enam bulan sudah hubunganku dengan rafi, semua berjalan lancar meski tanpa sepengetahuan dia aku sempat berhubungan dengan Brono. hari ini hari sabtu, aku memang sengaja tidak kemana-mana karna sedang malas keluar. aku merasa sedang tidak enak badan, mungkin karna terlalu kerja seminggu full aku pulang malam karna banyak kerjaan.

suara motor terdengar dari luar, aku yang masih bermalas-malasan ditempat tidur malas sekali melihat siapa yang datang. tapi sepertinya rafi, karna aku hapal sekali suaranya. benar saja, tak lama kemudian bibi datang untuk memberiahukanku bahwa rafi menungguku diruang tamu. jam memang sudah menunjukkan pukul satu siang, tapi aku tetap saja enggan untuk beranjak dari tempat tidur

ku paksakan diriku untuk bangun, tak lupa aku cuci muka dulu sebelum bertemu rafi. setelah itu menyemprotkan sedikit parfume ke tubuhku lalu segera menuju ke ruang tamu.

"kamu baru bangun?"

"ngga udah dari tadi, cuma leyeh-leyeh dulu di kasur"

"mandi gih. ikut aku yuk"

"kemana?"

"sepupuku ada yang married, mau ya?"

"dimana?"

"di balai kartini. deket ko"

"ya udah aku mandi dulu ya. kamu nonton tv aja dulu atau ngapain kek terserah km aja, biar gak bosen nunggunya. soalnya aku kalo dandan lama. hehe"

"siip.. jangan dandan dulu ntar aja disana. resepsinya jam delapan malem. akadnya juga masih ntar jam empat. ntar make up kamu luntur lg."

"ooh. ya udah kamu ntn tv aja dulu deh. yang pasti aku tetep lama"

"siip, aku main sama molly aja deh. bosen ah ntn tv"

"ngga boleh! mollynya lagi tidur, jangan diganggu, awas yah! aku lebih sayang molly daripada kamu.. " kataku sambil pergi ke kamar dengan tersenyum mengejek

"waahh curaang!!" kata rafi tapi aku tak membalas teriakannya

aku memang punya seekor kucing anggora betina namanya Molly, aku memeliharanya dari kecil. jadi aku lebih sayang dia daripada apapun . aku paling tidak bisa melihat kucing disiksa, itu sama saja manusia tersebut tidak memiliki rasa prikehewanan..