi yang suka cerita ane... boleh dunk bagi-bagi
: 
atau 
Bagi yang nggak suka cerita ane... jangan di

Bagi yang suka dan yang gak suka... silahkan tinggalkan komentnya yah disini..
Quote:
RULES
1. Dilarang nanya real life TS
2. Dilarang OOT
3. Dilarang One Liner / Junk
1. Dilarang nanya real life TS
2. Dilarang OOT
3. Dilarang One Liner / Junk
Diubah oleh shinkacloud 14-10-2013 10:55
anasabila dan hafizlukman46 memberi reputasi
3
480.2K
Kutip
2.5K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
shinkacloud
#2013
Sebuah Tujuan Hidup (Bagian 2)
Quote:
Nggak terasa, w sudah memasuki semester terakhir dan saat ini w sedang sibuk mengerjakan skripsi. Bukan hanya w sih yang sibuk, pasti anak-anak yang seangkatan sama w juga pasti sibuk dengan skripsi mereka masing-masing. Saat semester ini dimulai dan sampai saat ini, anka sama sekali tidak masuk kuliah. W rasa dia cuti, atau dia ngerasa gak perlu nyelesaian kuliah, toh dengan kemampuan dia sekarang dia bisa kerja apa aja dan dimana aja. Grrrrr.... kesel w, kenapa w harus mikiran dy? Emang penting apa buat w... sial.
Saat anka tidak ada, w gak merasa ada yang berkurang sama sekali ataupun merasa kehilangan dan anak-anak yang lain pun merasakan hal yang sama. Tanpa dia, kelas kita terlihat sama malah semakin erat, akrab dan menyenangkan. Tapi hanya ada satu orang yang terlihat khawatir dan sedih saat anka gak ada, yaitu rara. W pikir rara, khawatir karena dy emang selalu khawatir ke semua orang jadi w menganggap itu wajar. Tapi kenyataanya, dia gak seperti rara yang biasanya terlihat ceria. Semester ini rara sering murung tapi dia menyelesaikan skripsi dengan cepat dan dia pun tetap membantu temen-temennya yang meminta bantuan untuk menyelesaikan skripsi mereka masing-masing dari kesalahan penulisan, error pada program, bug pada program, atau pun hal lainnya. Sehingga dengan bantuan rara, kami semua menyelesaikan skripsi kami dengan tepat waktu.
Satu per satu dari kami pun sidang skripsi, pertama kali yang sidang skripsi tentu rara, dan menyusul temen-temen w yang lain. W pun kebagian sidang skripsi paling terakhir dari temen-temen w (haha.. wajar lah). Dan kami sangat bersyukur, karena kami semua lulus dan akhirnya akan menerima titel .ST dibelakang nama kami. Sesuatu yang mengharukan dan membanggakan. Banyak cewek dikelas kami menangis, saat membayangkan kalau mereka akan wisuda dan usaha selama 4 tahun ini berbuah manis. Kami bersyukur dan sangat bahagia.
Hari wisuda pun tiba, hari dimana hari yang penuh dengan air mata kebahagian dan kepuasan jatuh dari setiap mata yang hadir disini. W pun menangis, pada akhirnya w bisa bilang ke ibu w “Ini loh bu anak mu, anak mu yang dulu bukan apa-apa sekarang berkat mu bisa menjadi orang. Mulai sekarang, biarkan aku yang menjaga dan mengurusmu ”, dengan membayangkan akan mengatakan hal tersebut aja, w gak bisa menghentikan air mata w. Kami semua berdiri di baris terdepan di sebuah aula besar. Kami semua memakai jubah kebesaran dengan topi yang seperti mahkota. Kami yang berada di aula ini merasa seperti prince and princess yang sebentar lagi akan diangkat menjadi King dan Queen. Menyanyikan lagu kelulusan yang menggemakan seluruh aula dengan semangat “TUNGGU AKU DUNIA, AKU AKAN MENJADI ORANG BESAR!!”.
