Update Sore

PART 24 Tidaaaak !!!

Yogyakarta...

Aku kembali ke kostan ku.Nuansanya berbeda ketika aku membuka pintu kamar. Ruangan tiga kali tiga itu terlihat sunyi senyap pasca ditinggal kegilaan Yusa. Satu hal yang tersisa adalah tumpukan kertas penuh angka hasil tulisan Yusa yang tidak sempat aku bereskan.Sejujurnya aku merindukan kegilaannya.Tentunya ia sudah kembali kepada Rena. tentunya ia sudah dimarahi habis-habisan oleh mamanya karena kabur berhari-hari tanpa kabar. Tapi semua akan baik-baik saja pikirku sambil tersenyum.

Lalu aku teringat ucapan Yusa. Ia berjanji akan menghancurkan kehidupan Bima setelah rencana balas dendamnya kepada Rizal terlaksana. Toh rencananya gagal, pada akhirnya dia belajar memaafkan kesalahan Rizal.Jadi Bima bakal baik-baik saja batinku.

Nah...sekarang yang membuat hatiku mencelos, sebuah kenyataan bahwa masalahku sendiri belum selesai. Hubunganku dengan Sari masih mengambang. Maka kunyalakan hape keduaku yang sudah lama aku matikan. Seperti yang aku duga berpuluh-puluh SMS dan log call berdatangan seketika.Aku chek SMS satu persatu mencari nama Sari tapi gak ada. SMS lain berasal dari Yanu ataupun Dota yang menanyakan kabarku.Aku jadi kangen sahabat-sahabatku ini.Kemudian perasaan bersalah mengalir sampai ulu hati ketika aku membaca SMS dari Bang Tyo, memberitahu keadaan Vania yang semakin memburuk, aku cek tanggalnya dan memastikan SMS itu dikirim kemarin.Lalu yang terakhir ada dua SMS dari Dedi yang membuatku terkejut.

Tolol kamu Yan, kenapa gak diangkat telponku,ini soal Sari, dia lagi dibawa sama Bima, tolong bales SMS ini.

Aku dan Sari bakal datang ke Jogja. Ini menyangkut Bima Bro, dia diteror sama Yusa. Kamu bisa jelasin ?

Astaga, aku keliru.Yusa ternyata menepati janji. Apa yang terjadi dengan Bima? jujur awalnya aku sebenarnya membenci makhluk bernama Bima, siapa yang tidak sebal kalau tunagannya diserobot orang lain. Membayangkan Yusa ternyata sedang terlanjur campur tangan menyelesaikan masalahku dengan Sari menggunakan 'caranya' aku gak bisa membayangkan hal mengerikan apa yang bakal terjadi.

Hari terlanjur malam, percuma juga aku menelepon mereka satu persatu. Lagipula badanku sudah terlalu lelah akibat seharian mengalami peristiwa mengangkan.Otakku sudah lelah berpikir.Aku menaruh kembali hapeku di lacinya, mencoba tidur dengan segudang pertanyaan yang berputar-putar dikepalaku.
* * *
Keesokan harinya,tepat ketika aku membersihkan kamar seorang diri, diantara tumpukan kertas aku menemukan sebuah kertas warna hijau muda, terlihat berbeda diantara kertas lain, dirobek dari tempatnya dan ditulis asal-asalan. Pertama aku pikir cuma angka rumit di kepala Yusa seperti kertas-kertas lainnya. Namun setelah aku membalik kertasnya, angka-angka itu adalah sederet nomer telepon.Rasa penasaranku terusik. Buru-buru aku menelpon nomer itu, awalnya tak ada nada sambung, lalu usahaku yang ketiga membuahkan hasil.

"Aku yakin kamu pasti menelpon nomer ini "

"Yusa ? k-kamu..." aku seperti sulit bernafas.

"Maaf ya ninggalin kamu tiba-tiba. Urusanku di jogja sudah selesai. No more discussion about Rizal."
"Oke Yus"

" Sekarang coba tebak aku dimana Yan"

Aku memejamkan mata, berusaha memutar otak dan gak beberapa lama kemudian jantungku berdegup kencang.

"Walaupun dia musuhku.Aku gak mau terjadi apa-apa sama Bima, kembalikan apapun itu yang jadi haknya Yus !" pekikku panik.

"Bravo....tumben kamu pinter Yan, aku sedang melakukan kunjungan kecil di Malang. Duduk di restauran sebuah hotel dan coba tebak siapa yang sedang aku lihat"

"Bima...kamu janjian ketemuan sama dia ?"

"Chill out man...aku cuma lagi seneng-seneng aja, ngelihat mukanya yang pucet, kurang tidur kayak habis lihat hantu dari kejauhan. Bima ternyata cuma orang kaya yang gak bisa apa-apa. Belum lagi dia ceroboh di dunia maya."

"Kamu ngelakuin apa ke dia Yus"

"Ada uang 50 juta di rekening bayanganku, siap meluncur ke rekeningmu yan, aku gak minta seperserpun, anggap bonus karena udah nemenin aku di Jogja. Dan ada..." terdengar suara klik mouse dan gemeretuk keyboard " dua biji video mesum sama pacar bulenya, anjiiing...masokis man.Hasil phisingku semingguan ini. Siap di Upload, cukup buat ngehapus kesombongannya selamanya. but the choice is yours. Kalo kamu bilang Ya...maka bakal aku lakuin sekarang juga. Kalo kamu bilang Tidak, aku bakal hilang dari kehidupanmu. Gimana ?"

Pelipisku berdenyut-denyut. Aku terdiam beberapa saat.Bahkan cukup lama. Gak tahu harus bilang apa ke makhluk jenius yang sedang aku ajak telpon ini.Pikirkan kemungkinan terbaiknya. Bima bakal hilang dari kehidupan ku dan Sari. Tidak ada yang menganggu lagi kehidupan LDR ku paling gak sampai aku lulus S2. Tapi...

ARGHHH...

"You are wasting my time...aku hitung dari 5...."

"5"

"4"

"Bentar Yus....bentar..."

"3"

"2"

"1"

"Tidaaaak!!!" jeritku keras sekali. Sampai-sampai aku mendengar suara piring pecah di luar kamarku. Nampaknya suaraku sukses menganggetkan pembantu tua yang lagi asik cuci piring di depan kamarku.
"Oke, kalo itu maumu Yan. Terimakasih sudah menggunakan layanan hacker dari Wizard. Senang berbinis denganmu. Goodbye...."

KLIK

Badanku merosot di pinggiran kasur.Sedetik yang lalu,hampir saja kehidupan seseorang hancur. Aku mencoba menghubungi nomer Yusa sekali lagi.Tapi nomer itu sudah gak aktif.

Kemudian aku merebahkan diri di kasur, menenangkan nafasku yang masih kacau. Sadar kalau kata 'tidak' ku adalah kata terakhirku dengan Yusa.
Dasar Yusa...Mulai detik itu ia lenyap seperti hantu.

(BERSAMBUNG)