3 KONTRAKAN 1 KOST

Beranda

...

Stories from the Heart
3 KONTRAKAN 1 KOST

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Stories from the Heart

32.7KThread•51.8KAnggota

Tampilkan semua post

audrianramanta

05-05-2013 23:37

#2011

PART 6 Farewell My Amigos (2) (Flash Back)

Tribun yang bertingkat-tingkat dan tempat duduknya yang memanjang paralel nampak penuh sama murid SD berseragam merah putih, ada yang sedang ngobrol dengan temannya, ada yang sedang main tamagochi, ada yang sedang tuker-tukeran komik dan berbagai kegiatan bocah-bocah SD, intinya semuanya nampak santai bersenda gurau menunggu pertunjukan marching band bertemakan hari guru yang akan segera tampil.

Kontras sekali dengan Rama dan Rian yang sedang di belakang panggung, keliatan keringet gede-gede mereka udah bergulir kesana kemari di jidat, kadang lari ke pipi kadang nyangsang di hidung dan keringat dingin itu dipicu oleh demam panggung.

"Ayo anak-anak, semuanya kumpul bentuk barisan, 5 menit lagi kita tampil !"

Bu Lia, pembina musik berteriak cukup keras sambil menepukkan tangannya tiga kali,kearah kerumunan anak-anak SD di belakang panggung itu, gak terkecuali Rama dan Rian yang bergegas bentuk barisan paling belakang bersama para pemain angklung lainnya.Sedangkan Tika nampak berdiri di barisan depan, barisan pemain harmonika dan Pianika.

Bu Lia berdiri di hadapan mereka, tampak mungil dengan baju koprinya yang sedikit kebesaran, sambil mengabsen para pemain marching band satu pesatu dan terakhir giliran Rama dan Rian yang terakhir dipanggil

"Rian sama Rama, angklung kunci D sudah siap?"

"Siap Bu Guru" cicit Rama dan Rian, masih demam panggung.

"Baiklah, anak-anak, berikan pertunjukan terbaik, semuanya main alat musik dan nyanyi dengan sepenuh hati, seperti gladi bersih kemarin, dan selalu ikutin aba-aba saya, "

"Baik Bu guru" ujar mereka semua serempak,nampak semangat,anhusias campur tegang. Rama,Rian dan Tika yang sudah menginjak kelas 6 SD, tahu betul bahwa pertunjukan ini adalah pertunjukan berarti bagi mereka sekaligus pertunjukan terakhir sebelum mereka menghadapi EBTANAS yang sudah mendekati hari H nya.

"Rama, ikut aku bentar" Lia tiba-tiba muncul di kerumunan, menggeret Rama keluar dari barisan "...bentar ya Bu Lia saya pinjem Ramanya" ujar Lia, minta izin ke Bu Lia yang setengah acuh.

"Iya jangan lama-lama Lia, pertunjukannya mau dimulai"

"Baik Bu"

Rama yang bawa angklung gede kaget bukan main di geret oleh Lia. Sampai-sampai Rian dan anak-anak lainnya ber cie...cie anak SD

"Cieeee...Rama sama Lia ternyata"

Tapi Lia cuek, dan menggeret Rama lebih jauh lagi di pojokan belakang panggung.

"Apaan sih Lia, bikin malu aja nih anak"

Lia gak menggubris pertanyaan Rama dan mengeluarkan sepucuk surat dari kantongnya "Nih, ada jawaban surat cintamu yang norak itu dari Tika, anaknya nyuruh aku nyerahin buat kamu sebelum manggung, eh...entar aja bacanya ya habis manggung. Lia buru-buru menarik kembali surat itu soalnya Rama udah nafsu mau buka surat itu.

"Iya janji aku baca habis manggung"

"Oke lah, bye...." Lia melambaikan tangan meninggalkan Rama yang buru-buru balik lagi ke barisan marching band

"Tadi Lia ngapain Ma"

"Ah, gak apa-apa Yan,cuma mau ngasih permen karet ke aku" jawab Rama bohong sambil nepuk sakunya yang padahal isinya surat.

"Ih...perhatian juga Lia ke kamu ya?"

"Ah, biasa aja" ujar Rama sok cuek" kamu Gugup Yan?" Rama mencoba mengalihkan pembicaraan, takutnya melebar

"Sedikit, kamu Ma?"

"Lumayan, pokoknya main sebisanya kita aja deh"

Tika, dari barisan depan menoleh ke arah mereka berdua, tersenyum tipis sambil mengancungkan jempolnya, tanda memberi semangat.

Rama dan Rian lalu membalas jempol Tika dengan mengancungkan jempol mungil mereka

Hati Rama terasa lebih ringan seketika, liat senyum Tika,demam panggungnya berkurang setengah level

5 menit kemudian, tirai panggung terbuka perlahan, menampilkan pemandangan aula penuh pasangan mata yang bertepuk tangan riuh rendah, lagi-lagi menciptakan suasana tegang di hati Rama.

Bu Lia mengambil tongkat dirijennya dan mengeluarkan garpu tala dari sakunya, garpu tala itu dipukulkan ke pinggiran tembok, lalu didekatkan ke telinganya sambil menggumamkan nada kecil dari mulutnya.

Tepuk tangan terhenti sejenak

Bu Lia memberi gerakan aba-aba dan mulailah lagu Hymne Guru dimainkan.

Rama memainkannya dengan setengah hati, dari posisinya ia dapat melihat Tika meniup harmonikanya dengan khidmat. Jujur, Rama ingin sekali permainan marching band ini cepat selesai. Ada surat yang harus dibacanya....surat dari Tika. Kira-kira apa ya isi surat itu?

(BERSAMBUNG)

Diubah oleh audrianramanta 28-05-2013 08:47

sormin180 memberi reputasi

Kutip

Balas