Pelantikan pun dimulai, pelantikan dimulai dengan seseorang yang menerima kelulusan dengan predikat “CUMLAUDE”, yaitu rara. Kami yang teman sekelasnya, merasa bangga dan senang saat melihat teman kami berhasil menjadi orang pertama yang dilantik. Tapi kesenangan sama sekali tidak terlihat diwajah rara, kami pun heran kenapa rara terlihat sedih. Kenapa rara terlihat tidak senang dengan wisuda ini? Tapi kami beranggapan bahwa rara hanya terlalu terharu karena wisuda ini.
Mulai di titik ini, kami akan memilih jalan kami sendiri-sendiri, menghadapi kerasnya dunia kerja, menghadapi kejamnya dunia dan susahnya mencari uang.
Setelah pelantikan, kami berfoto bersama dengan seluruh penghuni “Kelas Unggulan” yang nantinya nama itu akan sangat kami rindukan. Setiap orang dari kami saling berpegangan tangan dan membuat lingkaran. Pada saat itu, rara menangis. Yang w lihat bukan tangisan kebahagian tapi sebuah kesedihan. Dengan menahan tangisan sekuat tenaga, ia berbicara.
Rara : hari ini terakhir kita dengan predikat “mahasiswa/mahasiswi”, hari terakhir kita akan belajar bersama. Tapi pada hari ini juga kita akan menjalani pilihan hidup kita sendiri.
Rara : Jangan pernah lupakan hari ini. Hari dimana kita berjanji.. berjanji untuk selalu menghadapi kesulitan hidup ini dengan tegar dan tanpa menyerah.
Rara : berjanji untuk hidup sesuai dengan keinginan kita...
Rara : berjanji.. dimana kita akan bertemu kembali di sebuah persimpangan yang bernama “KESUKSESAN”
Rara : 3..... 2....... 1.... Yeaaaaahhhh
Kamipun melempar mahkota kami ke udara secara bersama-sama, langit pun untuk sementara waktu dihiasi dengan mahkota-mahkota kami dan teriakan kegembiraan. Sebuah pemandangan yang begitu indah untuk w. Tapi hanya rara yang tidak melepas mahkotanya, rara memeluk topi tersebut dan kembali menangis.
Setelah beberapa hari setelah wisuda, kami mengadakan sebuah acara untuk merayakan kelulusan kami. Kami merayakannya dengan pergi bersama ke sebuah villa di puncak. Disana kami bersenang-bersenang dan membuat lebih banyak kenangan untuk bisa kita ingat nanti. Semua anggota kelas kami, hadir di acara tersebut.
Pada malam harinya, rara mengajak kami berkumpul di sebuah ruangan. Saat kami semua sudah berkumpul, rara pun mulai berbicara.
Rara : hai temanku.. aku sangat senang sekali bisa berbicara dengan kalian disini. Aku mengucapkan selamat atas kelulusannya untuk kita semua.
Anak-anak : (berteriak kegirangan)
Rara : tapi .. apa kalian merasa ada sesuatu yang kalian lupakan?
Uni : lupakan? (sedikit heran)
Ijat : emang apa yang kita lupakan?
Rara : teman kita yang masih belum bisa merasakan kelulusan seperti kita...
Rara : Anka
Sejujurnya, w sama sekali gak ingat sama sekali tentang anka. W terlalu sibuk dengan skripsi w dan nggak berpikiran tentang dy sama sekali. W yakin teman-teman w pun juga gak ingat sama sekali sama anka.
Rara : iya.. Anka yang sejak semester ini dimulai, ia tidak pernah masuk
Yudha Kecil : emang disayangkan sih, anka gak bisa merayakan kelulusan bersama kita. Tapi w yakin dengan otak dia, dy akan segera menyusul kita.
Ghafar : iya... setuju
Rara : maaf .. (terlihat sedih)
Uni : maaf buat apa ra?
Rara : maaf karena menyembunyikan hal ini dari kalian semua..
Rara : sebenarnya.. sehari sebelum wisuda kita.. anka meninggal....
Sontak mendengar rara bilang anka meninggal, w merasa sangat kaget. W dan teman-teman merasa gak percaya akan apa yang rara katakan barusan.
