Kaskus

Story

audrianramantaAvatar border
TS
audrianramanta
3 KONTRAKAN 1 KOST
3 KONTRAKAN 1 KOST
INTRO

Spoiler for NEW COVER:


Halo agan dan aganwati sekalian...setelah lama jadi silent reader akhirnya aku mutusin juga untuk nyeritain kisah hidupku yang kayak permen nano-nano (itu lho yang manis asem asin rame rasanyaemoticon-Ngakak). Sebelum aku nyeritain kisah ini aku mau kenalin diri dulu.Namaku Rian dan ini nama asli ku lho (terus agan harus bilang "wow" gitu?emoticon-Ngakak).Cukup namaku aja yang asli dan nama tokoh-tokoh lain aku samarin ya (Takut kena UU Pencemaran Polusi Udara...eh Pencemaran Nama Baik maksudnya emoticon-Malu (S)).

Sekarang umurku 24 tahun dan baru aja masuk kuliah S2 di kota Jogja berhati nyamanemoticon-Jempol.Sebelumnya aku kuliah S1 Teknik Sipil di Malang.Kota yang dulunya kota bunga dan berubah jadi kota ruko sekarang...hehehehe.
Durasi kisah ini terjadi 6 tahun lalu saat aku masih unyu-unyu bau penyu (halah...emoticon-Hammer2),masih jadi mahasiswa teknik yang penuh suka duka sampai aku jadi seperti ini (Seperti apa ya??emoticon-Bingung (S)).Semoga aja aku bisa terus Update kisahnya ya...jangan lupa kalo berkenan bisa kasih emoticon-Rate 5 Starudah cukup kok apalagi yang ngasih emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Intinya Selamat menikmati Kisah ini...emoticon-Angkat Beer

Quote:


Spoiler for PRAKONTRAKAN (Before 2007- 2007):


Spoiler for KONTRAKAN PERTAMA (2007-2008):


Spoiler for KONTRAKAN KEDUA (2008-2009):


Spoiler for KONTRAKAN KETIGA (2009-2011):

Index 2

Index 3
Polling
0 suara
Siapa karakter favorit agan di thread ini?
Diubah oleh audrianramanta 02-10-2013 06:58
fhy544Avatar border
efti108Avatar border
bagasdiamara269Avatar border
bagasdiamara269 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
1.3M
3.4K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
audrianramantaAvatar border
TS
audrianramanta
#2362
Agan-agan...aku kembali dari hibernasi...
Terimakasih udah menunggu sekian lama...
Mari kita lanjut cerita ini...

PART 28 Dongeng Tanpa Ending

Aku yakin sekarang berada di kamarku, dan sadar bahwa aku gak sendirian ada wajah Sari yang mendekat kepadaku, sampai-sampai aku bisa merasakan hembusan nafas di bibirnya, aku melihat ketika kalung huruf T itu berayun-ayun di lehernya. Aku mendengar dengan jelas diantara bisikannya suara musik Carpenter Close to you favoritnya mengalun merdu, seperti dejavu. Bisikannya itu bertanya padaku:

"Yan...tolong ceritain aku lagi dongeng anak kecil dan bintang jatuh itu" tanyanya pelan.

Entah kenapa rasanya, bibirku telah terpisah dari otakku, aku gak bisa menyuruhnya diam dan seketika itu pula dengan gamblang aku mengiyakan ceritanya.

Lantas aku mulai bercerita

Dahulu kala ada seorang anak yang ingin nemuin kebahagiaan...
Suatu hari harapannya terkabul karena kebahagiaan itu menjatuhkan bintang jatuh ke hadapannya....

Anak itu Senang... Dia sadar kalo dia bisa mengembalikan bintang jatuh itu, maka kebahagiaan gak akan pernah jauh darinya.
Maka anak itu berusaha mencari kebahagiaan itu...

tapi semakin lama dicari kebahagiaan itu semakin jauh darinya.
Suatu waktu akhirnya diamenemukan kebahagiaan itu tapi pupus sudah harapannya, kebahagiaan itu ternyata sudah diambil oleh anak lain.

Maka dia pulang ke rumah sambil tetap membawa bintang itu. Anak itu sempat putus asa, dibuangnya bintang jatuh itu jauh-jauh.

Sampai suatu saat tak sengaja dia menemukan lagi bintang itu...anak itu sekali lagi memungut bintang miliknya dan sekarang kebahagiaan itu berada di depannya, walaupun itu kebahagiaan yang berbeda, tapi anak itu yakin bahwa dia sudah menemukannya....

