Kaskus

Story

audrianramantaAvatar border
TS
audrianramanta
3 KONTRAKAN 1 KOST
3 KONTRAKAN 1 KOST
INTRO

Spoiler for NEW COVER:


Halo agan dan aganwati sekalian...setelah lama jadi silent reader akhirnya aku mutusin juga untuk nyeritain kisah hidupku yang kayak permen nano-nano (itu lho yang manis asem asin rame rasanyaemoticon-Ngakak). Sebelum aku nyeritain kisah ini aku mau kenalin diri dulu.Namaku Rian dan ini nama asli ku lho (terus agan harus bilang "wow" gitu?emoticon-Ngakak).Cukup namaku aja yang asli dan nama tokoh-tokoh lain aku samarin ya (Takut kena UU Pencemaran Polusi Udara...eh Pencemaran Nama Baik maksudnya emoticon-Malu (S)).

Sekarang umurku 24 tahun dan baru aja masuk kuliah S2 di kota Jogja berhati nyamanemoticon-Jempol.Sebelumnya aku kuliah S1 Teknik Sipil di Malang.Kota yang dulunya kota bunga dan berubah jadi kota ruko sekarang...hehehehe.
Durasi kisah ini terjadi 6 tahun lalu saat aku masih unyu-unyu bau penyu (halah...emoticon-Hammer2),masih jadi mahasiswa teknik yang penuh suka duka sampai aku jadi seperti ini (Seperti apa ya??emoticon-Bingung (S)).Semoga aja aku bisa terus Update kisahnya ya...jangan lupa kalo berkenan bisa kasih emoticon-Rate 5 Starudah cukup kok apalagi yang ngasih emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Intinya Selamat menikmati Kisah ini...emoticon-Angkat Beer

Quote:


Spoiler for PRAKONTRAKAN (Before 2007- 2007):


Spoiler for KONTRAKAN PERTAMA (2007-2008):


Spoiler for KONTRAKAN KEDUA (2008-2009):


Spoiler for KONTRAKAN KETIGA (2009-2011):

Index 2

Index 3
Polling
0 suara
Siapa karakter favorit agan di thread ini?
Diubah oleh audrianramanta 02-10-2013 06:58
fhy544Avatar border
efti108Avatar border
bagasdiamara269Avatar border
bagasdiamara269 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
1.3M
3.4K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
audrianramantaAvatar border
TS
audrianramanta
#2601
PART 3 Salah Sangka

"So...tell me about that ring"

"Eh ?"

Sari terkejut ketika Bima dihadapannya dengan santainya melahap nasi goreng yang masih mengepul sambil melirik kearah jari manis Sari. Membuat dirinya salah tingkah kesekian kalinya. Sari mengakui kalo Bima atasannya yang kharismatik ini sudah terlalu sering membuat dirinya terdiam seribu bahasa ketika berhadapan dengannya.

"Your fiance where is he now?" tanya Bima memandang Sari dengan ekspresi yang susah ditebak.

"Di jogja ambil S2 Pak" jawab Sari jujur,sambil berusaha menghindari tatapan Bima dan mencoba melahap nasi goreng dihadapannya dengan susah payah.

"Cowokmu sudah kerja ?"

"Sempat kerja jadi konsultan kecil-kecilan di Malang sebelum akhirnya resign untuk fokus S2 nya pak"

"Oooh begitu.Ah...pasti berat ya menjalani hubungan jarak jauh, aku dulu saat kuliah di hongkong, cewekku di Indonesia, hampir tiap 3 kali seminggu kita berantem karena urusan sepele,kayak minum obat, just a little problem can be a ticking bom dan kita putus." Sari gak tau alasan Bima tiba-tiba menceritakan pengalaman LDR nya.yang jelas ia sedikit gak konsen, karena lagi-lagi ada suara ringtone dari hape Rian di dalam tas Sari.

Ini pasti cewek bernama Rena itu....keluh Sari sentiment dan ia memutuskan memasukan tangannya ke dalam tas tangannya dan mematikan hape itu.

Tapi lagi-lagi hape berdering.

"Rilex, jangan tegang begitu didepanku, kalo kamu mau angkat telponnya, angkat aja, kalo diluar anggep aja kita teman, gak ada Bos dan bawahan okey".

"Iya Pak, saya permisi dulu mau jawab telepon"

"Oke...but stop call me Pak, semua oraang di kantor manggil aku Bima"

"I-iya Pak...eh Bima" ujar Sari canggung, sambil menjauh dari Bima yang masih asik melahap makanannya. Ia cepat-cepat mencari tempat yang cocok untuk mengangkat telpon dan dilihatnya pojokan restaurant yang tertutup tirai adalah posisi yang pas.

"Jangan lancang kamu ya, kan sudah saya katakan kalo Rian masih diluar kota !!" desis Sari segera saat ia menjawab telpon itu.

"Ini Sari ya? aku Dedi Sar....tak pikir Rian, hapenya yang satu susah dihubungin sejak pagi"

"Eh Dedi, sorry Ded, aku pikir.... ini hapenya Rian aku yang bawa" Sari jadi merasa malu, sudah membentak Dedi.