Dinda : serius ra?
Rara : i.. yaaa...
Rara pun mulai menangis. Akhirnya w mengerti arti tangisan rara saat wisuda, karena tangisan tersebut sama dengan tangisan rara yang sekarang. Sebagian kami ada yang menangis, tapi masih ada yang terlihat sedih dan ada juga yang bertanya apa ini beneran? Tak percaya
Ijul : anka meninggal kenapa ra?
Rara : sakit
Kiki : lu denger berita ini dari mana ra?
Rara : dari ibunya langsung. Anka sebenernya pacar w. Kita jadian sejak kita sekelas saat semester 1.
W dan teman-teman yang lain tidak menyangka, kalau ternyata pacarnya rara adalah anka. Dan itulah kenapa rara menolak semua cowok yang nembak dy.
Rara : anka sebenernya, sudah sakit sejak kelas 1 dan w pun baru tau tentang penyakitnya saat semester 2. w gak tau seberapa parah penyakit dia, tapi w merasa kalau penyakit bisa sangat berbahaya buat dia. Akhirnya w pun bertanya ibunya, dengan sedikit paksaan untuk menceritakan tentang penyakit anka. Akhirnya ibunya menceritakan tentang penyakitnya anka dan ibunya bilang hidupnya mungkin tidak lama lagi.
Rara : dia pun meminta w merahasiakan ini dari orang lain. Jadi w merahasiakan ini.
Rara : anka gak seburuk yang kalian kira.. dia lah yang paling mengerti kalian
Rara : nisa.. lu ingat saat lu panik kehilangan LA dulu ? lalu w berikan LA w ke lu.. itu sebenernya LA punya anka
Rara : kalian ingat saat paman w membiayai kuliah dari danu? Itu bohong. Sebenernya uang itu dari anka setelah menjual semua barang miliknya.
Rara : kalian ingat ketika ada teman kita yang telat sidang PI, anka rela meminta maaf dan membujuk dan memohon untuk diberikan kesempatan untuk dilakukan sidang susulan.
Rara pun menyebutkan satu demi satu semua yang telah anka lakukan buat kami. Ternyata semua kebaikan dan pertolongan yang rara lakukan selama ini, semua berasal dari anka. Anka lah yang menolong kami.
Rara : kalian ingat, saat kalian minta tolong ke w saat skripsi, sebenernya itu semua adalah anka yang menyelesaikannya buat kalian di saat dia kesakitaaaannn...... di rumah sakitt..
Sepertinya hanya sampai disitu ketegaran rara. Setelah dia berbicara itu, dia tidak sanggup berbicara kembali. Dia hanya bisa menangis sambil mengusap air mata berharap air mata dia bisa berhenti mengalir. Semua anak cewek yang melihat tersebut, ikutan menangis dan mengelilingi rara dan memeluknya. Sungguh memilukan.
Kami hanya bisa terdiam, tidak bisa berkata apapun. Selama ini w yang selalu berpikiran buruk tentang anka. Merasa sangat menyesal. Orang yang w gak suka dan paling w benci merupakan orang yang paling berjasa dalam hidup w. W selalu berkata dia orang yang beruntung karena diberikan kejeniusan, tapi sekarang w merasa w yang lebih beruntung dari dia. W masih lebih beruntung karena w diberikan sebuah kesehatan. Dia yang tidak mau bersahabat dengan kami, karena dia tidak mau kami bersedih saat dia tidak ada.
Saat rara sudah sedikit tenang, walaupun air matanya masih mengalir dari matanya. Dia menyalakan proyektor dan menunjukkan ke kami sebuah animasi. Di pembukaan animasi tersebut, terdapat nama Anka yang artinya animasi ini dibuat oleh anka.
