Kaskus

Story

audrianramantaAvatar border
TS
audrianramanta
3 KONTRAKAN 1 KOST
3 KONTRAKAN 1 KOST
INTRO

Spoiler for NEW COVER:


Halo agan dan aganwati sekalian...setelah lama jadi silent reader akhirnya aku mutusin juga untuk nyeritain kisah hidupku yang kayak permen nano-nano (itu lho yang manis asem asin rame rasanyaemoticon-Ngakak). Sebelum aku nyeritain kisah ini aku mau kenalin diri dulu.Namaku Rian dan ini nama asli ku lho (terus agan harus bilang "wow" gitu?emoticon-Ngakak).Cukup namaku aja yang asli dan nama tokoh-tokoh lain aku samarin ya (Takut kena UU Pencemaran Polusi Udara...eh Pencemaran Nama Baik maksudnya emoticon-Malu (S)).

Sekarang umurku 24 tahun dan baru aja masuk kuliah S2 di kota Jogja berhati nyamanemoticon-Jempol.Sebelumnya aku kuliah S1 Teknik Sipil di Malang.Kota yang dulunya kota bunga dan berubah jadi kota ruko sekarang...hehehehe.
Durasi kisah ini terjadi 6 tahun lalu saat aku masih unyu-unyu bau penyu (halah...emoticon-Hammer2),masih jadi mahasiswa teknik yang penuh suka duka sampai aku jadi seperti ini (Seperti apa ya??emoticon-Bingung (S)).Semoga aja aku bisa terus Update kisahnya ya...jangan lupa kalo berkenan bisa kasih emoticon-Rate 5 Starudah cukup kok apalagi yang ngasih emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Intinya Selamat menikmati Kisah ini...emoticon-Angkat Beer

Quote:


Spoiler for PRAKONTRAKAN (Before 2007- 2007):


Spoiler for KONTRAKAN PERTAMA (2007-2008):


Spoiler for KONTRAKAN KEDUA (2008-2009):


Spoiler for KONTRAKAN KETIGA (2009-2011):

Index 2

Index 3
Polling
0 suara
Siapa karakter favorit agan di thread ini?
Diubah oleh audrianramanta 02-10-2013 06:58
fhy544Avatar border
efti108Avatar border
bagasdiamara269Avatar border
bagasdiamara269 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
1.3M
3.4K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
audrianramantaAvatar border
TS
audrianramanta
#2621
PART 4 Hello Stranger

Suara petugas kereta memberitahukan kereta yang membawaku telah sampai di Malang, tepat ketika aku turun dari kereta bersama berbondong-bondong lautan manusia lainnya.Hawa dingin kota Malang langsung saja menyapaku ramah. Hawanya yang menusuk tulang terkalahkan oleh rasa kangenku pada kota ini,

I'm home....

Aku menghirup kabut tipis yang bergerak statis di sekitarku dalam-dalam.Rasanya benar-benar lega telah sampai disini.

Stasiun tugu terlihat bersahaja.Riuh suara deretan gerai toko yang baru saja dibuka, suara ringtone hape orang-orang yang minta dijemput dan bau asap rokok orang-orang yang akhirnya lega bisa rokokan lagi setelah lama menempuh perjalanan di kereta. Aku celingukan kesana kemari, mencari sahabatku Dedi yang konon katanya ikhlas mau menjemputku di depan stasiun. Nyatanya, wajah tengilnya gak nampak barang semilimeter pun, membuatku percaya Dedi sedang bobok cantik entah disuatu tempat,lupa dengan janjinya. Gak mungkin juga aku menelpon Sari sepagi ini untuk menjemputku, dia harus berangkat kerja pagi-pagi sekali dan....

"Riaaan..."

Terdengar suara Sari dari kejauhan pakai baju blazer hitam diantara pilar-plar stasiun Tugu, ia melambaikan tangannya dengan semangat kearahku.

"Loh kok kamu disini Sayang ?" ujarku segera mempercepat langkahku, memeluknya erat dan mencium pipinya mesra.Bahkan remangnya cahaya dan kabut tipis harus menyerah oleh kerinduanku akan kecantikannya dimataku.

"Terimakasih sama Dedi,sejam lalu aku nelpon dia dan dia bilang lagi gak enak badan, gak bisa jemput kamu, jadilah aku yang disini"

"Jadi gak enak ngerepotin...makasih Sayang," ujarku, walaupun ia tunanganku gak akan mengurangi rasa terimakasihku atas kebaikannya sepagi ini menjemputku
.
"Kamu kurusan sih baru sebulan disana, pasti makannya gak teratur, rambutmu gondrong lagi, kan aku udah bilang..."