"Kamu pikir siapa Sar?"

"Aku pikir cewek aneh bernama Rena yang ngaku kenal dengan Rian"

"Aaaah...Rena, sebenarnya dia tadi dateng ke kontrakan, mau ketemu Rian, tapi aku bilang Rian masih di Jogja dan bakal balik paling cepat hari ini"

"Jadi kamu kenal si Rena ini, siapa sih itu ? aku kok gak tau ?" ujar Sari jengkel, seakan-akan cuma dia yang gak ngerti sosok Rena.

"Susah sih dijelasin, pokoknya dia itu temennya Rian, temenku,temennya anak-anak lain"

"Ah Masa....kenapa susah dijelasin, kenapa cuma aku yang gak tau Ded, kenapa Rian gak pernah cerita "Sari mendadak emosi tanpa sebab.

"Itu....anu...gimana ya jelasinnya"

"Ah kalian cowok sama aja, kebanyakan rahasia"

"Jangan marah dulu Sar, halo..halo..."

TUUUUT...TUUUUT..TUUUT

* * *


"Permisi mas coba lihat tiketnya" suara kondektur membangunkanku yang sedang terlelap.Kepalaku terantuk kaca kereta api. "Tiketnya Mas," Ulang kondektur itu padaku.

Aku merogoh sakuku dengan perasaan kesal dan menyerahkannya malas-malasan kepada kondektur.

"Maaf ini sudah sampai mana ya?" tanyaku.

"Sudah sampai Blitar, kira-kira 2 jam lagi sampai"

"Oke, makasih"

Jam tanganku menujukkan pukul 3 pagi.Titik-titik embun dingin nampak membasahi jendela kereta ketika aku menatap sekelebat bayangan pepohohan,rumah-rumah kecil dan sawah dari balik jendela.

Badanku pegal gak karuan, punggungku basah oleh keringat dingin padahal kereta eksekutif yang aku naiki, AC nya dinyalakan full. Ini berkat posisi tidur yang gak karuan dan mimpi anehku tebakku. Aku jarang bermimpi, dan diantara segelintir mimpiku, mungkin mimpi ini yang paling aneh bagiku.

Entah setelah bertahun-tahun lamanya kenapa aku memimpikan Yusa, wajahnya yang datar tanpa ekspresi, badannya yang tinggi terkesan membungkuk, kulitnya pucat,sepucat tembok .

Kami berdua sedang berada di basecampnya yang suram, suara dengungan komputer,rak-rak buku tinggi menjulang yang isinya penuh dengan judul-judul rumit yang tak aku mengerti. Yusa sedang mengetik cepat dengan keyboardnya tanpa bersuara dan aku seperti terpaku didepannya, aku ingin berteriak namun suaraku dikalahkan oleh suarata gemeretak tuts keybordnya.

Dan untungnya ada kondektur yang membangunkanku...untungnya aku tak perlu berlama-lama terjebak dalam mimpi aneh itu.

Sepanjang perjalanan pikiranku jadi melantur.Mimpi aneh itu,mungkin gara-gara Dedi yang menelponku tadi siang dan mengatakan tentang Rena yang gak ada angin gak ada hujan mendatangi kontrakan yang bulan ini udah jatuh tempo habis.

Saat itu Dedi kebetulan datang ke kontrakan mengemasi sisa barangnya. Memang cuma Dedi yang masih tinggal di Malang. Anak-anak lain sudah pada mencar-mencar ke segala penjuru. Dota udah berbulan-bulan nyaman sama pekerjaanya di Palembang. Yanu, mendadak tobat dan masuk pondok pesantren di kediri (yang sampai sekarang aku dan anak-anak lain masih gak percaya sama keputusan Yanu yang cukup 'mengejutkan'").

"Rena nyariin kamu yan, wajahnya bingung banget, pasti ini soal Yusa, aku yakin 100%."

"Terus dia bilang apa?"

"Dia gak mau cerita, kalo gak ada kamu, akhirnya dia pamit pergi dan nitipin alamat hotel tempat dia nginep ke aku, kayaknya kalo kamu udah sampai Malang kamu harus nemuin dia. Ah satu lagi, kabar buruk, gak tau gimana ceritanya Sari kayaknya ditelpon Rena lewat hape yang kamu titipin ke Sari dan dia salah sangka, dipikirnya kamu sama Rena ada apa-apa. Emang kamu gak pernah cerita apapun tentang Rena ataupun Yusa selama ini ?"

"Astagana....gak Ded, kamu tahu sendiri Yusa gak ada kabarnya bertahun-tahun dan buat apa aku nyeritain masa lalu ku dengan Rena, kita gak ada apa-apa." jawabku.Hatiku mencelos mendengar pernyataan Dedi yang panjang lebar.

"Selamat...menempuh masalah baru kalo gitu, Rena cuma bilang satu hal"
Dedi menghela nafas berat ."Yusa ada di Indonesia"

(BERSAMBUNG)
Diubah oleh audrianramanta 29-07-2013 23:12
rendicf
sormin180
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.