Di dalam video animasi tersebut, diambil dari sudut orang yang sedang memegang kamera, yang dari layar kamera tersebut dapat terlihat sekumpulan character anak-anak yang sangat mirip dengan wajah kami. Di depan kelas ada sebuah tulisan di papan tulis dengan tulisan “IA01”. Di video tersebut, kami berdiri di depan papan tulis seolah-olah akan difoto bersama. Sang pemegang kamera pun menekan shutter, yang kemudian muncul sebuah foto yang berisi kami semua. Kemudian scene berganti, kami semua berada di sebuah padang rumput dengan bunga-bunga warna-warni bermekaran dengan indahnya. Ditengah ladang bunga tersebut, sang pemegang kamera seolah-olah akan memfoto kami saat kami melempar secara bersamaan mahkota kami saat wisuda ke langit. Dan kemudian muncul sebuah foto keindahan langit berwarna biru yang penuh dengan mahkota-mahkota kami. Kemudian scene pun kembali berganti. Kali ini sang kameramen menyorot dirinya sendiri dan ternyata saat kamera menyorot sang kameraman, kameraman itu adalah anka. Dan dia berkata “Aku harap, masa depan kalian akan seperti ini. Ataupun lebih tinggi dari ini.” Setelah berkata seperti itu, scene berganti.
Melihat scene selanjutnya, kami hanya terdiam dan menatap layar dengan air mata membasahi mata kami. Karena kami gak tau harus berbuat apa dan mengatakan apa saat melihat scene itu. Orang yang kami anggap paling buruk diantara kami, begitu memikirkan kami. Di dalam scene tersebut ditampilkan, pekerjaan satu demi satu anak-anak dari kelas kami. Yang pertama rara, di scene tersebut rara akan menjadi pemimpin perusahaan besar berskala internasional. Kemudian shatria yang akan berkerja sebagai seorang programmer java diluar negeri, ada mahesa yang menjadi web designer yang paling dicari, ada yang membuka perusahaan bersama, semua pekerjaan yang ditampilkan semua pekerjaan yang besar dan cocok dengan keahlian kami masing-masing. Pada bagian terakhir, ada sebuah character yang menjadi sebuah game developer dan ternyata itu adalah w.
Saat layar berubah menjadi hitam, w Cuma bisa menangis. Orang yang nggak pernah bicara sama w, orang yang paling w benci adalah orang yang paling mengerti w. W sendiri nggak pernah berpikir jadi seorang developer game, tapi seolah-olah anka melihat ada keinginan dari w untuk menjadi seperti itu. Saat kami sibuk menjelek-jelekan dia dibelakang, dia malah memperhatikan kami dan peduli pada kami. Dia memperhatikan kami, dia membantu kami, dia memberikan hidupnya kepada kami.. dia memberikan semua kesempatan kepada kami.. dia menitipkan semangat hidupnya untuk kami teruskan dengan kehidupan kami. Dia percaya kepada kami, percaya kalau kami semua akan menjadi orang-orang yang berhasil tanpa meragukan kami sedikitpun.
Malam itupun berakhir dengan kami mengadakan acara wisuda untuk anka dengan w sebagai pengganti anka. Rara menjadi orang yang mengesahkan anka lulus wisuda. Selama proses wisuda ini, semua hanya bisa menangis. Sekarang semua bisa merasakan perasaan rara saat itu, perasaan yang sangat kehilangan. Di akhir wisuda ini, w pun berkata mengwakili teman-teman yang lain.
Cieel : hari ini terakhir kita dengan predikat “mahasiswa/mahasiswi”, hari terakhir kita akan belajar bersama. Tapi pada hari ini juga kita akan menjalani pilihan hidup kita sendiri.
Cieel : Jangan pernah lupakan hari ini. Hari dimana kita berjanji.. berjanji untuk selalu menghadapi kesulitan hidup ini dengan tegar dan tanpa menyerah.
Cieel : berjanji untuk hidup sesuai dengan keinginan kita...
Cieel : berjanji.. dimana kita semua akan bertemu kembali di sebuah persimpangan yang bernama “KESUKSESAN”
Cieel : yah.. kita semuaaa...
Cieel : kita semuaaaa.. termasuk dengan anka
Sebelum w melanjutkan kata-kata terakhir, w memegang tangan rara. W mengajak rara untuk melempar topi ini bersama karena pada saat wisuda kami, rara belum melempar topinya. W pengen rara dan anka wisuda bersama. Dua orang sahabat kami, yang sangat berjasa dalam hidup kami.