Aku tersengal-sengal setelah bercerita, belum sempat menarik nafas, wajah Sari samar seperti membaur dengan cahaya, dan ruangan itu pun berganti secepat kilat, seperti cuplikan film bisu yang diputar dengan asal-asalan, aku sekarang sudah berada di ruang tengah kontrakan Vania, berdiri Menghadap Sari yang lagi-lagi wajahnya mendekat kepadaku dalam diam, sekarang tak ada lagi kalung yang berayun di lehernya, sekarang kalung itu ada di genggamanku, aku bisa merasakan dinginnya kalung itu di telapak tanganku.
"Sepertinya kita harus pisah Rian" ujar Sari tiba-tiba.

"Kenapa ?" tanyaku gak terima, tapi gak dijawab olehnya, ia malah tersenyum kelu.

"Kenapa Sar !" teriakku untuk kedua kalinya dan hendak menarik tangannya, tapi gak bisa, aku tanpa daya untuk menggerakkan sejengkalpun badanku. Lalu aku cuma bisa berteriak-teriak seperti orang kesetanan ketika sosok Sari perlahan-lahan samar dan menghilang.


* * *


Sepertinya aku dihempakan ke kenyataan ketika tersentak dari tidur, gelisah dan gak mengantuk lagi sekalipun.

Aku terbangun bukan karena dengkuran Nindi di sebelahku...ataupun suara ombak riuh rendah di luar jendela Cottage ku.

Aku mengerjapkan mata sejenak, berusaha menepis mimpi yang membangunkanku.Aneh...selama bertahun-tahun baru pertama kali aku bermimpi senyata itu. Sampai-sampai efek mimpinya membuat jantungku gak berhenti berdegup kencang.

Suara Ombak, dengkuran dan ditambah suara nyamuk yang berdengun diantara selambu kamar meyakinkanku bahwa aku sekarang masih ada di Pulau, masih berlibur dengan anak-anak, entah berapa hari lamanya.
Alih-alih tidur kembali, aku bangkit dari kasur, meninggalkan Nindi yang tertidur lelap hendak mengambil minum di botol. Tapi Nindi mendengar suara berisik ngapain dari langkah kakiku dan ia setengah tebangun.

"Sayang.. kamu berisik banget, udah malem nih" ujarnya setengah meracau gak jelas." Tidur lagi sini"

"Kamu tidur lagi aja sana, aku mau keluar cari angin sama rokokkan"

"Oooh..ya udah aku tidur lagi, jangan lupa pintunya ditutup lagi kalo mau keluar, banyak nyamuk"

"Iya bawel !" jawabku sekenanya, sambil mengambil sebungkus rokok, memasukkannya ke kantong celanaku dan keluar dari kamarku.
Maka...serta merta angin pantai menerjang, rasanya sedikit asin ketika mengenai bibirku.Aku menyalakan rokokku dan berjalan kecil mengitari area penginapan.Aku menatap sejenak suasana cottage lainnya. Tampaknya cuma aku yang terbangun. Aku mengintip di jendela cotage milik anak-anak, mereka sedang bobok cantik disana. Dota, Dedi dan Yanu, tertidur pulas pakai baju pantai milik mereka, lengkap dengan pose tidur masing-masing yang gak karuan. Miring sana miring sini...

Dasar Kebo...ujarku dalam hati terkekeh.

Kondisi Cottage lainnya kurang lebih sama. Retno dan Risva tampaknya sudah berhenti ngegosip dan tertidur pulas. Aku bisa mendengar suara dengkuran khas cewek-cewek ini.

Tibalah aku di Cottage keempat, yang sedikit berbeda bagiku. Aku gak akan mencoba mengintip Cottage ini. Didalamnya tentunya ada Tika dan Rama. Sekedar untuk membayangkan mereka berdua rasanya aku gak sanggup, maka aku melewati Cottage mereka secepat kilat tanpa melirik.

Cottage yang terakhir menjadikan perasaanku gak tentu. Sari dan Adit, mereka tentunya sedang bermesraan didalam sana...keluhku dalam hati sambil menjambak-jambak kepalaku.

Alih-alih memutuskan untuk mendobrak pintu cottage milik mereka, aku manusia tanpa nyali ini cuma bisa duduk di bangku kayu depan cottage. Masih memikirkan mimpi tadi, wajah Sari terus terbayang-banyang, wajah sendu itu ketika kami berpisah beberapa tahun lalu dan sekarang nyatanya ia cuma beberapa meter didepanku.

ah....bodo amat...ngapain aku mikirn Sari, aku gak yakin ia masih mikirn aku, lagipula aku sekarang udah punya Nindi...walaupun dia gak sama dengan Sari, persis seperti yang bang Tyo dan Dedi bilang padaku, syukuri apa yang udah kamu punyai.

Lagi asik-asik berkomat-kamit sendiri, tiba-tiba bahuku ditepuk oleh seseorang dibelakangku....

(BERSAMBUNG)
rendicf
sormin180
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.