3 KONTRAKAN 1 KOST

Beranda

...

Stories from the Heart
3 KONTRAKAN 1 KOST

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Stories from the Heart

32.7KThread•51.8KAnggota

Tampilkan semua post

audrianramanta

02-05-2013 14:05

#1953

PART 2 Love Letter (Flash Back)

Padahal jam masih menunjukkan pukul setengah 6 pagi, tapi nampak Rama sudah memarkirkan sepeda kesayangannya di parkiran, dirinya bergegas berjalan menuju kelas yang berada di sayap selatan sekolah tercintanya itu.

"Halo Pak Doan" sambut Rama sambil melambaikan tangannya ke arah Pak Doan si penjaga sekolah yang punya kumis khas tebal seperti Rano Karno, nampak sibuk membersihkan dedaunan kering dan langsung bengong ngelihat Rama.

"Eh, tumben-tumbennya kamu sepagi ini dateng, biasanya hobi telat kamu"

"Ah, Pak Doan, menghina, saya kan gini-gini masih ada rajinnya Pak" ujar Rama cuek.

"Bukan menghina, tapi heran saja ngelihat kamu sepagi ini sudah datang, padahal belum ada orang dikelas, udah pulang dulu aja kamu, entar balik lagi"

"Yah, Pak Doan bisa aja, masak ada murid rajin dateng ke sekolahan disuruh pulang lagi" Rama pua-pura kesal sambil tangannya yang mungil meninju pelan lengan Pak Doan.

"Hahaha....saya cuma becanda Ma, eh kamu bawa apa di tanganmu?" Pak Doan penasaran, sambil celingukan melihat sebuah amplop mini warna biru muda yang dipegang Rama.

"Mau tau aja nih Pak Doan emoticon-Stick Out Tongue

"

"Halah...pasti surat cinta ya, kecil-kecil udah pacaran kamu, tak bilangin Pak Gurumu entar" Pak Doan menggeleng-geleng kan kepala sambil berkacak pinggang.Tapi Rama cuma angkat bahu dan berlalu dari pandangan Pak Doan, sambil memiringkan topinya seperti biasa.

Dan gak sampai semenit Rama sudah berada dikelasnya yang tentu saja masih sepi lengang. Jarang sekali Rama sepagi ini datang kesekolahan, ada apa gerangan yang terjadi?

Usut punya usut, ternyata ada sebuah misi khusus yang sedang di jalanin Rama, tentunya ada kaitannya dengan amplop biru wangi dengan cap hati yang sedang dipegang Rama. Amplop itu berisikan sebuah surat cinta hasil karangan 2 bocah ingusan bernama Rian dan Rama semalaman suntuk. Misi khusus Rama adalah menyelipkan amplop itu ke kolong meja tempat Tika duduk, sebelum Tika datang ke sekolahan.

Jauh di dalam lubuk hati bocah ingusan ini, ada pergejolakan kecil, antara ingin dan enggan menyelipkan surat itu di kolong meja Tika. Tapi dia tepis jauh-jauh pergejolakan itu, kalau bukan karena sahabatnya Rian yang memohon sambil mengiming-imingi traktiran main dingdong, mustahil Rama mau meakukannya. Lagipula Rama ngerasa usaha Rian kemarin malam untuk mengarang indah sepucuk surat Cinta, patut diancungi jempol,tentunya kata-kata surat cinta ini hasil sumbangsih Rama.

Quote:

Buat Tika

Hai Tika, kalo kamu baca surat ini kamu harus tau sebenarnya sudah lama aku naksir sama kamu, kamu gak perlu tau siapa yang naksir sama kamu ini Tik,

Jangan marah ya Tik, tapi senyum dan lesung pipitmu kalau tertawa itu indah sekali dari kejauhan.Aku suka sama senyumnya Tika. Aku gak butuh jawaban apa-apa dari Tika, aku cuma pengen kamu baca aja nih surat dan disimpen baik-baik.

P.S di amplop itu ada permen lolipop kesenenganmu Tik
Dari ???

Rama menyempatkan membaca dan surat itu terlihat norak di mata Rama, namun jujur saja entah kenapa surat yang dipegangnya itu terlihat keren dan membuat iri Rama sejenak.

Tiba-tiba ada niatan menyobek surat itu, ada perasaan gak terima, coba saja surat itu bukan dari sahabatnya.

Coba saja Rama mau memberanikan diri, jujur sama Rian kalo mereka berdua naksir dengan satu cewek yang sama.

Coba saja situasi terbalik, Rama membayangkan bukan dirinya namun Rian yang sepagi buta ini berada dikelas, harusnya Rama yang menulis surat cinta ini, bukannya Rian.

Maka pergejolakan di hati Rama pun usai sudah, ia simpan lagi surat itu di tas ranselnya dan bergegas duduk di bangkunya seperti tidak terjadi apa-apa.

Maaf Yan, untuk yang satu ini aku gak bisa nurutin kemauanmu

Batin Rama dalam hati....

BERSAMBUNG

Diubah oleh audrianramanta 28-05-2013 08:43

jenggalasunyi dan 2 lainnya memberi reputasi

Kutip

Balas