Cieel : 3...... 2......... 1........ Yeah...
5 Tahun Kemudian.. w akhirnya menjadi game developer di sebuah perusahaan game terbesar di jepang. W rasa tujuan mutlak dibutuhkan saat kita menjalani hidup ini. Tanpa tujuan, kita akan tahu kenapa kita hidup. Dan tujuan hidup w, diberikan oleh seorang sahabat w. Terima Kasih Sobat.
Saat anka tidak ada, w gak merasa ada yang berkurang sama sekali ataupun merasa kehilangan dan anak-anak yang lain pun merasakan hal yang sama. Tanpa dia, kelas kita terlihat sama malah semakin erat, akrab dan menyenangkan. Tapi hanya ada satu orang yang terlihat khawatir dan sedih saat anka gak ada, yaitu rara. W pikir rara, khawatir karena dy emang selalu khawatir ke semua orang jadi w menganggap itu wajar. Tapi kenyataanya, dia gak seperti rara yang biasanya terlihat ceria. Semester ini rara sering murung tapi dia menyelesaikan skripsi dengan cepat dan dia pun tetap membantu temen-temennya yang meminta bantuan untuk menyelesaikan skripsi mereka masing-masing dari kesalahan penulisan, error pada program, bug pada program, atau pun hal lainnya. Sehingga dengan bantuan rara, kami semua menyelesaikan skripsi kami dengan tepat waktu.
Satu per satu dari kami pun sidang skripsi, pertama kali yang sidang skripsi tentu rara, dan menyusul temen-temen w yang lain. W pun kebagian sidang skripsi paling terakhir dari temen-temen w (haha.. wajar lah). Dan kami sangat bersyukur, karena kami semua lulus dan akhirnya akan menerima titel .ST dibelakang nama kami. Sesuatu yang mengharukan dan membanggakan. Banyak cewek dikelas kami menangis, saat membayangkan kalau mereka akan wisuda dan usaha selama 4 tahun ini berbuah manis. Kami bersyukur dan sangat bahagia.
Hari wisuda pun tiba, hari dimana hari yang penuh dengan air mata kebahagian dan kepuasan jatuh dari setiap mata yang hadir disini. W pun menangis, pada akhirnya w bisa bilang ke ibu w “Ini loh bu anak mu, anak mu yang dulu bukan apa-apa sekarang berkat mu bisa menjadi orang. Mulai sekarang, biarkan aku yang menjaga dan mengurusmu ”, dengan membayangkan akan mengatakan hal tersebut aja, w gak bisa menghentikan air mata w. Kami semua berdiri di baris terdepan di sebuah aula besar. Kami semua memakai jubah kebesaran dengan topi yang seperti mahkota. Kami yang berada di aula ini merasa seperti prince and princess yang sebentar lagi akan diangkat menjadi King dan Queen. Menyanyikan lagu kelulusan yang menggemakan seluruh aula dengan semangat “TUNGGU AKU DUNIA, AKU AKAN MENJADI ORANG BESAR!!”.
Pelantikan pun dimulai, pelantikan dimulai dengan seseorang yang menerima kelulusan dengan predikat “CUMLAUDE”, yaitu rara. Kami yang teman sekelasnya, merasa bangga dan senang saat melihat teman kami berhasil menjadi orang pertama yang dilantik. Tapi kesenangan sama sekali tidak terlihat diwajah rara, kami pun heran kenapa rara terlihat sedih. Kenapa rara terlihat tidak senang dengan wisuda ini? Tapi kami beranggapan bahwa rara hanya terlalu terharu karena wisuda ini.
Mulai di titik ini, kami akan memilih jalan kami sendiri-sendiri, menghadapi kerasnya dunia kerja, menghadapi kejamnya dunia dan susahnya mencari uang.
