Kaskus

Story

audrianramantaAvatar border
TS
audrianramanta
3 KONTRAKAN 1 KOST
3 KONTRAKAN 1 KOST
INTRO

Spoiler for NEW COVER:


Halo agan dan aganwati sekalian...setelah lama jadi silent reader akhirnya aku mutusin juga untuk nyeritain kisah hidupku yang kayak permen nano-nano (itu lho yang manis asem asin rame rasanyaemoticon-Ngakak). Sebelum aku nyeritain kisah ini aku mau kenalin diri dulu.Namaku Rian dan ini nama asli ku lho (terus agan harus bilang "wow" gitu?emoticon-Ngakak).Cukup namaku aja yang asli dan nama tokoh-tokoh lain aku samarin ya (Takut kena UU Pencemaran Polusi Udara...eh Pencemaran Nama Baik maksudnya emoticon-Malu (S)).

Sekarang umurku 24 tahun dan baru aja masuk kuliah S2 di kota Jogja berhati nyamanemoticon-Jempol.Sebelumnya aku kuliah S1 Teknik Sipil di Malang.Kota yang dulunya kota bunga dan berubah jadi kota ruko sekarang...hehehehe.
Durasi kisah ini terjadi 6 tahun lalu saat aku masih unyu-unyu bau penyu (halah...emoticon-Hammer2),masih jadi mahasiswa teknik yang penuh suka duka sampai aku jadi seperti ini (Seperti apa ya??emoticon-Bingung (S)).Semoga aja aku bisa terus Update kisahnya ya...jangan lupa kalo berkenan bisa kasih emoticon-Rate 5 Starudah cukup kok apalagi yang ngasih emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Intinya Selamat menikmati Kisah ini...emoticon-Angkat Beer

Quote:


Spoiler for PRAKONTRAKAN (Before 2007- 2007):


Spoiler for KONTRAKAN PERTAMA (2007-2008):


Spoiler for KONTRAKAN KEDUA (2008-2009):


Spoiler for KONTRAKAN KETIGA (2009-2011):

Index 2

Index 3
Polling
0 suara
Siapa karakter favorit agan di thread ini?
Diubah oleh audrianramanta 02-10-2013 06:58
fhy544Avatar border
efti108Avatar border
bagasdiamara269Avatar border
bagasdiamara269 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
1.3M
3.4K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
audrianramantaAvatar border
TS
audrianramanta
#2521
PART 38 Lombok i'm in love

Setelah aku membiarkan ia nangis sesenggukan ,pundakku masih basah oleh air matanya. Aku gak mencoba menanyakan semua beban yang ia lalui. Bagiku tangisannya lebih dari seribu bahasa. Aku biarkan ia membebaskan semua ganjalan di hatinya sampai ia benar-benar lega.

Sela-sela jemari kami bertautan, aku dan Sari,seolah kami sama-sama tak punya daya untuk melepaskan kebersamaan ini. Kebersamaan yang rasanya sudah terlalu lama kami berdua nantikan. Bahkan ketika langit senja datang, dan cahayan matahari tenggelam. Aku gak mau hari ini berlalu cepat.

Mendadak disudut mataku dunia menjadi lebih indah.Riak lautan, seperti pola teratur yang mewarnai romantisme kami.Gradasi birunya dan Titik-titik kecil cahaya dari kapal nelayan di kejauhan, mewarnai hatiku. Begitu tentram, begitu nyaman mendapatkan Sari ada di sisiku.

"Udah gelap yuk kita pulang" ujarku pada akhirnya,ketika tanganku masih memeluk tubuhnya. Ia sedikit keberatan namun mengiyakan ucapanku.Sela-sela jemarinya mengendur dan kami berdua berjalan menyusuri tepi laut.

"Habis dari Lombok apa yang mau kamu lakuin ? apa kamu gak mau tinggal di Malang sama aku " tibalah pertanyaan yang paling menjengkelkan dalam hidupku.Mengetahui kalau mau gak mau Sari dan aku kita punya kehidupan masing-masing.

"Aku belum tau Yan...pulang dari Lombok banyak yang harus aku beresin terutama ngomong ke orangtuaku tentang pekerjaanku dulu.Terus kalo kamu Yan, mengenai Tika sama Rama"

"Kalo soal itu terserah merekanya aja, sebenernya aku kecewa sama mereka berdua, karena mereka gak bisa dewsa menyikapi masalah mereka. Terutama Rama, aku udah bilang kalo dia masih punya harga diri yang gak harus ia sia-siain bukan ? Soal Tika, ia masih harus banyak belajar untuk ngerti cara menyayangi seseorang..."

"Aaaah....hampir aja lupa" ujar Sari, sebelum pergi Tika nyerahin sesuatu ke aku buat kamu."

Langkahnya terhenti dan ia mulai merogoh saku celananya. Beberapa saat kemudian ia mengeluarkan benda kecil, yang udah lama gak aku liat dan menyerahkannya di tanganku. Aku memandang benda itu. Kalung huruf T yang berkilau-kilauan tertimpa cahaya.

