3 KONTRAKAN 1 KOST

Beranda

...

Stories from the Heart
3 KONTRAKAN 1 KOST

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Stories from the Heart

32.7KThread•51.8KAnggota

Tampilkan semua post

audrianramanta

19-05-2013 12:10

#2156

Siang agan-agan....sorry baru Update sekarang....

MarKiJut (Mari Kita lanjut) ceritanya kaskus-image

PART 14 Kenalin Nama Gue Adit (2) (Flash Back)

"Saya sudah bilang jangan sangkut pautkan Rama sama masalah kita!!"

BRAAAAK

Suara menggelegar itu, menembus alam mimpi Rama, membangunkannya di pagi buta di kamarnya.

Rama sampai tersentak kaget dan terjaga seketika emoticon-Bingung (S)

, lalu bertanya-tanya, suara siapa sih yang lancang membangunkannya ??

Dan jawabannya tentunya cuma satu.... Rama yakin itu suara Papanya,siapa lagi yang punya suara khas dan berat selain Papanya.

Maka Rama pun yang penasaran, segera turun dari kasurnya, di carinya sumber suara itu dan gak perlu lama lagi akhirnya ia temukan suara itu berasal dari kamar papanya yang cuma berjarak beberapa meter dari kamarnya. Rama mulai mendekati kamaritu, mencoba untuk mencuri dengar suara Papanya, namun pintu tertutup rapat, dan cuma suara sayup Papa yang terdengar sedang menelpon seseorang.

Ada apa gerangan, sampai-sampai di pagi buta, Papanya yang selalu dikenal Rama lemah lembut, sekarang nyatanya marah-marah, siapa orang di telpon itu yang berhasil membuat Papa marah besar dan satu lagi, tadi Papa nyebut nama "Rama" sebelum pintu ini ditutup.

Maka Ia pun tambah penasaran dan mulai menempelkan telinganya ke pintu, berharap suara Papanya lebih jelas terdengar, tapi gagal, karena segera pintu terbuka lebar.

"Ngapain kamu nak di depan pintu?" suara berat dan sosok Papa, hampir saja bikin Rama jantungan.Ditatapnya Papa yang sudah pakai seragam pilotnya, wajahnya dingin dan datar, mukanya memerah.

"G-gak, pa, Rama cuma mau bangunin papa ngajak sarapan, tapi Papa ternyata udah siap duluan dari Rama"

"Oh...iya Papa ada penerbangan pagi soalnya nak" ujar Papa sambil mencoba menyembunyikan wajahnya yang nampak emosi dan melihat jam tangan dari pergelangannya "...ayo sarapan sama Papa, itu ada nasi goreng sisa tadi malem, tinggal di angetin aja, habis itu kamu cepetan mandi dan Papa yang nganterin kamu ke Sekolah, tapi pulangnya sendiri ya, ntar sepedamu masukin ke bagasi mobil aja"

"Eh?" Rama terheran sejenak, kejutan apa yang ingin dibuat Papanya hari ini, karena jarang sekali Papa bisa nganterin dirinya ke sekolah, ia biasanya naik sepeda dari rumah ke sekolah...

"Oke Pa" ujarnya Rama senang bukan main, sampai-sampai ia sejenak lupa misteri kemarahan Papa tadi yang gak sempat terjawab di pikiran Rama.

* * *

Ketika mobil Papa setengah perjalanan menyusuri jalan besar yang nampaknya belum banyak mobil berlalu lalang, Rama bisa merasakan Papa yang lebih banyak diam dari biasanya, hanya memandang lurus ke depan, sibuk menyetir mobilnya. Padahal Rama sudah kangen sama Papa yang jarang-jarang bertemu dengannya dan kalo Rama bertanya sesuatu, maka Papa cuma banyak menimpali dengan "oooo" , "begitu ya" dan paling parah cuma mengangguk kecil, maka Rama udah gak tahan lagi...

"Papa tadi marah sama Mama ya di telpon?" Pertanyaan Rama berhasil buat raut wajah Papa berubah memerah lagi."...maaf Pa, tapi suara Papa yang marah-marah udah bangunin Rama"

"Oooh...maaf ya Nak" jawab Papa singkat.

"Papa kok gak jawab pertanyaan Rama sih?" ujar Rama jadi rada ngotot dan membuat Papa yang dari tadi diam, kemudian menepikan mobilnya didepan sekolahan Rama.

"Rama, kamu jangan mikirn urusan Papa sama Mamamu, kamu belum cukup dewasa,sekarang kamu sekolah yang bener, Papa pengen kamu jadi sukses, gak enak jadi orang melarat, inget itu !"

"Tapi..."

"Rama ! jangan ngebantah Papa, kamu harus jadi anak yang nurut" ujar Papa memandang galak ke arah Rama. Dan Rama pun yang emosinya memuncak langsung membuka pintu mobil dan berlalu dari Papanya tanpa berkata apapun.

"Rama, sepedamu...." teriak Papa, tapi Rama sudah masuk ke gerbang sambil pasang headset. Dan nampaknya Papa akhirnya nyerah dan ninggalin Rama, karena di antara suara musik kenceng yang Rama dengar, suara mobil Papa yang berlalu pergi membaur di telinga Rama.

Rama melanjutkan perjalanan tidak ke kelasnya, namun ia melangkah cepat menyusuri beberapa kelas dan sampailah ia ke lorong kamar mandi yang rada bau gak enak itu.

TOK TOK TOK

Rama menggedor pintu kamar mandi berulang kali dan usahanya yang ketiga membuahkan hasil, karena terlihat Adit membukakan pintu kamar mandi, lalu asap rokok menyeruak keluar dari ruangan.

"Eh loe....Ma, bikin kaget aja, gue pikir guru BP yang ngegedor nih pintu emoticon-Cape d... (S)

, tumben loe nyamperin gue sepagi ini?"ujar Adit masih asik ngisep rokoknya, memang ruangan kamar mandi paling pojok dan terbengkalai itu, sudah jadi tempat mangkal langganan Adit kalau pagi-pagi hendak ngerokok karena posisinya aman dari incaran guru BP. Rama sampai hafal kebiasaan Adit.

"Dit, kamu bilang kalo ngerokok, itu bikin kita jadi dewasa kan?"

"I-iya Ma, terus kenapa?"

Rama pun merampas rokok dari mulut Adit dan ia langsung menghisap sekenanya, segera asap membakar menyeruak di temggorokannya sampai-sampai ia terbatuk.

"Slow....my man....loe kesambet apa sih !" Adit terheran ngelihat temennya yang katanya anti rokok.

"Udah kamu diem aja Dit, temenin aku rokokan sampai bel kelas bunyi"
Adit cuma mengangguk sambil nyengir kecil, ah paling gak dirinya gak lagi harus sendirian rokokan di pagi buta mulai detik ini.
(BERSAMBUNG)

Diubah oleh audrianramanta 28-05-2013 08:53

sormin180 dan rendicf memberi reputasi

Kutip

Balas