Setelah pelantikan, kami berfoto bersama dengan seluruh penghuni “Kelas Unggulan” yang nantinya nama itu akan sangat kami rindukan. Setiap orang dari kami saling berpegangan tangan dan membuat lingkaran. Pada saat itu, rara menangis. Yang w lihat bukan tangisan kebahagian tapi sebuah kesedihan. Dengan menahan tangisan sekuat tenaga, ia berbicara.
Rara : hari ini terakhir kita dengan predikat “mahasiswa/mahasiswi”, hari terakhir kita akan belajar bersama. Tapi pada hari ini juga kita akan menjalani pilihan hidup kita sendiri.
Rara : Jangan pernah lupakan hari ini. Hari dimana kita berjanji.. berjanji untuk selalu menghadapi kesulitan hidup ini dengan tegar dan tanpa menyerah.
Rara : berjanji untuk hidup sesuai dengan keinginan kita...
Rara : berjanji.. dimana kita akan bertemu kembali di sebuah persimpangan yang bernama “KESUKSESAN”
Rara : 3..... 2....... 1.... Yeaaaaahhhh
Kamipun melempar mahkota kami ke udara secara bersama-sama, langit pun untuk sementara waktu dihiasi dengan mahkota-mahkota kami dan teriakan kegembiraan. Sebuah pemandangan yang begitu indah untuk w. Tapi hanya rara yang tidak melepas mahkotanya, rara memeluk topi tersebut dan kembali menangis.
Setelah beberapa hari setelah wisuda, kami mengadakan sebuah acara untuk merayakan kelulusan kami. Kami merayakannya dengan pergi bersama ke sebuah villa di puncak. Disana kami bersenang-bersenang dan membuat lebih banyak kenangan untuk bisa kita ingat nanti. Semua anggota kelas kami, hadir di acara tersebut.
Pada malam harinya, rara mengajak kami berkumpul di sebuah ruangan. Saat kami semua sudah berkumpul, rara pun mulai berbicara.
Rara : hai temanku.. aku sangat senang sekali bisa berbicara dengan kalian disini. Aku mengucapkan selamat atas kelulusannya untuk kita semua.
Anak-anak : (berteriak kegirangan)
Rara : tapi .. apa kalian merasa ada sesuatu yang kalian lupakan?
Uni : lupakan? (sedikit heran)
Ijat : emang apa yang kita lupakan?
Rara : teman kita yang masih belum bisa merasakan kelulusan seperti kita...
Rara : Anka
Sejujurnya, w sama sekali gak ingat sama sekali tentang anka. W terlalu sibuk dengan skripsi w dan nggak berpikiran tentang dy sama sekali. W yakin teman-teman w pun juga gak ingat sama sekali sama anka.
Rara : iya.. Anka yang sejak semester ini dimulai, ia tidak pernah masuk
Yudha Kecil : emang disayangkan sih, anka gak bisa merayakan kelulusan bersama kita. Tapi w yakin dengan otak dia, dy akan segera menyusul kita.
Ghafar : iya... setuju
Rara : maaf .. (terlihat sedih)
Uni : maaf buat apa ra?
Rara : maaf karena menyembunyikan hal ini dari kalian semua..
Rara : sebenarnya.. sehari sebelum wisuda kita.. anka meninggal....
Sontak mendengar rara bilang anka meninggal, w merasa sangat kaget. W dan teman-teman merasa gak percaya akan apa yang rara katakan barusan.
Dinda : serius ra?
Rara : i.. yaaa...
Rara pun mulai menangis. Akhirnya w mengerti arti tangisan rara saat wisuda, karena tangisan tersebut sama dengan tangisan rara yang sekarang. Sebagian kami ada yang menangis, tapi masih ada yang terlihat sedih dan ada juga yang bertanya apa ini beneran? Tak percaya
Ijul : anka meninggal kenapa ra?
Rara : sakit
Kiki : lu denger berita ini dari mana ra?
Rara : dari ibunya langsung. Anka sebenernya pacar w. Kita jadian sejak kita sekelas saat semester 1.
W dan teman-teman yang lain tidak menyangka, kalau ternyata pacarnya rara adalah anka. Dan itulah kenapa rara menolak semua cowok yang nembak dy.