"S-soal Adit ?" tanyaku berhati-hati, kalau-kalau ia masih sensitif tentang Adit
"Adit, kenal sama dia adalah kekeliruanku. Kalau boleh aku bilang, aku kenal sama dia karena aku sempat kecewa kamu jadian sama Nindi," ujarnya mesem.

"Jadi, omonganmu kalo kamu sayang sama Adit, cuma..."

"Awalnya cuma manasin kamu, gak terima kalo kamu udah punya Nindi,lagi-lagi itu cuma egoku, maaf ya ?"

"Ah...pantes aku curiga seleramu jadi berubah.Sejak kapan kamu jadi seneng tipe-tipe cowok labil macam Adit."

"Yeee...labil-labil gitu, kadang tuh anak perhatian loh..." ujarnya mencibirku, sambil menikmati wajah cemburuku.

"Gue sayang bangeet sama eluu Saaar..." kataku menirukan Adit, walaupun rada gagal.

"Iiih...najis, gak pantes, udah-udah cukup" katanya pura-pura meringis jijik, sambil ngelempar pasir ke arahku.Tapi aku gak serta merta berhenti menirukan gaya Adit di depannya sampai-sampai ia gak hentinya tertawa geli di sepanjang perjalanan.Aku merindukan tawanya yang khas.

"Apa kamu gak takut Sar balikan sama aku?kita kan gak tahu kedepannya hubungan kita bakal seperti apa" tanyaku seketika mendadak serius.

"Aku gak tahu Yan, tapi yang aku tahu, bisa sama kamu lagi aku gak takut buat jatuh cinta lagi"

Aku mengangguk, menggenggam kalung itu,mengambil ancang-ancang sejenak, lalu sekuat tenaga melemparnya jauh-jauh, menantang lautan. Kalung itu nampak melayang di uadara sepersekian detik lalu hilang di lautan yang luas.

"Kok di buang ?" tanya Sari heran.

"Setelah apa yang kita laluin aku sadar,aku gak perlu kalung itu buat nunjukin kalo aku sayang sama kamu"

"Aku sayang kamu" kataku kepadanya untuk kesekian kali, sampai-sampai sedikit terbesit dipikiranku ia bakalan bosan mendengarkan kata-kataku barusan. Namun raut mukanya gak keberatan dan ia tersenyum manis, wajahnya yang tertimpa cahaya kemerahan membuatnya semakin cantik di mataku.

Hidup memang mencengangkan ya? sehebat apapun kita menebak, hidup gak akan membiarkan kita mengetahui rencana indah apa yang bakal kita hadapi kedepannya.

* * *


In other place....

Cewek itu sudah berjam-jam kesana-kemari di cafe shop kecil di pojokan Tangannya sibuk mengetik di laptopnya yang ia taruh di atas meja bulat.

Mitchell: i'm here waiting for you...where are you Wizard....?

Wizard:......

Mitchell mendenguskan nafasnya, terlihat kesal, mulutnya sedari berkomat kamit, mengeluarkan sumpah serapah. Sampai-sampai pria pemilik kafe sekaligus merangkap cheff berbadan tambun itu, terkekeh geli ketika ia menyerahkan Pancake terenak di kafenya itu kepada Mitchell.

"Miss, maaf nampaknya kau telat," ujar bapak pemilik cafe

"Maksud anda?"

Tangan Bapak itu menunjuk ke arah kursi kosong di pojokan."Dia udah pergi kemarin malam, buru-buru mengatakan padaku, kalau dia harus pulang ke Indonesia."

"Hah...Wizard, orang Indonesia ? aku baru tahu...terus ada urusan apa dia di Indonesia, kapan dia balik? Soalnya aku ada urusan pekerjaan dengannya" tanya Mitchell menggebu-gebu.Sambil menunjukkan uang dollar Singapur berlembar-lembar yang menyembul di amplopnya.

"Sorry miss, tapi dia gak memperbolehkan aku ngomong apapun tentang latar belakangnya, kamu tau kan dia sedikit tertutup soal masalah pribadinya" kata bapak itu, sambil menyerahkan sendok dan pisau yang terbungkus serbet kepada Mitchell. "Ada lagi yang mau anda pesan Miss ?" tanyanya
.
Mitchell bangkit dari kursinya, merapikan lapotopnya dan mengeluarkan uang selembar dan ditaruhnya di meja, bahkan Pancake diatas meja belum tersentuh sama sekali olehnya

"Loh, sudah mau pergi?"

"Percuma aku disini"

"Ah...padahal pancake yang anda pesan adalah makanan favoritnya. Ia selalu mengatakan padaku, pancake ini mengingatkannya tentang masakan ibunya."

Mitchell mendengus pasrah kepada bapak itu."At least...tell me his name sir ?"

"His name Yusa"

(BERSAMBUNG)
Diubah oleh audrianramanta 25-07-2013 11:01
rendicf
sormin180
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.