"Sssst....ntar aja deh kalo mau ngomelnya, aku lagi asik menikmati cewek cantik di hadapanku" ujarku sambil mengecup pipinya lagi.

"Udah tuaaa....gak usah pakek gombal-gombalan napa." Kata Sari menggelembungkan pipinya pura-pura ngambek sambil menggeret lenganku dan menyerahkan kunci motornya kepadaku. "Yuk motorku parkir deket sini, kamu nginep dimana nih, jadi di hotel ?"

"Iya, aku gak bawa kunci kontrakan, lagian kontrakan udah gak ada anak-anak, dan Dedi gak tahu kemana rimbanya, nginep ditempat yang pasti-pasti aja deh."Kataku sambil meletakkan tas ransel di depan sepeda

Menjelang pagi itu jalanan masih sepi, cuma ada segelintir orang-orang yang sedang asik joging di pinggiran trotoar.Aku mengendarai motor, Sari dibelakang menyenderkan kepalanya di punggungku dan kami menikmati kebersamaan ini, kebersamaan yang kami tahu terlalu berharga untuk disia-sia kan.

Terlebih saat sampai di kamar hotel, aku gak membiarkan ia pergi dari pandanganku barang sedikitpun.

"Mau kemana ?"

"Aku harus ke kantor Yan" jawabnya, namun percuma aku sudah memblokir jalan keluar, ia bahkan gak berkutik ketika tanganku menarik tubuhnya mendekatiku dan aku mulai melumat bibir dan lehernya, mendorongnya ke kasur dan menyerangnya dengan ganas.

Bebebrapa detik kemudian tanganku sudah melucuti pakaian kerjanya,dan saat kancing terbawah lepas ia berbisik samar kepadaku, aku gak menghiraukannya.Logika telah patah.Dikaburkan antara batas samar cinta dan nafsu, dua-duanya cuma setipis kabut ditengah atmosfir yang memanas di ruangan itu. Tentunya ini bukan aku, yang berani memainkan setiap jengkal tubuh polosnya.

"Siapa Rena ?" racau Sari diantara desahannya, aku awalnya mengira salah dengar namun ketika ia mengucapkan untuk ketiga kalinya.Tubuhku seperti di rem mendadak .Aku menatap Sari tepat dimatanya.

"Siapa Rena Yan ?"

"Temenku di masa lalu, aku udah tahu kronologis ceritanya dari Dedi, aku tegesin ke kamu kalo kita cuma teman.Dan jangan ngelihat aku dengan tatapan seolah aku bohong !" ujarku gusar ketika mengawasi Sari yangi bangkit dari kasurnya merenggut pakaian-pakaiannya yang berserakan kesana kemari.Ia masuk kamar mandi di dekatnya sambil merapikan rambutnya yang acak-acakan.

"Sejak kapan kamu punya jurus mosi gak percaya ? Sar...tolong aku baru dateng jauh-jauh dari Jogja, bisa gak sih sehari aja gak usah pakek acara tengkar"

Sari membetulkan makeupnya yang luntur dan memilih bisu tanpa kata, khas Sari kalau lagi marah.

"Ayo kita sama-sama ke hotel tempat Rena nginep, biar semuanya jelas. Yah Sekarang !" kataku.

"Gak perlu...itu kan urusanmu dan bukan urusanku. Lagian aku cuma tukang antar jemput kamu di stasiun kan selama ini dan kedepannya?"

"Astaga kok kamu mendadak sentimentil sih ? what's wrong ?" aku mencoba meraih bahunya tapi terlambat, ia menepisnya. Aku sampai-sampai heran, seakan cewek yang ada dihadapanku bukan Sari.

Hello stranger in my room


"Aku mau pergi ke kantor" ujarnya dingin, sambil hendak berlalu dihadapanku.

"Kalo begitu setidaknya kamu kasih tahu aku juga siapa Bima ! another Adit again ? ".Ia menghentikan langkahnya, tubuhnya bergetar sejenak, ia tidak memalingkan mukanya ke arahku, aku tahu ia gak sanggup menatap pandangan mataku yang tajam, bahkan sampai detik ia meninggalkanku dan menutup pintu kamar hotel dengan kerasnya.

(BERSAMBUNG)
rendicf
sormin180
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.