Rara : anka sebenernya, sudah sakit sejak kelas 1 dan w pun baru tau tentang penyakitnya saat semester 2. w gak tau seberapa parah penyakit dia, tapi w merasa kalau penyakit bisa sangat berbahaya buat dia. Akhirnya w pun bertanya ibunya, dengan sedikit paksaan untuk menceritakan tentang penyakit anka. Akhirnya ibunya menceritakan tentang penyakitnya anka dan ibunya bilang hidupnya mungkin tidak lama lagi.
Rara : dia pun meminta w merahasiakan ini dari orang lain. Jadi w merahasiakan ini.
Rara : anka gak seburuk yang kalian kira.. dia lah yang paling mengerti kalian
Rara : nisa.. lu ingat saat lu panik kehilangan LA dulu ? lalu w berikan LA w ke lu.. itu sebenernya LA punya anka
Rara : kalian ingat saat paman w membiayai kuliah dari danu? Itu bohong. Sebenernya uang itu dari anka setelah menjual semua barang miliknya.
Rara : kalian ingat ketika ada teman kita yang telat sidang PI, anka rela meminta maaf dan membujuk dan memohon untuk diberikan kesempatan untuk dilakukan sidang susulan.
Rara pun menyebutkan satu demi satu semua yang telah anka lakukan buat kami. Ternyata semua kebaikan dan pertolongan yang rara lakukan selama ini, semua berasal dari anka. Anka lah yang menolong kami.
Rara : kalian ingat, saat kalian minta tolong ke w saat skripsi, sebenernya itu semua adalah anka yang menyelesaikannya buat kalian di saat dia kesakitaaaannn...... di rumah sakitt..
Sepertinya hanya sampai disitu ketegaran rara. Setelah dia berbicara itu, dia tidak sanggup berbicara kembali. Dia hanya bisa menangis sambil mengusap air mata berharap air mata dia bisa berhenti mengalir. Semua anak cewek yang melihat tersebut, ikutan menangis dan mengelilingi rara dan memeluknya. Sungguh memilukan.
Kami hanya bisa terdiam, tidak bisa berkata apapun. Selama ini w yang selalu berpikiran buruk tentang anka. Merasa sangat menyesal. Orang yang w gak suka dan paling w benci merupakan orang yang paling berjasa dalam hidup w. W selalu berkata dia orang yang beruntung karena diberikan kejeniusan, tapi sekarang w merasa w yang lebih beruntung dari dia. W masih lebih beruntung karena w diberikan sebuah kesehatan. Dia yang tidak mau bersahabat dengan kami, karena dia tidak mau kami bersedih saat dia tidak ada.
Saat rara sudah sedikit tenang, walaupun air matanya masih mengalir dari matanya. Dia menyalakan proyektor dan menunjukkan ke kami sebuah animasi. Di pembukaan animasi tersebut, terdapat nama Anka yang artinya animasi ini dibuat oleh anka.
Di dalam video animasi tersebut, diambil dari sudut orang yang sedang memegang kamera, yang dari layar kamera tersebut dapat terlihat sekumpulan character anak-anak yang sangat mirip dengan wajah kami. Di depan kelas ada sebuah tulisan di papan tulis dengan tulisan “IA01”. Di video tersebut, kami berdiri di depan papan tulis seolah-olah akan difoto bersama. Sang pemegang kamera pun menekan shutter, yang kemudian muncul sebuah foto yang berisi kami semua. Kemudian scene berganti, kami semua berada di sebuah padang rumput dengan bunga-bunga warna-warni bermekaran dengan indahnya. Ditengah ladang bunga tersebut, sang pemegang kamera seolah-olah akan memfoto kami saat kami melempar secara bersamaan mahkota kami saat wisuda ke langit. Dan kemudian muncul sebuah foto keindahan langit berwarna biru yang penuh dengan mahkota-mahkota kami. Kemudian scene pun kembali berganti. Kali ini sang kameramen menyorot dirinya sendiri dan ternyata saat kamera menyorot sang kameraman, kameraman itu adalah anka. Dan dia berkata “Aku harap, masa depan kalian akan seperti ini. Ataupun lebih tinggi dari ini.” Setelah berkata seperti itu, scene berganti.
