Ini kejadian di daerah Vinelale, sektor timur TOD Rajawali ke3 bulan Mei 1998. Terjadi penghadangan terhadap konvoi logistik rajawali yang mengakibatkan sebuah truk masuk jurang, korban seorang Danki yang berada didalamnya gugur karena lehernya patah. dilihat dari hasil tembakan rata2 berdiameter besar sudah pasti konvoi ditembak pake senapan kaliber 7,62 mm. Setelah diadakan penjejakan dari sisa2 kelongsong dapat dipastikan falintil menggunakan senapan SP1 pindad / BM59.

Dari hasil penyelidikan lebih lanjut (no lot kelongsong) didapat hasil bahwa peluru tersebut adalah pesediaan utk kodam udayana berarti kesimpulannya falintil mendapat munisi dari personel organik korem XXX. Setelah diselidiki oleh anggota SGI terseleksi beberapa personel kodim ba***u yang diduga sebagai penyalur munisi. hasil akhir dipastikan mengarah kepada tamtama gudang praka Dos Santos kita sebut saja dengan si "Mr.black",karena ketika transaksi jual beli dengan clandestine di sebuah capela (gereja kecil) dia tidak tahu bahwa di dalam capela tsb ada panah SGI. Setelah diinterogasi oleh Pasi intel kodim masih bersikeras tdk ngaku.

Karena jengkel akhirnya dansatgas berniat "menyekolahkan" tamtama kodim tersebut dengan cara yang halus supaya tidak menimbulkan gejolak pada tentara dari warga pribumi...dibuatlah sebuah skenario.

Selesai apel bersama pada hari minggu, si Mr Black berangkat ke capela, anehnya dia kesana sambil membawa senapan SP1 nya hal ini tidak seperti biasanya, mendapat laporan dr SGI akhirnya dibuat skenario dadakan, pasukan rajawali mengepung capela, panah SGI masuk ke dalam capela, di saat yang bersamaan tanpa diduga beberapa milisi juga beribadah di sana. Milisi dan panah SGI tidak saling kenal. ketika acara ibadah sedang dimulai si panah SGI mendekati Mr Black serta merta merebut senjata dan menembak mati si Mr Black lalu berusaha kabur...

Apes para milisi mencegat dan langsung mengeroyoknya karena disangka fretilin...dalam keadaan ribut2 pasukan rajawali masuk dan mengamankan situasi..Si Mr.Black tewas, sedangkan panah SGI luka parah sekarat dibacok milisi ...segera keduanya dibawa ke rumkitlap tentara di Villa Verde Baucau. Hebatnya selama dalam perawatan rumah sakit si panah SGI bungkam tidak mau ngaku bahwa dirinya adalah panah SGI.Setelah sembuh panah SGI dibawa ke yonif 744 kota dilli untuk menjalani hukuman mati. Untuk menyelamatkannya dibuatlah penghadangan sandiwara oleh anggota SGI. konvoi terdiri dari 3 kendaraan 2 jip dan 1 truk..ketika melewati jembatan salib konvoi dihadang semua ban kendaraan kempes ditembak (kopassus memang jago tembak). pada saat sibuk itulah si panah SGI kabur meloloskan diri.......setelah peristiwa pelolosan tersebut si panah SGI semakin mendapat kepercayaan di mata pimpinan fretilin.