Melihat scene selanjutnya, kami hanya terdiam dan menatap layar dengan air mata membasahi mata kami. Karena kami gak tau harus berbuat apa dan mengatakan apa saat melihat scene itu. Orang yang kami anggap paling buruk diantara kami, begitu memikirkan kami. Di dalam scene tersebut ditampilkan, pekerjaan satu demi satu anak-anak dari kelas kami. Yang pertama rara, di scene tersebut rara akan menjadi pemimpin perusahaan besar berskala internasional. Kemudian shatria yang akan berkerja sebagai seorang programmer java diluar negeri, ada mahesa yang menjadi web designer yang paling dicari, ada yang membuka perusahaan bersama, semua pekerjaan yang ditampilkan semua pekerjaan yang besar dan cocok dengan keahlian kami masing-masing. Pada bagian terakhir, ada sebuah character yang menjadi sebuah game developer dan ternyata itu adalah w.
Saat layar berubah menjadi hitam, w Cuma bisa menangis. Orang yang nggak pernah bicara sama w, orang yang paling w benci adalah orang yang paling mengerti w. W sendiri nggak pernah berpikir jadi seorang developer game, tapi seolah-olah anka melihat ada keinginan dari w untuk menjadi seperti itu. Saat kami sibuk menjelek-jelekan dia dibelakang, dia malah memperhatikan kami dan peduli pada kami. Dia memperhatikan kami, dia membantu kami, dia memberikan hidupnya kepada kami.. dia memberikan semua kesempatan kepada kami.. dia menitipkan semangat hidupnya untuk kami teruskan dengan kehidupan kami. Dia percaya kepada kami, percaya kalau kami semua akan menjadi orang-orang yang berhasil tanpa meragukan kami sedikitpun.
Malam itupun berakhir dengan kami mengadakan acara wisuda untuk anka dengan w sebagai pengganti anka. Rara menjadi orang yang mengesahkan anka lulus wisuda. Selama proses wisuda ini, semua hanya bisa menangis. Sekarang semua bisa merasakan perasaan rara saat itu, perasaan yang sangat kehilangan. Di akhir wisuda ini, w pun berkata mengwakili teman-teman yang lain.
Cieel : hari ini terakhir kita dengan predikat “mahasiswa/mahasiswi”, hari terakhir kita akan belajar bersama. Tapi pada hari ini juga kita akan menjalani pilihan hidup kita sendiri.
Cieel : Jangan pernah lupakan hari ini. Hari dimana kita berjanji.. berjanji untuk selalu menghadapi kesulitan hidup ini dengan tegar dan tanpa menyerah.
Cieel : berjanji untuk hidup sesuai dengan keinginan kita...
Cieel : berjanji.. dimana kita semua akan bertemu kembali di sebuah persimpangan yang bernama “KESUKSESAN”
Cieel : yah.. kita semuaaa...
Cieel : kita semuaaaa.. termasuk dengan anka
Sebelum w melanjutkan kata-kata terakhir, w memegang tangan rara. W mengajak rara untuk melempar topi ini bersama karena pada saat wisuda kami, rara belum melempar topinya. W pengen rara dan anka wisuda bersama. Dua orang sahabat kami, yang sangat berjasa dalam hidup kami.
Cieel : 3...... 2......... 1........ Yeah...
5 Tahun Kemudian.. w akhirnya menjadi game developer di sebuah perusahaan game terbesar di jepang. W rasa tujuan mutlak dibutuhkan saat kita menjalani hidup ini. Tanpa tujuan, kita akan tahu kenapa kita hidup. Dan tujuan hidup w, diberikan oleh seorang sahabat w. Terima Kasih Sobat.
“HIDUP ITU GAK AKAN BERASA HIDUP, JIKA LU GAK PUNYA TUJUAN UNTUK HIDUP”
Diubah oleh shinkacloud 05-11-2013 03:33
JabLai cOY memberi reputasi
1
Kutip
Balas